Dream Diamond Ring Limited Edition

Nenek sedang mengupas buah di tempatnya. Baru saja aku membuka pintu—

“Nikahi dia, besok!” Lagi-lagi aku tersambar kesialan. Kali ini mulut nenek sialan itu yang menyambar setiap lapisan dari nyawaku.

“Baik Nek.” Menurut saja dia dengan neneknya. Baru kemarin kami bertemu dan langsung menikah?! Setidaknya beri aku waktu bernapas sebentar lagi. Bagaimana bisa aku menikah dengan waktu secepat ini?!

“Tu—tunggu!” Aku mendekat. “Be—begini Nek.” Mereka menatapku. Memangnya aku ini cucunya, apa? “Nyonya!” Bagus, aku jadi pembantunya sekarang. “Ibu!” Tuan Raka malah mendesah menahan tawa. “Apa pun! Umurku masih 20 tahun.”

“Apa masalahnya dengan itu?” Ia mengunyah apel di mulutnya. “Aku senang, akhirnya kau mau menikahi cucuku. Kau membuatku penasaran saja. Bagaimana kau bisa menemuinya? Aku bahkan belum mengenalkannya padamu."

“T-t-ta.” Lidah sialan ini tiba-tiba menjadi gagu.

“Apa nenek mengenalnya?” tanya Tuan Raka.

“Ya, aku memesan kue tart pada ibunya. Dia yang memberi kue itu padaku. Aku memintanya untuk menikah denganmu. Tetapi dia menolak karena usianya baru 19 tahun. Sepulang dari sana, aku mengalami kecelakaan. Tidak pernah bertemu dengannya lagi.”

Aku yang membuatmu mengalami kesialan itu.

“Sekarang ia malah mendatangiku sebagai calon istrimu," lanjutnya.

“Baiklah, Nek. Wanita pilihanmu memang yang terbaik.” Tuan Raka membungkuk pada neneknya.

Terbaik?! Aku wanita pilihan terbaik? Apa mata kepalanya sudah berubah menjadi mata kaki. Jelas-jelas dia melihat faktanya. Aku ini gadis pembawa sial.

“Aku akan mempersiapkan semuanya," lanjut Tuan Raka.

“Aku akan membantumu, sepupuku.” Pria itu menatapku. “Kita belum berkenalan? Aku Bima, Sepupu Raka.” Menjulurkan tangannya. Kubalas salaman itu.

“Fauziah.” Ya, jangan banyak bicara lagi. Biarkan orang-orang ini melakukan apa yang mereka mau. Aku sudah tidak peduli. Terserah kalian saja!

Baiklah, sekarang aku bersama dua pria ber-sepupu-an ini sedang di perjalanan menuju suatu tempat untuk mempersiapkan pernikahan. BESOK!

Kami berhenti di sebuah ruko kecil. Uh. Dia sangat kaya, tapi kenapa membeli di tempat ini?

Tuan Raka masuk terlebih dahulu, disusul oleh Tuan Bima dan aku di belakang mereka. Kami terus berjalan jauh ke dalam. Ruko itu berisi lorong panjang yang gelap seperti gerbang menuju neraka saja. Kami terus berjalan dan berjalan. Akhirnya kami mentok di sudut lorong itu. Tuan Raka menekan bel.

Tempat apa ini sebenarnya? Terlihat begitu menyeramkan.

Beberapa kali Tuan Raka menekan bel. Tiba-tiba tembok di hadapan kami terbuka. Pintu manipulasi. Itu yang bisa aku katakan. Aku tak tahu pintu jenis apa itu. Hampir tak terlihat sama sekali. Aku bahkan tak menyadari adanya pintu itu di hadapanku. Pintu itu menyatu begitu saja dengan temboknya.

“Tuan Raka.” Sambut pria gemulai yang membukakan pintu untuk kami. “Wahh, Tuan Bima.” Ia juga menyapa Tuan Bima. Ia menatapku seperti ingin muntah.

“Dia calon istriku.” Tuan Raka menjelaskan sebelum pria itu bertanya.

“Oooooooow.” Begitu panjang jawabannya terdengar dengan mimik muka yang menunjukkan seolah jijik denganku. Ia memutar tubuhnya, mempersilakan kami masuk.

Demi apa? Aku seperti berada di surga baju pengantin. Serba putih, bersih. Hidungku serasa mendapatkan kehidupannya kembali. Aroma terapi yang masuk ke dalamnya benar-benar bisa mengistirahatkan tubuh dan pikiranku. Aku tak kan membiarkan hal ini terlewatkan begitu saja. Kuhembuskan napasku begitu cepat agar hidungku merasa puas dengan aroma seperti ini.

Maklum saja, aku terbiasa mencium aroma debu dan aroma kesialan di setiap hariku. Biarkan aku menikmati aroma kebahagiaan sekali ini saja.

Pria gemulai itu menyeretku ke suatu tempat. Astaga. Uwaw waw dan waw. Satu ruangan penuh dengan perhiasan yang terbuat dari batu mulia, permata, logam mulia dan bahan lainnya, lengkap.

Pria gemulai itu mengeluarkan kotak cincin dan menunjukkannya padaku. “Pakailah!” perintahnya.

Kuambil cincin tersebut. Kubuka kotaknya. Ya Tuhan! kotaknya susah di buka. Kupaksa untuk membukanya. Pria itu menatapku dengan menghela napas jengkel beberapa kali.

“Apa kau tidak pernah makan?" ejeknya. “Biarkan aku membukanya.”

“Tidak, aku bisa membukanya.” Pltakk! Mataku terbelalak menatap cincin itu. Pria gemulai itu pun sama. Sungguh-sungguh aku tak menyangka. Aaaaa. Ingin meledak kepalaku. Kotak cincin itu secara tiba-tiba patah. Menghamburkan cincinnya ke lantai, bergelinding, menghilang.

“Aarghhh!” teriak pria itu di hadapanku. Tangannya seolah ingin menjambakku. “Aarrghhhh!”

“Ada apa?” Tuan Raka mendekat.

“Dream Diamond Ring limited edition dihilangkannya!” teriak pria itu menunjukku. Apa? Itu hanya sebuah cincin. Aku bahkan belum melihat bentuknya. Ia menghilang sendiri.

“Lihat! Bahkan kotaknya juga ia rusak!” Menunjuk kotak cincin yang terbelah di tanganku. Iya, aku merusaknya. Aku hanya menyentuh kotaknya. Tidak dengan cincinnya.

“Bagaimana bisa menghilang?!” Tuan Bima ikut histeris mendengarnya.

“Aarrghhh! Wanita ini!” Pria itu terus menyalahkan aku sambil mencari-cari cincinnya di lantai.

“Sudah. Biar aku bayar yang itu. Pilihkan dia cincin yang lain!” Seperti dewa penyelamat. Tuan Raka dengan santainya menyebut kalimat tersebut.

Pria gemulai itu terdiam. Berdiri dan kembali ke tempatnya mengeluarkan cincin-cincin yang lain. “Hilangkan saja semuanya. Calon suamimu cukup kaya untuk membeli toko ini dengan semua isinya!” gerutu pria itu. Menghempas kotak cincin di hadapanku.

“Cincin apa? Memangnya se-berharga apa cincin itu. Hanya dengan label limited edition. Upilku juga akan menjadi mahal jika aku katakan limited edition!” gerutuku.

“Dasar gadis bodoh!” Pria itu menyentil jariku. “Apa kau tuli! Kau menghilangkan Dream Diamond Ring Limited Edition! Apa kau tahu harganya?!”

“100 juta? Ahh tidak, kan ada label limited edition-nya. Pasti di atas itu. Mungkin 500juta?”

“Apa? Apa kau tak tahu apa itu jenis Dream Diamond Ring?!” teriaknya, mendekat ke wajahku. Tuan Raka dan Tuan Bima menoleh ke arah kami. “Apa kau kira tokoku ini menjual barang semurah itu?!” Semakin mendekat. “Apa kau kira tokoku semiskin itu?! Ahs! Gadis ini. Di mana kau menemukan gadis seperti ini Tuan Raka?!” teriaknya.

“Berhenti menghina dia! Pilihkan saja cincin untuknya!” Tuan Raka malah memarahi pria gemulai itu.

Pria itu menatapku kesal. “Aish! Cinderella macam apa lagi yang ada di hadapanku! Bisa-bisanya Tuan Raka menikahi gadis sebodoh ini," gerutunya.

“Lakukan saja!” Tegas Tuan Raka yang mendengar bisik-bisik kesal itu.

“Iya Tuan Raka! Untungnya dia ini istrimu. Kalau tidak..."

“Lakukan!”

Pria itu menutup mulutnya. Menyodorkan beberapa kotak cincin di hadapanku.

“Memangnya berapa harga cincin itu?” bisikku.

“Aihs! Berhenti mengajakku mengobrol!” teriak pria itu membuat Tuan Bima dan tuan Raka kembali menoleh.

Apa salahnya? Aku hanya bertanya. Apa perlu aku tepuk kepala pria ini agar dia cepat mati?!

Terpopuler

Comments

🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️

🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️

next

2022-01-07

0

💕Rose🌷Tine_N@💋

💕Rose🌷Tine_N@💋

jitak aja tuh kepala si cowok gemulainya...biarkan isi kepalanya keluar skalian🤣🤣🤣🤣

2021-12-07

1

Nazka Aditya

Nazka Aditya

Hhhhmmmppppttt.........hahahahahha....tiup aja ubun ubun nya..fau..!!....🤣🤣🤣🤣

2021-10-16

0

lihat semua
Episodes
1 Tersambar Kesialan 10000volt
2 Alasan Tuan Raka
3 Otw Rumah Sakit
4 Rumah Sakit
5 Dream Diamond Ring Limited Edition
6 Teknik Berdagang Pria Gemulai
7 Cekrek!
8 Akhirnya Nikah Juga
9 Pengacau Di Rumah
10 Dimandiin
11 Kehabisan Energi
12 Tidak Saling Mencintai
13 Horornya Malam Pertama
14 Wanita Tua Pengendara Mobil Hitam
15 Suami Tercinta
16 Ibu Mertuaku Yang Tersayang
17 Aku Pembawa Sial
18 Mengobati Kesialan
19 Memeluk Bukan Berarti Mencintai
20 Menuju Malam Yang Aneh
21 Ternodai
22 Ayah Baru
23 Tak Ku Sangka
24 Mendadak Punya Anak
25 Serangan Kyubi Gila
26 Bahasa Pablo Picasso
27 Ibu, Ayah dan Anak (1)
28 Ibu, Ayah dan Anak (2)
29 Takut
30 Kencan Pertama dan Terakhir
31 Asal Mula Kutukan Sial
32 Sisi Lain
33 Dokter Aneh
34 Aku Kenapa?
35 Otak Tidak Normal
36 Dia Suamiku
37 Kue Wajah Tuan Raka
38 Game Perusak Rumah Tangga
39 'Kau akan menikmatinya'
40 Awali Hari Dengan Air Mata
41 Kue Keberuntugan
42 Ke Rusia Naik Mobil
43 Nenek Sialan dan Ibu Mertua
44 Ninja dari Konoha
45 Aesh Group itu Kandang Macan
46 Konspirasi Gedung Aesh Group
47 Kau Dipecat!
48 Macan Tulul
49 Es Krim
50 Kami Tidak Cemburu
51 Macan Jadi Kucing
52 Cokelat Siapa?
53 Aku
54 Security Ga Ada Akhlak
55 Mendadak Honeymoon
56 Sakit Sekali!
57 Menggigit Kepala Sekretaris Lea
58 Jodoh yang Tertukar
59 Ku Menangis
60 Tak Bisa Dijelaskan
61 Risa Pembawa Sial
62 Emosional
63 Aku Istri Tuan Raka
64 Lelaki Lain
65 Lelaki Lain (2)
66 Fauziah Sekar Sari
67 KACAU
68 Sakit Tak Berdarah
69 Tak Ada Jawaban
70 Kembali Menjadi Diriku
71 2 Pembawa Sial
72 Dia Datang Lagi
73 Gempa Lokal
74 Surprise
75 Teror
76 Hamil
77 Aroma yang Enak
78 Ga Jadi End
79 Yang Baru
80 Selingkuh
81 Pantun dulu, mau ngiklan
82 Zombie Siput
83 Ceraikan Dia!!
84 Terpisah
85 HOT SAUNA!
86 Usia Mereka 8 Tahun
87 Hari Ayah Di Sekolah
88 Perceraian Membuat Anak Stress
89 Lembar Kertas Dari Pengadilan Agama
90 Malam Bersama
91 8 Tahun, Dilarang Melihat
92 Selamatkan Ayah!!
93 Triple Date
94 Dunia Khayalan Keluargaku
95 Beruang Raksasa
96 Kenapa
97 Rizka Sekar Sari
98 Bertemu Lagi
99 Orangtua
100 Berita Duka Membawa Suka
101 Dear Pembaca : Fauziah Kenapa?
102 Liburan Pulau Belitong
103 Ibuku
104 Nenek Mereka
105 Rumah Sakit Lagi
106 Bukan Apa-apa
107 Hari Baru
108 Rencana (1)
109 Rencana (2)
110 Rencana (3)
111 Bye Fauziah [End]
112 Si Kembar : Kembar Bukan Berarti Sama
113 Si Kembar : Penyelamat
114 Si Kembar : Perang Badar
115 Si Kembar : Rifki Al Hafiz
116 Si Kembar : Jangan Menangis
117 Si Kembar : Berubah
118 Si Kembar : Bumerang
119 Si Kembar : Hilal Perjodohan
120 Si Kembar : Itu Tidak Sengaja
121 Si Kembar : Tidak Waras
122 Si Kembar : Gudang (1)
123 Si Kembar : Gudang (2)
124 Si Kembar : Harus Batal!!
125 Si Kembar : Teddy Bear jadi Teddy Bad Boy
126 Si Kembar : Nyatakan
127 Si Kembar : Perpisahan Sekolah
128 Si Kembar : Intel Profesional
129 Si Kembar : Couple Shoes
130 Si Kembar : Jomblo Dilarang Datang
131 Si Kembar : Rizka Meledak
132 Si Kembar : Wanita Separuh Iblis
133 Si Kembar : Tidak Mungkin
134 Si Kembar : Rizki x Rifka
135 Si Kembar : Masa Lalu Rizki x Rifka
136 Si Kembar : Ngebatin Banget
137 Si Kembar : Rumah Yang Hancur
138 Si Kembar : Dokter Ganteng
139 Si Kembar : Teman SD
140 Si Kembar : Susah Sosialisasi
141 Si Kembar : Restu dan Sahabat
142 Si Kembar : Istirahat
143 Si Kembar : Tanpa Rizka
144 Si Kembar : Anak Perempuan Keluarga Fauziah
145 Si Kembar : Merindukan Sosoknya
146 Si Kembar : Rifka Tidak Perawan
147 Si Kembar : Warga Demo
148 Si Kembar : Monster
149 Si Kembar Collab : Abang Upin-Ipin
150 Si Kembar Collab : Rusuh!!
151 Si Kembar : Kantor Polisi
152 Si Kembar : Profesor, Apa Itu?!
153 Si Kembar : Nyanyian Rizki
154 Si Kembar : Dipaksa Menikah Karena Pembawa Sial
155 Si Kembar : Kedatangan Keluarga Man
156 Si Kembar : Calon Istri Orang Lain
157 Si Kembar : Beda Keturunan
158 Si Kembar : Sudah Saatnya Balas Budi
159 Si Kembar : Mengapa?
160 Si Kembar : Lembaran Terakhir (Ending)
161 Mas Aska, Kesayangan Kunti
Episodes

Updated 161 Episodes

1
Tersambar Kesialan 10000volt
2
Alasan Tuan Raka
3
Otw Rumah Sakit
4
Rumah Sakit
5
Dream Diamond Ring Limited Edition
6
Teknik Berdagang Pria Gemulai
7
Cekrek!
8
Akhirnya Nikah Juga
9
Pengacau Di Rumah
10
Dimandiin
11
Kehabisan Energi
12
Tidak Saling Mencintai
13
Horornya Malam Pertama
14
Wanita Tua Pengendara Mobil Hitam
15
Suami Tercinta
16
Ibu Mertuaku Yang Tersayang
17
Aku Pembawa Sial
18
Mengobati Kesialan
19
Memeluk Bukan Berarti Mencintai
20
Menuju Malam Yang Aneh
21
Ternodai
22
Ayah Baru
23
Tak Ku Sangka
24
Mendadak Punya Anak
25
Serangan Kyubi Gila
26
Bahasa Pablo Picasso
27
Ibu, Ayah dan Anak (1)
28
Ibu, Ayah dan Anak (2)
29
Takut
30
Kencan Pertama dan Terakhir
31
Asal Mula Kutukan Sial
32
Sisi Lain
33
Dokter Aneh
34
Aku Kenapa?
35
Otak Tidak Normal
36
Dia Suamiku
37
Kue Wajah Tuan Raka
38
Game Perusak Rumah Tangga
39
'Kau akan menikmatinya'
40
Awali Hari Dengan Air Mata
41
Kue Keberuntugan
42
Ke Rusia Naik Mobil
43
Nenek Sialan dan Ibu Mertua
44
Ninja dari Konoha
45
Aesh Group itu Kandang Macan
46
Konspirasi Gedung Aesh Group
47
Kau Dipecat!
48
Macan Tulul
49
Es Krim
50
Kami Tidak Cemburu
51
Macan Jadi Kucing
52
Cokelat Siapa?
53
Aku
54
Security Ga Ada Akhlak
55
Mendadak Honeymoon
56
Sakit Sekali!
57
Menggigit Kepala Sekretaris Lea
58
Jodoh yang Tertukar
59
Ku Menangis
60
Tak Bisa Dijelaskan
61
Risa Pembawa Sial
62
Emosional
63
Aku Istri Tuan Raka
64
Lelaki Lain
65
Lelaki Lain (2)
66
Fauziah Sekar Sari
67
KACAU
68
Sakit Tak Berdarah
69
Tak Ada Jawaban
70
Kembali Menjadi Diriku
71
2 Pembawa Sial
72
Dia Datang Lagi
73
Gempa Lokal
74
Surprise
75
Teror
76
Hamil
77
Aroma yang Enak
78
Ga Jadi End
79
Yang Baru
80
Selingkuh
81
Pantun dulu, mau ngiklan
82
Zombie Siput
83
Ceraikan Dia!!
84
Terpisah
85
HOT SAUNA!
86
Usia Mereka 8 Tahun
87
Hari Ayah Di Sekolah
88
Perceraian Membuat Anak Stress
89
Lembar Kertas Dari Pengadilan Agama
90
Malam Bersama
91
8 Tahun, Dilarang Melihat
92
Selamatkan Ayah!!
93
Triple Date
94
Dunia Khayalan Keluargaku
95
Beruang Raksasa
96
Kenapa
97
Rizka Sekar Sari
98
Bertemu Lagi
99
Orangtua
100
Berita Duka Membawa Suka
101
Dear Pembaca : Fauziah Kenapa?
102
Liburan Pulau Belitong
103
Ibuku
104
Nenek Mereka
105
Rumah Sakit Lagi
106
Bukan Apa-apa
107
Hari Baru
108
Rencana (1)
109
Rencana (2)
110
Rencana (3)
111
Bye Fauziah [End]
112
Si Kembar : Kembar Bukan Berarti Sama
113
Si Kembar : Penyelamat
114
Si Kembar : Perang Badar
115
Si Kembar : Rifki Al Hafiz
116
Si Kembar : Jangan Menangis
117
Si Kembar : Berubah
118
Si Kembar : Bumerang
119
Si Kembar : Hilal Perjodohan
120
Si Kembar : Itu Tidak Sengaja
121
Si Kembar : Tidak Waras
122
Si Kembar : Gudang (1)
123
Si Kembar : Gudang (2)
124
Si Kembar : Harus Batal!!
125
Si Kembar : Teddy Bear jadi Teddy Bad Boy
126
Si Kembar : Nyatakan
127
Si Kembar : Perpisahan Sekolah
128
Si Kembar : Intel Profesional
129
Si Kembar : Couple Shoes
130
Si Kembar : Jomblo Dilarang Datang
131
Si Kembar : Rizka Meledak
132
Si Kembar : Wanita Separuh Iblis
133
Si Kembar : Tidak Mungkin
134
Si Kembar : Rizki x Rifka
135
Si Kembar : Masa Lalu Rizki x Rifka
136
Si Kembar : Ngebatin Banget
137
Si Kembar : Rumah Yang Hancur
138
Si Kembar : Dokter Ganteng
139
Si Kembar : Teman SD
140
Si Kembar : Susah Sosialisasi
141
Si Kembar : Restu dan Sahabat
142
Si Kembar : Istirahat
143
Si Kembar : Tanpa Rizka
144
Si Kembar : Anak Perempuan Keluarga Fauziah
145
Si Kembar : Merindukan Sosoknya
146
Si Kembar : Rifka Tidak Perawan
147
Si Kembar : Warga Demo
148
Si Kembar : Monster
149
Si Kembar Collab : Abang Upin-Ipin
150
Si Kembar Collab : Rusuh!!
151
Si Kembar : Kantor Polisi
152
Si Kembar : Profesor, Apa Itu?!
153
Si Kembar : Nyanyian Rizki
154
Si Kembar : Dipaksa Menikah Karena Pembawa Sial
155
Si Kembar : Kedatangan Keluarga Man
156
Si Kembar : Calon Istri Orang Lain
157
Si Kembar : Beda Keturunan
158
Si Kembar : Sudah Saatnya Balas Budi
159
Si Kembar : Mengapa?
160
Si Kembar : Lembaran Terakhir (Ending)
161
Mas Aska, Kesayangan Kunti

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!