Bab 2. Ada darah bulat

Kini sudah tinggal tiga orang saja yang tinggal fi rumah lumayan besar ini karena Bu Desi dan Pak Har sudah pulang kedesa lagi untuk mengutus sawah dan juga kebun. walau ada anak buah yang mengurus, namun tetap saja rasa nya mereka tidak percaya dan badan pun lelah sekali bila tidak kerja sama di kebun nya.

Andini hanya bisa mengandalkan Wati saja bila ingin sesuatu, tapi itu bila sudah sangat terpaksa karena sebenar nya Andini bukan lah tipe wanita yang terlalu manja. hidup nya yang keras membuat dia terbiasa melakukan apa apa sendiri, ini butuh bantuan hanya karena sedang hamil muda saja.

Awal nya Andini menolak dengan ada nya pembantu karena di rumah ini masih bisa di tangani, Hendra juga tidak setiap hari kerja. usaha mereka di kota yaitu toko baju sudah mulai agak berkembang, jadi tidak mesti setiap hari Hendra kesana untuk memantau toko mereka atau lebih tepat nya adalah toko Andini.

Namun Bu Desi bersikeras ingin ada pembantu agar mereka tak perlu kesusahan mengurus rumah, masalah mengepel dan juga menyapu pasti akan di urus oleh Wati. Andini murni tidak boleh mengerjakan itu oleh Hendra, hanya pekerjaan ringan saja boleh nya agar Nyonya muda ini tidak kecapean sehingga nanti bertambah lemas.

Apa lagi bila pagi maka Andini akan terus muntah hingga lemas lunglai, makan nasi sama sekali tidak mau sehingga sebagai ganti nya harus banyak minum susu dan vitamin. oleh sebab itu lah Hendra tidak bisa membiarkan istri nya tetap bekerja, harus istirahat dan kerja santai saja di sekeliling rumah.

"Kamu udah bangun, Yank?" Andini menyambut suami nya.

"Ughhh, kepala ku kok agak sakit ya." keluh Hendra berbaring di paha istri nya yang sedang menonton televisi.

"Itu lah kalau di bilangi jangan begadang tapi ngeyel, sekarang sakit kepala kan." Andini mencubit pipi suami nya.

"Padahal hari ini mau ketoko, malah sakit kepala." keluh Hendra agak kesal juga.

"Lain kali saja, nanti aku juga mau kesana sih rencana nya mau lihat apa saja yang kurang." ujar Andini lembut.

"Sama aku dong, kamu enggak boleh pergi sendiri." Hendra mencubit hidung istri nya yang mancung.

Saat mereka sedang bercanda bersama dan tak lupa juga tangan Hendra yang menyusup kedalam baju Andini, karena dia ingin mengelus elus anak nya yang mungkin saja batu sebesat kacang merah karena usia kandungan Andini masih sangat muda.

"Ini kopi nya, Tuan." Wati menghidangkan kopi untuk Hendra.

"Besok tidak usah buat lagi untuk ku ya, Mbak! biar Andini saja." ujar Hendra sopan dan pelan.

"Baik, maaf karena saya membuat kan untuk Tuan hari ini." Wati jadi tidak enak.

"Tidak apa apa, untuk kali ini tidak masalah." sahut Hendra.

Hendra memang agak susah di ladeni, bila bukan buatan istri nya maka akan tidak cocok di lidah nya. apa lagi ini masalah kopi, dan terbukti memang kopi buatan Wati tidak masuk dalam lidah pria ini, Andini bangkit menuju dapur untuk membuatkan minuman suami rewel nya ini.

"Mau camilan enggak?" tawar Andini saat menuju dapur.

"Buah melon atau apel boleh lah." angguk Hendra senang.

"Ya udah, tunggu sebentar ya." Andini segera pergi.

Kopi buatan Wati sama sekali tidak cocok dan sekarang dia harus membuat yang baru, Andini cepat mencuci gelas nya karena takut nanti Wati akan tersinggung pula. karena biar pun pembantu, mereka tetap lah punya perasaan.

"Biar saya kupas kan melon dan apel nya ya, Bu?" tawar Wati.

"Enggak usah, biar saya saja." tolak Andini lembut.

"Baik lah, Ibu ingin makan apa siang nanti?" Wati bertanya lagi.

"Heemmm, ini saya mau ubi rebus saja dan sayuran kukus." jawab Andini sambil memikirkan makanan untuk suami nya.

"Tuan apa, Bu?" tanya Wati lagi.

"Buatkan dia seafood saus padang saja, dia suka itu." jawab Andini menuangkan air panas kedalam gelas.

Wati pun membuka kulkas untuk melihat apa saja yang ada di sana, memang sangat lengkap sekali isi nya. mau masak apa pun tinggal ambil tanpa harus berpikir lagi, hidup seperti ini lah yang di idamkan oleh banyak wanita.

"Andai saja aku punya suami kaya raya begini." lirih Wati membayangkan pria kaya.

Andini sudah tidak dengar karena dia pergi kedepan menemani suami nya, Wati melihat pasangan yang sangat bahagia itu. seolah tidak ada beban atau ujian yang allah berikan pada mereka, semua nya berjalan mulus mulai dari rezeki dan juga hubungan kasih sayang di antara kedua nya.

...****************...

Hoeeeeek, Hooeeeeek.

Kembali rasa mual menyerang wanita cantik yang sedang hamil muda ini, Andini membasuh wajah nya dan memperhatikan muntah nya yang hanya cairan bening saja dan bercampur dengan warna merah bergumpal. semakin di perhatikan membuat Andini tambah merinding saja, cepat dia menghidupkan air agar darah itu hilang.

"Masa orang hamil sampai muntah darah?" batin Andini bingung.

Cepat dia mengambil ponsel nya untuk menghubungi Salsa dang adik yang saat ini sudah punya anak satu, dia lebih cepat hamil karena mungkin saja kandungan atau bibit nya subur. sekarang anak Salsa sudah berumur tiga bulan, maka nya Andini ingin bertanya bagai mana keadaan Salsa saat mengidam.

"Hallo, Assalamualaikum bumil." sapa Salsa dengan ramah nya.

"Walaikum salam Ibu muda." balas Andini tak kalah girang.

"Tumben nih pagi pagi telfon aku, ada apa?" Salsa bertanya dengan hati riang.

"Dih lagi senang banget kayak nya kamu." Andini tau nada bicara adik nya yang sedang bahagia.

"Aku tadi malam kan di ajak lah sama Mas Davin, tapi aku tolak dan dia bilang kalau aku mau maka akan di belikan gelang satu suku. eh ternyata beneran, apa ndak bahagia aku." cerita Salsa semangat.

"Dasar matre kamu!" Andini juga tertawa senang.

"Ya harus dong, masa sudah di bocking seumur hidup ndak dapat apa apa." Salsa selalu saja puya jawaban.

"Eh Kakak mau tanya nih, kamu kan kemarin ngidam juga to! pas muntah ada darah yang keluat tidak, Sa?" Andini fokus pada tujuan awal.

"Ada sedikit, mungkin saja karena luka di tenggorokan." jawab Salsa.

"Enggak sedikit ini, lumayan banyak dan bentuk nya bulat bulat. maka nya aku tanya kamu!" jelas Andini.

"Cek saja kedokter, orang hamil emang ada saja!" suruh Salsa.

"Ya sudah, nanti aku mau ajak Mas Hendra lah." sahut Andini.

Sambungan telefon mereka pun terputus karena Salsa tidak bisa mau ngobrol lama lama, bocil nya sangat susah bila mau di tinggal bersantai ria ngobrol dengan Kakak nya.

Terpopuler

Comments

m͒0͒π͒&͒3͒🤗ᵇᵃˢᵉ

m͒0͒π͒&͒3͒🤗ᵇᵃˢᵉ

kasihan Andini... sebelum ini novel mana ya ka'Novi, Q mau ikutan baca juga donk

2024-12-06

5

goresan curahan keluh kesah

goresan curahan keluh kesah

kasian bngt andini masa gadis di perkosa adiknya sehingga mengambil jalan sesat udh sesat tambah lagi di jua adiknya ke teman" nya tambah lah sesat dengan pakai susuk. sdh terlepas susuknya baru bahagia sebentar sdh mau menderita lagi😭 kasian salsa pasti jadi sedih😭😭😭😭😭

2024-12-07

1

Yach Yulianah

Yach Yulianah

kasian Andini Thor ..nasibnya kenapa selalu d buat begini ..🥺

2024-12-05

4

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pindah kekota
2 Bab 2. Ada darah bulat
3 Bab 3. Bau mulut
4 Bab 4. Godaan Hendra
5 Bab 5. Salsa datang
6 Bab 6. Tidak ada yang aneh
7 Bab 7. Mendatangi dukun
8 Bab 8. Salah sasaran
9 Bab 9. Asep memohon
10 Bab 10. Gantung diri
11 Bab 11. Sosok besar tinggi
12 Bab 12. Hilang
13 Bab 13. Hampir ikut
14 Bab 14. Ayu di hantui
15 Bab 15. Di luar kendali
16 Bab 16. Ternyata bukan
17 Bab 17. Nilam dan Maharani
18 Bab 18. Kencing di celana
19 Bab 19. Laila merindu
20 Bab 20. Pulang kampung
21 Bab 21. Membantai setan besar
22 Bab 22. Ternyata sama.
23 Bab 23. Celaka
24 Bab 24. Pesan terakhir
25 Bab 25. Salsa histeris
26 Bab 26. Memandikan jenazah
27 Bab 27. Di makamkan
28 Bab 28. Andini datang
29 Bab 29. Hendra nekat
30 Bab 30. Gunjingan
31 Bab 31. Datang melihat
32 Bab 32. Pembalasan Andini
33 Bab 33. Tujuh kesempatan
34 Bab 34. Serangan mendadak
35 Bab 35. Kecelakaan Rini
36 Bab 36. Celana robek
37 Bab 37. Menemukan pelaku
38 Bab 38. Keributan
39 Bab 39. Landak di ganti
40 Bab 40. Kecurigaan Andini
41 Bab 41. berbincang
42 Bab 42. Nasihat Gun
43 Bab 43. Adu skil
44 Bab 44. Kekota
45 Bab 45. Bertemu Asep
46 Bab 46. Rumah dukun
47 Bab 47. Bicara dengan Aldi
48 Bab 48. Kejam nya Nilam
49 Bab 49. Ayu mati
50 Bab 50. Menyelidiki Munah
51 Bab 51. Wanita bercadar
52 Bab 52. Aldi mencari kuburan
53 Bab 53. Gun dan Sam melapor
54 Bab 54. Menelusuri bukit
55 Bab 55. Kitab seribu jurus
56 Bab 56. Menemukan kuburan
57 Bab 57. Bertapa
58 Bab 58. Membongkar kuburan
59 Bab 59. Menemukan gadis cina
60 Bab 60. Purnama berpamitan
61 Bab 61. Iblis mesum
62 Bab 62. Meli
63 Bab 63. Gun melapor
64 Bab 64. Flashback
65 Bab 65. Flashback part 2
66 Bab 66. Rasa sakit Andini
67 Bab 67. membantai Rehan
68 Bab 68. Mendatangi ruangan Siska
69 Bab 69. Menik dan Xiefa
70 Bab 70. Pulang
71 Bab 71. Delson
72 Bab 72. Gagal
73 Bab 73. Arya vs Siska
74 Bab 74. Petir hijau
75 Bab 75. Kedatangan
76 Bab 76. Pertengkaran Davin vs Hendra
77 Bab 77. Tempur
78 Bab 78. Tidak di sangka
79 Bab 79. Mayat Meli
80 Bab 80. Debat
81 Bab 81. Terjatuh
82 Bab 82. Xiela nekat
83 Bab 83. Pembicaraan random
84 Bab 84. Hendra di hajar Arya
85 Bab 85. Mencari kepanti
86 Bab 86. Zombi pemakan arwah
87 Bab 87. Arjuna
88 Bab 88. Zombi Munah
89 Bab 89. Andini vs Siska
90 Bab 90. Siska tumbang.
91 Bab 91. Pati Geni kalah
92 Babb 92. Bagaskara
93 Bab 93. Perjuangan Arjuna.
94 Bab 94. Melupakan hal penting
95 Bab 95. Kecelakaan
96 Bab 96. Ngobrol bersama
97 Bab 97. Tidak selamat
98 Bab 98. Di tunggu Arya
99 Bab 99. Pelatihan
100 Bab 100. Di kejar manusia
101 Bab 101. Berhasil
102 Bab 102. Menjadi ribut
103 Bab 103. Hendra datang
104 Bab 104. Debat
105 Bab 105. Pelajaran
106 Bab 106. Mencabut gigi
107 Bab 107. Arya dan Sam
108 Bab 108. Andini berhasil
109 Bab 109. Resmi jadi member
110 Bab 110. Selesai
111 Pengumuman
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Bab 1. Pindah kekota
2
Bab 2. Ada darah bulat
3
Bab 3. Bau mulut
4
Bab 4. Godaan Hendra
5
Bab 5. Salsa datang
6
Bab 6. Tidak ada yang aneh
7
Bab 7. Mendatangi dukun
8
Bab 8. Salah sasaran
9
Bab 9. Asep memohon
10
Bab 10. Gantung diri
11
Bab 11. Sosok besar tinggi
12
Bab 12. Hilang
13
Bab 13. Hampir ikut
14
Bab 14. Ayu di hantui
15
Bab 15. Di luar kendali
16
Bab 16. Ternyata bukan
17
Bab 17. Nilam dan Maharani
18
Bab 18. Kencing di celana
19
Bab 19. Laila merindu
20
Bab 20. Pulang kampung
21
Bab 21. Membantai setan besar
22
Bab 22. Ternyata sama.
23
Bab 23. Celaka
24
Bab 24. Pesan terakhir
25
Bab 25. Salsa histeris
26
Bab 26. Memandikan jenazah
27
Bab 27. Di makamkan
28
Bab 28. Andini datang
29
Bab 29. Hendra nekat
30
Bab 30. Gunjingan
31
Bab 31. Datang melihat
32
Bab 32. Pembalasan Andini
33
Bab 33. Tujuh kesempatan
34
Bab 34. Serangan mendadak
35
Bab 35. Kecelakaan Rini
36
Bab 36. Celana robek
37
Bab 37. Menemukan pelaku
38
Bab 38. Keributan
39
Bab 39. Landak di ganti
40
Bab 40. Kecurigaan Andini
41
Bab 41. berbincang
42
Bab 42. Nasihat Gun
43
Bab 43. Adu skil
44
Bab 44. Kekota
45
Bab 45. Bertemu Asep
46
Bab 46. Rumah dukun
47
Bab 47. Bicara dengan Aldi
48
Bab 48. Kejam nya Nilam
49
Bab 49. Ayu mati
50
Bab 50. Menyelidiki Munah
51
Bab 51. Wanita bercadar
52
Bab 52. Aldi mencari kuburan
53
Bab 53. Gun dan Sam melapor
54
Bab 54. Menelusuri bukit
55
Bab 55. Kitab seribu jurus
56
Bab 56. Menemukan kuburan
57
Bab 57. Bertapa
58
Bab 58. Membongkar kuburan
59
Bab 59. Menemukan gadis cina
60
Bab 60. Purnama berpamitan
61
Bab 61. Iblis mesum
62
Bab 62. Meli
63
Bab 63. Gun melapor
64
Bab 64. Flashback
65
Bab 65. Flashback part 2
66
Bab 66. Rasa sakit Andini
67
Bab 67. membantai Rehan
68
Bab 68. Mendatangi ruangan Siska
69
Bab 69. Menik dan Xiefa
70
Bab 70. Pulang
71
Bab 71. Delson
72
Bab 72. Gagal
73
Bab 73. Arya vs Siska
74
Bab 74. Petir hijau
75
Bab 75. Kedatangan
76
Bab 76. Pertengkaran Davin vs Hendra
77
Bab 77. Tempur
78
Bab 78. Tidak di sangka
79
Bab 79. Mayat Meli
80
Bab 80. Debat
81
Bab 81. Terjatuh
82
Bab 82. Xiela nekat
83
Bab 83. Pembicaraan random
84
Bab 84. Hendra di hajar Arya
85
Bab 85. Mencari kepanti
86
Bab 86. Zombi pemakan arwah
87
Bab 87. Arjuna
88
Bab 88. Zombi Munah
89
Bab 89. Andini vs Siska
90
Bab 90. Siska tumbang.
91
Bab 91. Pati Geni kalah
92
Babb 92. Bagaskara
93
Bab 93. Perjuangan Arjuna.
94
Bab 94. Melupakan hal penting
95
Bab 95. Kecelakaan
96
Bab 96. Ngobrol bersama
97
Bab 97. Tidak selamat
98
Bab 98. Di tunggu Arya
99
Bab 99. Pelatihan
100
Bab 100. Di kejar manusia
101
Bab 101. Berhasil
102
Bab 102. Menjadi ribut
103
Bab 103. Hendra datang
104
Bab 104. Debat
105
Bab 105. Pelajaran
106
Bab 106. Mencabut gigi
107
Bab 107. Arya dan Sam
108
Bab 108. Andini berhasil
109
Bab 109. Resmi jadi member
110
Bab 110. Selesai
111
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!