Lolos Dari Hukuman

Happy Reading!😊

"Ayo silahkan maju ke depan!" ucap ustadz Afnan.

Abighail pun maju kedepan.

"Maismuki?" tanya ustad Afnan.

"I-ismi Abighail ustadz" jawab Abighail terbata-bata.

"Oo,, Abighail. Apakah kamu terlambat masuk ke kelas?" timbul rasa ingin menjahili muridnya yang satu ini.

"Em,, i-iya ustadz,, saya terlambat. Afwan ustadz,, saya janji, saya tidak akan mengulangi kesalahan saya lagi ustadz" pinta Abighail sambil memasang wajah bayinya.

"Baiklah, kali ini ustadz akan memaafkan kamu. Tapi, kamu tidak boleh mengulangi kesalahanmu ini" ucap ustadz Afnan memberikan nasihat pada Abighail.

Abighail mengangguk senang.

"Sekarang kamu boleh kembali ke tempatmu" ustadz afnan mengurungkan niatnya untuk menjahili Abighail dan ustadz aAnan memilih memaafkan Abighail.

"Na'am ustadz, terima kasih ustadz" ucap Abighail senang.

Ustadz afnan menganggukkan kepalanya.

"Nah murid-murid, kita sebagai manusia harus belajar meghargai waktu yang kita miliki selama di dunia. Karna pada saat kita di akhirat, kita tidak dapat memutar waktu untuk kembali ke dunia ini. Mengerti?" tambahan dari ustadz Afnan.

"Mengerti ustadz" jawab serempak murid murid.

ting tong,, bel berbunyi tanda berakhirnya pelajaran.

"Baiklah untuk mengakhiri pembelajaran hari ini, mari kita mengucapkan hamdalah bersama sama. Alhamdulilah.." ucap ustadz Afnan.

"Alhamdulillah.." ucap semua murid

"Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh" ustadz afnan meninggalkan kelas.

"Wa'alaikum salam Warahmatullahi Wabarakatuh" jawab para murid.

"huhh,, Alhamdulillah pelajaran ustadz Afnan sudah selesai" ucap Abighail lega.

"yah,, kok cepet banget sih pelajarannya ustadz afnan. Aku kan belum siap ditinggal ustadz Afnan😭" ucap Azri yang tak rela ustadz Afnan pergi.

"Azri kamu kenapa?😮" kata Nisa yang berbalik dan sipa pun ikut berbalik menghadap ke arah Abighail dan Azri.

"Itu,, ustadz Afnan nya pergi. Aku jadi sedih dech,," jawab Azri.

Abighail, Nisa dan Sipa melirik satu sama lain dan mereka tertawa bersama sama melihat tingkah Azri.

"Hahah,, Azri,, azri,, denger ya ustadz Afnan tuh masih ada di dunia, belum ke akhirat. Jadi kamu tenang aja" kekeh Abighail.

"Ih,, Abighail aku tuh serius" rengek Azri.

Dengan rengekan azri sukses membuat Abigahil, Nisa dan Sipa tertawa lagi, dan kali ini mereka tertawa lebih keras dari pada yang sebelumnya.

"Hey,, kalian kalo tertawa jangan keras-keras. Kalian itu wanita dan suara merupakan aurat, jadi jangan kera-keras, malu didengar orang lain" tegur ustazah Santika yang kebetulan melewati kelas Abighail dan mendengar suara tertawa wanita yang sangat keras.

"I-i-iya ustazah maafkan kami" ucap Abighail, Nisa, Sipa, dan Azri.

"Baiklah, ustazah pergi dulu Assalamu'alaikum,," ucap ustazah Santika.

"Wa'alaikumsalam" jawab Abighail dan teman-temannya.

Entah kenapa ustazah santika menatap Abighail dan teman-temannya seperti benci sekali. Terutama pada Abighail, dari tatapannya saja saat dia melihat Abighail seperti dia tidak suka. Kenapa ustadzah menatapku seperti itu? gumam Abighail dalam Hati.

"Udah,, lupain yang barusan. Azri, Azri,, kamu tuh ya bucinnya tingkat dewa deh. Denger ya besok masih ada pelajaran ustadz Afnan, jadi kamu tenang aja" ujar Sipa.