Mundur

"Saudara Wang, bagaimana kau bisa ada disini ?"

Li Xuan bertanya dengan nada terkejut saat melihat kemunculan Wang Sheng dari balik kereta kuda

Mendengar hal itu, Wang Sheng yang pada awalnya menatap ke arah pria paruh baya berjubah hitam mendengus dan mengalihkan perhatiannya dengan marah

"Dasar bocah licik, kau mengirimiku surat seolah-olah akan mati jika aku tidak datang, sekarang setelah aku disini, kau pura-pura tidak tahu, bukankah ini terlalu menipu ?"

"Aku hanya tidak menduga kau akan mengerti arti suratku" Li Xuan bergumam dengan ragu dan tidak mau kalah

"Lagi pula, bukankah suratku itu benar ? Jika kau tidak datang, aku pasti akan mati disini"

"Omong kosong, selain menganggapku bodoh, rupanya kau juga menganggapku tuli bocah"

Wang Sheng memotong dan menunjuk ke arah pria paruh baya berjubah hitam sambil berkata

"Aku sudah ada disini dari tadi dan aku dengan jelas mendengar bahwa dia bilang hanya ingin membawamu kembali, bukan membunuhmu, sudah seperti ini kau masih berniat membohongiku ?"

"Aku..." Li Xuan tidak bisa membantah dan hanya berkata dengan lemah

"Kembali ke sana, apa bedanya dengan mati, apa kau tidak mengerti logika sederhana itu ?"

Wang Sheng tersedak nafasnya sendiri

Ia terlihat ingin marah, namun ketika melihat penampilan kempis pemuda tersebut, pria kekar itu pada akhirnya hanya menghela nafas dan berkata

"Sudahlah, bagaimanapun aku adalah orang yang akan menjadi pendekar paling benar di dunia persilatan, selain itu, kau adalah orang yang memanggilku saudara, bagaimana mungkin aku tidak peduli padamu ?"

Mendengar hal itu, wajah Li Xuan terlihat sumringah

Ia seketika mengangkat wajahnya dan berniat berterima kasih

Namun sebelum ia sempat melakukannya, Wang Sheng sudah terlebih dahulu mengangkat tangannya pertanda diam

Sementara dirinya berjalan ke arah pria paruh baya berjubah hitam

Wang Sheng kemudian menatap lurus ke arah pria paruh baya di depannya dan berkata

"Sebelumnya aku ingin berterima kasih karena kau membiarkan kami, dua saudara pemotong daging saling menyapa terlebih dahulu, sekarang kami sudah selesai berbicara, kau bisa menyerang sekarang"

Pria paruh baya berjubah hitam seketika mengumpat dalam hatinya setelah mendengar kalimat yang keluar dari mulut Wang Sheng

Jika bisa menyerang, ia sudah melakukannya sejak tadi alih-alih menunggu keduanya selesai berbicara

Namun meskipun Wang Sheng berdiri penuh celah

Posisinya terlalu dekat dengan Li Xuan yang tidak pernah melepaskan kewaspadaan terhadapnya

Jika ia berani melakukan serangan entah kepada pria kekar yang baru muncul ataupun kepada Li Xuan, bahkan jika berhasil sekalipun, punggungnya akan sangat terbuka dan mudah terluka parah

Sebagai seseorang yang sejak kecil dilatih layaknya seorang pembunuh, ia tidak akan bertaruh pada kerugian seperti itu

Itulah alasan kenapa ia tidak menyerang meskipun Li Xuan dan Wang Sheng berbicara cukup panjang

***

"Aku kenal kau, kau adalah putra pemilik toko daging di Pasar Daun Hijau, apakah kau yakin ingin terlibat dalam masalah keluarga Li?"

Pria paruh baya berjubah hitam menatap Wang Sheng dengan tatapan dalam

Disisi lain, Wang Sheng menatap pria paruh baya tersebut dari atas ke bawah sebelum berkata

"Kau bertanya identitasku atau mengancamku, jika kau bertanya identitasku, kau benar, aku adalah putra pemilik toko daging Wang di Pasar Daun Hijau, tapi jika kau..."

"Aku mengancammu" Pria paruh baya berjubah hitam memotong dengan tegas

Mendengar hal itu, Wang Sheng mendengus dingin dan membalas

"Aku paling tidak suka di ancam, apalagi oleh bagian dari keluarga bangsawan"

Setelah mengatakan itu, Wang Sheng berlari ke arah pria paruh baya berjubah hitam dengan momentum yang menakjubkan

Disisi lain, pria paruh baya berjubah hitam tidak berani ceroboh setelah mendapatkan pelajaran berharga dari Li Xuan sebelumnya

Ia menggenggam pisau di tangannya dengan erat dan bersiap menyambut serangan pria kekar tersebut

Hanya dalam satu tarikan nafas, keduanya berada di dalam jangkauan serangan satu sama lain

Tanpa berpikir panjang, Wang Sheng mendorong tinjunya ke arah kepala pria paruh baya berjubah hitam

Menghadapi tinju yang membawa tekanan besar pada dirinya

Pria paruh baya tersebut tidak berani melawan dan memilih menghindar

Ia kemudian berbalik dan menyerang Wang Sheng dengan pisau ditangannya

Serangan balik pria paruh baya tersebut sangat cepat, namun meskipun demikian, gerakan Wang Sheng tidaklah lambat

Oleh karena itu, alih-alih mengenai Wang Sheng, serangan pisau tersebut hanya mengenai udara kosong

Wang Sheng tersenyum santai dan kemudian juga melakukan serangan balik yang memaksa pria paruh baya berjubah hitam mengambil langkah mundur

Pria paruh baya berjubah hitam memiliki hati yang berat

Meskipun keduanya hanya bertukar dua gerakan tanpa terluka

Namun dengan pemilihan gerakan yang sangat akurat dan pukulan yang tidak bisa di anggap remah dari lawannya

Pria paruh baya tersebut sadar bahwa pertempuran kali ini akan menjadi pertempuran yang sulit

Namun meskipun demikian, pria paruh baya berjubah hitam tidak berniat mundur dan kembali menyerang Wang Sheng dengan berani

Keduanya pun kembali bertukar serangan dan adu jurus

Secara sekilas, pertarungan terlihat berimbang

Namun jika diperhatikan lebih teliti, meskipun hanya menggunakan tangan kosong, Wang Sheng memiliki lebih banyak serangan dibandingkan pria paruh baya berjubah hitam

Hal itu sebetulnya adalah wajar, selain ilmu silat Wang Sheng lebih tinggi dari pada pria paruh baya berjubah hitam

Kondisi Wang Sheng juga jauh lebih prima dibandingkan pria paruh baya berjubah hitam yang terluka dalam pertempuran melawan Li Xuan sebelumnya

Namun meskipun demikian, pria paruh baya berjubah hitam tidak berdamai dan apalagi merasa situasi tersebut adalah hal yang wajar

Sembari menghindari serangan-serangan Wang Sheng yang sangat ganas, pria paruh baya tersebut tidak henti-hentinya mengumpat dalam hati

Umpatannya baru berhenti ketika menyadari bahwa terdapat sebuah pedang dibalik punggung Wang Sheng dan tertutup oleh pakaian

Selain berhenti mengumpat, hati pria paruh baya berjubah hitam juga menjadi lebih berat

Sebagai seorang pendekar yang menggunakan senjata

Ia sadar betul kekuatan seorang pendekar yang berlatih senjata memiliki tingkatan yang berbeda ketika pendekar itu bertarung dengan senjata dan tanpa senjata

Oleh karena itu, ketika menyadari bahwa dirinya sudah kesulitan menghadapi Wang Sheng yang menggunakan ilmu silat tangan kosong dan dicurigai merupakan seorang pendekar pedang

Pria paruh baya berjubah hitam memiliki rencana untuk mundur

***

Terpopuler

Comments

Xuan cepat pergi bawa Ibumu...

2025-02-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!