pagi-pagi sekali Alea bersiap untuk melakukan aktivitasnya. schedule hari ini adalah melamar kerja dan bertemu dengan sahabatnya Dina. Dina adalah sahabat semasa kuliah Alea. semalam dia sudah melihat informasi yang tersebar dalam sosial media jika ada salah satu perusahaan yang bergerak di bidang properti sedang membuka lowongan kerja,
'DI CARI SEORANG SEKRETARIS,
SYARAT:
UMUR MAKSIMAL 25 THN.
PENDIDIKAN TERAKHIR S1 MANAGEMENT BISNIS.
SIAP BEKERJA DI BAWAH TEKANAN'.
begitulah salah satu isi dari info yang di baca oleh Alea.
"pagi ma.. pagi pa".
"pagi juga sayang".
Alea menyapa kedua orang tuanya dengan mengecup pipi kiri dan kanan mereka serta meraih kursi untuk sarapan bersama.
"kok tumben pagi-pagi sudah cantik? mau kemana neng?"
mama Alea bertanya karena tidak biasanya Alea sudah bangun dan telah rapi, biasanya Alea akan susah bangun pagi.
"Alea mau melamar kerja ma".
"bbbyuurrrrrr....."
papa Alea tak sengaja menyemburkan air yang sedang di minumnya, merasa kaget dengan anak satu-satunya itu melamar kerja, mengingat dia belum punya pengalaman kerja sebelumnya.
"serius kamu mau melamar kerja Al?"
papa Alea menyangsikan keinginan Alea, dan Alea menganggukan kepalanya dengan mantap.
"kenapa tidak magang saja di Perusahaan papa sih Al? nanti papa akan memberikan kamu jabatan yang tinggi".
"oh no.. no.. pa, Alea gak mau. Alea mau belajar mandiri pa, ma".
"ha?"
mama Alea cuma bisa melongo tak percaya dengan keinginan anak semata wayangnya itu.
"tapi kamu belum pernah kerja sebelumnya Al, apa tidak sebaiknya kamu magang dulu di perusahaan papa?"
"itu dia yang aku gak suka pa, aku gak mau hidup dengan bayang-bayang papa".
Alea benar-benar keras kepala, dia tetap kekeuh dengan keinginannya bekerja di luar dari perusahaan papanya.
"maksud kamu apa Al? bukannya akan menguntungkannu nanti jika kamu magang di kantor papa?"
papa Alea terus marayu anak yang telah di besarkannya selama 23 tahun itu dengan lembut,
"pa, Alea gak mau sukses secara instan pa. Alea mau membuktikan pada diri sendiri kalo Alea tu mampu meski tanpa bantuan dari koneksi papa. dan ya, tolong jangan beritahu pada siapapun mengenai identitas Alea jika nanti papa bertemu Alea bersama bos Alea nanti".
Alea terus bicara sambil memasukan sepotong roti yang telah di olesi slei kacang kesukaannya.
"hedew...., kamu ngomong kaya gitu seolah kamu sudah dapat kerja saja, Al... Al...".
"hehe 😁".
mama Alea berbicara sambil menggelengkan kepalanya dan Alea cuma membalas dengar senyum nyengir kuda menunjukan gigi rapi putih nan bersih miliknya.
"ya sudah Alea berangkat duluan ya ma, pa".
alea meminta izin sambil mencium punggung tangan kedua orang tuanya.
"gak mau bareng sama papa Al? atau kamu bawa saja salah satu mobil di garasi itu".
tawar papa Alea.
"gak, Alea udah mesen taxi online tadi. tuh mungkin udah ada di depan. da pa, ma".
akhirnya Alea pergi dan kedua orangtuanya pun cuma bisa tersenyum.
"mungkin sudah saatnya Alea Mandiri pa, biarkan dia memanfaatkan ilmu yang di pelajarinya semasa kuliah pa".
mama Alea membuka percakapan dengan suaminya itu, merasa anak semata wayangnya sudah dewasa, maka mereka sebagai orang tua hanya bisa mendukung keputusan anaknya.
"mama benar".
kata papa Alea, singkat.
*****
Tibalah Alea di sebuah gedung yang cukup tinggi untuk melamar pekerjaan, gedung itu memiliki 20 lantai. Alea menarik nafas dan mengeluarkan dengan perlahan.
"hufffff... kamu pasti bisa Alea Marwah, semangat!".
Alea menyemangati dirinya sendiri, dan dia berjalan dengan langkah yang antusias. kini tibalah dia dalam gedung yang memiliki 20 lantai itu, lebih tepatnya berada di resepsionis.
"maaf bu, dimana ruang HRD?"
Alea bertanya pada bagian resepsionis kantor itu.
"maaf, apakah anda salah satu yang ingin mengajukan lamaran untuk menjadi sekretaris?"
tanya wanita yang sangat cantik dan seksi itu pada Alea.
"ia".
"baiklah, silahkan anda naik ke lantai lima, nanti anda akan melihat tulisan ruang HRD". jawab wanita yang memiliki tulisan nama Winda pada id card nya.
"ah, terimakasih Bu, permisi".
alea pamit dengan tersenyum ramah pada wanita itu dan di balas dengan senyuman hangat.
Alea menaiki lift dan memencet tombol lantai lima. tak butuh waktu lama, kini Alea sudah berada di depan ruang HRD.
Tok... tok... tok...
"masuk".
jawab seseorang yang berada dalam ruangan itu,
CEKLEK...
Alea memasuki ruangan yang di rasanya akan mengadakan sidang. tubuhnya terasa kaku, badannya sedikit berkeringat, Karena ini adalah pengalaman pertamanya melamar pekerjaan. Alea masih diam dan berdiri, menunggu arahan dari orang yang berada di depannya saat ini.
"silahkan duduk nona....??
"Alea"
"ah, ya nona Alea'.
Alea meraih kursi di depannya dan mendaratkan tubuhnya di kursi itu.
"baiklah nona Alea, silahkan anda letakan berkas anda di meja, saya akan mempelajari data diri anda, dan akan menghubungi anda jika anda di terima untuk mengikuti tes selanjutnya".
terang Andre sang HRD.
"baik pak. terimakasih, permisi".
Alea beranjak pergi dengan perasan bercampur aduk. ada rasa tidak percaya diri untuk diterima, dan ada rasa optimis pula. kedua rasa itu muncul secara bersamaan, hingga Alea melamun sepanjang jalan menuju lift. karena dia berjalan sambil menundukkan kepalanya Alea tidak sadar menabrak seseorang yang berjalan berlawanan arah dengannya.
bug...
PRANK...
handphone milik orang yang di tabrak itu seketika jatuh ke lantai.
"hei,, punya mata gak?!"
"ha?"
Alea merasa kaget dengan suara keras orang itu, dia adalah Javier Alexander CEO perusahaan itu.
"sudah empat mata Masi juga gak bisa lihat jalan!"
gerutu Javier dengan pelan tapi masih bisa di dengar oleh Alea,
"excusemi, saya Masi bisa mendengar tuan dua mata!"
jawab sarkatis Alea.
"baguslah kalau kamu bisa mendengar, setidaknya organ pendengaranmu masih berfungsi, tidak seperti matamu itu!"
jawab Javier dengan santainya membuat Alea meradang,
"kau..."
"sudahlah, aku tidak punya waktu untuk berdebat denganmu nona mata empat".
Alea belum menyelesaikan ucapannya tetapi Javier sudah memotong ucapannya itu dan berlalu pergi begitu saja membuat Alea benar-benar merasa terpojok.
"hu! dasar cowok dingin, ubur-ubur, ikan lele, belut, dan.... apa lagi ya??"
Alea tampak berpikir untuk istilah apa lagi yang akan di berikan pada pria yang baru saja menghinanya itu.
"es batu, ya es batu. sebaiknya dia hidup saja di samudra Antartika supaya dia berteman sama pinguin saja, huh".
Alea menghentakkan kakinya dan berlalu pergi memasuki lift.
******
sedangkan di ruangan lain tepatnya di ruangan HRD Javier masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu membuat sang empunya ruangan merasa kaget.
"astaga! bikin kaget saja!".
"emang Lo pikir gebetan Lo yang sesuka hati yang datang?"
jawab Javier dengan santai namun penuh makna ejekan buat Andre.
"sialan Lo, dia punya nama vir, Naura namanya N..A..U..R..A.."
Andre mengeja nama dari kekasihnya itu agar Javier tidak selalu menyebutnya 'gebetan' atau 'wanitamu'.
"terserah, mana data sekretaris baru gue? gue lagi banyak kerjaan ni, Meli sebentar lagi akan menikah dan berhenti kerja, jadi gue butuh sekretaris baru paling tidak besok"
terang Javier,
"ia tuan pemaksa... nih data sekretaris Lo. karna cuma dia saja yang melamar saat ini, mungkin para wanita gak tertarik sama Lo, mengingat sikapmu yang kaku seperti papan itu".
"sialan Lo!".
Javier melempar kan pena ke wajah Andre, dia tau bahwa Andre sedang mengejeknya.
Javier pun mengambil map berwarna biru di atas meja Andre dan membuka map itu. Javier membuka satu persatu lembaran isi map itu dan betapa terkejutnya dia melihat gambar yang tertera pada lembar terakhir dari isi map itu, seperti tidak asing. Javier tampak berfikir sejenak, menimbang-nimbang dimana dia pernah bertemu dengan wanita yang ada di gambar itu, seketika matanya membulat karena mengingat dengan jelas siapa wanita itu.
"DIA.....!"
begitulah kesan pertama Javier bertemu dengan Alea. kesan yang sangat buruk. Javier menutup map itu dengan senyum penuh kemenangan. entah apa yang di pikirakannya, hanya dia dan Tuhan yang tau.
.
.
.
.
.
TBC....
jangan lupa vote dan likenya ya... tinggalkan komentar dan kritik yang membangun.
* Dede....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
Qomarudin
nyimak dulu
2021-12-14
0
Taz
seru
2021-05-13
1
Sri Wahyuti
Mau ngerjain.
Otaknya ceo yanng berkuasa.diotaknya jahhat melu pada bawahan
2021-03-03
1