Mendapat Surat 2

Saat tiba pukul 16.00 Abighail dan teman tamannya menemui Dimas di pos perbatasan wilayah santri dan santriwati. Dimas berada di pos santri, sementara Abighail berada di pingggir jalan bersama teman temannya. Mereka berpura pura sedang menyapu jalan.

Dimas berbicara pada Abighail dari pos. Abighail menyapu jalan dekat pos santri. Awalnya Abighail tdk mau menyapu dekat dgn pos santri namun, teman temannya memaksa agar Abighail menyapu disebelah sana.

Dimas memulai pembicaraan. Dimas memanggil Abighail dgn sebutan Mentari.

" Mentari " panggil Dimas.

" ... " Abighail tk menjawab, dia fokus menyapu jalan.

" Mentari " panggil Dimas lagi.

" ... " Abighail tk menjawab lagi.

" Ishh Abighail jawablah dia panggil kau tu,, " kata Azri sambil agak berbisik, karna Azri menyapu di samping Abighail.

" Ih iya iya,, " kata Abighail.

" Mentari " Dimas mencoba memanggil Abighail lagi.

" Iya apa,,? " jwb Abighail ketus sambil trs menyapu.

" Hey,, hey,, ini ambilah ini untuk kau mentariku,, " ucap Simas sambil memberikan surat dan cokelat untuk Abighail tangan Dimas melewati pagar pembatas.

" ... " abighail tk menjawab.

" Mentari terimalah ini,, " kata dimas bersikeras dan lebih memajukan tangannya.

Abighail menjauh dari tangan dimas yg agak dekat.

" Mentari jikau tdk menerimanya, aku akan melewati pagar pembatas ini,, dan memberikannya ke tanganmu langsung,, " ancam Dimas.

" Eh,, pake ngancem segala,, " ucap Abighail. " Terserah ya,, kamu mau ngelewatin pagar pembatas ini,, bukan urusan aku,, yg jelas aku gk mau terima surat dan cokelat dari kamu,, udah ah aku mau pergi,, " tolak Abighail.

Azri menahan Abighail agar tdk pergi.

Abighail dan Azri membekalangi Dimas.

" Abighail terima saja,, dari pada nanti dia beneran ngelewatin batas,, " bujuk Azri.

Sipa dan Nisa mendekat pada Abighail dan Azri.

" Iya Abighail,, nanti kita yg akan kena hukuman kalau dia beneran ngelewatin pagar nya,, " timpal Nisa.

" Iya bener tuh Abighail,, " ucap Sipa.

" Huh,, " Abighail menghembuskan nafas kasar.

" Mentari,, " panggil dimas.

" Iya aku terima, makasih,, " kata abighail menerima surat dan coklat dari dimas dgn membelakanginya.

" Mentari berbalik lah,, " Dimas meminta Abighail utk membalikkan badannya.

Abighail dan teman temannya membalikkan badan, mereka terkejut.

" Aa,, astagfirullah,, " teriak Abighail yg kaget dan teman temannyapun ikut teriak dan kaget dengan teriakan abighail.

" Syut,, kenapa kau teriak Mentari? apa kau terkejut melihat ketampanan calon imammu,,? " tanya Dimas sambil melangkah melewati pagar pembatas.

" Tdk papa kok,, " jwb Abighail.

" Oh iya,, aku lupa ini utk kamu,, sebagai tanda cintaku,, " ucap Dimas dan berjalan melewati pagar pembatas.

" Eh,, berhenti,, mau apa kau,,?" tanya Abighail yg kaget karna dimas mendekat padanya.

" Apa,,? Aku hanya mau memberikan bunga ini,, " jwb Dimas sambil menunjukan bunga mawar merah.

" Ah,, pergi kau,, kau tdk boleh melewati pagar pembatas ini,, " ucap Abighail.

" Tapi aku hanya mau memberikan bunga ini,, " jwb Dimas.

" Aku tak mau,, sebaikanya kau cepat kembali ke wilayah mu,, kalau tdk,, aku pukul kau pakai sapu,, " ancam Abighail.

" Aku tdk akan pergi sebelum kamu menerima bunga ini,, " tolak Dimas.

" Oh,, kau tdk mau pergi ya,,? " tanya Abighail.

Dimas menganggukkan kepalanya.

" Yasudah kalau kau tdk mau pergi, biar aku yg pergi,, " ucap Abighail sambil berjalan pergi meninggalkan Dimas.

" Hey,, Abighail tunggu,, " ucap Azri, Nisa, dan Sipa.

merekapun menyusul abighail yg sudah duluan pergi dan meninggalkan dimas sendirian di pagar pembatas. Namun, Azri kembali pada Dimas.

" Akan ku berikan padaAabighail " ucap Azri mengambil bunga dari Dimas yg akan diberikan pada alAbighail.

" Hahh iya,, tolong berikan itu pada mentariku,,! " pinta Dimas agak berteriak

" Iya,, " ucap Azri sambil berlari.

Dikamar abighail, azri, nisa dan sipa.

" Abighail kenapa kau pergi tadi,,? " kata Sipa.

" Ah aku tk suka dia,, dia itu lebay. Kalian dengarkan dia memanggilku apa men--" belum sempat abighail melanjutkan kata katanya sudah dipotong.

" Mentari,, " kata Azri, Nisa dan Sipa kompak dengan nada mengejek.

" Ih,, kalian ini,, " kesal Abighail.

" Hahah,, " Azri, Sipa dan Nisa tertawa dan Abighailpun ikut tertawa.

" Oh ya Abighail ini dari Dimas,, " Azri memberikan Abighail bunga yg ia bawa dari Dimas.

" IH,, Azri kamu membawa bunga itu,,? Buang saja aku tk suka,,!" ucap abighail.

" Ih jgn donk abighail,, simpan aja lagian bunganya cantik kok,, " tolak Azri.

" Iya abighail simpan saja,, " kata Nisa.

" Tidak aku tidak mau " tolak Abighail.

" Kenapa tidak mau,,? " tanya Sipa.

" Gimana kalau nanti ketahuan sama kak Salma,,? Apalagi kalau ketahuan sama ustazah Santika,,? Bisa bisa aku dihukum penggal oleh ustazah Santika,, " jwb Abighail.

" Iya juga si ya,, " kata Sipa.

" Yaudah aku buang ya,,? " kata Azri.

" Iya,, " jwb Abighail.

Azri pergi membuang bunga itu dan langsung kembali.

" Oh iya,, ini coklatnya kalian makanlah,,! " ucap Abighail.

" wahh benarkah abighail,,? " tanya sipa.

" Iya itu untuk kalian saja,, aku tdk mau,, " jwb abighail.

" Baiklah kalo begitu terimakasih abighail,, " ucal Nisa.

" Iya abighail terimakasih,, " ucap azri yg sudah kembali dari membuang bunga.

" Iya,, " balas Abighail tersenyum melihat teman tamannya memakan coklat itu, sehingga dia lupa kalo suratnya belum ia baca.

keesokan harinya, saat Abighail hendak keruangan guru untuk mengambil buku dia bertemu dengan Dimas.

" Hey mentari! bagaimana apa kau suka?" tanya Dimas.

" Suka apa,,? " jwb Abighail ketus.

" Itu,, surat dari aku,, " jwb. dimas

" Surat? " abighail mengingat ngingat dan dia ingat dia belum membaca surat dari dimas.

" Tidak, aku tdk suka,, maaf ya,, aku ada urusan lain,, " kata abighail padahal dia belum membaca isi surat itu.

Terpopuler

Comments

Machda Emieka

Machda Emieka

Masa pesantren gitu sih,kenapa ruang guru laki2 dan pr sama,kan biasanya beda

2021-11-12

2

Juli Siman

Juli Siman

kok Mala temannya yg agak Badung ya...ngajari kurang bener...lanjut thour

2021-07-21

1

Tth Bungsu

Tth Bungsu

bagus ka kreatif

2021-07-15

2

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan Pesantren
2 Hari Pertama di Pesantren
3 Pertemuan Pertama
4 Guru Bahasa Arab
5 Lolos Dari Hukuman
6 Keseharian Di Pesantren
7 MASA LALU
8 Mendapat Surat
9 Mendapat Surat 2
10 Hukuman
11 Nisa Keluar Dari Pesantren
12 Murid Pindahan
13 Latipah Ketularan
14 Senang Atau Takut?
15 Hukuman Lagi
16 Menjalankan Hukuman
17 Masalah Selesai
18 Pisah Kamar
19 Berjodoh?
20 Ikutan Lomba
21 Lomba
22 Pemenang
23 Gladi Bersih
24 Acara Akhir Semester
25 Ramadhan Di Pesantren
26 Ribut Terus,,,,
27 Malam Yang Panjang
28 Sejadah Berkesan
29 Kamu Simpan Saja
30 Pulang Ke Rumah
31 Ayah Jadi Reporter ?
32 Melepas Rindu
33 Godaan Kak Shella
34 Ngabuburit
35 Ngabuburit 2
36 Hari Kemenangan
37 Tamu Tak Disangka
38 Arsya dan Arsyi Anak Pintar
39 Ada Apa Dengan Marsel
40 Kembali Ke Pesantren
41 Membolos
42 Ustadzah Baru?
43 APA!!!
44 Semangat Abighail
45 Mulai Nyaman
46 Saya Bukan Istrinya,, Saya Muridnya,,
47 Khawatir
48 Kamu Jangan Sedih Abighail
49 Usul Yang Tertunda
50 Menginap
51 Selama di Rumah Abighail
52 Muntah Muntah
53 HAMIL,,? Ah gak mungkin,,
54 Bagaimana Bisa,,
55 Kira kira Siapa Dia ?
56 Abighail gk mau pindah Yah,,!
57 Tamparan
58 Hal Yg Di takutkan
59 Menjenguk Abighail
60 Do'ain aja,,
61 Makan Malam
62 Siapa Sih Dia,,
63 Firasat Buruk
64 Keluarga Baru Sipa
65 Prank
66 Tamu Tak Diundang
67 Kembali Ke Pesantren 2
68 Ziarah
69 Goa Safarwadi
70 Berpisah
71 Isyarat
72 Tak Ada Yg Perlu Ditunggu
73 Pasrah
74 Aku Bosan Menunggu
75 Menghindar
76 SAH,,
77 Perhatian
78 Malam Pertama
79 Orang Misterius
80 Resepsi
81 Suami Takut Istri
82 Rumah Baru
83 Sedih
84 Tausiyah
85 Nak Ustadzah
86 Harus Cari Ke Mana Lagi
87 Apa Ini Yang Namanya Tespek,,? Kok kecil Sih,,?
88 Dua Garis Merah
89 Jus Rambutan
90 Kabar Bahagia
91 Berbohong
92 Kabar Bahagia 2
93 Penolakan Ustadz Afnan
94 Teror
95 Teror 2
96 Teror Yang Gagal
97 Teror 3
98 Berbohong 2
99 Introgasi
100 Akhirnya Jujur Juga
101 Honeymoon
102 Abighail Aneh
103 Ucapan
104 Pertanyaan Aneh
105 Kram
106 Kram 2
107 Tugas Baru
108 Sepiring Berdua
109 Berkumpul Lagi
110 Rujak
111 Keinginan Ustadz Rizky
112 Perjodohan Azri
113 Peternak Buaya
114 Ketahuan
115 Terkenal di Tiktok
116 Firasat Buruk 2
117 Penculikan Abighail S2
118 Abighail Hilang
119 CCTV
120 Kebohongan Jesi
121 Hasutan Jesi
122 Kebohongan Jesi 2
123 Keberadaan Abighail
124 Rencana Lidya
125 Pelarian Abighail
126 Tertangkap
127 Tertembak
128 Hanya Mencintai Kamu
129 Bingung Kasih Judul Apa
130 Saksi Baru
131 Manja
132 Lidya Pergi
133 Sama-Sama Berjuang
134 Permintaan Terakhir Abighail
135 Keputusan Abighail
136 Lahirnya Bayi Abighail dan Ustadz Afnan
137 Baby Akbar Afriansyah
138 Menjenguk Abighail 2
139 Kehangatan Keluarga
140 6A
141 Pengumuman
142 Trailer 'Menjadi Simpanan Sahabatku'
143 "Imam Hidupku"
144 "Ketika Pernikahan Menjadi Syarat"
145 "Imam Hidupku" Sudah Rilis
146 CD3B 2
Episodes

Updated 146 Episodes

1
Pengenalan Pesantren
2
Hari Pertama di Pesantren
3
Pertemuan Pertama
4
Guru Bahasa Arab
5
Lolos Dari Hukuman
6
Keseharian Di Pesantren
7
MASA LALU
8
Mendapat Surat
9
Mendapat Surat 2
10
Hukuman
11
Nisa Keluar Dari Pesantren
12
Murid Pindahan
13
Latipah Ketularan
14
Senang Atau Takut?
15
Hukuman Lagi
16
Menjalankan Hukuman
17
Masalah Selesai
18
Pisah Kamar
19
Berjodoh?
20
Ikutan Lomba
21
Lomba
22
Pemenang
23
Gladi Bersih
24
Acara Akhir Semester
25
Ramadhan Di Pesantren
26
Ribut Terus,,,,
27
Malam Yang Panjang
28
Sejadah Berkesan
29
Kamu Simpan Saja
30
Pulang Ke Rumah
31
Ayah Jadi Reporter ?
32
Melepas Rindu
33
Godaan Kak Shella
34
Ngabuburit
35
Ngabuburit 2
36
Hari Kemenangan
37
Tamu Tak Disangka
38
Arsya dan Arsyi Anak Pintar
39
Ada Apa Dengan Marsel
40
Kembali Ke Pesantren
41
Membolos
42
Ustadzah Baru?
43
APA!!!
44
Semangat Abighail
45
Mulai Nyaman
46
Saya Bukan Istrinya,, Saya Muridnya,,
47
Khawatir
48
Kamu Jangan Sedih Abighail
49
Usul Yang Tertunda
50
Menginap
51
Selama di Rumah Abighail
52
Muntah Muntah
53
HAMIL,,? Ah gak mungkin,,
54
Bagaimana Bisa,,
55
Kira kira Siapa Dia ?
56
Abighail gk mau pindah Yah,,!
57
Tamparan
58
Hal Yg Di takutkan
59
Menjenguk Abighail
60
Do'ain aja,,
61
Makan Malam
62
Siapa Sih Dia,,
63
Firasat Buruk
64
Keluarga Baru Sipa
65
Prank
66
Tamu Tak Diundang
67
Kembali Ke Pesantren 2
68
Ziarah
69
Goa Safarwadi
70
Berpisah
71
Isyarat
72
Tak Ada Yg Perlu Ditunggu
73
Pasrah
74
Aku Bosan Menunggu
75
Menghindar
76
SAH,,
77
Perhatian
78
Malam Pertama
79
Orang Misterius
80
Resepsi
81
Suami Takut Istri
82
Rumah Baru
83
Sedih
84
Tausiyah
85
Nak Ustadzah
86
Harus Cari Ke Mana Lagi
87
Apa Ini Yang Namanya Tespek,,? Kok kecil Sih,,?
88
Dua Garis Merah
89
Jus Rambutan
90
Kabar Bahagia
91
Berbohong
92
Kabar Bahagia 2
93
Penolakan Ustadz Afnan
94
Teror
95
Teror 2
96
Teror Yang Gagal
97
Teror 3
98
Berbohong 2
99
Introgasi
100
Akhirnya Jujur Juga
101
Honeymoon
102
Abighail Aneh
103
Ucapan
104
Pertanyaan Aneh
105
Kram
106
Kram 2
107
Tugas Baru
108
Sepiring Berdua
109
Berkumpul Lagi
110
Rujak
111
Keinginan Ustadz Rizky
112
Perjodohan Azri
113
Peternak Buaya
114
Ketahuan
115
Terkenal di Tiktok
116
Firasat Buruk 2
117
Penculikan Abighail S2
118
Abighail Hilang
119
CCTV
120
Kebohongan Jesi
121
Hasutan Jesi
122
Kebohongan Jesi 2
123
Keberadaan Abighail
124
Rencana Lidya
125
Pelarian Abighail
126
Tertangkap
127
Tertembak
128
Hanya Mencintai Kamu
129
Bingung Kasih Judul Apa
130
Saksi Baru
131
Manja
132
Lidya Pergi
133
Sama-Sama Berjuang
134
Permintaan Terakhir Abighail
135
Keputusan Abighail
136
Lahirnya Bayi Abighail dan Ustadz Afnan
137
Baby Akbar Afriansyah
138
Menjenguk Abighail 2
139
Kehangatan Keluarga
140
6A
141
Pengumuman
142
Trailer 'Menjadi Simpanan Sahabatku'
143
"Imam Hidupku"
144
"Ketika Pernikahan Menjadi Syarat"
145
"Imam Hidupku" Sudah Rilis
146
CD3B 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!