"Tangan kamu kenapa sayang?" tanya seorang wanita paruh baya kepada Rayana yang baru saja sampai di rumah. Dia adalah ibunya Rayana Aditama.
"Nggak kenapa-kenapa ma, hanya luka sedikit saja." ucapnya berbohong.
"Luka sedikit tapi kok sampai diperban gitu, nak?" selidik wanita itu mulai khawatir.
"Udalah, ma. Aku capek. Aku mau istirahat. Malas bahas ini terus." gerutunya lagi.
"Tapi, Ray..."
"Berhenti berpura-pura. Lebih baik mama urus suami baru mama itu. Aku nggak butuh kepura-puraan." tepis Rayana saat mamanya mencoba memegang tangannya.
"Ray, tapi mama perduli sama kamu. Tolong jangan begini sayang. Mama mohon." ucap wanita itu dengan mata yang mulai berkaca-kaca.
"Bohong. Aku udah tau semuanya. Mama lebih perduli kan sama suami mama yang baru itu ketimbang aku," ucap Rayana mulai meninggikan suaranya.
Seorang lelaki keluar dari kamar karena mendengar suara ribut dari ruang tamu.
"Bukan begitu maksud mama sayang. Mama juga ingin yang terbaik untukmu makanya mama menikah lagi. Tolong kamu mengerti sayang." ucap wanita itu lagi sambil mendekati Rayana mencoba untuk meraih tangan itu lagi.
"Nggak usah dekat-dekat. Aku muak dengan mama," bentak Rayana kepada wanita itu.
Plakk
Sebuah tamparan keras mendarat di wajah Rayana. Tamparan itu berasal dari seorang lelaki yang baru saja keluar dari kamar.
"Jaga sikap kamu! Ini mama kamu. Mama yang sudah melahirkan mu dan membesarkan mu," ucap lelaki itu geram dengan sikap anak tirinya itu.
"Anda siapa? Saya tak mengenal anda. Mengapa anda ikut campur dengan urusan saya dan mama saya? Apa hak anda?" tanya Rayana kepada lelaki itu. Ia melontarkan begitu saja kata-kata itu dengan kasar dari bibirnya.
"Saya berhak. Karena saya ini adalah suami dari mama kamu dan kamu adalah anak saya," jelas lelaki itu tak kalah lancang. Ia membelalakkan matanya melihat Rayana penuh emosi.
"Anak anda bilang? Cihh saya tak sudi memanggil anda sebagai papa." ucap Rayana ketus.
Plakk
Kembali lagi tamparan itu mendarat di pipi Rayana. Tadi sebelah kanan, sekarang sebelah kiri. Kini kedua pipi Rayana sudah memerah bahkan keluar darah sedikit dari bibirnya.
"Sudah bang. Tolong hentikan bang. Ray sudah terluka itu." ucap wanita itu penuh permohonan. Hatinya begitu terluka melihat buah hatinya dipukul. Dari tadi hanya diam memperhatikan mereka, tapi karena semakin sengit akhirnya ia pun buka mulut.
"Tapi dia sudah keterlaluan dek. Sudah kehilangan akal sehatnya sepertinya dia. Kita sebagai orang tuanya malah dilawannya. Harus dikasih pelajaran dia ini," ucap lelaki itu mencoba untuk menampar Rayana lagi untuk kesekian kalinya.
"Jangan pernah kamu menuntut aku akan memanggil papa kepada anda. Karena anda bukan papa saya. Lebih baik kalian lanjutkan perselingkuhan kalian berdua yang nggak jelas ini," ucap Rayana dengan air mata yang sudah menggenang di pipinya.
Rayana berlari menuju kamarnya sambil terisak. Ia membanting pintu kamar dengan sangat kuat sehingga membuat penghuni rumah itu terkejut.
Rayana, mamanya dan bapak tirinya itu selalu saja bertengkar, tak pernah akur walau sehari pun. Rayana tidak terima jika mamanya yang bernama Indi Lestari menikah lagi dengan seorang lelaki yang hanya beda delapan tahun dengan dirinya yang bernama Reynhard Pranoto.
Menurut Rayana lelaki itu adalah sosok yang brengsek dan sangat tidak cocok dengan mamanya. Kalau pun cocok mendingan Reynhard dijadikan sebagai abang bukan sebagai bapak tiri seperti sekarang ini.
Rayana menangis sejadi-jadinya di dalam kamarnya yang bernuansa pink itu. Ia merebahkan tubuhnya di tempat tidur dan meringkuk memeluk bantal guling meluapkan semua kekesalannya. Sebelumnya ia sudah menyetel musik remix dengan keras agar tak ada yang mendengar kalau dia sedang menangis bombay sekarang.
Seisi rumah kembali berpusing ria mendengar musik yang disetel oleh Rayana. Namun mereka tak mampu berbuat apa-apa karena Rayana tak mau membuka pintu kamarnya dan tak perduli dengan seisi rumah itu. Mereka hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala.saja.
Rayana memandang wajah nya di cermin kamarnya. Wajah itu kini mulai membengkak sehingga matanya cipit tak kelihatan. Rasa panas dan perih mulai terasa. Ia sudah puas menangis. Ia kembali mematikan musik yang disetel nya dari tadi.
Ia mengambil handuk dan melangkahkan kakinya ke kamar mandi yang ada dalam kamarnya itu. Ia membersihkan dirinya selama setengah jam.
Usai mandi ia memakai kaos putih dengan celana pendek di atas lutut jeans biru.
Kemudian ia pergi ke dapur untuk mencari sesuatu yang dapat mengganjal perutnya. Karena dari tadi pagi dia tak makan. Sepulang sekolah juga ia tak makan akibat pertengkaran dengan Reynhard juga mamanya tadi.
"Non mau makan?" tanya seorang asisten rumah tangga yang dikhususkan memasak untuk anggota keluarga.
"Iya, bi. Ada yang bisa di makan, bi?" tanya Rayana yang sudah duduk di meja makan. Dari tadi dia mondar-mandir karena tak menemukan apa-apa di dalam kulkas. Makanya dia langsung duduk di meja makan dan meneguk air mineral yang ia ambil dari dalam kulkas.
"Maaf, non. Semua yang bisa dimasak sudah habis. Mereka sudah menghabiskannya dan tak menyisakan sedikit pun buat non Raya," ucap bibi Hanum penuh iba.
"Oh gitu. Ya sudah, BI. Nggak apa-apa. Bibi nggak usah minta maaf, kan bukan bibi yang salah," kata Rayana lembut.
"Ya sudah, bibi akan buatkan mi instan untuk non ya. Non tunggu saja, ya. Bibi ke warung dulu beli mi instannya," ucap bibi Hanum. Ia berlalu dari hadapan Rayana dengan berjalan cepat.
Bibi Hanum iba melihat Rayana. Keluarga dari bapak tirinya tak memperdulikannya. Bukan sekali dua kali mereka tidak pernah meninggalkan makanan untuknya. Tapi sudah berulang kali.
"Bentar ya, non," ucap bibi Hanum yang baru saja datang dari warung dengan tentengan kresek di tangannya.
"Iya, bi. Aku ikut bantu ya," jawab Rayana.
Mereka bekerjasama menyulap mi instan dari yang keras menjadi lunak dan menghiasinya dengan kuah yang begitu menggoda selera. Aromanya saja membuat hidung dan perut tak kuasa menahan lapar.
Ingin cepat-cepat rasanya menikmatinya dan memasukkannya ke dalam perut yang sudah bernyanyi dari tadi minta diisi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
Ucy (ig. ucynovel)
keren ceritanya thor 💚
2021-03-07
0
Rozh
🌹
2021-02-03
0
BELVA
bagus bngt ceritanya 😭😭😭😭😭
2021-02-01
0