Bab 3

Kanara sudah tidak tahan lagi. Kelakuan Damian semakin hari semakin parah. Laki-laki itu bahkan tak peduli lagi pada putra mereka yang masih kecil. Hampir setiap minggu dia menembak anak buahnya yang tidak bekerja dengan becus. Ada yang langsung mati, ada yang dia biarkan hidup.

Kanara tidak ingin putranya mengalami mimpi buruk setiap malam. Karena itu ia memutuskan mencari cara untuk kembali kabur. Kali ini dia dapat celahnya.

Ia tidak sengaja mendengar Damian akan berangkat ke luar negeri tiga hari. Rumah ini memang di jaga ketat. Tapi Kanara tanpa sengaja menemukan lubang anjing di belakang rumah. Tertutupi dengan pohon pinus.

Kanara akan membawa Bian kabur lewat lubang itu. Dia berdoa agar sang Mahakuasa melancarkan rencananya melarikan diri.

"Kau jaga anak dan istriku. Jangan sampai mereka kabur." Kanara mendengar pembicaraan Damian dan anak buahnya dari balik dinding tempatnya bersembunyi.

"Baik bos!"

Damian sudah siap berangkat malam ini. Koper yang dia bawa cukup besar, entah apa isinya. Kanara tahu di dalam koper itu bukan baju. Kemungkinan adalah uang tunai semua dan beberapa emas batangan. Kanara pernah tidak sengaja lihat Damian memasukan uang dan emasnya di koper tersebut . Laki-laki itu kemungkinan besar akan melakukan transaksi ilegal di luar negeri.

"Bos ingin saya panggil istri bos turun untuk mengantar bos pergi?" si anak buah bertanya.

"Tidak usah. Aku baru habis menyetubuhinya. Dia selalu menangis tiap kali aku menyetubuhinya, aku muak melihat wajah tersakitinya. Ingat, jangan sampai dia kabur." ucap Damian lagi.

Kemudian Laki-laki itu keluar dari rumah besar tersebut. Kanara cepat-cepat naik ke kamar, melihat kepergian Damian dari jendela. Lalu bernafas lega saat mobil yang dikendarai Damian melaju meninggalkan halaman rumah.

Kanara pun meraih tas ranselnya di atas meja kemudian berlari masuk ke kamar Bian. Putranya sudah tertidur. Ia harus bergerak cepat selagi semua pengawal suaminya sedang fokus dengan kepergian bos mereka. Penjagaan malam ini kurang begitu ketat, ada cela untuk Kanara kabur.

Wanita itu pun menggendong putranya dan segera keluar lewat belakang. Untungnya tak ada orang yang berjaga di belakang, jadi dengan leluasa Kanara bisa keluar lewat sa ...

Kanara cepat-cepat bersembunyi saat melihat ada dua orang bodyguard bertubuh kekar melintas di depan sana. Dia gugup sekali. Hampir saja. Dua pria itu hanya memeriksa keadaan di belakang, setelah di rasa aman, mereka pergi. Kanara baru bisa bernafas lega.

Wanita itu melanjutkan langkahnya secepat mungkin. Dia berharap putranya tidak bangun sampai mereka berhasil keluar, agar tidak menimbulkan suara yang dapat di dengar oleh pengawal Damian.

Sedikit lagi Kanara, sedikit lagi.

Gumam wanita itu dalam hati pada saat berusaha keluar dari lubang kecil itu. Kalau dia sendiri, pasti bisa keluar dengan lancar. Tapi dia berdua dengan putranya, jadi butuh waktu dan extra kesabaran.

Fiuuuh!

Kanara tersenyum. Mereka berhasil keluar.

"Mama?"

Bian terbangun. Wajahnya bingung melihat jalan raya.

"Kita di mana?"

"Di luar rumah sayang, kamu mau pergi jauh-jauh dari papa kamu kan?"

Bian menganggukkan kepala. Apalagi kemarin dia baru saja dipukuli oleh papanya. Bekas lukanya masih ada sampai sekarang.

"Kita mau kabur dari rumah?"

"Ssttt ... Jangan ngomong dulu ya. Sekarang kita harus cari kendaraan biar bisa bawa kita keluar dari daerah ini."

Bian langsung mengangguk patuh. Kanara menurunkan sang putra dan menggenggam tangannya lalu mulai berlari kecil. Matanya melihat kiri kanan, kalau-kalau pengawal suaminya sadar mereka melarikan diri dan mengejar mereka atau tidak.

Daerah ini jauh dari kota. Malah dekat hutan. Hanya ada beberapa rumah saja. Butuh waktu hampir dua jam kalau mau ke kota. Kanara sempat ragu akan mendapatkan kendaraan untuk meminta tolong membawa mereka keluar dari daerah ini.

Ibu dan anak tersebut sudah berjalan sangat jauh di kegelapan malam. Namun belum ada satu pun kendaraan yang lewat. Kanara sudah capek, terutama putranya. Wanita itu hampir putus asa, kemudian pandangannya jatuh ke sebuah mobil Mercedes-Benz sport putih sedang parkir di depan sana.

Ada seseorang yang sedang menelpon sambil bersandar di depan mobil tersebut. Posisi orang itu membelakangi mereka jadi wajahnya tidak keliatan. Yang pasti makhluk itu adalah manusia, seorang laki-laki yang perawakannya sangat bagus di lihat dari belakang.

"Mama,"

"Ssstt," Kanara cepat-cepat menutupi mulut Bian dengan tangannya. Takut suara mereka kedengaran oleh si laki-laki pemilik mobil.

"Ayo." Kanara menarik tangan Bian berjalan menuju belakang mobil.

Sebenarnya bisa saja dia langsung menampakkan diri ke pria itu dan meminta tolong padanya. Tapi Kanara memiliki sikap waspada yang sangat tinggi. Dia tidak kenal pria itu baik atau jahat, jadi sebaiknya tidak menunjukkan diri.

Kanara membuka bagasi mobil tersebut dengan sangat perlahan. Gugup? Tentu saja dia sangat gugup.

"Apa katamu? Aku ada di lokasi itu sekarang. Aku sudah melihat lokasinya. Menurutku lokasi ini tidak strategis. Dekat hutan rimba. Tidak mungkin aku mendirikan bangunan baru di tempat begini. Cari lokasi lain."

Terdengar suara pria itu berbicara dengan orang di telepon. Kanara dapat mendengar dengan jelas suaranya.

"Mama ..." Bian memanggilnya dengan suara berbisik, sang putra menarik-narik ujung baju mamanya.

Kanara lalu membantu sang putra masuk lebih dulu di bagasi mobil kemudian dia menyusul lalu menutup pintu bagasi dengan perlahan dan amat berhati-hati.

Kanara meringis pelan mengutik dirinya sendiri karena   bagasi tersebut cukup kuat bunyinya saat di tutup. Jantungnya berdebar-debar kencang memohon agar mereka tidak ketahuan si pemilik mobil.

Sementara itu laki-laki yang sedang menelpon di depan mobil menoleh ke belakang ketika mendengar ada suara. Tapi tidak memeriksa karena sibuk menelpon.

"Tahan ya sayang, asal kamu bertahan mama akan bertahan juga demi kamu." bisik Kanara memeluk putranya yang berbaring dalam pelukannya. Untungnya bagasi mobil ini cukup besar hingga Kanara dan Bian tidak terlalu tersiksa bersembunyi di dalam sana.

Bian menyapu-nyapu pipi mamanya penuh sayang lalu mengecupnya.

"Bian sayang mama." Kanara tersenyum. Matanya berkaca-kaca. Kemudian keduanya terdiam begitu mendengar ada yang masuk ke dalam mobil.

Mobil itu lalu melaju meninggalkan lokasi tersebut. Entah mau pergi ke mana Kanara tidak peduli. Yang penting dia dan putranya bisa keluar dari daerah ini.

Perjalanan itu membutuhkan waktu lebih dari dua jam, sampai badan Kanara pegal semua. Ia baru lega saat mobil tersebut berhenti.

"Mobilnya berhenti ma!" suara kencang Bian berhasil menarik perhatian si pemilik mobil. Laki-laki itu keluar dari mobilnya, berjalan ke belakang dan membuka bagasi. Betapa kagetnya dia melihat ada seorang wanita dan anak kecil di dalam sana.

"Kau!" Pria tersebut masih ingat wajah si wanita.

Terpopuler

Comments

sum mia

sum mia

yeeesss.... Brandon ketemu sama anaknya , semoga wajah mereka mirip , dan Brandon yang peka semoga segera menyadarinya .

dasar Damian laknat bisanya menyiksa anak dan istrinya . sudah betul kalau Kanara kabur darinya . aku berharap semoga Brandon bisa dan mau menolong dan melindunginya .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍

2024-12-07

2

🕊️❦Teteh🕊️Reyna༂🕊️

🕊️❦Teteh🕊️Reyna༂🕊️

Bian 1 sekolah dgn Zane ,itu kan daerah kota 🤔🤔🤔bingung 🙏🤕🤕

Babang Brand ,perhatikan anak cwo itu ,dia pahatan wajahmu versi bocil ,biar kau tidak salah ambil tindakan ,jgn sampai kau mengusir mereka 🥺🥺🥺🥺

2024-12-07

3

Sukhana Ana lestari

Sukhana Ana lestari

Brandon.... tolong jgn marah ya... selamatkan mereka berdua.. mereka adalah orang yg kau cari ² sekian lama..
Ya Allah Thor.. akuh baca sambil senam 💓.. tp syukurlah Kanara & Bian selamat..

2024-12-07

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123 Tamat
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123 Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!