"Ray, mama mau kamu menikah saja dengan Ardi. Besok kita akan bahas dengan orang tua Ardi," ucap Indi saat mereka sedang duduk santai di ruang televisi.
"Maksud mama apa? Mama mau suruh aku nikah? Aku kan masih SPM ma," ucap Rayana yang mulai heran dengan ucapan mamanya itu.
"Kamu kan udah lama pacaran dengan Ardi. Dari pada dibilang orang nanti kumpul kebo, ya lebih baik kamu nikah saja langsung dengan Ardi. Mama merestuinya kok," ucap mama Indi lagi.
"Kok mama ambil keputusan tanpa menanyakan ku lebih dulu?" tanya Rayana mulai menaikkan suaranya.
"Nanti kalau mama minta ijin dulu apa kamu yakin kamu mau?" tanya mama Indi.
"Ya senggaknya kabarin gitu, kan yang jalanin nanti aku bukan mama," sahut Rayana ketus.
"Iya, iya. Mama minta maaf nggak permisi sama kamu terlebih dahulu. Terus gimana? Kamu mau nggak?" selidik Indi.
"Iya nggak mungkin secepat itu aku bisa menjawabnya ma. Aku harus berpikir jauh ke depan. Lagian masih panjang perjalanan hidupku ma."
"Oke, kalau gitu. Berapa lama kamu butuh waktu?" tanya Indi to the point.
"Tunggu aku benar-benar siap, aku akan bilang. Untuk sekarang, jangan suruh aku untuk bilang ke Ardi untuk undang keluarganya. Aku belum siap," ucap Rayana tegas sambil berlalu dari ruang TV dengan memeluk boneka patricknya.
"Ray, mama belum selesai ngomong. Kamu itu kebiasaan ya. Mama kan udah minta maaf," Celetukan Indi membuat Rayana menghentikan langkahnya.
Tetapi ia berjalan lagi karena Indi tak melanjutkan bicaranya.
Rayana menjatuhkan tubuhnya di kasur empuk. Pikirannya kacau saat ini setelah mendengar niat mama nya itu.Ia tak habis pikir, bagaimana bisa mamanya lebih mendukungnya untuk menikah daripada harus melanjutkan studinya.
Ternyata ada juga ya orang tua yang seperti mamanya Rayana, yang lebih membiarkan anaknya berumah tangga dengan usia yang masih belia dari pada memperjuangkan cita-citanya yang sudah lama diinginkannya.
"Kau kenapa memutuskan sepihak untuk menikahkan Rayana? Aku kan belum setuju, kenapa kau langsung ngomong ke dia? Hah?" bentak lelaki itu kepada Indi dengan penuh amarah.
"Tapi kan kita uda bahas bang," ucap Indi pelan dan menundukkan kepalanya menahan ketakutannya menerima sikap kasar suaminya itu.
"Tapi kan aku belum setuju." ucap Reynhard mulai meninggikan lagi suaranya.
"Apa yang membuatmu nggak setuju, bang?" tanya Indi ke suaminya itu.
"Iya, pokoknya nggak setuju. La-lagian kan dia masih sekolah, masa kamu langsung menikahkannya. Pake dong akal sehatmu!" ucap Reynhard membentak istrinya itu.
Diberi penjelasan apa pun Reynhard tetap tidak perduli. Ia lebih memilih untuk menyalahkan Indi dari pada merenungkan kesalahannya sendiri.
"Tapi, bang....."
"Ahh, sudahlah. Apa pun ceritanya aku nggak setuju," bentak Reynhard lagi. Ia memukul meja dengan keras. Indi Lestari ketakutan melihat suaminya itu yang penuh emosi, sampai-sampai wajahnya memerah. Tubuh Indi bergetar karena ketakutannya.
Bella dan Olivia yang sudah berada di kamar kini sudah kembali ke ruang TV karena mendengar suara ribut-ribut kedengaran sampai ke kamar mereka.
Sama halnya dengan Rayana. Ia bergegas meninggalkan kamarnya dan menghampiri mamanya yang sudah gemetaran dan ketakutan. Ia melihat mama nya sudah menunduk tak berkutik sedang duduk lemas di sofa. Rayana menatap liar ke arah Reynhard.
"Kamu apakan mama ku, hah? Jawab!" bentak Rayana kepada Reynhard.
"Hei, gadis tengik. Yang sopan dikit sama bokap gue. Lo kira dia itu temen lo. Harusnya lo tau siapa lo di rumah ini!" ucap Bella menatap Rayana dengan kebencian.
"Palingan juga mama lo yang mencari gara-gara duluan. Iya kan, pa?" tanya Olivia memandang papanya dan mengedipkan sebelah matanya agar sang papa mengiyakan apa yang baru saja ia ucapkan.
Reynhard menganggukkan kepalanya tanda setuju kepada putri bungsunya itu. Kini mereka bertiga yang sedarah berkumpul menghujat Rayana dan mamanya.
"Eh, gue kan nggak nanya sama lo. Jadi nggak usah ikut campur." sindir Rayana dan menekankan jari telunjuknya kepada Bella sambil mendorongnya perlahan.
"Berani juga lo, ya. Nyali lo kuat juga ternyata." Bella tersenyum sinis menatap Rayana.
Plak plak plak.
Bella dan Olivia bertepuk tangan mengejek atas keberanian Rayana melawan mereka bertiga. Mereka se keluarga sadis yang tak punya hati dan perasaan, memperlakukan orang lain seenaknya saja. Bahkan memandang rendah orang lain.
"Gue nggak takut sama kalian bertiga. Gue nggak perduli juga sama kalian. Terserah kalian mau bilang apa bukan urusan gue," ucap Rayana dengan lantang.
"Hey kawan, sebaiknya lo tebalin mental lo deh. Gue dan keluarga gue akan buat perhitungan dengan lo karena lu sudah salah mengganggu ketenangan hidup gue, adik gue dan bokap gue," ucap Bella menatap Rayana kesal.
"Apa lo mau gue gusur dari sini sekarang?" ancam Olivia kepada Rayana.
"Silakan. Gue nggak peduli. Gue bisa hidup tanpa lo semua," ucap Rayana mantap
Rayana berusaha menenangkan dirinya. Rasanya nggak kan habis waktu bila ia melanjutkan perdebatannya dengan anak-anak labil seperti Bella dan Olivia. Rayana lebih memilih diam tak melanjutkan perseteruan itu lagi.
Sementara Indi masih duduk mematung mendengarkan perdebatan putrinya Rayana, Bella dan Olvia. Ia menguasai dirinya agar tidak emosi lagi. Diteguknya air mineral yang berada di atas meja di dekatnya untuk menenangkan diri dan pikirannya.
"Sekarang juga lu angkat kaki dari rumah gue!" ketus Bella kepada Rayana. Ia menarik leher kaos Rayana dan kemudian mendorongnya kuat. Berharap Rayana akan jatuh tersungkur. Tetapi dorongannya tak mampu membuat Rayana terjatuh.
Dengan cepat Rayana menggunakan akalnya dan tenaganya untuk menyeimbangkan dirinya supaya tidak terjatuh ke lantai.
Sial! Kenapa dia malah nggak jatuh. Kayaknya tadi kuat deh gue ngedorong dia," umpat Bella dalam hati.
"Baiklah, sekarang juga gue akan bilang kalau...." Rayana berhenti sejenak. "A-aku setuju menikah dengan Ardian. Lebih baik aku hidup serumah dengan orang yang mencintai dan menghargaiku ketimbang aku harus tinggal di rumah ini, karena rumah ini sudah seperti neraka bagiku. Lebih cepat lebih baik aku meninggalkan rumah yang penuh dengan kebencian ini," ucap Rayana panjang lebar.
Namun ia tenang mengucapkan kata-kata itu.
"Ray, apa yang kamu katakan barusan? Kamu setuju?" tanya Indi untuk memastikan ucapan Rayana kembali.
"Apa aku terlihat tidak sungguh-sungguh dengan ucapnku?" Rayana malah balik tanya.
Indi Lestari bangkit dari duduknya dan memeluk erat putrinya itu. Rayana terpaku tanpa merespon dekapan mamanya itu.
"Trimakasih, nak. Hanya itu yang bisa mama lakukan agar kau tidak tersiksa lagi di sini. Agar kau tidak jadi bulan-bulanan mereka bertiga," ucap Indi pelan membusikkan ke telinga Rayana.
"Aku berharap kau akan bahagia bersama dengan orang yang kau cintai," lanjut Indi lagi.
Jadi maksud mama menikahkan aku dengan Ardi supaya aku nggak menderita lagi? Supaya aku keluar dari rumah neraka ini? Aku sudah salah menilainya. Aku kira mam sudah tak mencintaiku lagi. Tapi ternyata dia sangat memperdulikan aku. Selama inu aku sudah salah. Maafkan aku, ma. Aku janji untuk lakukan yang terbaik agar mama nggak malu punya anak sepertiku," batin Rayana.
Rayana pun akhirnya membalas pelukan mamanya itu. Air matanya mulai menetes di pipinya. Segera ia hapus agar semua yang berada di sana tak melihatnya mengeluarkan air mata. Karena memperlihatkan kita menangis sama saja mempertontonkan diri kita kepada mereka bahwa kita lemah. Segera ia keringkan air matanya dengan jari-jari lentiknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
Rozh
Hm? Aku cuma berfikir Bapak tirinya reyhard itu Gimna sih caranya mendidik Bella dan Olivia?
Wajarlah anaknya yang labil itu seperti itu, bapaknya aja juga begitu.. Masa nurut di bilang begitu sama Bella..
Ah, bapak labil, belum bisa menjadi seorang Bapak..
Aku benci dengan Bapak tiri, aku juga benci dengan Ibu tiri yang seperti ini.... Eh, kok bawa ibu sih😬 Habisnya baper aku dd RI🤧🤧🤧🤧
Untung aja aku gak punya Bapak atau Ibu tiri...
Aku gak mau berbagi cinta dan kasih sayang... Apalagi kasih dan sayang itu terbagi, terbagi tak adil, seperti rayana yang tak adil, karena Ibu nya tak bisa melindungi nya dari bulan² 2 saudara tirinya dan Bapak tirinya yang gak adil🤧
Semoga aja, Ardi suami yang baik🤗🤗🤗 Semangat rayana...
jangan buruk sangka lagi ya, sama Ibunya...
percayalah, Cinta Ibu itu sampai akhir hayat... mungkin, pandangan atau penilaian mu dia tak perhatian... Tapi, coba lihat dari sudut pandanganya, atau rasakan... mungkin, suatu saat kau akan lebih paham lagi...
semangat Riyana.... Eh, Rayana🤧🤧😬
2021-02-08
10
BELVA
💕💕💕💕💕💕
2021-02-02
1
Ade Manis
Makin seru nih kak, lanjut baca deeh. 😊😀
2021-02-01
0