Bab 6

"Kenapa terburu-buru perginya? Nggak mau sarapan dulu?"

Ucap Yara saat Kanara pamit hendak pergi dari rumah itu.

Jam menunjukkan pukul enam lebih lima belas menit. Masih pagi sekali. Para pembantu rumah itu baru menyiapkan sarapan. Biasanya mereka sarapan jam tujuh pagi sebelum semuanya menyibukkan diri dengan aktifitasnya masing-masing. Brandon ke kantor, Darren sang suami juga, putra mereka Zane ke sekolah sedang Yara sendiri ke toko perhiasan miliknya.

"Nggak usah, saya dan putra saya bisa beli sarapan di jalan kok. Kami permisi dulu ya, terimakasih atas tumpangannya semalam." ujar Kanara menolak halus. Dia tidak enak merepotkan lagi. Walau wanita di depannya ini baik tapi kakaknya ...

Kanara lebih baik tidak mengganggu keluarga ini lagi.

"Kami pergi," kata Kanara lagi lalu berjalan keluar rumah besar itu. Tangan kanannya menggenggam Bian, sedang tangan kirinya menarik koper. Yara terus menatap menatap anak kecil itu, ada perasaan hangat dalam hatinya saat melihat bocah itu.

Yara masih ingin menahan ibu dan anak itu namun langkah Kanara terlalu cepat seolah memang tidak ingin berlama-lama lagi. Yara pun menghembuskan nafas panjang. Padahal dia berencana mengantar mereka dengan mobilnya usai sarapan.

"Kenapa bengong di situ?" Brandon yang menuruni anak tangga menatap ke adiknya dengan raut heran.

"Wanita itu sudah pergi." gumam Yara tak bersemangat.

"Baguslah. Lebih bagus kalau tidak bertemu mereka lagi." balas Brandon asal.

Yara berdecak sembari menggeleng-gelengkan wajah menatap kakaknya.

"Sikap kakak dingin sekali. Bagaimana wanita itu bisa betah lama-lama di sini coba? Pantas saja banyak wanita yang suka tapi takut mendekati kakak."

Brandon terkekeh mendengar perkataan adiknya, dia tidak peduli. Lebih bagus malah.

"Eh, tapi kenapa menurutku wajah anak kecil itu agak mirip sama kakak ya?"

Brandon langsung memelototi Yara.

"Jangan sembarangan!" balasnya langsung. Yara tertawa.

"Kan aku cuma bilang agak mirip, nggak bilang anaknya kak Brandon bukan?"

"Bubble!" Brandon tampak kesal.

"Iya-iya. Aku nggak akan bahas mereka lagi." Yara lalu beranjak ke kamarnya untuk membangunkan suami dan anaknya, mereka harus siap-siap sekolah dan kerja.

Sementara Brandon menggeleng-geleng masih dongkol karena Yara menyama-nyamakan wajah anak dari wanita asing itu dengan wajahnya. Tapi, memangnya iya mereka mirip? Brandon cepat-cepat membuang pikiran itu jauh-jauh. Ini semua gara-gara Yara. Otaknya jadi ikut teracuni.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Setelah keluar dari rumah Brandon, Kanara membawa Bian makan ke sebuah warung makan sederhana. Habis makan  mereka mencari kontrakan. Tidak gampang memang mencari kontrakan murah di pinggiran kota namun keamanannya terjaga. Ibu dan anak itu terus mencari sampai selesai makan siang namun belum menemukan yang cocok juga. Setelah mencari seharian, mereka baru menemukan kontrakan yang cocok di sore hari.

Kanara bernafas lega. Ia menatap putranya yang sudah ketiduran. Wanita itu mengelus-elus pipi sang putra. Kasihan, Bian yang masih kecil harus menanggung beban seperti ini.

Kanara tidak tahu alasan kenapa dia malah memilih bersembunyi dari suaminya di dekat pusat kota. Mungkin karena Damian tidak akan mengira mereka akan melarikan diri di dekat perkotaan ini? Kanara selalu suka tinggal di desa terpencil, dan Damian tahu itu, jadi pria itu kemungkinan besar akan berpikir kalau dia dan Bian bersembunyi di desa terpencil.

Selain itu Kanara berpikir dia akan lebih cepat mendapatkan pekerjaan di dekat ibu kota, dia ingin mengumpulkan uang perlahan-lahan untuk bisa kabur keluar negeri. Ya, kalau mereka kabur keluar negeri, Damian mungkin tidak akan pernah menemukan mereka. Tidak akan.

Kanara tidak ingin lagi Damian menjadikan dia dan putranya pelampiasan saat pria itu marah. Sudah cukup. Wanita itu mengeluarkan sebuah kotak berisi beberapa kalung dan gelang emas juga ada uang tunai yang dia simpan diam-diam. Perhiasan itu pemberian Damian terhadapnya tiap kali dia ulang tahun atau saat laki-laki itu sedang senang. Kanara akan coba menjual benda tersebut kalau uang mereka benar-benar habis. Untuk biaya hidup mereka satu bulan ke depan dan persiapan Bian masuk sekolah baru masih cukup. Dia akan coba mencari kerja dekat-dekat daerah ini besok. Hal pertama yang harus dia pikirkan adalah mencari sekolah baru untuk Bian.

Ada SD dekat kontrakan ini. Kanara akan mengeceknya besok apakah SD tersebut bagus  atau tidak. Kalau bagus dan biayanya terjangkau dia akan segera mendaftarkan Bian sekolah di sana. Mulai hari ini dan dia akan hidup dengan memakai nama lain. Bian juga, dia akan mendaftarkan nama putranya dengan marga lain untuk berjaga-jaga dari suaminya. Kanara berharap suaminya tidak akan menemukan mereka.

"Mulai sekarang kamu harus bertahan hidup demi putramu Kanara." gumam Kanara pada dirinya sendiri. Setelah itu ia menggendong Bian yang  tertidur pulas masuk ke dalam kamar lalu pergi mandi.

Kanara menatap wajahnya di cermin, kemudian pandangannya berhenti ke bagian perutnya. Ada bekas gigitan-gigitan Damian di beberapa tempat, dekat pusar dan di bawah payudaranya. Pria itu paling sering menggigit kalau emosinya sedang tinggi karena kekalahannya dalam transaksi ilegal. Saat Damian marah, pria itu akan melampiaskan kepada Kanara. Mereka akan berhubungan sek-s, lebih tepatnya Damian memaksanya melayani pria itu. Dan Damian selalu bermain kasar.

Kanara meringis melihat semua tanda-tanda gigitan tersebut yang beberapa di antaranya telah berubah menjadi tanda luka, entah akan hilang atau tidak, tapi beberapa tanda gigitan Damian yang lainnya telah menjadi permanen, meski tidak terlalu banyak namun Kanara yakin tidak ada lagi pria yang akan menginginkannya kalau melihat bagian tubuhnya yang sudah di  seperti itu di buat oleh Damian.

"Kamu sangat menyedihkan Kanara." gumam wanita itu pada dirinya kemudian tersenyum miris.

Masa depannya sangat kelam apalagi kalau dia tidak melarikan diri dari Damian. Laki-laki itu adalah iblis yang akan menjeratnya seumur hidup. Dan dia tidak akan pernah merasakan sukacita.

Damian selalu menganggapnya perempuan ja-lang dan bodoh.

Terpopuler

Comments

Suli Kah

Suli Kah

miris banget dengan kehidupan Kanara, hidup dengan suami yang seorang mafia kejam dan bengis, semoga saja Kanara tidak dipertemukan lagi dengan Damian, dan bisa melanjutkan hidup nya walau harus berjuang seorang diri demi putranya Bian....

2024-12-10

2

sum mia

sum mia

kamu terlalu abai dengan tanda kecil yang ada pada Bian , Brandon . dan nantinya kamu akan menyesal karena tak mengindahkan kata Yara yang menunjukkan tanda-tanda pada wanita yang kau cari .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍

2024-12-10

1

neng ade

neng ade

semoga Damian tak dapat menemukan Kanara dan Bian
Semoga aja nasib baik memihak pada mereka .. mungkin akan bertemu lagi dngn Yara atau Brandon.. tapi Kanaea harus jujur demi kebaikan nya juga agar ada yg bisa melindungi nya.. kasihan Bian

2024-12-19

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123 Tamat
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123 Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!