Bab 5

Habis mengantar Kanara ke kamar tamu, wanita bernama Yara tadi keluar.  Kanara menatap kamar tamu yang sangat besar. Kamar berlatar putih dengan interior mewah. Di sisi ruangan kamar ada rak buku yang tersusun banyak sekali buku. Kanara heran kenapa di dalam kamar tamu ada buku sebanyak itu, tapi kemudian dia berpikir kemungkinan besar pemilik rumah ini gemar membaca.

Kanara menghela nafas panjang. Pandangannya beralih ke putranya yang tertidur pulas di atas ranjang. Ia tersenyum kemudian. Akhirnya mereka berhasil kabur. Dia berharap anak buah Damian tidak pernah menemukan mereka. Walau laki-laki tadi bersikap sangat dingin padanya, setidaknya dia tidak di usir malam ini. Karena dia tidak tahu harus mencari penginapan terdekat di mana. Kanara juga berterimakasih sekali kepada adik dari pria itu yang menyambutnya dengan positif.

"Aku berharap Damian tidak pernah menemukan kami." gumam Kanara kemudian. Sesaat kemudian ia beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Habis mandi dan mengeringkan rambut, ia langsung naik ke kasur, tidur di sebelah putranya. Sudah jam dua dini hari, hanya tersisa beberapa jam dia tidur karena dirinya berencana akan keluar dari rumah ini pagi-pagi sekali.

"Mama ..."

Pukul enam pagi, Kanara mendengar suara suara putranya memanggil. Wanita itu membuka mata perlahan.

"Hm?"

"Bian haus,"

Perkataan tersebut langsung membuat kantuk Kanara hilang dan wanita itu cepat-cepat mengganti posisi menjadi duduk.

"Bian haus?" Ia bertanya lagi memastikan kalau yang dia dengar betul atau tidak. Ketika putranya menganggukkan kepala, Kanara turun dari tempat tidur.

"Ayo ikut mama, kita cari minum."

Wanita itu menarik tangan sang putra keluar kamar. Rumah masih sepi. Belum ada satupun orang yang bangun. Dapur pun masih kosong. Sebenarnya dia tidak enak masuk sembarangan ke dapur orang walau hanya ingin meminta air putih. Tapi demi putranya, Kanara mengabaikan segala rasa malunya.

"Duduk di sini," ia menggendong Bian dan mendudukkannya di kursi.

Lalu mata Kanara mulai mencari-cari di mana letak gelas untuk mengisi air minum. Cukup lama ia mencari dengan teliti tapi belum ketemu-ketemu juga.

"Mama, Bian haus bangeet," rengek Bian lagi.

"Iya sebentar ya sayang mama lagi cari gelas."

Pandangan Kanara berhenti ke lemari yang tertempel di dinding atas kulkas. Ia pun berjalan ke arah lemari tersebut dan membukanya. Begitu melihat gelas-gelas dengan berbagai macam tipe tertata rapi di sana, Kanara bernafas lega.

"Dapat,"

Ia lalu berjinjit berusaha menggapai gelas yang terletak di sana. Setelah berusaha keras, akhirnya jemarinya dapat menyentuh benda tersebut. Ya ampun, kenapa barang ini harus di letakkan paling atas sih? Memangnya mereka tidak kesulitan ambilnya? Kanara masih tidak habis. Apa karena mereka tinggi? Terutama pria dingin itu.

Saat Kanara mau mengambil salah satu dari gelas di atas, tangannya tak sengaja menyenggol gelas yang lain. Hampir saja gelas yang dia senggol itu jatuh kalau seseorang di belakangnya terlambat sedikit saja.

Ya, ada yang berdiri di belakangnya. Orang itu tampaknya jauh lebih tinggi dari dia. Sudah pasti seorang laki-laki.  Pria itu terlalu dekat, hingga Kanara bisa merasakan tubuh pria itu yang menempel di belakangnya. Awalnya Kanara mengira pria itu adalah seorang pelayan rumah ini, namun saat pria itu bersuara, Kanara langsung mengenali suaranya.

"Kalau pendek jangan memaksa mengambil barang di ketinggian."

Suara itu ...

Kanara merutuk dalam hatinya. Lagi-lagi dia harus berhadapan dengan laki-laki galak itu. Tapi apa katanya, pendek? Kesal juga Kanara di katain pendek sama laki-laki itu. Tinggi badannya 161 cm, tergolong cukup tinggi untuk ukuran perempuan asia. Pria itu saja yang terlalu tinggi.

"Ini." Brandon mengambil gelas yang hampir jatuh tadi dan memberikannya ke Kanara.

Kanara berbalik. Tubuh Brandon masih dekat sekali dengannya. Dia merasa aneh. Berdiri sedekat ini dengan wanita yang bukan adiknya, biasanya membuatnya langsung risih dan berusaha untuk menjauh secepat mungkin, tapi wanita ini tidak membuatnya merasa risih. Aneh, ini pertama kalinya dia tidak risih dengan wanita yang berdiri sedekat ini dengannya. Bahkan sekilas wanita ini tampak familiar.

"Te-terimakasih." gumam Kanara. Tiba-tiba dia merasa malu karena kedapatan masuk ke dapur pria itu tanpa ijin. Bahkan sembarangan membuka-buka lemari.

"A ... Aku, pu-putraku haus ja-jadi aku ..."

"Jangan bicara lagi, putramu menunggumu untuk minum." Brandon memotong ucapan Kanara, menunjuk dengan dagu ke bocah yang sedang menunggu wanita itu memberinya minum.

Kanara merutuk dirinya sendiri lalu cepat-cepat menuangkan air di gelas yang ia pegang dan meminumkannya ke Bian. Brandon memperhatikan mereka dari tempatnya berdiri. Sekarang ia mengamati anak kecil itu.

Semalam ia tidak terlalu memperhatikan bocah tersebut, tapi pagi ini entah kenapa ia merasa bocah itu mirip seseorang? Dan ada perasaan aneh dalam hatinya ketika melihat bocah itu, entah perasaan aneh seperti apa, dia juga bingung.

"Sa-saya minta maaf sudah masuk tanpa ijin ke dapur anda." wanita itu sudah berdiri di depan Brandon lagi, minta maaf dengan bahasa yang baku.

Brandon tidak tersenyum, wajahnya datar namun ia juga tidak mempermasalahkan masalah wanita ini masuk ke dapurnya tanpa ijin. Apalagi alasan wanita itu untuk memberi anaknya minum.

Brandon memang kesal pada wanita ini sedari pertama mereka bertemu. Ketika buggati barunya harus masuk bengkel gara-gara di tabrak motor bututnya, lalu mereka bertemu lagi dengan cara yang tidak terpikirkan oleh Brandon.

Wanita gila mana coba yang berani masuk diam-diam ke dalam bagasi mobilnya membawa anak yang masih kecil coba? Memangnya dia tidak punya mulut untuk meminta tolong? Brandon bukanlah orang sekejam itu yang akan membiarkan seorang wanita dan anak kecil di jalanan gelap sendirian. Masuk ke dalam bagasi mobil itu berbahaya karena udaranya kurang. Kalau terjadi sesuatu pada mereka, tentu Brandon yang akan diperiksa.

Laki-laki itu kesal karena itu. Juga merasa perempuan ini sedikit aneh. Seperti ada sesuatu yang dia sembunyikan. Entah apa itu tapi Brandon tidak akan gampang percaya dengan orang asing. Dia berharap setelah ini ia tidak akan berurusan dengan wanita ini lagi.

"Kau akan segera pergi saat matahari terbit kan?" pria itu angkat suara. Ia masih pria yang dingin seperti tadi malam. Caranya tampak jelas kalau ia sedang mengusir mereka dari rumah ini dengan cara halus.

Kanara terdiam sebentar lalu menganggukan kepala. Dia adalah wanita yang tahu diri. Pria ini pasti tidak menyukai kehadiran dia dan putranya. Dia juga tidak seharusnya menumpang di rumah ini lagi.

"Mm, kami akan pergi habis ini. Te-terimakasih sudah mengijinkan saya dan putra saya beristirahat di sini semalam."

Brandon tak membalas perkataan Kanara, pria itu hanya melewati, mengisi air putih di gelasnya lalu keluar dari dapur,  berlalu begitu saja meninggalkan Kanara dan Bian.

Terpopuler

Comments

Suli Kah

Suli Kah

Brandon mereka itu adalah masa lalu mu, jadi jangan kamu usir mereka berdua, karena itu kamu pasti menyesal nanti, biarkan mereka tinggal di rumahmu, karena mereka berdua dalam bahaya...

2024-12-09

1

Sukhana Ana lestari

Sukhana Ana lestari

Gk segampang ucapanmu Brandon.. krn kalian akan sll berurusan sampe ada titik terang / penjelasan dari Nara.. knp Nara & Bian bs berada di bagasi mobilmu..

2024-12-09

2

🕊️❦Teteh🕊️Reyna༂🕊️

🕊️❦Teteh🕊️Reyna༂🕊️

Babang Brand gga peka ahh ,jgn galak galak ggt ,liat Bian dari hati ,biar gga kehilangan lgi 🥺🥺🥺

2024-12-09

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123 Tamat
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123 Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!