Di kediaman orang tua Javier.
Seorang wanita paruh baya tidak lain adalah Mami Javier tampak sedang menikmati teh buatan asisten rumah tangganya sambil membaca majalah kecantikan.
"Bi, bi Asih". Panggil wanita itu pada asistennya.
"Saya Nyonya". Jawab Bi Asih. Wanita yang hampir separuh umurnya di abdikan pada keluarga itu berdiri sambil menundukkan kepalanya pertanda hormat pada tuannya.
"Bi, tolong panggilkan Javier. Aku ingin bicara padanya".
"Baik Nyonya". Bi Asih berlalu pergi untuk memanggil tuan mudanya itu. Dan tak butuh waktu lama Javier pun sudah duduk di samping Maminya.
"Ada apa Mi?. Kok tumben manggil Javier".
"Emang gak boleh ya Mami bicara sama anak sendiri?". Balas wanita itu dengan mulut cemberut yang sengaja di tunjukan.
"Baiklah Mami mau ngomong apa, em?". Suara Javier sangat lunak, dia memang terkenal sangat angkuh, namun jika pada kedua orangtuanya maka dia akan bersikap lembut, kelembutan yang tidak banyak orang ketahui.
"Vir, kamu kan udah kepala tiga. Umur kamu udah matang buat menikah nak. Apa kamu juga belum membuka hatimu buat wanita lain nak?". Ucap Mami Javier dengan selembut mungkin agar tidak menyinggungkan perasaan anaknya. Dia tau betul jika putranya itu sangat menghindari topik ini.
"Mi, Javier belum ada pikiran kesitu. Javier tidak mau membuang-buang waktu Javier untuk seorang wanita". Jawab Javier sarkatis.
"Mau sampai kapan kamu seperti ini nak?. Apa kamu tidak mau melihat mami bahagia?".
"Tentu saja Javier mau Mi. Tapi bukan dengan sebuah pernikahan. Javier tidak ingin terikat komitmen yang nantinya akan membuat Javier sakit hati karena di khianati Mi". Tutur Javier dengan wajah yang berusaha mengenang masa lalunya"
"Vir, tidak semua wanita itu sama nak. Cobalah untuk buka hatimu kali ini saja, Mami mohon". Balas Maminya dengan wajah penuh permohonan.
"Javier gak bisa Mi". Tolak Javier.
"Baiklah. Kalau begitu Mami mati saja. Kamu mau lihat Mami mati kan?" Ancam Mami Javier.
"Mi, apa-apaan sih?. Apa Mami sudah gila?". Jawab Javier yang sudah mulai terpancing emosi.
"Ia Mami sudah gila. Mami gila mau lihat anak mami satu-satunya menikah sebelum Mami mati". Jawab wanita yang telah melahirkan Javier itu dengan isakan kecil.
"Baiklah Javier setuju, Javier akan menikah. Tapi kali ini Javier yang akan mencari calon istri pilihan Javier sendiri, bukan pilihan mami ataupun pilihan papi seperti tempo lalu". Tawar Javier.
"Baiklah. Mami memberimu waktu seminggu"
"Apa?. kenapa secepat itu sih Mi?. Beri Javier waktu sebulan, Javier janji akan menikah dalam waktu sebulan". Tawar Javier yang akhirnya di setujui oleh Maminya itu.
******
Di kantor Javier Contruction'
Alea sedang menyiapkan berkas untuk rapat dengan klien yang datang dari luar negeri. Sambil mengerjakan tugasnya, dia menunggu bosnya guna memberinya informasi jika rapatnya akan segera di mulai, namun yang di tunggu-tunggu belum juga datang.
"Kemana sih dia, kalo aku yang telat masuk dia berubah jadi singa kelaparan. Dasar Kepala Es Batu" Gerutu Alea yang tidak di sadarinya jika orang yang di cibir sudah berada di belakangnya.
"Siapa yang Es Batu?".
"Astaga, Bapak mengagetkan saja". Alea memegang dadanya karena merasa terkejut dengan kedatangan Javier yang tiba-tiba.
"Siapkan semua berkas, kita akan meeting sekarang. Hubungi Alex dan Andre, aku mau mereka juga ikut andil dalam hal ini". Titah Javier.
"Baik pak".
******
Rapat berjalan hingga dua jam lamanya. Dan kesimpulan yang di ambil adalah Alex yang akan bertanggung jawab atas proyek itu, sedangkan Andre akan membantu Javier juga Alea untuk menyelesaikan kesepakatan dengan Tuan Handoko.
"Hah, andai saja Alex yang menemaniku untuk menyelesaikan tugas dari Tuan Handoko, mungkin hatiku akan damai". Alea bermonolog, dia tidak menyetujui jika Andre yang harus menemani dirinya dan juga bosnya untuk bekerja. Namun apalah daya Sang penguasa dari perusahaan itu berkata lain. Jika sang empunya sudah bersabda, maka hambanya cuma bisa menerima kenyataan meskipun pahit.😁
*****
Javier sedang berada di ruangannya. Dia memandang langit-langit kantornya. Memikirkan bagaimana dia harus mendapatkan seorang istri dalam waktu sebulan.
"Apa aku harus nikah kontrak saja?. Ah, tidak-tidak. Itu akan tampak murahan. Itu bukan gayaku. Tapi aku harus bagaimana? menemukan wanita sebagai istriku dalam waktu sebulan, bukankah sangat aneh?". Javier bermonolog terus berpikir.
Tiba-tiba saja pintu ruangannya terbuka.
CEKLEK..
Alea memasuki ruangannya guna memberikan berkas yang harus di tandatangani olehnya. Javier termenung sejenak,
"Apa aku sewa saja wanita ini? Dia lumayan juga jika di lihat lebih dekat. Ah, pikir apa aku ini. Aku harus memastikan dia sudah punya kekasih atau belum". Javier berkata dalam hati, dia berniat akan mengajak Alea menikah, tentu saja menikah kontrak.
"Apa bapak mendengarkan saya?". Tanya Alea membuat Javier sadar dari lamunannya.
"Ah, ia. Dimana saya harus tanda tangan?". Tanya Javier basa-basi. Padahal sebenarnya dia sudah tau dimana letaknya dia harus tanda tangan.
"Ehem, Alea apakah kamu sudah punya pacar?" Tanya Javier langsung pada Intinya sambil mendatanginya semua berkas yang di berikan oleh Alea tadi.
"Ha? Pacar? kenapa Pak Javier menanyakan itu? Kali ini apa lagi rencananya." Alea bergumam dalam hati.
"Alea, apa kamu tidak mendengar ku?". Tanya Javier selanjutnya.
"Ah, saya tidak memiliki kekasih pak. Kalau mencintai seseorang dalam diam, iya". Alea mengecilkan suaranya pada kalimat terakhir agar tidak di dengar oleh Javier.
"Benarkah? Apa kamu sebegitu jeleknya hingga kamu tidak memiliki seseorang yang spesial Alea?". Tanya Javier ambil tersenyum mengejek.
"Jika bapak menanyakan mengenai privasi saya untuk mengejek maka saya akan menolak untuk berbicara pak. Permisi". Alea berlalu pergi dengan suasana hati yang panas.
"Kenapa dia sangat marah? memang benarkan dia tidak memiliki seseorang yang spesial?. Cih, dasar wanita". Cibir Javier dengan senyum mengejek.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hay Redears, mohon maaf jika ada typo yang kurang jelas. Dan maaf jika susunan Kalimatnya tidak sesuai dengan PEUBI.
Happy Reading.
*Dede....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
مي زين الش
kepala baru bosnya
2021-02-12
1
Dahfianda Irsandi
emang kerad kepala bos kura kura nyebelin🙄🙄🙄
2020-10-28
1
Septy Cweet
dasar bos kura kura....sensi sendiri
2020-10-26
3