Bab 12

Kanara di terima. Ia lolos seleksi menjadi office girl di perusahaan raksasa itu. Hari ini ia sudah masuk kerja. Ah senangnya. Keberuntungan berpihak padanya. Akhirnya ia berhasil mendapatkan pekerjaan yang dekat dengan tempat tinggal dan sekolah putranya. Sungguh ini adalah hari yang menyenangkan.

Seperti biasa, setelah mengantarkan Bian ke sekolah, Kanara lanjut ke kantor barunya. Mulai hari ini dia akan mulai berpengalaman dengan dunia kerja. Meski hanya sebagai office girl.

"Maaf mbak, anda tidak bisa masuk kalau tidak pakai kartu akses masuk perusahaan ini."

Seorang satpam yang berdiri di depan pintu masuk menahannya.

"Saya belum ada kartu akses pak. Saya baru di terima kerja di sini. Ini adalah hari pertama saya masuk kerja." jawab Kanara.

"Boleh saya lihat bukti penerimaannya mbak?"

Kanara pun mengeluarkan ponselnya, membuka e-mail pemberitahuan dia diterima dan bukti panggilan telpon dari perusahaan. Setelah satpam membacanya, ia pun diberikan akses untuk masuk.

Kanara naik ke lantai dua sesuai dengan arahan pihak HRD. Saat masuk di sebuah ruangan, ia melihat ada banyak perempuan dengan seragam yang sama berbaris rapi di depan seorang wanita berpakaian rapi dengan wajah tegas. Mungkin wanita itu adalah manajer mereka. Setiap divisi pasti ada manajernya kan?

Yang tidak mengenakan seragam yang sama dengan perempuan-perempuan yang lain di arahkan berdiri di bagian kiri. Ada sekitar sepuluh orang tambah Kanara. Pasti mereka adalah karyawan baru yang lulus seleksi.

Dari sepuluh orang yang tak mengenakan seragam tersebut ada tiga orang yang terlihat seumuran sama Kanara. Selain itu wajah-wajah muda semua.

Suasana ruangan hening. Selesai para karyawan yang berseragam tadi di briefing, mereka semua keluar. Kanara dan yang lain maju dan wanita yang berdiri di depan mereka mulai berbicara.

"Kalian sudah baca aturan-aruran bekerja di sini bukan?"

Semuanya mengangguk.

"Ingat, siapa di antara kalian yang melanggar aturan akan langsung di kenakan sanksi. Sanksi paling berat adalah di pecat. Mulai hari ini dan seterusnya kalian akan terus memakai seragam office girl yang diberikan oleh perusahaan. Aku sudah menyiapkan tugas kalian masing-masing dan sudah di tempelkan di papan di belakang kalian. Kalau ada dari kalian yang berani protes, akan langsung dapat sanksi. Setelah ini ganti pakaian kalian dengan seragam yang telah dibagikan kepada kalian." wanita itu berkata panjang lebar dengan nada tegas.

Kanara dan yang lainnya mengangguk patuh. Setelah wanita itu pergi, mereka semua menyerbu papan pengumuman, hanya Kanara yang tidak ingin berdesak-desakan. Dia memilih menunggu sampai yang lain pindah baru dia melihat.

Nara Gracia,

Lokasi kerja, lantai sepuluh.

"Nama kamu Nara Gracia kan? Panggilnya apa?" seorang perempuan yang tampak lebih muda darinya mendekatinya dan bertanya. Sikapnya ramah.

"Na- Nara aja." sahutnya.

"Ah Nara, perkenalkan aku Dini. Kita berdua dapat tugas di lantai lima!" kata Dini lagi, wajahnya ceria sekali. Kanara tersenyum. Gadis itu sepertinya lebih muda, mungkin umurnya 22 atau atau 23. Apa dia tidak tahu umur Kanara berapa sehingga tidak memanggilnya dengan sebutan kakak? Atau jaman sekarang anak-anak mudanya memang begitu?

Kanara sendiri tidak mempedulikannya. Tidak penting juga seakan dia gila hormat.

"Hei, kalian berdua beruntung banget. Aku dengar lantai sepuluh adalah lantainya para karyawan tingkat tinggi. Tempat streamingnya para model yang jualan produk ada di atas semua. Ruangan CEO juga di lantai sepuluh."

"Benarkah!" Yang lain mendekat ke perempuan yang berbicara barusan. Mereka merasa tertarik, Kanara pun cukup tertarik.

"Kalian tahu, katanya CEO kita adalah pendiri perusahaan ini sendiri, dan dia masih muda. Umurnya baru 34 tahun. Bayangin aja di umur baru segitu udah punya perusahaan raksasa seperti ini. Katanya dia juga adalah pebisnis nomor satu di negara ini, banyak orang yang takut sama dia."

"Wahhh, namanya siapa? Bentukan wajahnya gimana? Pernah lihat nggak? Kalian masih ingat  laki-laki tampan yang interview kita kemaren kan? Yang duduk paling tengah dan keliatan paling tegas, namanya Noah. Dengar-dengar dia tangan kanannya CEO. Orang nomor dua yang berkuasa di perusahaan ini. Kalau tangan kanannya sudah setampan itu, bagaimana sama CEO-nya? Nggak ada di majalah apa fotonya?"

"Nggak ada. Dia paling benci di foto. Keberadaannya misterius, tapi rata-rata karyawan di sini tahu seperti apa wajahnya. Dan mereka bilang di tampan sekali. Namanya Brandon Morgan."

Brandon,

Kanara seperti pernah dengar nama itu.

"Apa yang kalian lakukan?! Bukankah sudah diperingatkan tadi? Cepat kerja! Siapa yang bertugas di lantai sepuluh?"

Wanita tegas tadi muncul lagi mengangetkan semua orang. Kanara dan Dini angkat tangan.

"Cepat ganti pakaian kalian. Tiga puluh menit lagi ada meeting di lantai sepuluh dengan pak Brandon, kalian berdua harus segera membersihkan ruangan rapatnya. Siapkan semua yang perlu disiapkan, tanya pada karyawan di lantai sepuluh."

"Baik bu."

"Yang lain juga! Jangan malas-malasan di hari pertama kalian!"

Semuanya bubar. Kanara dan Dini berganti pakaian secepat mungkin dan naik ke lantai sepuluh. Sesampainya di sana keduanya langsung di arahkan oleh seorang  manajer tim untuk membersihkan dan mengatur bahan meeting di sana.

Dini mengecek kembali peralatan pendukung meeting hari ini. Proyektor dan sound system sudah menyala atau belum. Kanara mengatur tata letak kursi sampai terlihat rapi. Kemudian melengkapi meja dengan botol air mineral dan bahan meeting yang diberikan manajer tim untuk di taruh di masing-masing kursi.

Belum ada siapa-siapa di ruangan ini. Dini mengatakan kalau dirinya kagum melihat ruangan meeting yang serba mewah ini. Lantai bawah saja sudah mewah dan berkelas, tapi lantai sepuluh, jauh lebih mewah lagi.

"Melihat ruangan ini, jiwa miskinku meronta-ronta. Ya ampun kok bisa ruang meeting aja semewah ini, gak heran kita di gaji lima juta perbulan. Di tempat-tempat lain kerjaan office girl malah di bawah tiga juta." Kanara tertawa kecil. Lucu juga si Dini, orangnya asyik. Ia jadi teringat dengan almarhumah temannya.

Senyuman Kanara menghilang perlahan. Ia mengingat kembali bagaimana sahabatnya meninggal karena dia. Tak lama setelah itu pintu ruangan terbuka, satu persatu karyawan dengan penampilan rapi masuk dan mulai menduduki tempat mereka masing-masing. Kanara dan Dini buru-buru mengambil tempat  berdiri di pinggiran.

Lalu ada orang lain yang masuk. Para karyawan yang telah duduk tadi berdiri serentak menghadap ke seseorang yang baru masuk itu. Kanara penasaran siapa orang itu, begitu ia mengenali siapa yang muncul dari balik pintu masuk ruangan itu, bola matanya melebar dan dia cepat-cepat bersembunyi di balik Dini.

Kok bisa pria itu lagi?

Jantung Kanara malah deg-degan karena takut keberadaannya diketahui oleh pria itu.

Terpopuler

Comments

☆🅢🅐🅚🅤🅡🅐☆🇮🇩🇸🇩

☆🅢🅐🅚🅤🅡🅐☆🇮🇩🇸🇩

selamat ya Nara akhirnya bs kerja n Deket SM sekolah bian dan rumah. semoga ini awal dari keberhasilan Nara. JD single mom it g gampang Krn aq berada di posisi Nara dgn membesarkan anak tanpa suami it berat tp percaya slalu ada Allah SWT yg akan bantu

2024-12-14

1

sum mia

sum mia

kalian emang berjodoh Kanara dan Brandon , pokoknya dimanapun berada kalian selalu bertemu .
semoga Brandon gak bikin masalah atau membuat ulah untukmu Kanara .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍

2024-12-14

1

Ajeng Sri Pramudya

Ajeng Sri Pramudya

kanara kamu itu jodoh nya brandon yang tertunda.. jadi kalian pasti akhirnya bakal ketemu aja walauoun kamu menghindar, baik di sengaja ataupun tidak di sengaja
lanjutkan karya mu thor.. 👍🏻

2024-12-14

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123 Tamat
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123 Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!