Wanita Tua Pengendara Mobil Hitam

Kutatap tukang yang sedang mengemasi barang-barangnya di lantai kamar tamu. “Cepat beli kacanya, Nona. Aku ingin menyelesaikan pekerjaanku lebih cepat!” Dia keluar begitu saja.

Apa dia yang menggajiku?! Kenapa dia yang memerintah?!

“Mpok Nur!” teriakku. “Mpok Nur!”

Mpok Nur berlari memasuki kamar tamu sambil mengelap tangannya yang basah. “Iya, Nona.”

“Suruh pelayan membersihkan kamar ini!”

“Baik, Nona.” Mpok Nur membungkuk dan memanggil pelayan yang berada di depan pintu untuk masuk dan membersihkan sekaligus merapikan kamar.

Mari kita mulai aktingnya. “Aduh! Mpok Nur!” teriakku.

“Iya, Nona.” Mpok Nur kembali berlari masuk ke kamar.

“Aku tidak tahan dengan debu. Hidungku! Mpok Nur!” Hidungku mungil, lucu dan cantik. “Mpok Nur! Bawa aku keluar dari kamar ini!” Kuusap-usap hidungku yang baik-baik saja.

“Tidak bisa Nona. Kami diperintahkan oleh Tuan Raka agar tidak mengizinkan Anda keluar kamar.” Mpok Nur membungkuk.

“Lalu bagaimana dengan hidungku?!”

Mpok Nur mengeluarkan masker dari laci. “Pakailah, Nona.”

Aaaaaaihs, dasar bodoh!

Aku terdiam cukup lama di sudut kamar. Dengan masker di wajahku. Bagaimana caranya aku bisa keluar dari kamar ini? Membuatku kesal saja. Kubuka masker itu dan meremuknya dalam genggamanku.

“Mpok Nur!” teriakku lagi dan lagi.

Mpok Nur berlari ke dalam kamar. “Iya, Nona.”

“Pergilah bersamaku. Kita akan membeli kaca untuk lampu.” Tanpa membasuh wajah. Aku hanya perlu mengikat rambutku.

“Tuan akan marah, Nona.” Mpok Nur berusaha untuk menghalangiku keluar dari kamar itu.

“Kita butuh kaca itu untuk mengamankan lampu-lampu yang ada di rumah ini!” bantahku.

“T—tapi, Tuan benar-benar akan marah, Nona.”

Aku tidak peduli si pria sialan itu marah. Menarik tangan Mpok Nur keluar dari kamar tamu. Para pelayan menghalangi kami.

“Mpok Nur!” Aku melotot ke arah Mpok Nur. Ia tertunduk menghalangi tatapanku. “Mpok Nur!”

“B—baik Nona.” Sedikit gugup ia mengucapkannya. “Biarkan Nona keluar!” perintahnya pada para pelayan.

Bagus. Aku ratunya di sini. “Apa di sini ada mobil lain?!” tanyaku.

“Ada Nona. Tetapi, saya tidak bisa menyetir untuk Anda," jawab Mpok Nur masih dengan raut wajah yang ketakutan.

“Panggil Pak Ijo. Suruh dia menyetir untuk kita!” Mendengar perintah, Mpok Nur segera berlari ke pintu gerbang utama. Aku menunggunya di depan pintu rumah. Para pelayan melirikku dari luar. Ya, mereka yang menjaga jendela.

“Maaf Nona. Saya harus menelepon Tuan Raka terlebih dahulu,” ucap Pak Ijo yang berlari menghampiriku.

“Tidak usah. Kita hanya perlu membeli kaca,” ucapku. Ya, pria sialan itu yang pertama kali membawaku keluar dari kandang berdebu yang kusebut kamar. Aku mulai menyukai hal-hal yang berada di luar rumah sekarang.

Pak Ijo terdiam beberapa detik. “Saya akan menelepon Tuan Raka.”

Dia tidak akan mengizinkannya!

“Cepatlah! Tukang itu akan memasang kaca untuk lampu di kamar!” Kutarik tangan Pak Ijo dan Mpok Nur ke arah garasi. Di mana garasinya, aku tak tahu. Berjalan saja ke arah mobil yang di parkirkan oleh Tuan Bima waktu itu.

Pak Ijo mengeluarkan mobilnya dan memanaskan mesin mobil. Aku duduk di samping Pak Ijo. Sedangkan Mpok Nur, berada di belakang kami.

Kami melaju ke toko yang menyediakan kaca. Baru saja kami memasuki halaman parkir toko kaca tersebut. Tiba-tiba, Brag!~ Sebuah mobil hitam menabrak mobil yang kami kendarai dari belakang. “Aw!” Hampir patah tulang leherku.

Untungnya Pak Ijo tidak menggerakkan mobilnya. Mobil itulah yang menabrak. Mati aku! Bagaimana jika mobilnya rusak?!

Aku keluar dari mobil. Melihat bumper mobil yang sudah penyok. “Aaarrgggg! Dasar gila! Apa kau buta?! Apa kau tidak bisa menyetir?! Jangan gunakan mobilmu kalau tidak bisa menyetir!” Kutendang mobil hitam itu.

Seorang wanita paruh baya keluar dari sana. “Maafkan aku! Aku sedang tidak fokus berkendara.”

“Apa?! Tidak fokus?! Pakai kacamata kuda sana! Lihat mobilnya!” Kutunjuk bumper mobil itu.

“Maafkan aku!” Dia terus meminta maaf.

“Apa perlu aku bawa urusan ini ke kantor polisi. Seorang wanita tua menabrak mobilku sampai rusak!”

“Apa?! Wanita tua?! Berapa umurmu?!” Secara tiba-tiba dia berteriak.

“Argh! Kau yang menabrak, kau yang berteriak. Memang susah sekali bertengkar dengan orang tua!”

“Aku sudah meminta maaf!”

“Apa aku harus memaafkanmu?!”

“Astaga. Sudahlah. Terserah kau mau lapor polisi atau tidak. Ingat pelat nomor mobilku. Aku akan menghadapinya.” Wanita itu kembali masuk ke dalam mobilnya dan menyalakannya. Aihs! Kutendang mobilnya berkali-kali.

Semoga kau terkena kesialan!

Aku kembali masuk ke dalam mobil.

“Parkirkan mobilnya, Pak!” perintahku kesal.

“Baik, Nona.” Pak Ijo segera mencari tempat parkir yang kosong dan memarkirkan mobilnya. Kami masuk ke dalam toko tersebut mencari kaca.

Setelah membeli kaca, Pak Ijo membawa kacanya mendekat ke mobil.

Ada begitu banyak orang di halaman parkir. Mengerumuni satu mobil yang bagian mesinnya mengalami konslet dan berasap. Kuperhatikan dengan sangat jelas. Mobil itu adalah mobil yang tadi menabrakku. Aku menendang mobil itu. Astaga. Kesialan itu ...

Aku berlari mendekati mobilnya. Wanita tua tadi terkunci di dalamnya. Ia menggedor-gedor kaca mobil. Ramai sekali orang-orang yang mencoba membantu membuka pintu mobil.

“Nona!” teriak Pak Ijo. Tak kuhiraukan.

Aku memang pembawa sial. Aku memang kesal padanya. Tetapi ada perasaan aneh yang mendorongku untuk membantunya.

Apa yang akan terjadi jika aku mendekati mobil itu. Apa dia akan meledak. Tetapi aku harus membantunya. Aku tidak peduli dengan kesialan ini. Akan kurusakan pintu mobil itu.

Aku mendekat, menerobos kerumunan. Kuremas kuat gagang pintu mobilnya. Semakin kuat aku menggenggamnya, semakin keras untuk di buka. Aku mencoba dengan sekuat tenaga. Dibantu oleh orang-orang lainnya.

Brag!~ Gagang pintunya copot. Astaga! Memang sialan!

“Cepat buka pintunya!” teriak wanita tua itu. Seenaknya saja dia memerintah. Tidak tahu bahwa di sini sedang berjuang setengah mati menyelamatkan dia. “Cepat!”

Bagian depan mobil itu mulai mengeluarkan api. Kami terus mencoba merusak pintu mobilnya, memecahkan kacanya. Tetap saja tidak ada pengaruh sama sekali.

Kekuatan super sialku benar-benar kekuatan yang paling sial Aaaa bisa mati wanita sialan itu ...

Terpopuler

Comments

Nazka Aditya

Nazka Aditya

hadeuuhhhh....riweuh ua fau...😂

2021-10-17

0

Sept September

Sept September

likeee

2020-09-28

1

wilias

wilias

jempol aku masih setia kak

2020-09-04

1

lihat semua
Episodes
1 Tersambar Kesialan 10000volt
2 Alasan Tuan Raka
3 Otw Rumah Sakit
4 Rumah Sakit
5 Dream Diamond Ring Limited Edition
6 Teknik Berdagang Pria Gemulai
7 Cekrek!
8 Akhirnya Nikah Juga
9 Pengacau Di Rumah
10 Dimandiin
11 Kehabisan Energi
12 Tidak Saling Mencintai
13 Horornya Malam Pertama
14 Wanita Tua Pengendara Mobil Hitam
15 Suami Tercinta
16 Ibu Mertuaku Yang Tersayang
17 Aku Pembawa Sial
18 Mengobati Kesialan
19 Memeluk Bukan Berarti Mencintai
20 Menuju Malam Yang Aneh
21 Ternodai
22 Ayah Baru
23 Tak Ku Sangka
24 Mendadak Punya Anak
25 Serangan Kyubi Gila
26 Bahasa Pablo Picasso
27 Ibu, Ayah dan Anak (1)
28 Ibu, Ayah dan Anak (2)
29 Takut
30 Kencan Pertama dan Terakhir
31 Asal Mula Kutukan Sial
32 Sisi Lain
33 Dokter Aneh
34 Aku Kenapa?
35 Otak Tidak Normal
36 Dia Suamiku
37 Kue Wajah Tuan Raka
38 Game Perusak Rumah Tangga
39 'Kau akan menikmatinya'
40 Awali Hari Dengan Air Mata
41 Kue Keberuntugan
42 Ke Rusia Naik Mobil
43 Nenek Sialan dan Ibu Mertua
44 Ninja dari Konoha
45 Aesh Group itu Kandang Macan
46 Konspirasi Gedung Aesh Group
47 Kau Dipecat!
48 Macan Tulul
49 Es Krim
50 Kami Tidak Cemburu
51 Macan Jadi Kucing
52 Cokelat Siapa?
53 Aku
54 Security Ga Ada Akhlak
55 Mendadak Honeymoon
56 Sakit Sekali!
57 Menggigit Kepala Sekretaris Lea
58 Jodoh yang Tertukar
59 Ku Menangis
60 Tak Bisa Dijelaskan
61 Risa Pembawa Sial
62 Emosional
63 Aku Istri Tuan Raka
64 Lelaki Lain
65 Lelaki Lain (2)
66 Fauziah Sekar Sari
67 KACAU
68 Sakit Tak Berdarah
69 Tak Ada Jawaban
70 Kembali Menjadi Diriku
71 2 Pembawa Sial
72 Dia Datang Lagi
73 Gempa Lokal
74 Surprise
75 Teror
76 Hamil
77 Aroma yang Enak
78 Ga Jadi End
79 Yang Baru
80 Selingkuh
81 Pantun dulu, mau ngiklan
82 Zombie Siput
83 Ceraikan Dia!!
84 Terpisah
85 HOT SAUNA!
86 Usia Mereka 8 Tahun
87 Hari Ayah Di Sekolah
88 Perceraian Membuat Anak Stress
89 Lembar Kertas Dari Pengadilan Agama
90 Malam Bersama
91 8 Tahun, Dilarang Melihat
92 Selamatkan Ayah!!
93 Triple Date
94 Dunia Khayalan Keluargaku
95 Beruang Raksasa
96 Kenapa
97 Rizka Sekar Sari
98 Bertemu Lagi
99 Orangtua
100 Berita Duka Membawa Suka
101 Dear Pembaca : Fauziah Kenapa?
102 Liburan Pulau Belitong
103 Ibuku
104 Nenek Mereka
105 Rumah Sakit Lagi
106 Bukan Apa-apa
107 Hari Baru
108 Rencana (1)
109 Rencana (2)
110 Rencana (3)
111 Bye Fauziah [End]
112 Si Kembar : Kembar Bukan Berarti Sama
113 Si Kembar : Penyelamat
114 Si Kembar : Perang Badar
115 Si Kembar : Rifki Al Hafiz
116 Si Kembar : Jangan Menangis
117 Si Kembar : Berubah
118 Si Kembar : Bumerang
119 Si Kembar : Hilal Perjodohan
120 Si Kembar : Itu Tidak Sengaja
121 Si Kembar : Tidak Waras
122 Si Kembar : Gudang (1)
123 Si Kembar : Gudang (2)
124 Si Kembar : Harus Batal!!
125 Si Kembar : Teddy Bear jadi Teddy Bad Boy
126 Si Kembar : Nyatakan
127 Si Kembar : Perpisahan Sekolah
128 Si Kembar : Intel Profesional
129 Si Kembar : Couple Shoes
130 Si Kembar : Jomblo Dilarang Datang
131 Si Kembar : Rizka Meledak
132 Si Kembar : Wanita Separuh Iblis
133 Si Kembar : Tidak Mungkin
134 Si Kembar : Rizki x Rifka
135 Si Kembar : Masa Lalu Rizki x Rifka
136 Si Kembar : Ngebatin Banget
137 Si Kembar : Rumah Yang Hancur
138 Si Kembar : Dokter Ganteng
139 Si Kembar : Teman SD
140 Si Kembar : Susah Sosialisasi
141 Si Kembar : Restu dan Sahabat
142 Si Kembar : Istirahat
143 Si Kembar : Tanpa Rizka
144 Si Kembar : Anak Perempuan Keluarga Fauziah
145 Si Kembar : Merindukan Sosoknya
146 Si Kembar : Rifka Tidak Perawan
147 Si Kembar : Warga Demo
148 Si Kembar : Monster
149 Si Kembar Collab : Abang Upin-Ipin
150 Si Kembar Collab : Rusuh!!
151 Si Kembar : Kantor Polisi
152 Si Kembar : Profesor, Apa Itu?!
153 Si Kembar : Nyanyian Rizki
154 Si Kembar : Dipaksa Menikah Karena Pembawa Sial
155 Si Kembar : Kedatangan Keluarga Man
156 Si Kembar : Calon Istri Orang Lain
157 Si Kembar : Beda Keturunan
158 Si Kembar : Sudah Saatnya Balas Budi
159 Si Kembar : Mengapa?
160 Si Kembar : Lembaran Terakhir (Ending)
161 Mas Aska, Kesayangan Kunti
Episodes

Updated 161 Episodes

1
Tersambar Kesialan 10000volt
2
Alasan Tuan Raka
3
Otw Rumah Sakit
4
Rumah Sakit
5
Dream Diamond Ring Limited Edition
6
Teknik Berdagang Pria Gemulai
7
Cekrek!
8
Akhirnya Nikah Juga
9
Pengacau Di Rumah
10
Dimandiin
11
Kehabisan Energi
12
Tidak Saling Mencintai
13
Horornya Malam Pertama
14
Wanita Tua Pengendara Mobil Hitam
15
Suami Tercinta
16
Ibu Mertuaku Yang Tersayang
17
Aku Pembawa Sial
18
Mengobati Kesialan
19
Memeluk Bukan Berarti Mencintai
20
Menuju Malam Yang Aneh
21
Ternodai
22
Ayah Baru
23
Tak Ku Sangka
24
Mendadak Punya Anak
25
Serangan Kyubi Gila
26
Bahasa Pablo Picasso
27
Ibu, Ayah dan Anak (1)
28
Ibu, Ayah dan Anak (2)
29
Takut
30
Kencan Pertama dan Terakhir
31
Asal Mula Kutukan Sial
32
Sisi Lain
33
Dokter Aneh
34
Aku Kenapa?
35
Otak Tidak Normal
36
Dia Suamiku
37
Kue Wajah Tuan Raka
38
Game Perusak Rumah Tangga
39
'Kau akan menikmatinya'
40
Awali Hari Dengan Air Mata
41
Kue Keberuntugan
42
Ke Rusia Naik Mobil
43
Nenek Sialan dan Ibu Mertua
44
Ninja dari Konoha
45
Aesh Group itu Kandang Macan
46
Konspirasi Gedung Aesh Group
47
Kau Dipecat!
48
Macan Tulul
49
Es Krim
50
Kami Tidak Cemburu
51
Macan Jadi Kucing
52
Cokelat Siapa?
53
Aku
54
Security Ga Ada Akhlak
55
Mendadak Honeymoon
56
Sakit Sekali!
57
Menggigit Kepala Sekretaris Lea
58
Jodoh yang Tertukar
59
Ku Menangis
60
Tak Bisa Dijelaskan
61
Risa Pembawa Sial
62
Emosional
63
Aku Istri Tuan Raka
64
Lelaki Lain
65
Lelaki Lain (2)
66
Fauziah Sekar Sari
67
KACAU
68
Sakit Tak Berdarah
69
Tak Ada Jawaban
70
Kembali Menjadi Diriku
71
2 Pembawa Sial
72
Dia Datang Lagi
73
Gempa Lokal
74
Surprise
75
Teror
76
Hamil
77
Aroma yang Enak
78
Ga Jadi End
79
Yang Baru
80
Selingkuh
81
Pantun dulu, mau ngiklan
82
Zombie Siput
83
Ceraikan Dia!!
84
Terpisah
85
HOT SAUNA!
86
Usia Mereka 8 Tahun
87
Hari Ayah Di Sekolah
88
Perceraian Membuat Anak Stress
89
Lembar Kertas Dari Pengadilan Agama
90
Malam Bersama
91
8 Tahun, Dilarang Melihat
92
Selamatkan Ayah!!
93
Triple Date
94
Dunia Khayalan Keluargaku
95
Beruang Raksasa
96
Kenapa
97
Rizka Sekar Sari
98
Bertemu Lagi
99
Orangtua
100
Berita Duka Membawa Suka
101
Dear Pembaca : Fauziah Kenapa?
102
Liburan Pulau Belitong
103
Ibuku
104
Nenek Mereka
105
Rumah Sakit Lagi
106
Bukan Apa-apa
107
Hari Baru
108
Rencana (1)
109
Rencana (2)
110
Rencana (3)
111
Bye Fauziah [End]
112
Si Kembar : Kembar Bukan Berarti Sama
113
Si Kembar : Penyelamat
114
Si Kembar : Perang Badar
115
Si Kembar : Rifki Al Hafiz
116
Si Kembar : Jangan Menangis
117
Si Kembar : Berubah
118
Si Kembar : Bumerang
119
Si Kembar : Hilal Perjodohan
120
Si Kembar : Itu Tidak Sengaja
121
Si Kembar : Tidak Waras
122
Si Kembar : Gudang (1)
123
Si Kembar : Gudang (2)
124
Si Kembar : Harus Batal!!
125
Si Kembar : Teddy Bear jadi Teddy Bad Boy
126
Si Kembar : Nyatakan
127
Si Kembar : Perpisahan Sekolah
128
Si Kembar : Intel Profesional
129
Si Kembar : Couple Shoes
130
Si Kembar : Jomblo Dilarang Datang
131
Si Kembar : Rizka Meledak
132
Si Kembar : Wanita Separuh Iblis
133
Si Kembar : Tidak Mungkin
134
Si Kembar : Rizki x Rifka
135
Si Kembar : Masa Lalu Rizki x Rifka
136
Si Kembar : Ngebatin Banget
137
Si Kembar : Rumah Yang Hancur
138
Si Kembar : Dokter Ganteng
139
Si Kembar : Teman SD
140
Si Kembar : Susah Sosialisasi
141
Si Kembar : Restu dan Sahabat
142
Si Kembar : Istirahat
143
Si Kembar : Tanpa Rizka
144
Si Kembar : Anak Perempuan Keluarga Fauziah
145
Si Kembar : Merindukan Sosoknya
146
Si Kembar : Rifka Tidak Perawan
147
Si Kembar : Warga Demo
148
Si Kembar : Monster
149
Si Kembar Collab : Abang Upin-Ipin
150
Si Kembar Collab : Rusuh!!
151
Si Kembar : Kantor Polisi
152
Si Kembar : Profesor, Apa Itu?!
153
Si Kembar : Nyanyian Rizki
154
Si Kembar : Dipaksa Menikah Karena Pembawa Sial
155
Si Kembar : Kedatangan Keluarga Man
156
Si Kembar : Calon Istri Orang Lain
157
Si Kembar : Beda Keturunan
158
Si Kembar : Sudah Saatnya Balas Budi
159
Si Kembar : Mengapa?
160
Si Kembar : Lembaran Terakhir (Ending)
161
Mas Aska, Kesayangan Kunti

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!