Mimpi Buruk II

Ardi berlari ke dapur untuk mengambil air minum kepada Rayana. "Bikin repot saja," gerutunya. Masih sempat ia menggerutu sementara Rayana masih saja belum bangun.

Setelah ia kembali dengan membawa segelas air, ia mengusapkan tangannya yang basah ke pipi halus Rayana, lalu sambil memanggil-manggil namanya. Alhasil Rayana terbangun dan langsung memeluknya.

Ia terisak masih, bahkan semakin kuat sambil mengeratkan dekapannya. Sauminya itu pasrah dan hanya bergeming. Meskipun ia sangat penasaran dengan isi mimpi wanitanya itu.

"Kamu mimpi apa, Ay?" Akhirnya ia memutuskan untuk bertanya setelah bungkam beberapa saat.

"Aku mimpi Buruk, bang." Rayana menjawab singkat. "Kalau aku kasitau sama bang Ardi, bisa-bisa dia membuangku. Bisa-bisa aku dikembalikan ke rumah yang begitu mengerikan itu. Tidak, aku tidak mau masuk kesitu lagi," batinnya.

"Mimpi buruk yang bagaimana? Coba jelaskan."

"Aku mimpi digigit anjing," ucapnya.

"Hilih, kukira mimpi apa. Ternyata gitu doang " Ardi mendengus kesal. Kesal karena tiurnya sudah terganggu akibat teriakan dan Isak tangis Rayana. "Mimpi itu doang kok nangis ya?" tanyanya dalam hati.

"Ya sudah, tidur lagi." Ia menarik selimut dan menutupi tubuh Rayana sampai ke leher. Lalu ia melakukan hal yang sama kepada dirinya sendiri. Lalu tidur dengan membelakangi Rayana, sementara Rayana masih sibuk memandangi langit-langit kamar.

Ia bergidik ngeri mimpinya barusan, karena mengingatkannya kembali akan hal yang pernah dilakukan papa tirinya itu kepadanya. Dan semua itu kenyataan, pernah terjadi dalam hidupnya.

"Mau kemana kamu?" tanya papa Reynhard kepadanya saat mencoba kabur dari kamarnya sendiri lewat jendela yang sudah terbuka lebar.

"Lebih baik aku bunuh diri daripada tubuhku kau kuasai. Aku nggak ingin melihatmu lagi di dunia ini. Jadi, lebih baik aku pergi." jawa kob gadis itu cepat dengan bibir yang bergetar karena merasa takut.

"Nggak semudah itu, sayang. Aku masih haus, aku masih ingin tubuhmu. Kalau kau pergi, maka hancurlah hati mamamu. Kamu mau itu tejadi?"

Rayana langsung bengong dengan penuturan lelaki yang berstatus sebagai papa tirinya itu. Niatnya ingin melompat ia urungkan, karena teringat dengan sang mama tercinta. Senggaknya dia masih sadar kalau bunuh diri itu sangat tidak diperbolehkan.

"Aku nggak boleh putus asa begini. Aku harus tetap bertahan demi mama. Karena saat ini hanya dia yang kupunya, dan hanya akulah satu-satunya orang yang benar-benar perduli padanya. Kalau Bella dan Olivia tidak sama sekali. Apalagi papa Reynhard, entah kenapa dia menikah dengan mama."

"Tapi aku harus kemana? Aku malu, aku sdah tak berharga lagi. Aku ternoda oleh pria brengsek yang sudah semena-mena kepadaku." Ia terisak. "Adakah yang mau menerimaku nanti apa adanya?" batinnya.

Luka itu menancap tajam tepat diulu hatinya, membuat dirinya tak sanggup lagi berkata-kata. Karena baginya, itulah satu-atunya harta yang paling berharga yang harus ia jaga dan pertahankan. Namun apa, semuanya sirna sudah.

Setiap wanita pasti sependapat dengan Rayana, sebisa mungkin menjaga tubuhnya agar jangan sampai ternoda. Namun Rayana sudah tidak bersih lagi ia rasa, ia sudah kotor, penuh noda dan kuman. Keperawanannya sudah direnggut oleh orang yang tak berkelas seperti Reynhard. Padahal Rayana sendiri adalah anaknya, meskipun anak tiri. Tapi anak tetaplah anak. Hal yang begitu hanya layak dilakukan oleh sepasang suami istri.

Malam ini, Rayana sudah tak bisa lagi melanjutkan tidurnya. Bayang-bayang masa lalu yang mengerikan masih terngiang jelas dalam benaknya. Suara itu, ikatan itu, hantaman itu masih sangat jelas. Jelas sekali.

"Apa yang harus kulakukan? Aku nggak mau mimpi itu terus datang menghantuiku. Aku takut bila mengingat kejadian itu." Rintihnya dalam batinnya. Kedua tangannya bergetar hebat, juga dingin. Ia sembunyikan tangan itu dibalik selimut, berharap akan kembali hawanya seperti sediakala.

Sementara Ardi, dia belum juga tidur. Namun ia masih memunggungi Rayana, jadi dia tidak tau bagaimana kondisi Rayana saat ini. Ia berusaha untuk tidur, karena paginya ia akan ke kampus seperti biasa.

"Kau kenapa, Ray? Kenapa wajahmu sangat pucat?" Ardi terperanjat saat berbalik menemukan wajah Rayana begitu pucat. Dibukanya selimut yang menutupi tubuh Rayana dengan kasar, lalu diraihnya tangan itu. Digenggamnya erat. "Kenapa tanganmu dingin, Ray? Apa yang terjadi? K-kau nggak mimpi dikejar anjing kan?"

"Ya Tuhan, gimana ini? Apa aku harus menceritakan segalanya padanya? Tapi... aku malu, Tuhan. Tolong aku, Tuhan akau mohon," batin Rayana.

Udara diluar semakin dingin saja, karena hari sudah berganti, subuh sudah menyongsong. Disebuah kamar yang remang-remang seorang wanita sedang menggeliat-geliat berusaha untuk tidur. Meskipun beberapa kali ia sudah memejamkan mata, namun gagal.

Entah apa yang melandanya saat ini, sesuatu hal yang tak bisa ia jelaskan. "Rayana apa kabarnya, ya? Apa dia baik-baik saja disana? Apa mereka memperlakukannya dengan baik? Apakah dia makan terartur disana?" Begitu banyak pertanyaan yang ia simpan didalam hatinya, dan berharap suatu saat pertanyaan itu akan menyembul keluar saat bertatap muka dengan putri kandungnya itu.

Mama Indi bangkit dari ranjang, ia keluar dari kamar untuk minum. Susana di rumah itu begitu sepi. Sepertinya Bella dan Olivia tertidur sangat lelapnya. Mama Indi melihat kedua putrinya itu kedalam kamar mereka sebelum memutuskan untuk kembali ke dapur.

Sementara di kamar, Rayana berusaha menjelaskan kepada Ardi kalau dirinya masih kepikiran dengan mimpinya itu. Ternyata ia tak menceritakan apa yang terjadi dimasa lalunya itu. Ia lebih memilih berbohong, tak tau sampai kapan.

"Aku tau kamu bohong, Ray. Mana mungkin mimpi digigit anjing sebegitu parahnya. Bahkan kami sangat pucat." Ardi meletakkan punggung telapak tangannya di kening Rayana, "dingin banget," gumamnya. Ia membawa Rayana kedalam pelukannya Lalu menyelimuti mereka berdua dengan dua lapis selimut yang baru saja ia ambil dari lemari selimut satunya.

Wajah Rayana kini mendarat di ceruk lehernya. Dirinya sendiri kepanasan, karena ditutupi selimut tebal itu. Namun semuanya ia tahan, ia ingin mengembalikan suhu tubuh istrinya itu. "Tenanglah, aku ada bersamamu. Aku akan menjagamu dan membuatmu nyaman." Ia mengeratkan pelukannya.

Sikapnya yang biasanya dingin, kini berubah total tigaratus enam puluh serajat. Hahaha. Sebenarnya Ardi orangnya cuek, dingin. Tapi kalau untuk orang yang ia sayang, kecuekan maupun sikap dingin itu bisa luntur suatu saat. Yah, seperti sekarang ini.

"Tidurlah, pejamkan matamu," tukasnya lagi. Ia mengusap-usap punggung Rayana pelan-pelan. Berharap itu bisa membuatnya tenang dan terlelap. "Aku nggak akan membiarkan kau seperti ini terus. Aku akan mencari tau apa yang terjadi sebenarnya. Kan kutemukan bila memang ada orang yang sudah membautmu terluka begini." Ardi bertekad dalam hatinya.

"Kamu sudah tidur?" tanyanya penasaran. Tapi tak ada suara yang menyahutinya. Lalu ia mengibaskan tangannya ke wajah Rayana, tapi tetap juga tak ada respon. "Sepertinya dia sudah terlelap," gumamnya. Ia meletakkan perlahan-lahan tubuh Rayana diatas ranjang.

Terpopuler

Comments

ʰᵅᶯᶯᵅ

ʰᵅᶯᶯᵅ

jadi penasaran sama reaksi nya Ardi🙄 gimana nanti kalo dia tau 🤔🤭

2021-02-17

1

ʰᵅᶯᶯᵅ

ʰᵅᶯᶯᵅ

aiisshh ,, emosi aku bacanya😤 dasar papa tiri gak bermoral, gak ada akhlak, mata hatinya udah tertutup 😤🤭

entah ada apa dibalik perlakuan papa tiri rayana terhadapnya,,.sampai tega seperti itu🤔

pelan² aku menuju eps² selanjutnya🤗🤗

semangat ay📢📢

2021-02-17

1

Rozh

Rozh

💗

2021-02-13

0

lihat semua
Episodes
1 Terlambat Lagi
2 Aku Capek
3 Mama Ngintip
4 Suara Hati Mama
5 Menikah Saja
6 Hari Pertemuan
7 Ketika Kata Sah
8 Disudutkan
9 Malas Ke Sekolah
10 Penasaran
11 Gadis Penggoda
12 Pemandangan Yang Indah
13 Rayana Berhalu Ria
14 Mimpi Buruk
15 Mimpi Buruk II
16 Lupakan Kenangan yang Kelam
17 Bertemu Mama
18 Gadis Kecilku
19 Rayana VS Bella
20 Penyesalan
21 Love You
22 Bekal Makan Siang
23 Sebal Deh
24 Bisa Beracun
25 Tersesat
26 Kamu Dimana, Bang?
27 Kamar Mandi Rusak
28 Salah Paham
29 Kelaparan
30 Rindu Litha
31 Minum Obat
32 Sergahan Ardi
33 Lelaki Genit
34 Hidung Pesek Merah Jambu
35 Ketiduran
36 Kakek dan Nenek Gaul
37 Terjatuh
38 Ruang IGD
39 Marah Berubah Jadi Sesal
40 Keluh Kesah Nenek
41 Dan Apa?
42 Mang Bakso
43 Tabrak Lari
44 Tunangannya
45 Biang Gosip Lagi
46 Jadi Benar Dia Istri Kamu?
47 Jalan Angker
48 Anak Muda Zaman Sekarang
49 Telepon Misterius
50 Berita Hoax
51 Sakit Perut
52 Mencari Alamat
53 Siapa Kau? Keluar Dari Kamarku!
54 Pantaskah Kau Dipanggil Papa?
55 Pikirkan Kamu Dan Aku Saja
56 Jadi Parno
57 Kunci Hati
58 Jatuh Cinta
59 Nyaman Karena Keterpaksaan
60 Cerita Sebenarnya
61 Selamat Ulang Tahun
62 Aku Takut
63 Mama Ingin Sendiri
64 Papa Jahat
65 Bukan Salah Mama
66 Tak Pantas Dipanggil Papa
67 Demikianlah Berita Hari Ini
68 Banyak Musim
69 Bisa Ala Biasa
70 Papaku Orang Yang Baik
71 Kepo Maksimal
72 Saya Tidak Bersalah
73 Sayang, Kamu Harus Kuat
74 Bodo Amat
75 Papa Sudah Bebas?
76 Jangan Panggil Aku Abang
77 Siapa Yang Membebaskan Dia?
78 Manipulasi
79 Kata Pertama Yang Kamu Ucap
80 Dasar Gadis Nyebelin
81 Mengharapkan Ciuman Romantis
82 Teror Misterius
83 Keterpaksaan Yang Harus Dijalani
84 Vitamin
85 Menikah Muda Enak Nggak Ya?
86 Dia Milikku Bukan Milikmu
87 Dia Istriku, Aku Suaminya
88 Seribu Cincin Tak Berarti
89 Kotak Misterius
90 Hadapi Dengan Kepala Dingin
91 Mahasiswa Abadi
92 Bukan Rayuan Gombal
93 Saya Suaminya.
94 Jangan Pergi, Aku Membutuhkanmu
95 Panggil Aku Mas Atau Sayang
96 Palang Merah
97 Bayi Gede Merajuk
98 Pisang Makan Pisang?
99 Kamu Tega
100 Kamu Bukan Figuran Kan?
101 Aku Putuskan Untuk Memasak Hari Ini
102 Linangan Air Mata
103 From Adrian Ardinata
104 Catatan Kecil
105 Kepo Maksimal
106 Berdansa Bersama
107 Ketika Hati dan Pikiran Tak Sejalan
108 Tawar Menawar Tentang Kiss
109 Gagal Mandi Bersama
110 Tertunda
111 Hati Tidak Memilih Tapi Dipilih
112 Benteng Pertahanan Runtuh
113 Dosen Pengganti
114 Overprotektif
115 Dengan Arang
116 Hidung Flat
117 Maafkan Aku
118 Dijodoh-jodohkan
119 Mau Ketemu Gebetan
120 Mak Comblang
121 Sampai Memutih Rambutmu
122 Mood Berubah-ubah
123 Morning Sickness
124 Mengatur Perjodohan
125 Obrolan Santai
126 Golongan Darah AB Rhesus Negatif
127 Penyuka Segitiga
128 Bella Mual-mual
129 Kebingungan Indro
130 Karena Dia Super Hero
131 Kemarahan Bella
132 Love You Too My Husband
133 Dasar Tukang Gosip
134 Namaku Elang
135 Aku Tidak Mungkin Hamil
136 Permintaan Nenek
137 Tapi Nenek Harus Pergi Sekarang
138 Kakak Beradik Saling Berdebat
139 Ada Apa Lagi Dengan Nenek
140 Keajaiban
141 Lingkaran Hitam
142 Tolong Kakak Saya
143 Jurus Terjitu
144 Kekompakan Litha dan Indro
145 Dasar Cowok Mesum
146 Saya Pacarnya Ardi
147 Senyuman Licik
148 Mi Goreng Habis
149 Kamu Adalah Ibu Dari Anakku
150 Cute Girl
151 Elang Yang Naif
152 Finally, I Found You
153 Kebingungan Sendiri
154 Jurus Menghilang
155 Elang Si Culun
156 Dosen Favorit
157 Pahlawan Kesiangan
158 Dia Kekasih Halalku
159 Bisa Bebas Dong
160 Cemburu Tanda Cinta
161 Hati Ini Sungguh Rindu
162 Menunggu Cemas
163 Ibu Atau Anak
164 Keluarga Bahagia (END)
165 Munculnya Reynhard (Ekstra Part)
166 Tunggu Kami ya, Mas (Extra Part)
167 Ibu Dan Anak Selamat
168 Amaira Khairunisa
169 Pengumuman
170 Season 2 (Hello, My Husband)
Episodes

Updated 170 Episodes

1
Terlambat Lagi
2
Aku Capek
3
Mama Ngintip
4
Suara Hati Mama
5
Menikah Saja
6
Hari Pertemuan
7
Ketika Kata Sah
8
Disudutkan
9
Malas Ke Sekolah
10
Penasaran
11
Gadis Penggoda
12
Pemandangan Yang Indah
13
Rayana Berhalu Ria
14
Mimpi Buruk
15
Mimpi Buruk II
16
Lupakan Kenangan yang Kelam
17
Bertemu Mama
18
Gadis Kecilku
19
Rayana VS Bella
20
Penyesalan
21
Love You
22
Bekal Makan Siang
23
Sebal Deh
24
Bisa Beracun
25
Tersesat
26
Kamu Dimana, Bang?
27
Kamar Mandi Rusak
28
Salah Paham
29
Kelaparan
30
Rindu Litha
31
Minum Obat
32
Sergahan Ardi
33
Lelaki Genit
34
Hidung Pesek Merah Jambu
35
Ketiduran
36
Kakek dan Nenek Gaul
37
Terjatuh
38
Ruang IGD
39
Marah Berubah Jadi Sesal
40
Keluh Kesah Nenek
41
Dan Apa?
42
Mang Bakso
43
Tabrak Lari
44
Tunangannya
45
Biang Gosip Lagi
46
Jadi Benar Dia Istri Kamu?
47
Jalan Angker
48
Anak Muda Zaman Sekarang
49
Telepon Misterius
50
Berita Hoax
51
Sakit Perut
52
Mencari Alamat
53
Siapa Kau? Keluar Dari Kamarku!
54
Pantaskah Kau Dipanggil Papa?
55
Pikirkan Kamu Dan Aku Saja
56
Jadi Parno
57
Kunci Hati
58
Jatuh Cinta
59
Nyaman Karena Keterpaksaan
60
Cerita Sebenarnya
61
Selamat Ulang Tahun
62
Aku Takut
63
Mama Ingin Sendiri
64
Papa Jahat
65
Bukan Salah Mama
66
Tak Pantas Dipanggil Papa
67
Demikianlah Berita Hari Ini
68
Banyak Musim
69
Bisa Ala Biasa
70
Papaku Orang Yang Baik
71
Kepo Maksimal
72
Saya Tidak Bersalah
73
Sayang, Kamu Harus Kuat
74
Bodo Amat
75
Papa Sudah Bebas?
76
Jangan Panggil Aku Abang
77
Siapa Yang Membebaskan Dia?
78
Manipulasi
79
Kata Pertama Yang Kamu Ucap
80
Dasar Gadis Nyebelin
81
Mengharapkan Ciuman Romantis
82
Teror Misterius
83
Keterpaksaan Yang Harus Dijalani
84
Vitamin
85
Menikah Muda Enak Nggak Ya?
86
Dia Milikku Bukan Milikmu
87
Dia Istriku, Aku Suaminya
88
Seribu Cincin Tak Berarti
89
Kotak Misterius
90
Hadapi Dengan Kepala Dingin
91
Mahasiswa Abadi
92
Bukan Rayuan Gombal
93
Saya Suaminya.
94
Jangan Pergi, Aku Membutuhkanmu
95
Panggil Aku Mas Atau Sayang
96
Palang Merah
97
Bayi Gede Merajuk
98
Pisang Makan Pisang?
99
Kamu Tega
100
Kamu Bukan Figuran Kan?
101
Aku Putuskan Untuk Memasak Hari Ini
102
Linangan Air Mata
103
From Adrian Ardinata
104
Catatan Kecil
105
Kepo Maksimal
106
Berdansa Bersama
107
Ketika Hati dan Pikiran Tak Sejalan
108
Tawar Menawar Tentang Kiss
109
Gagal Mandi Bersama
110
Tertunda
111
Hati Tidak Memilih Tapi Dipilih
112
Benteng Pertahanan Runtuh
113
Dosen Pengganti
114
Overprotektif
115
Dengan Arang
116
Hidung Flat
117
Maafkan Aku
118
Dijodoh-jodohkan
119
Mau Ketemu Gebetan
120
Mak Comblang
121
Sampai Memutih Rambutmu
122
Mood Berubah-ubah
123
Morning Sickness
124
Mengatur Perjodohan
125
Obrolan Santai
126
Golongan Darah AB Rhesus Negatif
127
Penyuka Segitiga
128
Bella Mual-mual
129
Kebingungan Indro
130
Karena Dia Super Hero
131
Kemarahan Bella
132
Love You Too My Husband
133
Dasar Tukang Gosip
134
Namaku Elang
135
Aku Tidak Mungkin Hamil
136
Permintaan Nenek
137
Tapi Nenek Harus Pergi Sekarang
138
Kakak Beradik Saling Berdebat
139
Ada Apa Lagi Dengan Nenek
140
Keajaiban
141
Lingkaran Hitam
142
Tolong Kakak Saya
143
Jurus Terjitu
144
Kekompakan Litha dan Indro
145
Dasar Cowok Mesum
146
Saya Pacarnya Ardi
147
Senyuman Licik
148
Mi Goreng Habis
149
Kamu Adalah Ibu Dari Anakku
150
Cute Girl
151
Elang Yang Naif
152
Finally, I Found You
153
Kebingungan Sendiri
154
Jurus Menghilang
155
Elang Si Culun
156
Dosen Favorit
157
Pahlawan Kesiangan
158
Dia Kekasih Halalku
159
Bisa Bebas Dong
160
Cemburu Tanda Cinta
161
Hati Ini Sungguh Rindu
162
Menunggu Cemas
163
Ibu Atau Anak
164
Keluarga Bahagia (END)
165
Munculnya Reynhard (Ekstra Part)
166
Tunggu Kami ya, Mas (Extra Part)
167
Ibu Dan Anak Selamat
168
Amaira Khairunisa
169
Pengumuman
170
Season 2 (Hello, My Husband)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!