Dalam perjalanan menuju cave tempat Alea dan sahabatnya Dina janjian, Alea di buat kaget dengan panggilan pada handphone nya yang bergetar. Alea meraih benda pipih itu dan melihat nomor baru yang tampak menghubungi dirinya.
"nomor siapa ini?"
Alea mengerutkan keningnya merasa tidak mengenali nomor itu jadi Alea mengabaikan begitu saja panggilan itu hingga berkali-kali, dan sudah pada panggilan yang ke tujuh akhirnya Alea menyerah dan mengangkat panggilan itu.
"hal..."
"kenapa lama sekali angkat telponnya?!"
"ha?"
terdengar suara bentakan dari tempat lain yang sedang memarahi Alea karena mengabaikan panggilan tadi.
"kamu niat kerja gak? datang ke kantor saya sekarang juga. pelajari semua berkas yang ada, saya tunggu sepuluh menit. kalo kamu terlambat satu menit saja lamaran kamu saya tolak!".
Ancam seseorang itu pada Alea.
"ha?"
Tut...Tut...Tut...
tiba-tiba saja panggilan itu di matikan secara sepihak tanpa adanya jawaban dari Alea.
"kantor? lamaran?"
Alea bergumam sendiri sembari berpikir apa maksud dari orang yang menelponnya tadi. dan Alea seketika membulatkan matanya pertanda mulai memahami maksud dari orang tadi.
"oh shit! matilah kamu Alea,, sepertinya kamu di terima kerja dan ini hari pertama kerja tapi sudah mulai lambat loading".
Alea mengutuk dirinya sendiri karena terlalu lalod berpikir.
"pak,, tolong putar balik ke kantor tadi ya"
titah Alea dengan perasaan cemas, takut lamarannya akan di tolak.
"baik nona". jawab sang supir paru baya itu.
*****
sepanjang jalan Alea m*rem*s tangannya untuk berusaha menguatkan dirinya sendiri. dan sekarang tibalah Alea di kantor tempat ia melamar kerja tadi. Alea membayar ongkos taxi dan menutup pintu taxi itu dengan keras membuat sang supir keheranan.
"nona kembaliannya"
"ambil saja pak".
Alea berjalan dengan tergesa-gesa bahkan uang kembalian dari ongkos taxinya tidak lagi di hiraukan.
******
Alea memasuki lift dan memencet tombol lima,, dia mau kembali ke ruangan HRD karena dalam pikirannya kepala HRD tadi yang menghubunginya, mengingat dalam surat lamarannya dia menulis nomor HP-nya dan berkas lamaran itu hanya di baca oleh kepala HRD.
kini Alea telah sampai di lantai lima dan mengetuk pintu ruang HRD.
Tok... Tok... Tok...
"masuk" jawab orang dalam ruangan HRD.
"ah, nona Alea. Anda sudah datang rupanya".
tanya Andre selaku kepala HRD.
"ia pak, maaf tadi bapak menelpon saya jika saya akan mempelajari berkas, itu artinya saya di terima kerja disini sebagai sekretaris pak?"
tanya Alea antusias.
"ia, selamat ya nona anda di terima kerja disini. dan yang menelpon anda barusan adalah CEO perusahaan ini. mari saya akan mengantar anda pada ruangan anda".
titah Andre.
ya, yang menelpon Alea tadi adalah Javier Alexander sang CEO dingin dan angkuh yang selama satu jam yang lalu tanpa sengaja di tabrak oleh Alea.
"baik pak". jawab Alea sambil tersenyum bahagia.
"yes, akhirnya aku mendapatkan pekerjaan".
Alea berbicara dalam hati sambil senyum-senyum sendiri dalam lift membuat Andre mengernyitkan dahinya, merasa aneh dengan sikap Alea.
"apa ini pengalaman pertamamu bekerja?"
"ha?, ah, ia pak, hehe".
jawab Alea gugup tapi Masi menampakan senyuman bahagianya hingga gigi putih nan rata miliknya kelihatan.
"pantas saja, sepertinya kamu sangat bahagia sekali".
jawab Andre sambil tersenyum simpul,
"kok bapak bisa tau? dukun ya??"
Alea bertanya dengan mengacungkan jari telunjuknya pada Andre seolah-olah mereka sudah berteman lama.
"hahahaha,, kentara sekali dari wajahmu yang tidak bisa berhenti tersenyum dari tadi".
Andre menjawab sambil menggelengkan kepalanya.
"hehe".
Alea merasa malu dengan tingkah konyolnya. dan akhirnya mereka tiba di lantai 20 dimana ruangan CEO berada. di lantai 20 hanya terdapat empat ruangan. yaitu ruangan CEO, direktur utama, direktur eksekutif, dan ruang khusus miting untuk CEO apa bila itu rapat secara pribadi dan hanya boleh di masuki oleh orang-orang kepercayaan CEO saja.
CEKLEK...
Andre membuka pintu ruang CEO, tampak seseorang duduk di kursi kebesarannya dan dengan posisi membelakangi pintu masuk menghadap jendela. dari jendela orang bisa melihat pemandangan kota Jakarta yang indah dari dalam ruangan itu.
"pak, sekretaris baru bapak sudah datang".
Andre memberitahu orang yang berada di hadapannya itu dan masih dalam posisi membelakangi mereka. orang itu memutar kursi kebesarannya membuat seketika senyum manis yang sedari tadi menghiasi wajah Alea seketika sirna. dia tampak sangat terkejut dengan orang yang berada di depannya saat ini.
"kamu?!"
"yang sopan jika berbicara pada atasanmu nona, saya adalah atasan anda sekarang. Javier Alexander CEO perusahaan ini".
ya, seseorang itu adalah Javier Alexander sang CEO perusahaan properti yang saat ini menjadi tempat kerja Alea.
Javier menyebut dirinya atasan Alea dengan tegas dan angkuh serta dengan memasang wajah yang sangat dingin membuat Alea menelan slavinya dengan susah payah.
"oh sial, mimpi apa aku semalam harus punya bos dari teman burung pinguin Antartika?"
Alea berbicara dalam hati sambil mengutuk dirinya sendiri.
"kenapa masih saja diam?
"ha?"
Javier mengagetkan Alea dari lamunannya.
"Andre, Terimakasih sudah merekomendasikan saya sekretaris yang sepertinya sangat pandai berbicara".
Javier berucap pada Andre dan menekan Kalimat 'pandai berbicara' tapi matanya tertuju pada Alea hingga membuat Alea menelan slavinya berulang kali, merasa aneh dengan tatapan Javier, Alea merasa akan ada pertanda tidak baik pada dirinya.
"baik pak, saya permisi".
Andre meninggalkan ruangan Javier, dan sekarang tinggalah Alea dan Javier dalam ruangan itu. ruangan yang di anggap Alea sebagai ruang penjara mafia.😁
"baiklah nona empat mata, silahkan pelajari berkas ini pada sekretaris saya yang lama, dia berada di luar ruangan ini, namanya nona meli. pelajari baik-baik berkasnya dan dengarkan arahan dari nona meli kalau saja matamu tidak bisa melihat"
Javier berbicara dengan nada datar namun terkesan mengejek Alea.
"baik pak".
Alea menjawab Javier sambil mengeratkan giginya pertanda dia sangat kesal akan ucapan Javier barusan. namun Alea belum beranjak pergi juga hingga Javier mengeluarkan suaranya lagi.
"tunggu apa lagi? kamu mau saya usir baru pergi?!"
tanya Javier dengan suara tinggi kali ini.
"baik pak. dasar bos kura-kura!"
jawab Alea pelan namun Masi bisa di dengar oleh Javier.
"apa kamu bilang?! kamu sebut saya apa tadi?"
Javier berdiri dari kursi kerjanya dan berjalan menuju Alea hingga jarak di antara mereka sangatlah dekat.
DEG... DEG... DEG...
'oh astaga, kenapa dia sedekat ini?' jantungku'
Alea berbicara dalam hati, tubuhnya sangat gugup karena jarak antara dirinya dan si bos kura-kuranya sangat dekat, jika di lihat dari arah belakang Mereka akan tampak seperti berc*uman.
Javier mendekatkan wajahnya pada Alea hingga Alea menutup matanya rapat-rapat merasa takut dengan sikap bosnya itu. Javier sejenak melihat wajah Alea, lalu berpindah pada bibir Alea yang berwarna pink itu. Javier menarik sudut bibirnya menampakan senyuman kecil disana, lalu Javier mengarahkan wajahnya ke telinga Alea,
"kancing kemeja mu terbuka, apa kamu sedang menggodaku?"
bisik Javier ke telinga Alea,
"apa?!"
mata Alea seketika terbuka dan membulat dengan sempurna lalu melihat kemeja yang di kenakan, betapa malunya Alea karena salah satu kancing kemejanya terbuka. entah mungkin tadi dia sangat terburu-buru hingga tidak memperhatikan penampilannya saat membuka pintu taxi online yang di tumpanginya tadi.
'astaga,, memalukan'
Alea mengumpat dalam hati, wajahnya sudah merah seperti kepiting rebus. dia sangat malu..Alea memegang kancing kemejanya lalu membalikkan badan guna memperbaiki kancing kemeja yang sempat terbuka tadi.
"dasar pria mesum!"
Alea mengatai Javier dengan sambil menghentakkan kakinya dan berlalu pergi meninggalkan Javier yang tersenyum penuh kemenangan. Alea membanting pintu ruangan Javier dengan sangat keras.
BRAK....!!!
Javier tidak merasa marah di katakan sebagai pria mesum oleh Alea, dia justru merasa lucu dengan tingkah konyol Alea.
"hahahaha"
Javier tertawa terbahak-bahak dalam ruangannya.
"sepertinya akan seru. baiklah Javier, show time".
Javier berkata dengan sangat angkuh sambil tersenyum seperti sedang merencanakan sesuatu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.TBC...
happy reading...
happy weekend...
*Dede...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
Taz
haha haha haha haha 😂 😂 😂 😂 😂 😂 😂 😂 😂 😂 😂 😂 😂 😂 😂 😂 😂 😂 😂 😂
2021-05-13
1
Handayanie Sari Fulloh
hhhh.. ktawa ngakak saat bilang bos kura2
2021-04-08
1
Sri Wahyuti
Kayaknya akan ramai deh. Orang baru tapi ndak takut" hebat
2021-03-03
1