“Nek!“ Si Ant mencari neneknya. Tidak biasanya dia menghilang. Dia kan tak bisa menghilang. Namun dicari kemana-mana tidak kunjung ketemu juga.
“Ada apa Ant?“ ujar sang nenek yang begitu saja muncul.
“Minta duitnya dong nek.“
“Mau kemana kau?“
“Mengajak Si Claudia jalan-jalan.“
“O.“
Si nenek hanya mengiyakan saja. Dia lalu mengambil dompet mahalnya yang seharga 70 ribu dan ongkos kirimnya gratis.
“Ini 600.“
“Yah....“
“Kenapa?“
“Masa sama kaya orang dapat BLT saja nek.“
“Tak mau kah kau?“ ujar nenek senja. Mau dikasih berapa anak muda ini hanya untuk menyenangkan hati kekasihnya. Maklum dia juga pernah muda. Dan paham akan kesukaan anak-anak jaman sekarang. Kalau dilarang, maka dia akan nekat. Lagipula sudah menjadi adatnya. Kalau bukan untuk cucu, buat siapa lagi harta yang tak akan dibawa ke liang lahat itu.
“Ya sudah lah, tak apa sini.“
Biasa anak muda, sudah dapat langsung main cabut saja. Kendaraannya langsung meluncur ke rumah gebetan yang lagi disayang-sayangnya itu.
“Claud!“
Si Antony memanggil-manggil dari luar gerbang pagar dan tak turun dari kendaraannya. Dia sedikit malu kalau mesti datang resmi. Datang, lalu bersalaman, sampai dikasih minuman penghangat suasana. Kelihatannya terlampau Ortodok dan mesti ada suasana lain. Makanya dia panggil temannya itu agar tak berjumpa dengan orang tuanya.
“Ya...“ kata Claudia menjawab. Dia keluar dengan santainya sembari menutup pintu gerbangnya. Dia terlihat anggun sekali. Berdandan sederhana dan tak terlampau seronok. “Kemana kita?“
“Beli bensin lah,“ ujar Antony sembari meluncurkan kendaraan ke tukang bensin bau itu agar kendaraan bisa jalan. Perjalanan tak terlampau lama. Paling hanya sepuluh menitan. Itu juga kalau lancar. Tak terhalang oleh kecelakaan atau tukang gerobak tertabrak hingga tumpah.
Di pom sudah sangat ramai. Mesti mengantri. Panjang sekali, seperti kelokan ular. Itu juga sudah ada dua lajur barisan. Mana si Claudia tak mau turun. Dia nangkring saja di jok boncengan kendaraan mahal itu.
Motor berjalan pelan. Dengan mendorong selangkah demi selangkah hingga menjangkau tempat pengisian.
Lalu, setelah motor terisi penuh, “Yuk kita memutari kota.“
Mereka jalan berputar-putar, menyusuri jalanan diantara kendaraan lain dan melihat-lihat keanehan yang terjadi.
“Jangan lama ya mau belajar ini,“ kata Claudia mencoba mengingatkan rekannya. Bahwa tugas di rumah masih banyak. Juga mesti hati-hati, kalau-kalau gurunya memergoki tengah asik berdua. Maka akan dipanggil dan diceramahi macam-macam. Belum lagi kalau mendapat surat peringatan, akan menjadi bencana itu. Pengaruhnya sangat luar biasa. Terutama pada nilai akhirnya nanti.
“Belajar terus, mau lulus juga,“ ujar Antony yang merasa kalau rasa asiknya terganggu dengan kegiatan rutin tersebut yang lumayan membuat pusing juga. “Mau gua lamar kau,“ ujarnya lagi. Dan takut kalau-kalau musuhnya terlebih dahulu melamarnya. Biasa mesti duluan. Dia lelaki pantas memilih yang diinginkannya. Namun si wanita juga berhak menolak kalau tak menyukai. Andai sama-sama suka maka akan ketemu. Tapi kalau salah satu tak setuju, juga akan tak jadi. Tak boleh saling memaksa. Itu masalah hati dan hubungannya sama masa depan. Yang masa belakang, biarlah masalah lu.
“Masih setahun juga,“ ujar Claudia yang merasa kalau waktu lulus masih panjang. Itu juga kalau lulus. Jika tidak, maka waktu bahagia itu akan berjalan lebih lama lagi.
Di kendaraan santai saja sembari melajukan pelan-pelan dan mengobrol tentang masa depan, rencana berikut, juga keasikan lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 187 Episodes
Comments
Ai Emy Ningrum
Dompet mahal sih 70 rebu kirain mah 700 rebu ato 70 juta 🤣🤣🤣🤣
2021-01-05
1
🐰F͢ɪ͋ᴄ͠ᴀ᪶ ࿐
semangat KK di tunggu up slnjutnya
like coment dan rate5 mendarat 🙏
jngn lupa mampir yah,🙏
2020-09-15
1