Bab 7. Mendatangi dukun

"Aku tidak bisa!"

"Tolong lah, Ki! saya sangat tidak tahan untuk mendapatkan dia." pinta Ayu memelas.

"Apa kau tau konsekuensi nya? butuh hal besar untuk kau mendapatkan pelet ini." ujar Ki Ansor.

"Pasti akan saya lakukan, katakan apa pun itu." Ayu tidak sabar ingin mendapatkan pelet sakti mandra guna milik dukun terkenal ini.

Malam minggu harus nya ia pakai untuk jalan jalan bersama seorang pria yang masih lajang, namun malah di pakai untuk menemui dukun karena Ayu ingin mendapatkan Hendra apa pun cara nya. tidak peduli dengan cara dukun sekali pun, tetap akan ia terjang demi cinta nya suami orang.

Ki Ansor menatap gadis yang sebenar nya cantik ini, namun kenapa malah ingin dengan suami orang. padahal pria lajang masih banyak yang nganggur, walau tidak tampan seperti Hendra juga, bila memang ingin mencari tampan maka tentu saja bisa. cuma minus nya tidak kaya, ada juga yang kaya tapi tidak tampan.

Lagi pula kadang kala pria tampan ini juga memandang wanita yang di taksir, bila cuma dari kalangan rendah maka dia tidak akan mau. apa lagi hidup di kota yang lebih mengutamakan kesetaraan dalam hubungan, harus sama sama kaya dan sama sama rupawan juga, tidak ada cerita yang tampan mau cari yang jelek.

"Kau harus menyerahkan keperawanan mu padaku." Ki Ansor menatap Ayu.

"Hah! masa harus itu, Ki?" kaget Ayu mendengar syarat nya.

"Sejak awal sudah ku bilang bahwa syarat nya berat, tapi kau kekeh." Ki Ansor berkata cuek.

"Apa tidak ada syarat lain? nanti gimana reaksi dia bila tau saya sudah tidak perawan!" Ayu berkata lirih.

"Soal itu kau tidak usah cemas, bila dia sudah kena pelet ini maka tak akan ada kata protes dalam hidup nya! kau berkata A maka dia akan manut saja, itu lah dahsyat nya pelet ku." Ki Ansor berusaha meyakin kan gadis cantik ini agar rela melepas perawan.

Ayu di lema haru bagai mana sekarang ini, di satu sisi dia sangat ingin membuat Hendra bertekuk lutut pada nya dan dia bisa jadi istri orang kaya. namun di sisi lain dia tidak sanggup alias ngeri bila harus menyerahkan diri pada dukun berkumis tebal ini, jijik dan juga ngeri bercampur jadi satu.

"Bila memang tidak mau ya sudah." Ki Ansor tidak ingin kelihatan memaksa.

"Baik lah, saya mau!" Ayu akhir nya menyerah demi sebuah pelet.

Ki Ansor tersenyum girang karena malam ini dia akan mendapatkan jepitan perawan yang sangat nikmat, Ayu di tuntun pada sebuah ranjang yang tidak seperti dukun dukun lain nya. salah bila mengira tubuh dukun ini jelek dengan perut buncit, tubuh Ki Ansor hanya bagus hingga menampakan roti sobek nya.

Ayu menelan ludah melihat pemandangan di depan nya ini, cuma wajah saja yang tidak mendukung. mungkin karena kumis tebal dan hidung jambu nya itu, sehingga Ki Ansor terlihat jelek dan tidak menawan.

"Setelah ini kau akan bisa bersanding dengan pria itu." ujar Ki Ansor membuka kancing kemeja Ayu.

"Baik lah, saya akan berterima kasih sekali." jawab Ayu.

Tangan dukun meremas semangka yang masih ranum itu dengan lincah nya, semula Ayu yang merasa jijik malah sekarang merem melek. apa lagi lidah Ki Ansor bermain di puncak gunung itu, tentu Ayu mabuk kepayang di buat nya.

"A-apa yang mau kau lakukan?!" kaget Ayu ketika wajah dukun berada di selangkang*n nya.

"Akan ku buat kau merasakan surga dunia." sahut Ku Ansor menjilat benda kecil itu.

"Ochhh, aaauuuhh!" Ayu tidak tahan untuk tidak mengeluarkan suara.

Sleruuupp, sleruuuup.

"Oooohhhhh, ak-akuuu...ochhh!" Ayu semakin kejang di buat nya.

"Sudah basah begini, tadi saja jual mahal." ejek Ki Ansor membuat wajah Ayu merah.

"Tolong pelan pelan, Ki." Ayu ngeri melihat batang yang sangat besar gagah perkasa di depan nya.

Ki Ansor hanya tersenyum dan menuntun si otong untuk menelusuri lembah yang sangat nikmat, Ayu tegang karena di gosok dari atas hingga kebawah agar semakin licin juga jalan nya.

"Enak kan?"

"Heeuummm."

"Nanti akan lebih enak lagi, kau nikmati saja." seringai Ki Ansor.

"Aaaarkkk."

Ayu mencengkeram tangan dukun itu karena otong sudah terbenam separuh kedalam lembah, darah memercik di atas seprai karena Ayu memang masih perawan belum pernah melakukan hal sepertu itu. sekarang malah perawan nya di nikmati oleh dukun, hanya untuk ambisi nya terpenuhi.

"Sakittt." keluh Ayu ingin menangis.

"Cuma sebentar sakit nya, nanti enak kok." bujuk dukun sambil maju mundur.

Memang benar saja apa yang dia katakan barusan, Ayu mulai merasakan nikmat karena gosokan otong yang sangat perkasa itu. gadis ini memejamkan mata untuk membayangkan bahwa yang di atas tubuh nya memberikan kenikmatan ini adalah Hendra, mulut juga tidak bisa berhenti mengeluh karena rasa nikmat yang luar biasa.

...****************...

Hendra datang ketoko sudah jam satu siang karena hari ini dia sungguh malas mau beranjak dari kasur, tadi malam sudah mendapat jatah dari istri tercinta sehingga enggan pula untuk meninggalkan nya. bahkan sampai mengulang tiga kali, bagai kan orang yang kemaruk karena sudah lama tidak merasakan tubuh sang istri.

"Ini kopi nya, Pak." Ayu datang membawakan nampan berisi segelas kopi.

"Saya tidak minta kopi." ujar Hendra.

"Oh maaf, saya kira sudah kebiasaan Bapak minum kopi." ujar Ayu tersenyum cantik.

"Ya sudah tidak apa apa, nanti akan saya minum." Hendra pun menerima.

"Minum lah selagi hangat, Pak." Ayu ingin melihat Hendra meminum nya.

Tapi Hendra cuma diam saja tidak menjawab atau pun mengambil cangkir, maka Ayu sedikit merutuk saat pergi dari sana. Hendra sudah fokus menghitung belanjaan dari orang orang, memang kadang dia juga membantu untuk jadi kasir bila toko sedang ramai begini.

"Kamu sudah makan apa belum, Sep?" Hendra bertanya pada Asep yang jadi kasir di sebelah.

"Makan sudah tadi, Pak! ngopi saja yang belum, nanti kalau agak sepi saya pamit buat kopi ya, Pak." izin Asep.

"Ini minum saja punya saya, belum saya minum sama sekali kok." Hendra menyodorkan secangkir kopi.

"Beneran ini, Pak? wah mudah mudahan saya jadi kaya karena minum kopi punya Bapak." gurau Asep.

"Bisa saja kamu!" Hendra tertawa mendengar ucapan pria yang baru berusia dua puluh tahunan ini.

Asep meminum kopi agar mata nya tidak mengantuk, kebiasan kalau sudah makan maka pasti akan mengantuk berat. apa lagi ini memang jam rawan, orang suka mengantuk sekitar jam satu sampai jam dua.

Hayooo siapa yang it*l nya merinding juga baca adegan di atas🤣🤣🤪🤪🤪

Terpopuler

Comments

Ela Jutek

Ela Jutek

Hus yg bawah saru ah mak, ketularan Rani dan besty nya deh pasti

2024-12-08

8

kuaci

kuaci

danc*k Author mlh ngomongin i*il kn jd kedutaan nih, bangke lah🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2024-12-08

3

𝐙⃝🦜⏤͟͟͞R ‮➢‮

𝐙⃝🦜⏤͟͟͞R ‮➢‮

lohhh diminum asep tar yg gila asep dong 🤣🤣🤣

2024-12-08

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pindah kekota
2 Bab 2. Ada darah bulat
3 Bab 3. Bau mulut
4 Bab 4. Godaan Hendra
5 Bab 5. Salsa datang
6 Bab 6. Tidak ada yang aneh
7 Bab 7. Mendatangi dukun
8 Bab 8. Salah sasaran
9 Bab 9. Asep memohon
10 Bab 10. Gantung diri
11 Bab 11. Sosok besar tinggi
12 Bab 12. Hilang
13 Bab 13. Hampir ikut
14 Bab 14. Ayu di hantui
15 Bab 15. Di luar kendali
16 Bab 16. Ternyata bukan
17 Bab 17. Nilam dan Maharani
18 Bab 18. Kencing di celana
19 Bab 19. Laila merindu
20 Bab 20. Pulang kampung
21 Bab 21. Membantai setan besar
22 Bab 22. Ternyata sama.
23 Bab 23. Celaka
24 Bab 24. Pesan terakhir
25 Bab 25. Salsa histeris
26 Bab 26. Memandikan jenazah
27 Bab 27. Di makamkan
28 Bab 28. Andini datang
29 Bab 29. Hendra nekat
30 Bab 30. Gunjingan
31 Bab 31. Datang melihat
32 Bab 32. Pembalasan Andini
33 Bab 33. Tujuh kesempatan
34 Bab 34. Serangan mendadak
35 Bab 35. Kecelakaan Rini
36 Bab 36. Celana robek
37 Bab 37. Menemukan pelaku
38 Bab 38. Keributan
39 Bab 39. Landak di ganti
40 Bab 40. Kecurigaan Andini
41 Bab 41. berbincang
42 Bab 42. Nasihat Gun
43 Bab 43. Adu skil
44 Bab 44. Kekota
45 Bab 45. Bertemu Asep
46 Bab 46. Rumah dukun
47 Bab 47. Bicara dengan Aldi
48 Bab 48. Kejam nya Nilam
49 Bab 49. Ayu mati
50 Bab 50. Menyelidiki Munah
51 Bab 51. Wanita bercadar
52 Bab 52. Aldi mencari kuburan
53 Bab 53. Gun dan Sam melapor
54 Bab 54. Menelusuri bukit
55 Bab 55. Kitab seribu jurus
56 Bab 56. Menemukan kuburan
57 Bab 57. Bertapa
58 Bab 58. Membongkar kuburan
59 Bab 59. Menemukan gadis cina
60 Bab 60. Purnama berpamitan
61 Bab 61. Iblis mesum
62 Bab 62. Meli
63 Bab 63. Gun melapor
64 Bab 64. Flashback
65 Bab 65. Flashback part 2
66 Bab 66. Rasa sakit Andini
67 Bab 67. membantai Rehan
68 Bab 68. Mendatangi ruangan Siska
69 Bab 69. Menik dan Xiefa
70 Bab 70. Pulang
71 Bab 71. Delson
72 Bab 72. Gagal
73 Bab 73. Arya vs Siska
74 Bab 74. Petir hijau
75 Bab 75. Kedatangan
76 Bab 76. Pertengkaran Davin vs Hendra
77 Bab 77. Tempur
78 Bab 78. Tidak di sangka
79 Bab 79. Mayat Meli
80 Bab 80. Debat
81 Bab 81. Terjatuh
82 Bab 82. Xiela nekat
83 Bab 83. Pembicaraan random
84 Bab 84. Hendra di hajar Arya
85 Bab 85. Mencari kepanti
86 Bab 86. Zombi pemakan arwah
87 Bab 87. Arjuna
88 Bab 88. Zombi Munah
89 Bab 89. Andini vs Siska
90 Bab 90. Siska tumbang.
91 Bab 91. Pati Geni kalah
92 Babb 92. Bagaskara
93 Bab 93. Perjuangan Arjuna.
94 Bab 94. Melupakan hal penting
95 Bab 95. Kecelakaan
96 Bab 96. Ngobrol bersama
97 Bab 97. Tidak selamat
98 Bab 98. Di tunggu Arya
99 Bab 99. Pelatihan
100 Bab 100. Di kejar manusia
101 Bab 101. Berhasil
102 Bab 102. Menjadi ribut
103 Bab 103. Hendra datang
104 Bab 104. Debat
105 Bab 105. Pelajaran
106 Bab 106. Mencabut gigi
107 Bab 107. Arya dan Sam
108 Bab 108. Andini berhasil
109 Bab 109. Resmi jadi member
110 Bab 110. Selesai
111 Pengumuman
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Bab 1. Pindah kekota
2
Bab 2. Ada darah bulat
3
Bab 3. Bau mulut
4
Bab 4. Godaan Hendra
5
Bab 5. Salsa datang
6
Bab 6. Tidak ada yang aneh
7
Bab 7. Mendatangi dukun
8
Bab 8. Salah sasaran
9
Bab 9. Asep memohon
10
Bab 10. Gantung diri
11
Bab 11. Sosok besar tinggi
12
Bab 12. Hilang
13
Bab 13. Hampir ikut
14
Bab 14. Ayu di hantui
15
Bab 15. Di luar kendali
16
Bab 16. Ternyata bukan
17
Bab 17. Nilam dan Maharani
18
Bab 18. Kencing di celana
19
Bab 19. Laila merindu
20
Bab 20. Pulang kampung
21
Bab 21. Membantai setan besar
22
Bab 22. Ternyata sama.
23
Bab 23. Celaka
24
Bab 24. Pesan terakhir
25
Bab 25. Salsa histeris
26
Bab 26. Memandikan jenazah
27
Bab 27. Di makamkan
28
Bab 28. Andini datang
29
Bab 29. Hendra nekat
30
Bab 30. Gunjingan
31
Bab 31. Datang melihat
32
Bab 32. Pembalasan Andini
33
Bab 33. Tujuh kesempatan
34
Bab 34. Serangan mendadak
35
Bab 35. Kecelakaan Rini
36
Bab 36. Celana robek
37
Bab 37. Menemukan pelaku
38
Bab 38. Keributan
39
Bab 39. Landak di ganti
40
Bab 40. Kecurigaan Andini
41
Bab 41. berbincang
42
Bab 42. Nasihat Gun
43
Bab 43. Adu skil
44
Bab 44. Kekota
45
Bab 45. Bertemu Asep
46
Bab 46. Rumah dukun
47
Bab 47. Bicara dengan Aldi
48
Bab 48. Kejam nya Nilam
49
Bab 49. Ayu mati
50
Bab 50. Menyelidiki Munah
51
Bab 51. Wanita bercadar
52
Bab 52. Aldi mencari kuburan
53
Bab 53. Gun dan Sam melapor
54
Bab 54. Menelusuri bukit
55
Bab 55. Kitab seribu jurus
56
Bab 56. Menemukan kuburan
57
Bab 57. Bertapa
58
Bab 58. Membongkar kuburan
59
Bab 59. Menemukan gadis cina
60
Bab 60. Purnama berpamitan
61
Bab 61. Iblis mesum
62
Bab 62. Meli
63
Bab 63. Gun melapor
64
Bab 64. Flashback
65
Bab 65. Flashback part 2
66
Bab 66. Rasa sakit Andini
67
Bab 67. membantai Rehan
68
Bab 68. Mendatangi ruangan Siska
69
Bab 69. Menik dan Xiefa
70
Bab 70. Pulang
71
Bab 71. Delson
72
Bab 72. Gagal
73
Bab 73. Arya vs Siska
74
Bab 74. Petir hijau
75
Bab 75. Kedatangan
76
Bab 76. Pertengkaran Davin vs Hendra
77
Bab 77. Tempur
78
Bab 78. Tidak di sangka
79
Bab 79. Mayat Meli
80
Bab 80. Debat
81
Bab 81. Terjatuh
82
Bab 82. Xiela nekat
83
Bab 83. Pembicaraan random
84
Bab 84. Hendra di hajar Arya
85
Bab 85. Mencari kepanti
86
Bab 86. Zombi pemakan arwah
87
Bab 87. Arjuna
88
Bab 88. Zombi Munah
89
Bab 89. Andini vs Siska
90
Bab 90. Siska tumbang.
91
Bab 91. Pati Geni kalah
92
Babb 92. Bagaskara
93
Bab 93. Perjuangan Arjuna.
94
Bab 94. Melupakan hal penting
95
Bab 95. Kecelakaan
96
Bab 96. Ngobrol bersama
97
Bab 97. Tidak selamat
98
Bab 98. Di tunggu Arya
99
Bab 99. Pelatihan
100
Bab 100. Di kejar manusia
101
Bab 101. Berhasil
102
Bab 102. Menjadi ribut
103
Bab 103. Hendra datang
104
Bab 104. Debat
105
Bab 105. Pelajaran
106
Bab 106. Mencabut gigi
107
Bab 107. Arya dan Sam
108
Bab 108. Andini berhasil
109
Bab 109. Resmi jadi member
110
Bab 110. Selesai
111
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!