“Aku dapat kenalan cewek cakep,“ ujar Antony saat ngerumpi. Pada suatu selasar ruangan yang letaknya, antara ruang kelas dengan ruang mesin genset kalau listrik mati. Disitu biasanya genk mereka berkumpul. Apalagi kalau waktu luang, semisal istirahat atau jam kosong saat guru sedang rapat dan pergi menghadiri perkawinan masal di aula kota.
“Benarkah?“ ujar Scopio ML alias Scopio Merto Lulut. Antara yakin dan sangat yakin. Meskipun melihat keadaan rekannya seperti itu, tapi mengingat kegantengan dan kepemilikan segala membuat hal itu mungkin. Apa-apa punya. Mobil, motor, laptop. Semua tersedia. Meskipun itu milik orang tuanya. Sedangkan rekan-rekannya juga sama. Hanya wajah dan postur tubuhnya yang terkadang membuat orang lain termasuk lawan jenis, menyukai salah satu manusia yang menjadi incarannya untuk dijadikan rekan masa depannya.
“Yah, nanti aku apel lagi.“ Cerita Si Antony melanjutkan kata-kata sebelumnya agar rekan-rekannya semakin yakin akan ucapannya. Kalau tidak demikian, maka kisah yang sebelumnya sudah mulai meresap dalam pikiran kawan-kawannya itu akan sirna lagi, tertutup oleh kisah lain yang biasanya akan sambung menyambung kala para teman itu berkumpul dari pada sunyi sepi menggulung waktu.
“Seperti itu.“
“Dimana rumahnya,“ tanya Jupiter De La Cruz. Dia yang paling terpancing, seakan sangat antusiasme saat rekan gantengnya itu mempunyai kawan baru dari sekolah tetangga yang terkenal cantik-cantik, imut dan sedikit kemayu. Banyak diantara mereka yang begitu terpesona bila melihat rombongan para cantik dari sekolah dalam satu kota itu.
“Ada. Tak jauh,“ ujar Antony yang langsung teringat kala main kemarin malam dan perkenalan singkatnya yang langsung membuat erat hubungan. Dia jelaskan rumah sang cewek yang tengah hangat-hangatnya menjadi ajang perbincangan mereka. Dengan detail ditunjukkan alamat dan kondisi rumah si tetangga beserta seluk-beluk keadaan ayah bunda dan para kerabatnya. Tentu saja dengan bumbu-bumbu penyedap, agar semakin nikmat didengar oleh semua pihak.
“Wah asik yah,“ puji rekannya, betapa ingin mereka ikut hanyut pada kisah dalam dunia nyata mereka, seperti kejadian asik yang dialami teman tersebut.
“Hooh....“
Rekan-rekannya bangga, seakan ingin saja mempunyai pacar yang begitu cakep dan kalau mungkin nanti ingin ikut kenalan dari rekan-rekan lain, yang tentu saja sangat bahenol. Siapa tahu bakalan mendapat yang diidamkan hingga pada suatu ujungnya nanti berakhir bahagia. Meskipun beberapa waktu sisa mesti mendahulukan karier agar keluarga yang diinginkan itu juga bermasa depan cerah. Laki-lakinya mempunyai penghasilan tetap. Dan sang wanita sesuai dengan harapan semua keluarga.
“Padahal aku ingin punya, tapi nggak dapat-dapat,” keluh rekannya. Yang paling tua dengan sosok muka yang memprihatinkan dan nasibnya juga sama.
“Nyari lah,“ ujar rekan-rekannya antara memberi solusi sama mencemooh dengan keadaan yang beda-beda tipis. Menjengkelkan sih. Dari dulu tidak dapat-dapat tapi kemauannya sangat kuat. Sedangkan kalau sama yang diincar malu. Dijodohkan juga enggan. Juga belum tentu cocok. Kalau tidak beda usia, beda status, juga beda keyakinan. Antara yakin dan enggak.
Teng....
“Wah bel berbunyi.“
“Nanti kita lanjutkan obrolan menarik kita dengan materi serupa namun beda waktu,“ kata mereka yang masih penasaran dengan keadaan teman mereka yang seakan mendapat durian runtuh. Bagi mereka yang usianya demikian, mendapat kisah demikian saja sudah merupakan satu keuntungan. Dan dianggap awal demi lancarnya kehidupan mendatang.
Semuanya masuk kelas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 187 Episodes
Comments
Astiah Harjito
Awal yg membosankan
2022-11-28
0
Andrias CPC
trims 🙏
2020-09-16
1
🐰F͢ɪ͋ᴄ͠ᴀ᪶ ࿐
masih dsni
2020-09-15
1