Bab 17. Nilam dan Maharani

Hendra mendengar kan semua keluhan dari istri nya bahwa rumah ini ada yang tidak beres, jujur saja Hendra bingung karena rumah ini langsung dari dia yang membangun. bukan beli dari orang lain, bahkan saat di bangun pun juga di bacakan doa agar tidak ada hal buruk yang terjadi saat di huni nanti.

Sayang nya gangguan malah terjadi saat istri sedang hamil, bahkan Hendra juga mengalami hal yang buruk berusan ini. ternyata memang benar firasat nya saat ingin minta tolong pada Purnama, karena dia merasa Andini bisa saja masih rawan karena dulu tubuh itu pernah di huni jin dengan waktu yang cukup lama.

Purnama sudah pernah bilang bahwa tubuh yang pernah di huni jin, maka akan rawan juga kena lagi. maka dari itu mungkin saja Andini ketempelan iblis mana mana, memang Andini yang menolak saat akan menemui Purnama. sebab dia merasa masalah hamil muntah muntah itu adalah hal yang sangat wajar.

Tapi ternyata memang ada yang tidak beres, mana begitu banyak juga wanita uang menginginkan suami nya. bahkan sampai jun pun ikut menyerupai seorang gadis agar bisa dekat dengan Hendra, sudah sangat jelas bahwa setan ini sangat ingin menyakiti atau bahkan merusak rumah tangga mereka berdua yang di bangun belum lama ini.

"Dulu Abang juga sering tidur sini sama teman teman, tapi sama sekali tidak ada gangguan." Hendra bicara pada Andini di dalam kamar.

"Kenapa sekarang banyak ganguan ya, Bang? apa karena aku sedang hamil, kan kata nya orang hamil berbau wangi." tebak Andini.

"Maka nya Abang dari awal ngajak kamu ketemu Purnama." sahut Hendra sembari mengeringkan rambut usai mandi.

"Tadi Abang ngapain saja sama hantu itu?" tanya Andini membuat Hendra kaget.

"Abang, ini Abang kaku tubuh nya tidak bisa melawan." jawab Hendra geli dan jijik.

"Ya di apain sama dia?" ulang Andini karena dia penasaran apa saja yang sudah suami nya lakukan bersama setan itu.

Hendra menelan ludah dengan susah payah karena rasa nya sangat berdosa melihat wajah polos sang istri, padahal itu bukan kehendak dia. namun Hendra merasa sudah seperti melakukan perselingkuhan saja dosa nya, dia sama sekali tidak ada niat untuk menyentuh wanita itu, walau pun tadi dia adalah Wati sungguhan sekali pun.

"Abang di paksa menyentuh dada dan juga bagian bawah nya." Hendra mengakui.

"Apa?!"

"Sayang! demi allah itu bukan mau Abang, tangan ini tidak bisa melawan karena kaku dan menurut saja apa yang dia ingin kan." Hendra berjongkok di depan istri nya.

"Jadi Abang sentuh milik hantu itu?" Andini bergetar tidak percaya.

Hendra mengangguk pelan karena dia juga amat tidak percaya itu terjadi begitu saja, pulang pulang habis melayat malah di songsong dengan setan yang menyerupai pembantu nya. terlebih setan itu bisa mengendalikan tubuh Hendra, sehingga pria ini tidak punya kekuatan untuk melawan atau menolak nya.

"Berarti setan nya perempuan ya, Bang." tebak Andini.

"Bisa jadi, apa dia kuntilanak ya." Hendra pun bertanya tanya.

"Ya allah, kok malah ada saja gangguan seperti ini." keluh Andini yang merasa lelah dengan urusan setan.

"Abang juga takut sebenar nya, tapi semoga Purnama memang bisa menolong." harap Hendra bergantung penuh pada Ratu ular.

"Dia pasti bisa, mudah mudahan kali ini dia juga bisa membuang setan itu." Andini juga berharap pada Purnama.

"Masih untung kita punya kenalan seperti dia, padahal sudah menjauh kekota tapi masih saja setan datang." lirih Hendra menarik nafas berat.

"Berarti kota juga ada hantu nya ya, Bang." Andini tersenyum kecil.

"Ya pasti lah, semua tempat pasti ada setan nya." sahut Hendra.

"Lalu bagai mana dengan karyawan kita yang bunuh diri?" tanya Andini baru ingat.

"Kabar nya dia patah hati karena cinta nya di tolak oleh Ayu." jawab Hendra.

"Ya allah, gara gara cinta dia menjadi begitu!" pekik Andini kaget.

Mereka tidak tau bahwa cinta Asep tidak normal, andai kan dia hanya cinta biasa tanpa ada ramuan yang masuk kedalam tubuh, maka Asep tidak akan nekat untuk mengakhiri hidup nya yang amat berarti itu. karena ramuan yang sangat kuat dan malah penolakan juga dari Ayu, maka habis lah sudah akal sehat pemuda tersebut.

"Cinta memang bisa membuat orang tidak waras, sama hal nya juga seperti kita! bila salah satu meninggal duluan, entah bagai mana nasib yang satu nya." jawab Hendra.

"Semoga aku duluan yang pergi ya, bila kamu duluan yang pergi menghadap allah. maka pasti aku tidak akan sanggup, siapa yang akan mengurus ku." Andini berkata pelan.

"Itu masih lama, nanti saat kita sudah tua dan punya cucu baru lah kita menghadap allah! Abang juga mau nya saat kamu tiada, esok hari Abang akan menyusul juga." jawab Hendra.

"Amiiin." Andini mengaminkan ucapan suami nya.

"Pembicaraan apa yang membawa bawa kematian!" celetuk suara sinis dari pintu.

"Aaaagkkkk!"

Hendra loncat naik keatas kasur begitu melihat siapa yang berdiri di depan pintu, Andini juga kaget sebenar nya. tapi dia tidak separah Hendra sampai loncat keatas kasur dan bersembunyi di balik selimut yang tebal.

"Dasar gila, kau pikir tampang kami sangat jelek!" rutuk member Purnama yang bernama Nilam.

"Ka-kalian datang nya tanpa suara, jadi kami kaget!" Andini menggaruk kepala nya yang tidak gatal.

"Tolong sadar lah bahwa kami ini setan, mana mungkin datang mau mengetuk pintu segala." sewot Maharani.

"Oh ini member nya Purnama!" Hendra menyembul kan kepala dari balik selimut tebal.

"Dasar laki laki pengecut!" rutuk Nilam mencibir Hendra.

Nilam berjalan mendekati Andini yang duduk di tepi tempat tidur, sekali lihat saja dia sudah bisa merasakan ada yang aneh dari Andini. sebab Nilam dulu meninggal saat sedang hamil tua, sehingga dia banyak tau tentang wanita yang sedang mengandung anak di dalam perut.

"Setan nya tidak di sini, di kamar yang paling belakang." Andini beringsut karena takut, sebab dia sadar yang di depan nya ini setan.

"Kenapa dengan dia, Nilam?" Maharani juga mendekat.

"Kenapa kau tidak menghubungi Purnama sejak pertama kali muntah darah, Andini?!" Nilam gemetar.

"Ada apa? kenapa dengan istriku!" Hendra lupa dengan rasa takut nya.

"Cepat katakan pada Purnama bahwa keadaan Andini serius!" teriak Nilam pada besty nya.

"Ah i-iya! aku akan kontak sekarang." Maharani duduk bersila sembari memejamkan mata.

Sedangkan Andini bingung dan juga takut melihat reaksi Nilam ketika menatap diri nya, apa memang ada yang aneh dari tubuh dia sehingga harus segera menemui Purnama sejak awal.

Nih Hendra ya.

Terpopuler

Comments

Eva Karmita

Eva Karmita

pantaslah Ayu tergila-gila dgn Hendra wong mas Hendra nya sebening itu 😍 sampai hantu pun ikut terpesona dengan keindahan yg dimiliki mas Hendra 😍🥰 , semoga Andini bisa di tolong mbak Pur dgn membernya,

2024-12-11

1

Andriani

Andriani

aduh parah yaa... siapa yg berbuat jahat ma Andini? wati kayaknya nih...

2024-12-11

2

Serli Agustina

Serli Agustina

kalau Nilam aja sampai begitu, pasti racun yang dimaksud hantu itu semacam santet gak sih? soalnya Nilam kan meninggal sebab nya begitu kalau gak salah ingat/Hammer/

2024-12-11

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pindah kekota
2 Bab 2. Ada darah bulat
3 Bab 3. Bau mulut
4 Bab 4. Godaan Hendra
5 Bab 5. Salsa datang
6 Bab 6. Tidak ada yang aneh
7 Bab 7. Mendatangi dukun
8 Bab 8. Salah sasaran
9 Bab 9. Asep memohon
10 Bab 10. Gantung diri
11 Bab 11. Sosok besar tinggi
12 Bab 12. Hilang
13 Bab 13. Hampir ikut
14 Bab 14. Ayu di hantui
15 Bab 15. Di luar kendali
16 Bab 16. Ternyata bukan
17 Bab 17. Nilam dan Maharani
18 Bab 18. Kencing di celana
19 Bab 19. Laila merindu
20 Bab 20. Pulang kampung
21 Bab 21. Membantai setan besar
22 Bab 22. Ternyata sama.
23 Bab 23. Celaka
24 Bab 24. Pesan terakhir
25 Bab 25. Salsa histeris
26 Bab 26. Memandikan jenazah
27 Bab 27. Di makamkan
28 Bab 28. Andini datang
29 Bab 29. Hendra nekat
30 Bab 30. Gunjingan
31 Bab 31. Datang melihat
32 Bab 32. Pembalasan Andini
33 Bab 33. Tujuh kesempatan
34 Bab 34. Serangan mendadak
35 Bab 35. Kecelakaan Rini
36 Bab 36. Celana robek
37 Bab 37. Menemukan pelaku
38 Bab 38. Keributan
39 Bab 39. Landak di ganti
40 Bab 40. Kecurigaan Andini
41 Bab 41. berbincang
42 Bab 42. Nasihat Gun
43 Bab 43. Adu skil
44 Bab 44. Kekota
45 Bab 45. Bertemu Asep
46 Bab 46. Rumah dukun
47 Bab 47. Bicara dengan Aldi
48 Bab 48. Kejam nya Nilam
49 Bab 49. Ayu mati
50 Bab 50. Menyelidiki Munah
51 Bab 51. Wanita bercadar
52 Bab 52. Aldi mencari kuburan
53 Bab 53. Gun dan Sam melapor
54 Bab 54. Menelusuri bukit
55 Bab 55. Kitab seribu jurus
56 Bab 56. Menemukan kuburan
57 Bab 57. Bertapa
58 Bab 58. Membongkar kuburan
59 Bab 59. Menemukan gadis cina
60 Bab 60. Purnama berpamitan
61 Bab 61. Iblis mesum
62 Bab 62. Meli
63 Bab 63. Gun melapor
64 Bab 64. Flashback
65 Bab 65. Flashback part 2
66 Bab 66. Rasa sakit Andini
67 Bab 67. membantai Rehan
68 Bab 68. Mendatangi ruangan Siska
69 Bab 69. Menik dan Xiefa
70 Bab 70. Pulang
71 Bab 71. Delson
72 Bab 72. Gagal
73 Bab 73. Arya vs Siska
74 Bab 74. Petir hijau
75 Bab 75. Kedatangan
76 Bab 76. Pertengkaran Davin vs Hendra
77 Bab 77. Tempur
78 Bab 78. Tidak di sangka
79 Bab 79. Mayat Meli
80 Bab 80. Debat
81 Bab 81. Terjatuh
82 Bab 82. Xiela nekat
83 Bab 83. Pembicaraan random
84 Bab 84. Hendra di hajar Arya
85 Bab 85. Mencari kepanti
86 Bab 86. Zombi pemakan arwah
87 Bab 87. Arjuna
88 Bab 88. Zombi Munah
89 Bab 89. Andini vs Siska
90 Bab 90. Siska tumbang.
91 Bab 91. Pati Geni kalah
92 Babb 92. Bagaskara
93 Bab 93. Perjuangan Arjuna.
94 Bab 94. Melupakan hal penting
95 Bab 95. Kecelakaan
96 Bab 96. Ngobrol bersama
97 Bab 97. Tidak selamat
98 Bab 98. Di tunggu Arya
99 Bab 99. Pelatihan
100 Bab 100. Di kejar manusia
101 Bab 101. Berhasil
102 Bab 102. Menjadi ribut
103 Bab 103. Hendra datang
104 Bab 104. Debat
105 Bab 105. Pelajaran
106 Bab 106. Mencabut gigi
107 Bab 107. Arya dan Sam
108 Bab 108. Andini berhasil
109 Bab 109. Resmi jadi member
110 Bab 110. Selesai
111 Pengumuman
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Bab 1. Pindah kekota
2
Bab 2. Ada darah bulat
3
Bab 3. Bau mulut
4
Bab 4. Godaan Hendra
5
Bab 5. Salsa datang
6
Bab 6. Tidak ada yang aneh
7
Bab 7. Mendatangi dukun
8
Bab 8. Salah sasaran
9
Bab 9. Asep memohon
10
Bab 10. Gantung diri
11
Bab 11. Sosok besar tinggi
12
Bab 12. Hilang
13
Bab 13. Hampir ikut
14
Bab 14. Ayu di hantui
15
Bab 15. Di luar kendali
16
Bab 16. Ternyata bukan
17
Bab 17. Nilam dan Maharani
18
Bab 18. Kencing di celana
19
Bab 19. Laila merindu
20
Bab 20. Pulang kampung
21
Bab 21. Membantai setan besar
22
Bab 22. Ternyata sama.
23
Bab 23. Celaka
24
Bab 24. Pesan terakhir
25
Bab 25. Salsa histeris
26
Bab 26. Memandikan jenazah
27
Bab 27. Di makamkan
28
Bab 28. Andini datang
29
Bab 29. Hendra nekat
30
Bab 30. Gunjingan
31
Bab 31. Datang melihat
32
Bab 32. Pembalasan Andini
33
Bab 33. Tujuh kesempatan
34
Bab 34. Serangan mendadak
35
Bab 35. Kecelakaan Rini
36
Bab 36. Celana robek
37
Bab 37. Menemukan pelaku
38
Bab 38. Keributan
39
Bab 39. Landak di ganti
40
Bab 40. Kecurigaan Andini
41
Bab 41. berbincang
42
Bab 42. Nasihat Gun
43
Bab 43. Adu skil
44
Bab 44. Kekota
45
Bab 45. Bertemu Asep
46
Bab 46. Rumah dukun
47
Bab 47. Bicara dengan Aldi
48
Bab 48. Kejam nya Nilam
49
Bab 49. Ayu mati
50
Bab 50. Menyelidiki Munah
51
Bab 51. Wanita bercadar
52
Bab 52. Aldi mencari kuburan
53
Bab 53. Gun dan Sam melapor
54
Bab 54. Menelusuri bukit
55
Bab 55. Kitab seribu jurus
56
Bab 56. Menemukan kuburan
57
Bab 57. Bertapa
58
Bab 58. Membongkar kuburan
59
Bab 59. Menemukan gadis cina
60
Bab 60. Purnama berpamitan
61
Bab 61. Iblis mesum
62
Bab 62. Meli
63
Bab 63. Gun melapor
64
Bab 64. Flashback
65
Bab 65. Flashback part 2
66
Bab 66. Rasa sakit Andini
67
Bab 67. membantai Rehan
68
Bab 68. Mendatangi ruangan Siska
69
Bab 69. Menik dan Xiefa
70
Bab 70. Pulang
71
Bab 71. Delson
72
Bab 72. Gagal
73
Bab 73. Arya vs Siska
74
Bab 74. Petir hijau
75
Bab 75. Kedatangan
76
Bab 76. Pertengkaran Davin vs Hendra
77
Bab 77. Tempur
78
Bab 78. Tidak di sangka
79
Bab 79. Mayat Meli
80
Bab 80. Debat
81
Bab 81. Terjatuh
82
Bab 82. Xiela nekat
83
Bab 83. Pembicaraan random
84
Bab 84. Hendra di hajar Arya
85
Bab 85. Mencari kepanti
86
Bab 86. Zombi pemakan arwah
87
Bab 87. Arjuna
88
Bab 88. Zombi Munah
89
Bab 89. Andini vs Siska
90
Bab 90. Siska tumbang.
91
Bab 91. Pati Geni kalah
92
Babb 92. Bagaskara
93
Bab 93. Perjuangan Arjuna.
94
Bab 94. Melupakan hal penting
95
Bab 95. Kecelakaan
96
Bab 96. Ngobrol bersama
97
Bab 97. Tidak selamat
98
Bab 98. Di tunggu Arya
99
Bab 99. Pelatihan
100
Bab 100. Di kejar manusia
101
Bab 101. Berhasil
102
Bab 102. Menjadi ribut
103
Bab 103. Hendra datang
104
Bab 104. Debat
105
Bab 105. Pelajaran
106
Bab 106. Mencabut gigi
107
Bab 107. Arya dan Sam
108
Bab 108. Andini berhasil
109
Bab 109. Resmi jadi member
110
Bab 110. Selesai
111
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!