Saat Abighail hendak pergi, Rini menahan tangan Abighail dan dia hendak menampar Abighail, tapi tangannya ditahan oleh ustadz Afnan.
Abighail yg menyadari bahwa dirinya akan ditampar oleh Rini, dia memejamkan matanya. Karna tdk merasakan tamparan dari Rini, Abighail membuka matanya perlahan. Alangkah terkejutnya Abighail saat melihat ustadz Afnan menahan tangan Rini untuk melindungi Abighail.
"Apa yg akan kau lakukan Rini? apa kau mau menampar Abighail? " tanya ustadz Afnan yg marah terhadap apa yg dilakukan oleh Rini.
" Ustadz Afnan? ti,,, ti,,, tidak ustadz saya tdk mau menampar Abighail!" Rini ketakutan karna ada ustadz Afnan. Ustadz Afnan melepaskan tangan Rini.
" Apa kamu tega melukai temanmu sendiri?" tanya ustadz Afnan yg masih marah.
Sementara Abighail masih tdk percaya dgn apa yg terjadi dan Abighail hanya melihat kemarahan ustadz Afnan. Sedangkan semua org yg ada disana termasuk teman teman Abighail dan Rini hanya melihat saja.
" Ti,,, ti,,, tdk ustadz" jwb Rini ketakutan.
" Kalian berdua ikut saya keruangan saya sekarang" titah ustadz Afnan.
" Baik ustadz,,," jwb Rini dan Abighail.
Hukuman yg dijalankan oleh Azri, Sipa, Latipah serta Abighail utk saat ini dihentikan dulu.
* di kamar Abighail, Azri, Sipa dan Latipah
" Aduh gimana ini,,, aku takut Abighail kena hukuman lagi,,, " kata Latipah.
" Iya aku juga takutnya gitu,,," sambung Sipa.
" Hah aku tahu, begini saja Latipah kaukan sepupunya ustadz Afnan, kau bicaralah pada ustadz Afnan agar dia tdk memberikan hukumam pada Abighail,,, iyakan Sipa?" Azri memutarakan idenya.
" Hahh iya tuh betul Latipah apa yg dikatakan Azri!" kata Sipa membenarkan.
" Iya sih itu ide yg bagus, tapi dgn keadaan kaya gini aku gk bisa ngebujuk kak Afnan" kata Latipah sedih.
" Keadaan kaya gini gimana maksudnya Latipah? aku gk ngerti deh!" tanya Azri.
" Iya latipah aku juga gk ngerti!" sambung Sipa.
" Iya keadaan kaya gini, kita baru aja kena hukuman dan hukuman itu belum selesai, lalu ada lagi masalah baru yg ditimbulkan oleh Rini. Sangat susah utk membujuk kak Afnan, dia itu teguh pada pendiriannya sendiri" jelas Latipah.
" Iya juga sih ya,,, yg kamu katakan itu betul" kata Azri.
" Lalu kita harus apa donk?" tanya Sipa.
" Lebih baik kita berdo'a, dan bertawakal kepada Allah agar Abighail tdk mendapat hukuman" kata Latipah.
" Iya kamu benar Latipah" kata Sipa.
Disisi Abighail.
*Ruangan ustadz Afnan
" Silahkan duduk" kata ustadz Afnan pada Abighail dan Rini.
" Iya ustadz, terimakasih" kata Abighail.
" Coba jelaskan apa yg sebenarnya terjadi disana!" pinta ustadz Afnan secara baik baik.
" Begini ustadz saat disana Abighail meledek saya dan teman teman saya. Dia bilang kalo saya ini ratu dan teman teman saya itu bab* !" kata rini berbohong. Abighail yg mendengar penjelasan Rini hanya menggeleng gelengkan kepalanya.
" Benarkah itu Abighail?" tanya ustadz Afnan yg tdk percaya pada Rini.
" Astagfirullah,,, tdk ustadz itu tdk benar,,, Rini kenapa kau memutar balikan fakta?" tanya Abighail yg tdk habis pikir dgn perkataan Rini.
" Tidak Abighail, aku tdk memutar balikan fakta, emang itu yg sebenarnya terjadi kok!" sanggal Rini.
" Jadi yg mana yg benar? " tanya ustadz Afnan.
" Saya ustadz " kata Rini.
" Tidak saya ustadz" kata Abighail tdk mau kalah.
" saya!" kata Rini.
" Saya!" timpal Abighail.
" saya!" tegas Rini.
" saya!" geram Abighail.
" Sudah sudah kalian berdua diam" kata ustadz Afnan yg marah karena Abighail dan Rini terus bertengkar.
" Maaf ustadz " kata Abighail.
" Ya tdk papah,,, baiklah kalo begitu ustadz akan bertanya pada santri yg ada disana saja!" kata ustadz Afnan.
" Ustadz tanya saja pada teman teman saya saja, mereka itu tdk akan berbohong, mereka akan berkata jujur. jangan ke temen temennya Abigjail, mereka itu sering berkata bohong"
" Tdk ustadz, jangan bertanya pada teman temanku ataupun pada teman teman Rini. Ustadz bisa bertanya pada santri yg ada disana, lagi pula santri yg ada disana bukan hanya ada satu tapi banyak ustadz!" pinta Abighail. Kata kata Abighail membuat Rini marah.
" Ya kamu benar juga, baiklah saya akan bertanya pada salah satu santri yg ada disana" kata ustadz Afnan.
Setelah bertanya pada salah satu santri.
" Saya sudah bertanya pada salah satu santri, bahkan saya tdk bertanya pada satu santri tapi 5 org santri dan jwban mereka semua sama. Mereka menjawab bahwa Rini yg menyebut Abighail seperti ratu dan teman teman Abighail bab*nya Abighail. Rini kamu dalam posisi ini sangat salah, pertama kamu sudah mejelek jelekan Abighail. Kedua kamu sudah menjelek jelekan teman temannya Abighail. Dan ketiga kamu hendak melakukan tindak kekerasan yaitu kamu mencoba menampar Abighail. Kamu sudah jelas Sangat bersalah. Jadi kamu harus meminta maaf pada Abighail. Ayo cepat minta maaf" titah ustadz Afnan.
" Tdk ustadz saya tdk mau minta maaf! saya tdk bersalah" elak Rini.
" Tdk bersalah bagaimana Rini sudah jelas jelas kamu yg memencing kemarahannya Abighail, jadi kamu harus minta maaf" titah ustadz Afnan kembali.
" Iya iya Maaf" kata Rini pada Abighail.
" Yg ikhlas Rini!" kata ustadz Afnan.
" Ihhh maaf Abighail" kata Rini yg terdengar tdk ikhlas.
" Nah Abighail kamu mau memaafkan Rini?" tanya ustadz Afnan.
Abighail menggelengkan kepalanya.
" Abighail,,, kita sesama muslim harus saling memaafkan" kata ustadz Afnan membujuk Abighail, tapi Abighail masih menggelengkan kepalanya.
" Abighail,,,,, " kata ustadz Afnan.Abighail melihat pada ustadz Afnan. Abighail melihat dalam mata ustadz Afnan terdapat harapan utk Abighail memaafkan Rini. Akhirnya Abighail menganggukan kepalanya, pertanda bahwa Abighail sudah memaafkan Rini.
" Nah sekarang giliran Abighail yg meminta maaf pada Rini" titah ustadz Afnan.
" Hah kok saya juga sih ustadz kan saya tdk bersalah!" kata Abighail.
" Tidak ada salahnya kan kalau kita meminta maaf meskipun kita tdk melakukan kesalahhan?" tanya ustadz Afnan pada Abighail.
" Iya juga sih" jwb Abighail.
" Nah ayo minta maaf" titah ustadz Afnan kembali.
" Maaf Rini" kata Abighail.
" Iya" jwb Rini ketus.
" Sekarang kalian bersalaman!" titah ustadz Afnan.
" APA?" kata Rini dan Abighail bersamaan.
" Iya bersalaman ayo cepat" titad ustadz Afnan dgn aura yg mulai menghitam.
Abighail dan Rini pun bersalaman, tapi hanya ujung jari mereka saja.
Ustadz Afnan yg melihat itu sedikit tertawa dgn kelakuan santri santrinya itu, terutama Abighail dgn wajah yg sangat lucu ketika kesal.
" Nah sekarang kalian boleh pergi" kata ustadz Afnan.
" Iya ustadz Asslamu'alaikum" kata Abighail dan Rini.
" Wa'alaikumsalam" jwb Ustadz Afnan.
#Assalamu'alaikum semua 🙋
#Apa kabar? mudah mudahan kita semua ada dalam perlindungan Allah SWT amin yaa rabbal 'alamin
# Mudah mudahan kalian semua suka
#Kalau kalian suka sama novelnya author, tolong kalian Like, Komen, Share, beri Rate Bintang 5 dan Vote ya agar author lebih semangat nulisnya.
# Selamat menjalankan ibadah puasa untuk yg berpuasa.
# Wassalamu'alaikum🙋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
Rinjani
Rini kan mau nampar harusnya di hukum donk ...ya biar saja lah Abighail sambil manyun2 pastinya
2022-07-01
1
Sun_Lee
Tinggalkan jejak dulu besok lanjut baca🤭🤭🤭
2021-10-07
1
Juli Siman
semangat thour...
2021-07-23
2