Bab 8. Salah sasaran

Asep terus berguling guling di atas tempat tidur karena tidak bisa mau memejamkan mata, bayangan Ayu terus terlintas dalam benak nya. pemuda ini mendadak rindu pada gadis cantik itu, rasa nya agak aneh juga karena mendadak punya rasa rindu pada Ayu yang selama ini juga teman saja dan tidak ada hubungan sama sekali.

Baru malam ini Asep merasakan rindu yang amat luar biasa, seolah ingin bertemu dan tatapan mata pada Ayu. masalah lebih parah karena Asep juga di selingi nafsu pada gadis tersebut, sebab Ayu terlintas berulang kali di mata tanpa menggunakan pakaian, sehingga mau tidak mau otong pun berdiri.

Tangan Asep meraba benda yang tegang itu sambil memejamkan mata agar bayangan Ayu menjadi lebih jelas lagi, main solo adalah solusi untuk sekarang ini sambil membayangkan bila besok bertemu dengan gadis cantik yang mendadak jadi penguasa hati. Asep asik dengan ritual nya, menggerang dan sesekali menyebut nama Ayu.

"Ochhh, ayuuuuu." Asep begitu menikmati.

Gerakan tangan juga kian cepat karena bayangan Ayu kian menjadi saja, entah otak Asep yang memang kotor atau memang pengaruh pelet itu sangat luar biasa. karena di mata Asep sekarang ini Ayu membuka kaki lebar mempersilahkan untuk di jamah, tentu semakin meningkat rasa yang akan keluar ini.

"Ooohhhhh aaaahhh! sendirian saja senikmat ini, apa lagi kalau sampai sama kamu." Asep lemas setelah mendapatkan.

Sedangkan saat ini yang di hayal kan sedang gelisah menunggu bagai mana reaksi dari Hendra, tadi sudah di pastikan kalau gelas kopi kosong sehingga yakin dalam hati kopi sudah di minum oleh Hendra dan sekarang hanya tinggal menunggu saja.

"Kamu nunggu apa to, Nak? kok kayak gelisah sekali." tegur Bu Ayu.

"Ah enggak, aku cuma lagi mikirin kerjaan di toko saja." kilah Ayu.

"Emang kerja mu di bagian apa nya sih, Kak?" tanya Dimas adik Ayu.

"Aku kan kepala gudang, maka nya harus jeli untuk melihat barang apa saja yang keluar." sahut Ayu.

"Besok kalau aku udah lulus sekolah, mau kerja di toko Pak Hendra saja lah ya." Dimas pun tertarik.

"Bukan cuma kerja, seluruh keluarga ku sebentar lagi akan ku boyong kerumah Hendra." batin Ayu girang.

"Dimas tidur lah, ini sudah malam." suruh Bu Ayu karena beliau juga sudah mengantuk.

"Kalian tidur lah, aku masih belum mengantuk." ucap Ayu.

Ibu nya dan juga Dimas masuk kedalam kamar untuk istirahat karena sudah pukul sebelas malam, Ayu masih menunggu kabar dari Hendra masih terus melihat foto Hendra bersama Andi tersenyum bahagia. andai saja bisa, Ayu ingin mengambil foto profil nya Hendra untuk di jadikan pajangan.

"Apa tidak mempan pelet nya? kurang ajar sekali Ki Ansor itu, aku sudah menyerahkan perawan pada dia!" kesal Ayu tidak sabar lagi.

Maka dia segera menghubungi Ki Ansor untuk menanyakan berapa lama efek pelet, ini sudah beberapa jam berlalu dan sama sekali tidak ada reaksi. Ayu sudah tidak sabar ingin mendengar suara manja Hendra saat memanggil nama nya, tapi kok sama sekali tidak ada reaksi.

"Ki, apa benar pelet nya ada reaksi? kok ini belum ada dia menghubungi aku!" Ayu menelfon dukun nya.

"Sudah kau pastikan dia meminum nya?" tanya Ki Ansor.

"Sudah! bahkan sampai habis, kenapa sampai sekarang belum ada reaksi." kesak Ayu.

"Tunggu sampai besok! besok pagi berangkat lah kerja dengan baju yang bagus dan penampilan semenarik mungkin, agar dia semakin wah melihat mu." saran Ki Ansor.

"Tapi ini pelet nya benaran ada bukti apa tidak sih, aku sudah tidak perawan lagi gara gara pelet!" Ayu sangat cemas.

"Sudah banyak yang berhasil dengan pelet ku itu, bila yang ini tidak mempan maka aku akan memberikan pelet lain." Ki Ansor berkata enteng.

"Bila pakai yang lain apa kita juga harus melakukan itu?" tanya Ayu memastikan dahulu.

"Iya dong, kamu tidak perlu membayar pakai uang!" bisik Ki Ansor.

Ayu yang geram langsung mematikan telefon, walau dia juga menikmati permainan dengan dukun perkasa itu. namun tetap saja dia kesal, mau nya sama Hendra dan ingin merasakan bagai mana di puja dan di puji oleh pria tanpan rupawan serta kaya raya sehingga sama sekali tidak ada cela.

"Baju mana yang mau ku pakai besok?" Ayu masuk kamar untuk memilih baju.

Di toko Hendra memang tidak ada seragam nya alias bebas mau pakai baju apa saja, sehingga Ayu pun punya kesempatan untuk pakai baju yang tidak pantas untuk menggoda pemilik toko. mengira semua pria bakal tergoda bila melihat wanita sexy, padahal sebagian ada juga yang tidak suka bila itu bukan istri nya.

...****************...

Pagi hari Salsa mau pulang karena memang mereka tidak berlama lama di rumah Andin, tujuan nya hanya ingin melihat bagai mana keadaan Kakak nya yang begitu kurus semenjak hamil. sampai Salsa malam itu juga ikut pergi menemui dokter untuk memeriksakan keadaan Andini, dan dokter mengatakan ini hal wajar.

Semua sudah di cek apa kah ada masalah dalam kandungan Andini, tapi semua normal sehingga mereka pun tidak bisa lagi mau berkata apa apa. Andini juga percaya dengan dokter, sebab dia tidak mengalami hal ghaib apa pun selama pindah kekota, maka nya bersikeras menolak saat di ajak menemui Purnama.

"Jadi beneran Kakak tidak mau pulang dulu untuk bertemu Kak Pur?" tanya Salsa memastikan sebelum pulang.

"Iya, ini hal wajar kok! kamu dengar sendiri kan bagai mana tadi malam dokter bilang?" ujar Andini mengelus perut buncit nya.

"Aku ngeri melihat mu, An!" Davin kasihan karena Andini kurus tapi perut buncit.

"Dasar kau itu! besok kalau udah lahiran, aku bakal cantik lagi ya, Bang." Andini menatap Hendra.

"Sekarang juga tetap cantik kok, mata Davin saja yang rusak!" cetus Hendra membuat Andini tertawa senang.

"Ya sudah kalau gitu kami pamit ya, jangan macam macam kamu, Bang!" Salsa memperingati Abang ipar nya.

"Aku cuma satu macam gini kok, emang nya mau berapa macam lagi? cinta ku cuma untuk Andini, tidak untuk yang lain lagi." Hendra memeluk istri nya erat.

"Syukur lah, kami pulang dulu ya." Salsa mencium tangan Kakak nya.

"Hati hati, jangan ngebut ya." pesan Andini mencium pipi Salsa.

Mobil Davin segera meninggalkan kawasan rumah Andini dan Salsa, mereka pulang dan ada sedikit rasa lega di hati Salsa karena memang dokter bilang itu hal yang wajar selama kehamilan. apa lagi Andini bilang tidak ada hal ghaib yang mengusik nya, jadi Salsa pun berpikir positif.

Guys bantu othor serbu author di apk sebelah karena dia plagiat cerita othor yang rintihan kamar belakang, sakit banget dan marah hati ku ini karena cerita di karang dengan susah payah malah di ambil orang lain begitu.

Kalian ketik saja judul nya yang sama yaitu rintihan kamar belakang, maka akan muncul cerita nya. nama author nya Jamal.

Terpopuler

Comments

Erlita Salsabila

Erlita Salsabila

pengen tenar secara instan ,, itu ,

2024-12-09

0

Yach Yulianah

Yach Yulianah

apk apa kak ,mau aku cari ..

2024-12-23

0

ALVERA NA USER FACEBOOK INDONESIA 07//09//19

ALVERA NA USER FACEBOOK INDONESIA 07//09//19

udah nyerbu ke sebelah kk othor barusan🤭biar malu itu org

2024-12-09

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pindah kekota
2 Bab 2. Ada darah bulat
3 Bab 3. Bau mulut
4 Bab 4. Godaan Hendra
5 Bab 5. Salsa datang
6 Bab 6. Tidak ada yang aneh
7 Bab 7. Mendatangi dukun
8 Bab 8. Salah sasaran
9 Bab 9. Asep memohon
10 Bab 10. Gantung diri
11 Bab 11. Sosok besar tinggi
12 Bab 12. Hilang
13 Bab 13. Hampir ikut
14 Bab 14. Ayu di hantui
15 Bab 15. Di luar kendali
16 Bab 16. Ternyata bukan
17 Bab 17. Nilam dan Maharani
18 Bab 18. Kencing di celana
19 Bab 19. Laila merindu
20 Bab 20. Pulang kampung
21 Bab 21. Membantai setan besar
22 Bab 22. Ternyata sama.
23 Bab 23. Celaka
24 Bab 24. Pesan terakhir
25 Bab 25. Salsa histeris
26 Bab 26. Memandikan jenazah
27 Bab 27. Di makamkan
28 Bab 28. Andini datang
29 Bab 29. Hendra nekat
30 Bab 30. Gunjingan
31 Bab 31. Datang melihat
32 Bab 32. Pembalasan Andini
33 Bab 33. Tujuh kesempatan
34 Bab 34. Serangan mendadak
35 Bab 35. Kecelakaan Rini
36 Bab 36. Celana robek
37 Bab 37. Menemukan pelaku
38 Bab 38. Keributan
39 Bab 39. Landak di ganti
40 Bab 40. Kecurigaan Andini
41 Bab 41. berbincang
42 Bab 42. Nasihat Gun
43 Bab 43. Adu skil
44 Bab 44. Kekota
45 Bab 45. Bertemu Asep
46 Bab 46. Rumah dukun
47 Bab 47. Bicara dengan Aldi
48 Bab 48. Kejam nya Nilam
49 Bab 49. Ayu mati
50 Bab 50. Menyelidiki Munah
51 Bab 51. Wanita bercadar
52 Bab 52. Aldi mencari kuburan
53 Bab 53. Gun dan Sam melapor
54 Bab 54. Menelusuri bukit
55 Bab 55. Kitab seribu jurus
56 Bab 56. Menemukan kuburan
57 Bab 57. Bertapa
58 Bab 58. Membongkar kuburan
59 Bab 59. Menemukan gadis cina
60 Bab 60. Purnama berpamitan
61 Bab 61. Iblis mesum
62 Bab 62. Meli
63 Bab 63. Gun melapor
64 Bab 64. Flashback
65 Bab 65. Flashback part 2
66 Bab 66. Rasa sakit Andini
67 Bab 67. membantai Rehan
68 Bab 68. Mendatangi ruangan Siska
69 Bab 69. Menik dan Xiefa
70 Bab 70. Pulang
71 Bab 71. Delson
72 Bab 72. Gagal
73 Bab 73. Arya vs Siska
74 Bab 74. Petir hijau
75 Bab 75. Kedatangan
76 Bab 76. Pertengkaran Davin vs Hendra
77 Bab 77. Tempur
78 Bab 78. Tidak di sangka
79 Bab 79. Mayat Meli
80 Bab 80. Debat
81 Bab 81. Terjatuh
82 Bab 82. Xiela nekat
83 Bab 83. Pembicaraan random
84 Bab 84. Hendra di hajar Arya
85 Bab 85. Mencari kepanti
86 Bab 86. Zombi pemakan arwah
87 Bab 87. Arjuna
88 Bab 88. Zombi Munah
89 Bab 89. Andini vs Siska
90 Bab 90. Siska tumbang.
91 Bab 91. Pati Geni kalah
92 Babb 92. Bagaskara
93 Bab 93. Perjuangan Arjuna.
94 Bab 94. Melupakan hal penting
95 Bab 95. Kecelakaan
96 Bab 96. Ngobrol bersama
97 Bab 97. Tidak selamat
98 Bab 98. Di tunggu Arya
99 Bab 99. Pelatihan
100 Bab 100. Di kejar manusia
101 Bab 101. Berhasil
102 Bab 102. Menjadi ribut
103 Bab 103. Hendra datang
104 Bab 104. Debat
105 Bab 105. Pelajaran
106 Bab 106. Mencabut gigi
107 Bab 107. Arya dan Sam
108 Bab 108. Andini berhasil
109 Bab 109. Resmi jadi member
110 Bab 110. Selesai
111 Pengumuman
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Bab 1. Pindah kekota
2
Bab 2. Ada darah bulat
3
Bab 3. Bau mulut
4
Bab 4. Godaan Hendra
5
Bab 5. Salsa datang
6
Bab 6. Tidak ada yang aneh
7
Bab 7. Mendatangi dukun
8
Bab 8. Salah sasaran
9
Bab 9. Asep memohon
10
Bab 10. Gantung diri
11
Bab 11. Sosok besar tinggi
12
Bab 12. Hilang
13
Bab 13. Hampir ikut
14
Bab 14. Ayu di hantui
15
Bab 15. Di luar kendali
16
Bab 16. Ternyata bukan
17
Bab 17. Nilam dan Maharani
18
Bab 18. Kencing di celana
19
Bab 19. Laila merindu
20
Bab 20. Pulang kampung
21
Bab 21. Membantai setan besar
22
Bab 22. Ternyata sama.
23
Bab 23. Celaka
24
Bab 24. Pesan terakhir
25
Bab 25. Salsa histeris
26
Bab 26. Memandikan jenazah
27
Bab 27. Di makamkan
28
Bab 28. Andini datang
29
Bab 29. Hendra nekat
30
Bab 30. Gunjingan
31
Bab 31. Datang melihat
32
Bab 32. Pembalasan Andini
33
Bab 33. Tujuh kesempatan
34
Bab 34. Serangan mendadak
35
Bab 35. Kecelakaan Rini
36
Bab 36. Celana robek
37
Bab 37. Menemukan pelaku
38
Bab 38. Keributan
39
Bab 39. Landak di ganti
40
Bab 40. Kecurigaan Andini
41
Bab 41. berbincang
42
Bab 42. Nasihat Gun
43
Bab 43. Adu skil
44
Bab 44. Kekota
45
Bab 45. Bertemu Asep
46
Bab 46. Rumah dukun
47
Bab 47. Bicara dengan Aldi
48
Bab 48. Kejam nya Nilam
49
Bab 49. Ayu mati
50
Bab 50. Menyelidiki Munah
51
Bab 51. Wanita bercadar
52
Bab 52. Aldi mencari kuburan
53
Bab 53. Gun dan Sam melapor
54
Bab 54. Menelusuri bukit
55
Bab 55. Kitab seribu jurus
56
Bab 56. Menemukan kuburan
57
Bab 57. Bertapa
58
Bab 58. Membongkar kuburan
59
Bab 59. Menemukan gadis cina
60
Bab 60. Purnama berpamitan
61
Bab 61. Iblis mesum
62
Bab 62. Meli
63
Bab 63. Gun melapor
64
Bab 64. Flashback
65
Bab 65. Flashback part 2
66
Bab 66. Rasa sakit Andini
67
Bab 67. membantai Rehan
68
Bab 68. Mendatangi ruangan Siska
69
Bab 69. Menik dan Xiefa
70
Bab 70. Pulang
71
Bab 71. Delson
72
Bab 72. Gagal
73
Bab 73. Arya vs Siska
74
Bab 74. Petir hijau
75
Bab 75. Kedatangan
76
Bab 76. Pertengkaran Davin vs Hendra
77
Bab 77. Tempur
78
Bab 78. Tidak di sangka
79
Bab 79. Mayat Meli
80
Bab 80. Debat
81
Bab 81. Terjatuh
82
Bab 82. Xiela nekat
83
Bab 83. Pembicaraan random
84
Bab 84. Hendra di hajar Arya
85
Bab 85. Mencari kepanti
86
Bab 86. Zombi pemakan arwah
87
Bab 87. Arjuna
88
Bab 88. Zombi Munah
89
Bab 89. Andini vs Siska
90
Bab 90. Siska tumbang.
91
Bab 91. Pati Geni kalah
92
Babb 92. Bagaskara
93
Bab 93. Perjuangan Arjuna.
94
Bab 94. Melupakan hal penting
95
Bab 95. Kecelakaan
96
Bab 96. Ngobrol bersama
97
Bab 97. Tidak selamat
98
Bab 98. Di tunggu Arya
99
Bab 99. Pelatihan
100
Bab 100. Di kejar manusia
101
Bab 101. Berhasil
102
Bab 102. Menjadi ribut
103
Bab 103. Hendra datang
104
Bab 104. Debat
105
Bab 105. Pelajaran
106
Bab 106. Mencabut gigi
107
Bab 107. Arya dan Sam
108
Bab 108. Andini berhasil
109
Bab 109. Resmi jadi member
110
Bab 110. Selesai
111
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!