Bab 15. Di luar kendali

Andini tiba tiba saja berada di tempat yang sangat asing sekali, bukan hutan atau pun di rumah ini lokasi nya. melainkan sebuah rumah sakit kosong dengan bentuk yang sangat seram, dinding semua sudah terkelupas di bagian tertentu serta laba laba yang bersarang setiap pojok ruangan membuat wanita ini merasa sangat ketakutan.

Jalan keluar juga masih belum tau di mana, takut bila sembarangan berjalan malah semakin tersesat sehingga sudah pasti nanti tidak bisa mau keluar dari rumah sakit, maka nya sekarang masih melihat keadaan dulu. rasa jantung sudah tidak karuan karena rasa seram nya tidak main main, sampah dan tikus berlarian kesana kemari.

"Aaaaagghhhh."

"Ada orang!" Andini kaget karena ada suara teriakan.

Karena ada suara yang sedang menjerit maka lebih baik di datangi saja, siapa tau orang tersebut bisa tau jalan keluar. padahal bila menjerit seperti itu pasti ada sesuatu yang tidak beres, Andini mengambil tongkat besi yang tergelatak begitu saja dekat pintu ruangan yang tertutup.

"Di mana tadi suara nya, kenapa tidak terdengar lagi?" Andini masih berusaha mendengarkan.

Semakin di cari malah semakin lenyap entah kemana, membuat keringat dingin kian deras saja mengalir keluar. nafas juga terasa pengap karena berjalan cepat dengan perut buncit begini, keadaan juga sedang tidak baik.

"Ya allah tolong tunjukan aku jalan, kenapa juga aku mendadak ada di sini." rasa nya Andini ingin menangis.

"Aaaaghhhh."

"Itu suara tadi lagi." Andini cepat berlari sebelum hilang suara tersebut.

"Eghhhh."

Sampai lah Andini di depan ruangan yang bertulis kan ruangan bersalin, berarti orang yang sedang teriak itu sedang berusaha untuk mengeluarkan bayi nya dari dalam perut. Andini ragu antara mau masuk atau di luar saja, namun dia butuh bertanya agar bisa keluar dari rumah sakit ini.

"Apa yang harus aku lakukan? bagai mana aku mau masuk!" sejuta keraguan di hati Andini.

"Eeeghhh, sakiiiiittt!" suara wanita kembali berteriak kencang dari dalam.

Akhir nya Andini menemukan celah untuk melihat kedalam, agak membungkuk dia pun mengintip nya karena penasaran juga dengan wanita yang sedang kesakitan itu. betapa kaget Andini sekarang setelah melihat wanita yang sedang melahirkan di dalam, ternyata dia melahirkan sendirian dalam keadaan kaki dan tangan terikat rantai yang sangat besar.

"Apa ini, Ya allah?!" lemas lunglai tubuh Andini melihat nya.

Braaaak.

Pintu ruangan terbuka lebar dan tampak lah semua nya dengan jelas, wanita yang sedang kesakitan di atas ranjang dan bagai mana kondisi perut dia yang terus merekah seakan mau pecah. siapa pula orang yang sudah mengikat wanita ini, kenala dia di rumah sakit dalam keadaan seperti ini.

"Siapa yang melakukan ini padamu?" tanya Andini berusaha melepaskan rantai itu.

"Tidak usah berusaha melepaskan ku, lebih kau lepaskan saja rantai yang membelenggu dirimu." ujar wanita itu serak.

"Apa maksud mu?!" Andini kebingungan tidak mengerti.

"Kau akan bernasib lebih parah dari aku bila tak segera mendapatkan obat nya, racun yang masuk kedalam tubuh mu jauh lebih ganas." seringai wanita.

"Maksud mu aku kena santet?" tanya Andini ketakutan.

"Eeeeghhhhh, aaagkkkk!"

"Pe-perut mu! Ya allah, allahu akbar." Andini begitu takut melihat perut besar itu.

"Sakiiiiittt, eeeghhhhk!"

"Allah, allah, allah!" Andini tidak bisa bergerak akibat terpaku melihat perut wanita tersebut.

Perut kian besar sehingga ukuran nya jauh sangat jauh dari wanita hamil biasa nya, sampai kulit kulit semua sudah pecah pecah akibat perenggangan yang terus terjadi. wanita di atas ranjang juga terus menggerang sambil menatap Andini, yang di tatap cuma melongo sembari menyebut nama tuhan.

"Aaaaaghhhhkk."

Duaaaar.

"Ya allahhh!" Andini ikut terpekik saat perut meledak.

Darah dan juga jeroan nya keluar semua melanting kemana mana karena ledakan yang sangat dahsyat, bayi yang di lahirkan kepala nya lepas dari badan. terbukti bayi itu bukan lah nayi setan, cuma memang mungkin ada yang sedang berbuat jahat pada wanita ini.

Sangking tidak kuat nya melihat pemandangan ini, Andini pingsan dan jatuh bersama dengan jeroan wanita hamil yang berserakan di lantai kotor penuh dengan daun kering. niat hati ingin lari, tapi malah jatuh pingsan akibat syok, di tengah kesadaran yang hampir hilang. Andini melihat bayangan seorang wanita dengan rambut panjang, sayang nya wanita itu memakai topeng untuk menutupi bagian wajah dari kening hingga kemata.

"Kau siapa?" Andini bertanya dan kemudian sukses pingsan.

Wanita bertopeng tersenyum sembari mengelus perut Andini yang buncit, tak lama kemudian semua nya hilang seperti berputar di telan angin yang sangat kencang, entah datang dari mana angin tersebut.

...****************...

Hendra memasuki rumah dengan perasaan campur aduk akibat memikirkan anak buah nya yang bunuh diri, dia berjalan dengan pikiran gundah kearah dapur karena mau mengambil minuman dari dalam kulkas. Andini tidak nampak, mungkin saja sedang istirahat di dalam kamar nya.

Greeep.

"Hah?!" Hendra kaget karena ada tangan yang memeluk pinggan nya dari belakang.

"Tuan wangi sekali." Wati tersenyum manis di depan Hendra yang melongo.

"Lepaskan saya!" Hendra menepis tangan Wati.

"Lihat lah saya, Tuan! milik saya lebih bagus dati milik Ibu, dan tentu nya saya masih perawan." bisik Wati yang sudah memakai baju haram berwarna merah merona.

"Dasar wanita gila! aku akan memecat mu, tidak tau diri." bentak Hendra sangat marah.

Wati malah tertawa kencang setelah di maki oleh Hendra barusan, dia bukan nya takut tapi malah memeluk Hendra sampai pria ini tidak bisa bergerak untuk menepis atau melarikan diri dari pelukan pembantu nya yang sangat sexy ini.

"Ayo lah, Tuan! Ibu tidak akan tau bahwa kita melakukan nya." Wati mengambil tangan Hendra dan meletakan di atas gunung kenyal.

"Ya allah kenapa tangan ku tidak kuat melawan?!" panik Hendra berusaha keras.

"Yang ini di masukan sini, Tuan." Wati mengambil tangan Hendra satu lagi dan mencolokan di apem kelapa hitam.

Sekuat tenaga Hendra menarik tangan nya agar tidak menyentuh tubuh Wati, namun sial nya tetap saja tidak bisa. Wati dengan leluasa menciumi wajah Hendra, bahkan juga mencium bibir majikan nya yang sangat menggoda itu.

"Punya ku lebih enak loh, Tuan! aaaah ya, di colok begitu." Wati mendes*h kenikmatan.

"Tolong lah aku, Ya allah! berikan aku kekuatan agar bisa lepas." pinta Hendra dalam hati nya.

"Aaaahhhh, aaaackkkk!" Wati menciumi Tuan nya dengan buas.

Semua nya sungguh di luar kendali dan tangan Hendra juga bergerak sendiri mengobok obok sumur yang sudah basah itu, Wati menggerang karena terpuas kan walau hanya dengan jari saja..

Terpopuler

Comments

m͒0͒π͒&͒3͒🤗ᵇᵃˢᵉ

m͒0͒π͒&͒3͒🤗ᵇᵃˢᵉ

nah kan😱😱😱dugongan ku g salah... jadi Wati lah orang yang jahat, pelakor dimana" ya🥺😏pesona mu sangat kuat maz Hendra dan wanita yang berjiwa JALANG pasti akan merebut mu dari Andini😭😭

2024-12-11

3

YuniSetyowati 1999

YuniSetyowati 1999

Sudah kuduga.Wati itu penjahat laki orang.Dia yg bawa tuh setan kerumah Andini.Dia yg meracuni Andini

Apa salahnya jadi orang cantik atau orang tampan? kenapa banyak sekali godaannya mereka berdua???

2024-12-11

1

nara

nara

ya allah kak thor tega bener kau buat hidup andini sengsara terus,,apa salah andini kak thor sampai nangis aku bacanya

2024-12-11

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pindah kekota
2 Bab 2. Ada darah bulat
3 Bab 3. Bau mulut
4 Bab 4. Godaan Hendra
5 Bab 5. Salsa datang
6 Bab 6. Tidak ada yang aneh
7 Bab 7. Mendatangi dukun
8 Bab 8. Salah sasaran
9 Bab 9. Asep memohon
10 Bab 10. Gantung diri
11 Bab 11. Sosok besar tinggi
12 Bab 12. Hilang
13 Bab 13. Hampir ikut
14 Bab 14. Ayu di hantui
15 Bab 15. Di luar kendali
16 Bab 16. Ternyata bukan
17 Bab 17. Nilam dan Maharani
18 Bab 18. Kencing di celana
19 Bab 19. Laila merindu
20 Bab 20. Pulang kampung
21 Bab 21. Membantai setan besar
22 Bab 22. Ternyata sama.
23 Bab 23. Celaka
24 Bab 24. Pesan terakhir
25 Bab 25. Salsa histeris
26 Bab 26. Memandikan jenazah
27 Bab 27. Di makamkan
28 Bab 28. Andini datang
29 Bab 29. Hendra nekat
30 Bab 30. Gunjingan
31 Bab 31. Datang melihat
32 Bab 32. Pembalasan Andini
33 Bab 33. Tujuh kesempatan
34 Bab 34. Serangan mendadak
35 Bab 35. Kecelakaan Rini
36 Bab 36. Celana robek
37 Bab 37. Menemukan pelaku
38 Bab 38. Keributan
39 Bab 39. Landak di ganti
40 Bab 40. Kecurigaan Andini
41 Bab 41. berbincang
42 Bab 42. Nasihat Gun
43 Bab 43. Adu skil
44 Bab 44. Kekota
45 Bab 45. Bertemu Asep
46 Bab 46. Rumah dukun
47 Bab 47. Bicara dengan Aldi
48 Bab 48. Kejam nya Nilam
49 Bab 49. Ayu mati
50 Bab 50. Menyelidiki Munah
51 Bab 51. Wanita bercadar
52 Bab 52. Aldi mencari kuburan
53 Bab 53. Gun dan Sam melapor
54 Bab 54. Menelusuri bukit
55 Bab 55. Kitab seribu jurus
56 Bab 56. Menemukan kuburan
57 Bab 57. Bertapa
58 Bab 58. Membongkar kuburan
59 Bab 59. Menemukan gadis cina
60 Bab 60. Purnama berpamitan
61 Bab 61. Iblis mesum
62 Bab 62. Meli
63 Bab 63. Gun melapor
64 Bab 64. Flashback
65 Bab 65. Flashback part 2
66 Bab 66. Rasa sakit Andini
67 Bab 67. membantai Rehan
68 Bab 68. Mendatangi ruangan Siska
69 Bab 69. Menik dan Xiefa
70 Bab 70. Pulang
71 Bab 71. Delson
72 Bab 72. Gagal
73 Bab 73. Arya vs Siska
74 Bab 74. Petir hijau
75 Bab 75. Kedatangan
76 Bab 76. Pertengkaran Davin vs Hendra
77 Bab 77. Tempur
78 Bab 78. Tidak di sangka
79 Bab 79. Mayat Meli
80 Bab 80. Debat
81 Bab 81. Terjatuh
82 Bab 82. Xiela nekat
83 Bab 83. Pembicaraan random
84 Bab 84. Hendra di hajar Arya
85 Bab 85. Mencari kepanti
86 Bab 86. Zombi pemakan arwah
87 Bab 87. Arjuna
88 Bab 88. Zombi Munah
89 Bab 89. Andini vs Siska
90 Bab 90. Siska tumbang.
91 Bab 91. Pati Geni kalah
92 Babb 92. Bagaskara
93 Bab 93. Perjuangan Arjuna.
94 Bab 94. Melupakan hal penting
95 Bab 95. Kecelakaan
96 Bab 96. Ngobrol bersama
97 Bab 97. Tidak selamat
98 Bab 98. Di tunggu Arya
99 Bab 99. Pelatihan
100 Bab 100. Di kejar manusia
101 Bab 101. Berhasil
102 Bab 102. Menjadi ribut
103 Bab 103. Hendra datang
104 Bab 104. Debat
105 Bab 105. Pelajaran
106 Bab 106. Mencabut gigi
107 Bab 107. Arya dan Sam
108 Bab 108. Andini berhasil
109 Bab 109. Resmi jadi member
110 Bab 110. Selesai
111 Pengumuman
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Bab 1. Pindah kekota
2
Bab 2. Ada darah bulat
3
Bab 3. Bau mulut
4
Bab 4. Godaan Hendra
5
Bab 5. Salsa datang
6
Bab 6. Tidak ada yang aneh
7
Bab 7. Mendatangi dukun
8
Bab 8. Salah sasaran
9
Bab 9. Asep memohon
10
Bab 10. Gantung diri
11
Bab 11. Sosok besar tinggi
12
Bab 12. Hilang
13
Bab 13. Hampir ikut
14
Bab 14. Ayu di hantui
15
Bab 15. Di luar kendali
16
Bab 16. Ternyata bukan
17
Bab 17. Nilam dan Maharani
18
Bab 18. Kencing di celana
19
Bab 19. Laila merindu
20
Bab 20. Pulang kampung
21
Bab 21. Membantai setan besar
22
Bab 22. Ternyata sama.
23
Bab 23. Celaka
24
Bab 24. Pesan terakhir
25
Bab 25. Salsa histeris
26
Bab 26. Memandikan jenazah
27
Bab 27. Di makamkan
28
Bab 28. Andini datang
29
Bab 29. Hendra nekat
30
Bab 30. Gunjingan
31
Bab 31. Datang melihat
32
Bab 32. Pembalasan Andini
33
Bab 33. Tujuh kesempatan
34
Bab 34. Serangan mendadak
35
Bab 35. Kecelakaan Rini
36
Bab 36. Celana robek
37
Bab 37. Menemukan pelaku
38
Bab 38. Keributan
39
Bab 39. Landak di ganti
40
Bab 40. Kecurigaan Andini
41
Bab 41. berbincang
42
Bab 42. Nasihat Gun
43
Bab 43. Adu skil
44
Bab 44. Kekota
45
Bab 45. Bertemu Asep
46
Bab 46. Rumah dukun
47
Bab 47. Bicara dengan Aldi
48
Bab 48. Kejam nya Nilam
49
Bab 49. Ayu mati
50
Bab 50. Menyelidiki Munah
51
Bab 51. Wanita bercadar
52
Bab 52. Aldi mencari kuburan
53
Bab 53. Gun dan Sam melapor
54
Bab 54. Menelusuri bukit
55
Bab 55. Kitab seribu jurus
56
Bab 56. Menemukan kuburan
57
Bab 57. Bertapa
58
Bab 58. Membongkar kuburan
59
Bab 59. Menemukan gadis cina
60
Bab 60. Purnama berpamitan
61
Bab 61. Iblis mesum
62
Bab 62. Meli
63
Bab 63. Gun melapor
64
Bab 64. Flashback
65
Bab 65. Flashback part 2
66
Bab 66. Rasa sakit Andini
67
Bab 67. membantai Rehan
68
Bab 68. Mendatangi ruangan Siska
69
Bab 69. Menik dan Xiefa
70
Bab 70. Pulang
71
Bab 71. Delson
72
Bab 72. Gagal
73
Bab 73. Arya vs Siska
74
Bab 74. Petir hijau
75
Bab 75. Kedatangan
76
Bab 76. Pertengkaran Davin vs Hendra
77
Bab 77. Tempur
78
Bab 78. Tidak di sangka
79
Bab 79. Mayat Meli
80
Bab 80. Debat
81
Bab 81. Terjatuh
82
Bab 82. Xiela nekat
83
Bab 83. Pembicaraan random
84
Bab 84. Hendra di hajar Arya
85
Bab 85. Mencari kepanti
86
Bab 86. Zombi pemakan arwah
87
Bab 87. Arjuna
88
Bab 88. Zombi Munah
89
Bab 89. Andini vs Siska
90
Bab 90. Siska tumbang.
91
Bab 91. Pati Geni kalah
92
Babb 92. Bagaskara
93
Bab 93. Perjuangan Arjuna.
94
Bab 94. Melupakan hal penting
95
Bab 95. Kecelakaan
96
Bab 96. Ngobrol bersama
97
Bab 97. Tidak selamat
98
Bab 98. Di tunggu Arya
99
Bab 99. Pelatihan
100
Bab 100. Di kejar manusia
101
Bab 101. Berhasil
102
Bab 102. Menjadi ribut
103
Bab 103. Hendra datang
104
Bab 104. Debat
105
Bab 105. Pelajaran
106
Bab 106. Mencabut gigi
107
Bab 107. Arya dan Sam
108
Bab 108. Andini berhasil
109
Bab 109. Resmi jadi member
110
Bab 110. Selesai
111
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!