Bab 4. Godaan Hendra

Kian hari tubuh Andini semakin habis saja, kurus kering bagaikan tengkorak yang berbalut kulit pucat. Hendra merasa sangat bersalah pada sang istri karena Andini jadi begini akibat hamil dari benih nya, namun yang membuat salut itu adalah. Andini masih bisa tersenyum dengan sangat tulus pada sang suami, dia ihklas menanggung ini semua karena menganggap hamil adalah salah satu amal untuk nya.

Walau tubuh habis dan bau mulut juga kian menjadi, bahkan untuk berdiri saja Andini sangat susah akibat lemas. buah dan makanan lain masih ada yang masuk, serta vitamin dari dokter dengan harga yang tidak main main karena Hendra ingin istri nya lekas membaik.

Walau kadang kala Hendra juga hatus menahan mual bila sedang bicara dengan istri nya, tapi sebisa mungkin di tahan agar tidak menyakiti hati Andini. pasti akan sangat hancur hati nha bila Hendra saja sang suami sampai muntah karena mencium bau mulut, obat kumur pun sudah di beli agar bau berkurang.

Kedokter pun sudah berulang kali dia lakukan agar bisa menemukan solusi, namun tetap saja bau mulut tidak mau hilang. Andini sosok yang cantik jelita itu sudah berubah menjadi sosok yang mengerikan tentu nya karena tubuh habis, untung nya Hendra sama sekali tidak ada niat melenceng walau sedikit pun.

"Ganteng banget ya Pak Hendra itu, beruntung sekali wanita yang jadi istri nya." karyawati toko baju bernama Laila berbisik pada teman nya.

"Istri nya juga cantik kok." sahut Rena.

"Cantik dari mana, tidak kau lihat sekarang bentuk nya begitu! pasti lah Pak Hendra juga tak tahan dengan perubahan sang istri." Laila mencibir Andini.

"Ya kan karena sedang hamil, wajar lah wanita begitu karena hormon yang berubah!" Rena kesal juga pada teman nya ini.

"Iiihk tapi serem banget gitu bentuk nya, pasti Pak Hendra tidak akan nafsu bila melihat dia! banyak loh kasus suami selingkuh saat istri sedang hamil." Laila memang suka bergunjing.

"Kau ini kenapa sih, La? tidak baik bicara begitu, sama sama wanita kok ucapan mu jelek!" Rena menasehati teman nya.

"Terserah aku dong, lagi pula salah Bu Andini lah yang tidak bisa jaga badan! banyak kok wanita tetap cantik walau sedang hamil, malah kelihatan lebih cantik." Laila tetap menghina Andini.

Rena menarik nafas dan segera meninggal kan teman nya ini, biar lah Laila mengagumi ketampanan suami orang. toh Rena sama sekali tidak peduli walau Hendra sangat tampan, mau setampan dan sekaya apa pun kalau milik orang maka tak akan bisa di ambil karena itu sebuah dosa.

Laila yang pada dasar nya genit sengaja menyusun baju dekat dekat dengan Hendra yang sedang melihat apa saja yang kurang, karena sekarang Hendra memang kerja sendirian karena sang istri tidak bisa mau bergerak. Andini cuma diam di rumah merasakan kehamilan nya yang sangat menyiksa, kadang juga ingin keluar tapi tubuh tidak mengizinkan.

"Ini apa sudah habis stok nya?" Hendra bertanya pada Laila yang dekat.

"Masih ada di gudang, Pak! akan saya ambil sekarang." jawab Laila tersenyum lebar.

"Jangan ada yang kosong ya, kalau barang masih ada cepat di isi saja." perintah Hendra.

"Tentu akan saya isi karena yang kosong memang tidak bagus, seperti hati contoh nya." Laila tersenyum malu malu.

Hendra melirik gadis yang malah bicara kemana mana ini, dia sama sekali tidak berminat untuk menanggapi. malah yang ada Hendra risih melihat gadis yang begini, semenjak taubat dia memang hanya ingin setia pada satu wanita saja dan dia sudah mendapatkan wanita tersebut.

"Yeeee malah pergi, tanggapi dong." Laila geram karena di tinggal begitu saja.

"Maka nya jangan gatal sama laki orang!" sindir Rena.

"Lah kenapa tidak selagi ada kesempatan." jawab Laila tanpa dosa.

"Dasar murahan, mau kok sama suami nya orang! mana orang itu yang menggaji dia pula, tidak sadar diri sekali jadi manusia!" Rena sekarang asli sangat geram.

Laila yang bodo amat langsung pergi saja kegudang karena mau mengambil barang yang Hendra maksud tadi, besok kalau sudah di pajang maka Hendra akan melihat dan pasti senang atas kerja nya Laila. padahal itu memang kewajiban nya, tapi dasar Laila memang gatal.

"Enggak usah di urus, yang penting kita tidak begitu." nasihat Putri.

"Kau lihat lah dia yang sangat gatal begitu, padahal Pak Hendra cuek loh." Rena masih saja kesal.

"Bagus lah bila Pak Hendra cuek, semoga saja dia memang orang yang setia." harap Putri karena dia sudah tau pahit nya perpisahan.

Putri seorang janda karena suami nya selingkuh saat di tinggal kerja, maka nya dia tau bagai mana rasa sakit saat di tinggal selingkuh. dengan tulus dia berdoa, agar Hendra tidak berpaling dari istri nya walau mau seburuk apa pun kondisi Andini saat hamil sekarang.

...****************...

Selepas dari toko baju, Hendra mampir juga ketoko grosir nya untuk mengecek saja. bias adia lebih lama di sini karena memang toko grosir lebih ramai, memang ekonomi pasangan ini sangat bagus sehingga buka usaha apa pun selalu berhasil dan ramai pengunjung. Biasa nya mereka akan pergi berdua, tapi sekarang dia hanya sendirian karena istri nya tidak sanggup.

"Tolong buat kan saya kopi instan." pinta Hendra pada anak buah nya.

"Sebentar saya akan buat kan, Pak." Ayu berlari kearah dapur untuk membuat kopi.

Ayu cepat membuatkan kopi untuk bos nya yang baru datang, diam diam melirik juga saat Hendra sedang serius di meja kasir untuk melihat pendapatan. ada anak buah yang di percaya mengelola toko grosir mereka, sehingga bila datang hanya mengambil uang saja.

"Silahkan kopi nya, Pak." Ayu memberikan segelas kopi instan.

"Terima kasih." ujar Hendra tanpa menoleh.

"Kalau ada yang di butuh kan atau Bapak ingin makan sesuatu, panggil saja saya ya." pesan Ayu agak membungkuk agar belahan nya terlihat oleh Hendra.

"Hmmm iya." angguk Hendra masih tanpa menoleh lagi.

Ayu agak kesal karena tidak di gubris oleh bos nya, dia segera pergi untuk melayani pembeli sambil dengan gaya yang di buat buat untuk mencari perhatian tentu nya. berharap bos tampan itu akan tertarik, siapa yang tidak naksir bila melihat Hendra.

"Kamu pasti akan jadi milik ku." tekad Ayu tersenyum gemas.

Baik di toko grosir atau pun di toko baju, Hendra selalu punya ulat bulu yang siap menampung. tapi yang di tampung ini menolak, karena dia tidak ingin bersama wanit mana pun kecuali istri tercinta nya yang sedang mengandung.

Terpopuler

Comments

goresan curahan keluh kesah

goresan curahan keluh kesah

aaaahhhhhh knpa andini bisa sampai seperti itu dan knpa Hendra terlalu bodoh bukannya mencari tau ke purnama malah asik dokter sedangkan ke dokter pun tidak ada perubahan malah semakin habis aja tubuh Andini setidaknya jika ke purnama maka leha akan memberikan obat nya😭 ya Allah andini kasian sekali kamu dari gadis sampai sdh menikah menderita terus😭😭😭

2024-12-07

3

m͒0͒π͒&͒3͒🤗ᵇᵃˢᵉ

m͒0͒π͒&͒3͒🤗ᵇᵃˢᵉ

wah wah... pegawe'y Hentra g cuma 1 yang mengincar'y, aduh..😏😏apa jangan Andini di santet sama seseorang yang mengaggumi Hendra🤔🤔

2024-12-07

4

nara

nara

kasian nasib andini baru mau bahagia ada aja cobaanya semoga cehat sehat ya din gk tega rasanya ,padahal cuma baca tulisan tpi kenapa air mata mlh banjir ya 😭😭😭😭😭😭😭😭😭

2024-12-07

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pindah kekota
2 Bab 2. Ada darah bulat
3 Bab 3. Bau mulut
4 Bab 4. Godaan Hendra
5 Bab 5. Salsa datang
6 Bab 6. Tidak ada yang aneh
7 Bab 7. Mendatangi dukun
8 Bab 8. Salah sasaran
9 Bab 9. Asep memohon
10 Bab 10. Gantung diri
11 Bab 11. Sosok besar tinggi
12 Bab 12. Hilang
13 Bab 13. Hampir ikut
14 Bab 14. Ayu di hantui
15 Bab 15. Di luar kendali
16 Bab 16. Ternyata bukan
17 Bab 17. Nilam dan Maharani
18 Bab 18. Kencing di celana
19 Bab 19. Laila merindu
20 Bab 20. Pulang kampung
21 Bab 21. Membantai setan besar
22 Bab 22. Ternyata sama.
23 Bab 23. Celaka
24 Bab 24. Pesan terakhir
25 Bab 25. Salsa histeris
26 Bab 26. Memandikan jenazah
27 Bab 27. Di makamkan
28 Bab 28. Andini datang
29 Bab 29. Hendra nekat
30 Bab 30. Gunjingan
31 Bab 31. Datang melihat
32 Bab 32. Pembalasan Andini
33 Bab 33. Tujuh kesempatan
34 Bab 34. Serangan mendadak
35 Bab 35. Kecelakaan Rini
36 Bab 36. Celana robek
37 Bab 37. Menemukan pelaku
38 Bab 38. Keributan
39 Bab 39. Landak di ganti
40 Bab 40. Kecurigaan Andini
41 Bab 41. berbincang
42 Bab 42. Nasihat Gun
43 Bab 43. Adu skil
44 Bab 44. Kekota
45 Bab 45. Bertemu Asep
46 Bab 46. Rumah dukun
47 Bab 47. Bicara dengan Aldi
48 Bab 48. Kejam nya Nilam
49 Bab 49. Ayu mati
50 Bab 50. Menyelidiki Munah
51 Bab 51. Wanita bercadar
52 Bab 52. Aldi mencari kuburan
53 Bab 53. Gun dan Sam melapor
54 Bab 54. Menelusuri bukit
55 Bab 55. Kitab seribu jurus
56 Bab 56. Menemukan kuburan
57 Bab 57. Bertapa
58 Bab 58. Membongkar kuburan
59 Bab 59. Menemukan gadis cina
60 Bab 60. Purnama berpamitan
61 Bab 61. Iblis mesum
62 Bab 62. Meli
63 Bab 63. Gun melapor
64 Bab 64. Flashback
65 Bab 65. Flashback part 2
66 Bab 66. Rasa sakit Andini
67 Bab 67. membantai Rehan
68 Bab 68. Mendatangi ruangan Siska
69 Bab 69. Menik dan Xiefa
70 Bab 70. Pulang
71 Bab 71. Delson
72 Bab 72. Gagal
73 Bab 73. Arya vs Siska
74 Bab 74. Petir hijau
75 Bab 75. Kedatangan
76 Bab 76. Pertengkaran Davin vs Hendra
77 Bab 77. Tempur
78 Bab 78. Tidak di sangka
79 Bab 79. Mayat Meli
80 Bab 80. Debat
81 Bab 81. Terjatuh
82 Bab 82. Xiela nekat
83 Bab 83. Pembicaraan random
84 Bab 84. Hendra di hajar Arya
85 Bab 85. Mencari kepanti
86 Bab 86. Zombi pemakan arwah
87 Bab 87. Arjuna
88 Bab 88. Zombi Munah
89 Bab 89. Andini vs Siska
90 Bab 90. Siska tumbang.
91 Bab 91. Pati Geni kalah
92 Babb 92. Bagaskara
93 Bab 93. Perjuangan Arjuna.
94 Bab 94. Melupakan hal penting
95 Bab 95. Kecelakaan
96 Bab 96. Ngobrol bersama
97 Bab 97. Tidak selamat
98 Bab 98. Di tunggu Arya
99 Bab 99. Pelatihan
100 Bab 100. Di kejar manusia
101 Bab 101. Berhasil
102 Bab 102. Menjadi ribut
103 Bab 103. Hendra datang
104 Bab 104. Debat
105 Bab 105. Pelajaran
106 Bab 106. Mencabut gigi
107 Bab 107. Arya dan Sam
108 Bab 108. Andini berhasil
109 Bab 109. Resmi jadi member
110 Bab 110. Selesai
111 Pengumuman
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Bab 1. Pindah kekota
2
Bab 2. Ada darah bulat
3
Bab 3. Bau mulut
4
Bab 4. Godaan Hendra
5
Bab 5. Salsa datang
6
Bab 6. Tidak ada yang aneh
7
Bab 7. Mendatangi dukun
8
Bab 8. Salah sasaran
9
Bab 9. Asep memohon
10
Bab 10. Gantung diri
11
Bab 11. Sosok besar tinggi
12
Bab 12. Hilang
13
Bab 13. Hampir ikut
14
Bab 14. Ayu di hantui
15
Bab 15. Di luar kendali
16
Bab 16. Ternyata bukan
17
Bab 17. Nilam dan Maharani
18
Bab 18. Kencing di celana
19
Bab 19. Laila merindu
20
Bab 20. Pulang kampung
21
Bab 21. Membantai setan besar
22
Bab 22. Ternyata sama.
23
Bab 23. Celaka
24
Bab 24. Pesan terakhir
25
Bab 25. Salsa histeris
26
Bab 26. Memandikan jenazah
27
Bab 27. Di makamkan
28
Bab 28. Andini datang
29
Bab 29. Hendra nekat
30
Bab 30. Gunjingan
31
Bab 31. Datang melihat
32
Bab 32. Pembalasan Andini
33
Bab 33. Tujuh kesempatan
34
Bab 34. Serangan mendadak
35
Bab 35. Kecelakaan Rini
36
Bab 36. Celana robek
37
Bab 37. Menemukan pelaku
38
Bab 38. Keributan
39
Bab 39. Landak di ganti
40
Bab 40. Kecurigaan Andini
41
Bab 41. berbincang
42
Bab 42. Nasihat Gun
43
Bab 43. Adu skil
44
Bab 44. Kekota
45
Bab 45. Bertemu Asep
46
Bab 46. Rumah dukun
47
Bab 47. Bicara dengan Aldi
48
Bab 48. Kejam nya Nilam
49
Bab 49. Ayu mati
50
Bab 50. Menyelidiki Munah
51
Bab 51. Wanita bercadar
52
Bab 52. Aldi mencari kuburan
53
Bab 53. Gun dan Sam melapor
54
Bab 54. Menelusuri bukit
55
Bab 55. Kitab seribu jurus
56
Bab 56. Menemukan kuburan
57
Bab 57. Bertapa
58
Bab 58. Membongkar kuburan
59
Bab 59. Menemukan gadis cina
60
Bab 60. Purnama berpamitan
61
Bab 61. Iblis mesum
62
Bab 62. Meli
63
Bab 63. Gun melapor
64
Bab 64. Flashback
65
Bab 65. Flashback part 2
66
Bab 66. Rasa sakit Andini
67
Bab 67. membantai Rehan
68
Bab 68. Mendatangi ruangan Siska
69
Bab 69. Menik dan Xiefa
70
Bab 70. Pulang
71
Bab 71. Delson
72
Bab 72. Gagal
73
Bab 73. Arya vs Siska
74
Bab 74. Petir hijau
75
Bab 75. Kedatangan
76
Bab 76. Pertengkaran Davin vs Hendra
77
Bab 77. Tempur
78
Bab 78. Tidak di sangka
79
Bab 79. Mayat Meli
80
Bab 80. Debat
81
Bab 81. Terjatuh
82
Bab 82. Xiela nekat
83
Bab 83. Pembicaraan random
84
Bab 84. Hendra di hajar Arya
85
Bab 85. Mencari kepanti
86
Bab 86. Zombi pemakan arwah
87
Bab 87. Arjuna
88
Bab 88. Zombi Munah
89
Bab 89. Andini vs Siska
90
Bab 90. Siska tumbang.
91
Bab 91. Pati Geni kalah
92
Babb 92. Bagaskara
93
Bab 93. Perjuangan Arjuna.
94
Bab 94. Melupakan hal penting
95
Bab 95. Kecelakaan
96
Bab 96. Ngobrol bersama
97
Bab 97. Tidak selamat
98
Bab 98. Di tunggu Arya
99
Bab 99. Pelatihan
100
Bab 100. Di kejar manusia
101
Bab 101. Berhasil
102
Bab 102. Menjadi ribut
103
Bab 103. Hendra datang
104
Bab 104. Debat
105
Bab 105. Pelajaran
106
Bab 106. Mencabut gigi
107
Bab 107. Arya dan Sam
108
Bab 108. Andini berhasil
109
Bab 109. Resmi jadi member
110
Bab 110. Selesai
111
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!