Bab 11. Sosok besar tinggi

Wati menceritakan apa yang sudah dia alami sejak awal malam tinggal di rumah ini, awal nya Wati hanya merasa mimpi yang tidak sengaja karena lupa baca doa saat sedang tidur. namun mimpi itu terus berlanjut sampai sekarang tiada henti, dia juga ragu mau cerita karena di kira nanti mengada ada oleh Bos nya.

Namun semakin di tahan juga semakin takut hati Wati, mana tubuh yang semalam di pijak juga terasa sakit saat bangun di pagi hari sehingga mimpi terasa seolah sangat nyata. mau undur diri dari kerjaan ini juga tidak bisa karena Andini mencari pembantu langsung dari yayasan agar lebih terjamin, dua tahun kontrak Wati untuk kerja di sini.

Bila dia minggat dan sampai tertangkap, maka harus siap membayar denda untuk bos yayasan. sehingga mau tak mau Wati pun bertahan setiap malam dengan rasa yang mendera diri nya, mau cerita terus terang tapi takut di marahi atau di anggap mengarang cerita oleh Andini atau Hendra.

Tapi wati sungguh ketakutan dengan sosok tinggi hitam itu, memang wajah nya tidak pernah kelihatan. namun kesan seram juga sangat terasa walau hanya melihat punggung saja, kali ini Wati sudah tidak tahan mau memendam pengalaman nya karena tadi malam memang sungguh luar biasa mengerikan saat setan itu berksi.

"Ayo duduk saja cerita nya, aku tidak kuat lama lama berdiri." ajak Andini pelan karena dia mengerti ketakutan Wati.

"Iya, Bu." Wati pun duduk di sofa juga dengan raut wajah pucat.

"Dari malam pertama kamu sudah di datangi?" tanya Andini lebih jelas.

"Benar, malam itu saya istirahat saat sudah pukul sebelas. lalu ketika mata akan terpejam, entah dari mana datang nya dia karena tiba tiba saja sudah berada di atas dada, mau bernafas saja susah Bu karena dia begitu besar." Wati menelan ludah karena ngeri.

"Lalu?"

"Saya tidak tau dia bicara apa, suara nya bergumam tidak jelas karena di leher ada bekas luka yang sangat lebar! dia terus menginjak dada saya, sampai akhir nya saya bisa membaca ayat kursi." Wati menjelaskan.

"Dia setan apa? rasa nya saya tidak pernah di hantui selama tinggal di sini." gumam Andini.

"Tapi, Bu! dia menghilang saat Mbak Salsa dan suami nya tidur di sini, malam itu dia tidak menginjak saya." Wati teringat saat Davin datang.

"Benarkah? apa dia takut pada Davin!" Andini tau Davin punya kodam.

"Saya rasa begitu, sebab dari jam sebelas hingga jam lima pagi dia tidak datang." sahut Wati yakin sekali.

"Kamu pindah saja dulu di kamar tamu ya, nanti kita akan buat acara pengajian." saran Andini tidak ingin pembantu nya terus ketakutan.

"Kapan mau buat nya, Bu?" tanya Wati ingin siap siap.

"Nanti sore bisa kok, soal makanan nanti saya bisa pesan. yang penting kamu bereskan saja dulu rumah, biar saat orang datang maka rumah bersih." pinta Andini.

"Baik, Bu." Wati segera bersiap membereskan semua nya.

Andini masih termenung karena ternyata pembantu rumah dapat gangguan, apa mungkin rumah Hendra ini memang ada penunggu nya. teringat pula dia bahwa orang hamil memang sering dapat hal ghaib, namun dia juga tidak pernah meninggal kan sholat untuk meminta perlindungan dari allah.

"Hallo assalamualaikum, An!" sapa Purnama mengangkat ponsel nya.

"Walaikum sallam, lagi di mana, Mbak Pur?" tanya Andini basa basi.

"Lagi di luar kota, sesekali liburan ini mumpung akhir tahun." jawab Purnama.

"Oh gitu, maaf ya aku jadi ganggu." Andini merasa tidak enak.

"Enggak kok! ada masalah sama kandungan kamu?" tanya Purnama.

"Kandungan aku sih baik baik saja, Mbak! gerakan dedek nya juga mulai terasa, cuma rumah ku saja seperti nya ada sedikit masalah." jelas Andini.

"Gimana tu?!"

"Ini loh, ternyata pembantu ku sejak awal tinggal di sini setiap malam nya di hantui oleh sosok tinggi besar dan di pijak tubuh dia." Andini menceritakan masalah Wati.

"Suruh saja dulu pindah kamar, nanti kalau aku sudah pulang maka mampir kerumah mu! jangan tinggal kan sholat serta mengaji lah setiap malam walau cuma sedikit." ucap Purnama.

"Nanti sore rencana nya aku mau mengadakan pengajian, Mbak." beritahu Andini.

"Bagus lah, semoga tidak apa apa ya." harap Purnama.

"Baik lah, selamat liburan ya." Andini mengahiri panggilan nya.

Purnama sedang liburan dengan keluarga nya karena mereka memang butuh me time, tidak mungkin pula cuma mau mengurus masalah ghaib yang tidak ada sudah nya ini. yang ada nanti Purnama makin menyala, biar lah dia istirahat menikmati akhir tahun nya.

Andini bangkit berjalan menuju kamar Wati yang ada paling belakang, dia penasaran juga kenapa ada setan yang mengganggu pembantu nya. di buka kamar Wati untuk melihat isi dalam, memang Andini tidak pernah kearah belakang sinu semenjak pindah.

Bukan karena Andini sombong sehingga tidak mau kedapur, tapi memang karena keadaan tubuh yang tidak kuat. baru sekarang dia masuk dan melihat bagai mana kamar nya Wati, terlihat Wati sedang sholat menggunakan mukena warna hitam.

"Mukena saja dia pilih warna hitam!" rutuk Andini dalam hati.

Karena Wati sedang sholat maka Andini pun ingin keluar, mendadak saja dia menyadari ini sudah jam setengah dua belas siang. sholat apa jam segini, dan kiblat nya Wati juga salah.

"Wati..."

Wati yang sedang sholat itu mendadak melapalkan sesuatu yang sangat sulit untuk di mengerti, gerakan tubuh nya juga begitu berantakan sehingga membuat Andini merinding ketakutan.

Braaaak.

"Aaaahhh, toloooong!" Andini berteriak ketakutan karena pintu kamar tertutup rapat.

"Hroooookkk, hroooookk."

Suara mengorok keluar dari mulut Wati yang masih tidak mau menampakan wajah nya, Andini ketakutan setengah mati dan baru sekarang ini lagi dia mendapatkan teror dari mahluk halus.

Klaaaak, klaaaak.

Tubuh Wati berderak derak seolah mau patah semua, dan Andini sadari bahwa ukuran nya terus berubah sangat besar dan juga tinggi. tentu saja sekarang Andini ketakutan setengah mati, mau lari juga tidak bisa karena pintu terkunci.

"Ya allah, tolong akuuuu! tolooooong, Abaaaang." Andini reflek memanggil suami nya.

"Hohohooooo, menungso kui mesti mati." gumam sosok besar.

"Abaaaaang, tolooooong aku Baaaaang!" Andini kian histeris.

"Iwaaaak, aku arep mangan iwaaaak karo endok." lirih sosok besar.

Jantung Andini terpacu sangat kencang karena dia tahu arti endok yaitu telur, telur dalam hal ghaib adalah anak bayi yang masih ada dalam kandungan. ini sudah pasti dia ingin memakan bayi nya Andini, puncak ketakutan nya Andini sampai terkencing kencing karena di pakai berteriak memanggil suami nya.

Terpopuler

Comments

bunjun🥰

bunjun🥰

KA kalau novel" rahasia rumah suami"masih di sini up nya,,atau di platform lain..soalnya aku cari di pencarian di sini GK muncul

2024-12-09

0

Eva Karmita

Eva Karmita

baca doa Andini ingat pesan mbak Pur jgn sampai jin iprit menguasai pikiranmu tenang selalu baca doa semoga ada pertolongan kasihan Andini

ya Allah innalilahi wa innailaihi roji'un kasihan Asep gegara cintanya di tolak ayu sampai Asep bundir semoga ayu dapat karmanya sudah buat Asep meninggal 😩

2024-12-10

0

Aisyah 🐾

Aisyah 🐾

apa artinya Thor ngak ngerti BHS jowo

2024-12-09

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pindah kekota
2 Bab 2. Ada darah bulat
3 Bab 3. Bau mulut
4 Bab 4. Godaan Hendra
5 Bab 5. Salsa datang
6 Bab 6. Tidak ada yang aneh
7 Bab 7. Mendatangi dukun
8 Bab 8. Salah sasaran
9 Bab 9. Asep memohon
10 Bab 10. Gantung diri
11 Bab 11. Sosok besar tinggi
12 Bab 12. Hilang
13 Bab 13. Hampir ikut
14 Bab 14. Ayu di hantui
15 Bab 15. Di luar kendali
16 Bab 16. Ternyata bukan
17 Bab 17. Nilam dan Maharani
18 Bab 18. Kencing di celana
19 Bab 19. Laila merindu
20 Bab 20. Pulang kampung
21 Bab 21. Membantai setan besar
22 Bab 22. Ternyata sama.
23 Bab 23. Celaka
24 Bab 24. Pesan terakhir
25 Bab 25. Salsa histeris
26 Bab 26. Memandikan jenazah
27 Bab 27. Di makamkan
28 Bab 28. Andini datang
29 Bab 29. Hendra nekat
30 Bab 30. Gunjingan
31 Bab 31. Datang melihat
32 Bab 32. Pembalasan Andini
33 Bab 33. Tujuh kesempatan
34 Bab 34. Serangan mendadak
35 Bab 35. Kecelakaan Rini
36 Bab 36. Celana robek
37 Bab 37. Menemukan pelaku
38 Bab 38. Keributan
39 Bab 39. Landak di ganti
40 Bab 40. Kecurigaan Andini
41 Bab 41. berbincang
42 Bab 42. Nasihat Gun
43 Bab 43. Adu skil
44 Bab 44. Kekota
45 Bab 45. Bertemu Asep
46 Bab 46. Rumah dukun
47 Bab 47. Bicara dengan Aldi
48 Bab 48. Kejam nya Nilam
49 Bab 49. Ayu mati
50 Bab 50. Menyelidiki Munah
51 Bab 51. Wanita bercadar
52 Bab 52. Aldi mencari kuburan
53 Bab 53. Gun dan Sam melapor
54 Bab 54. Menelusuri bukit
55 Bab 55. Kitab seribu jurus
56 Bab 56. Menemukan kuburan
57 Bab 57. Bertapa
58 Bab 58. Membongkar kuburan
59 Bab 59. Menemukan gadis cina
60 Bab 60. Purnama berpamitan
61 Bab 61. Iblis mesum
62 Bab 62. Meli
63 Bab 63. Gun melapor
64 Bab 64. Flashback
65 Bab 65. Flashback part 2
66 Bab 66. Rasa sakit Andini
67 Bab 67. membantai Rehan
68 Bab 68. Mendatangi ruangan Siska
69 Bab 69. Menik dan Xiefa
70 Bab 70. Pulang
71 Bab 71. Delson
72 Bab 72. Gagal
73 Bab 73. Arya vs Siska
74 Bab 74. Petir hijau
75 Bab 75. Kedatangan
76 Bab 76. Pertengkaran Davin vs Hendra
77 Bab 77. Tempur
78 Bab 78. Tidak di sangka
79 Bab 79. Mayat Meli
80 Bab 80. Debat
81 Bab 81. Terjatuh
82 Bab 82. Xiela nekat
83 Bab 83. Pembicaraan random
84 Bab 84. Hendra di hajar Arya
85 Bab 85. Mencari kepanti
86 Bab 86. Zombi pemakan arwah
87 Bab 87. Arjuna
88 Bab 88. Zombi Munah
89 Bab 89. Andini vs Siska
90 Bab 90. Siska tumbang.
91 Bab 91. Pati Geni kalah
92 Babb 92. Bagaskara
93 Bab 93. Perjuangan Arjuna.
94 Bab 94. Melupakan hal penting
95 Bab 95. Kecelakaan
96 Bab 96. Ngobrol bersama
97 Bab 97. Tidak selamat
98 Bab 98. Di tunggu Arya
99 Bab 99. Pelatihan
100 Bab 100. Di kejar manusia
101 Bab 101. Berhasil
102 Bab 102. Menjadi ribut
103 Bab 103. Hendra datang
104 Bab 104. Debat
105 Bab 105. Pelajaran
106 Bab 106. Mencabut gigi
107 Bab 107. Arya dan Sam
108 Bab 108. Andini berhasil
109 Bab 109. Resmi jadi member
110 Bab 110. Selesai
111 Pengumuman
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Bab 1. Pindah kekota
2
Bab 2. Ada darah bulat
3
Bab 3. Bau mulut
4
Bab 4. Godaan Hendra
5
Bab 5. Salsa datang
6
Bab 6. Tidak ada yang aneh
7
Bab 7. Mendatangi dukun
8
Bab 8. Salah sasaran
9
Bab 9. Asep memohon
10
Bab 10. Gantung diri
11
Bab 11. Sosok besar tinggi
12
Bab 12. Hilang
13
Bab 13. Hampir ikut
14
Bab 14. Ayu di hantui
15
Bab 15. Di luar kendali
16
Bab 16. Ternyata bukan
17
Bab 17. Nilam dan Maharani
18
Bab 18. Kencing di celana
19
Bab 19. Laila merindu
20
Bab 20. Pulang kampung
21
Bab 21. Membantai setan besar
22
Bab 22. Ternyata sama.
23
Bab 23. Celaka
24
Bab 24. Pesan terakhir
25
Bab 25. Salsa histeris
26
Bab 26. Memandikan jenazah
27
Bab 27. Di makamkan
28
Bab 28. Andini datang
29
Bab 29. Hendra nekat
30
Bab 30. Gunjingan
31
Bab 31. Datang melihat
32
Bab 32. Pembalasan Andini
33
Bab 33. Tujuh kesempatan
34
Bab 34. Serangan mendadak
35
Bab 35. Kecelakaan Rini
36
Bab 36. Celana robek
37
Bab 37. Menemukan pelaku
38
Bab 38. Keributan
39
Bab 39. Landak di ganti
40
Bab 40. Kecurigaan Andini
41
Bab 41. berbincang
42
Bab 42. Nasihat Gun
43
Bab 43. Adu skil
44
Bab 44. Kekota
45
Bab 45. Bertemu Asep
46
Bab 46. Rumah dukun
47
Bab 47. Bicara dengan Aldi
48
Bab 48. Kejam nya Nilam
49
Bab 49. Ayu mati
50
Bab 50. Menyelidiki Munah
51
Bab 51. Wanita bercadar
52
Bab 52. Aldi mencari kuburan
53
Bab 53. Gun dan Sam melapor
54
Bab 54. Menelusuri bukit
55
Bab 55. Kitab seribu jurus
56
Bab 56. Menemukan kuburan
57
Bab 57. Bertapa
58
Bab 58. Membongkar kuburan
59
Bab 59. Menemukan gadis cina
60
Bab 60. Purnama berpamitan
61
Bab 61. Iblis mesum
62
Bab 62. Meli
63
Bab 63. Gun melapor
64
Bab 64. Flashback
65
Bab 65. Flashback part 2
66
Bab 66. Rasa sakit Andini
67
Bab 67. membantai Rehan
68
Bab 68. Mendatangi ruangan Siska
69
Bab 69. Menik dan Xiefa
70
Bab 70. Pulang
71
Bab 71. Delson
72
Bab 72. Gagal
73
Bab 73. Arya vs Siska
74
Bab 74. Petir hijau
75
Bab 75. Kedatangan
76
Bab 76. Pertengkaran Davin vs Hendra
77
Bab 77. Tempur
78
Bab 78. Tidak di sangka
79
Bab 79. Mayat Meli
80
Bab 80. Debat
81
Bab 81. Terjatuh
82
Bab 82. Xiela nekat
83
Bab 83. Pembicaraan random
84
Bab 84. Hendra di hajar Arya
85
Bab 85. Mencari kepanti
86
Bab 86. Zombi pemakan arwah
87
Bab 87. Arjuna
88
Bab 88. Zombi Munah
89
Bab 89. Andini vs Siska
90
Bab 90. Siska tumbang.
91
Bab 91. Pati Geni kalah
92
Babb 92. Bagaskara
93
Bab 93. Perjuangan Arjuna.
94
Bab 94. Melupakan hal penting
95
Bab 95. Kecelakaan
96
Bab 96. Ngobrol bersama
97
Bab 97. Tidak selamat
98
Bab 98. Di tunggu Arya
99
Bab 99. Pelatihan
100
Bab 100. Di kejar manusia
101
Bab 101. Berhasil
102
Bab 102. Menjadi ribut
103
Bab 103. Hendra datang
104
Bab 104. Debat
105
Bab 105. Pelajaran
106
Bab 106. Mencabut gigi
107
Bab 107. Arya dan Sam
108
Bab 108. Andini berhasil
109
Bab 109. Resmi jadi member
110
Bab 110. Selesai
111
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!