**Hallo gays, dalam episode ini saya mencoba memaparkan seputar kehidupan Airin di masa lalu, dan alasan Javier berubah menjadi sosok yang dingin dan arogan. Mengapa dia menjadi tertutup hatinya, menganggap wanita hanyalah mahluk tak kasat mata, baginya wanita hanya membuan-buang waktunya saja.
Happy Reading gays.😊****
Di sebuah restoran mewah tampak seorang wanita yang berparas molek nan cantik jelita. Bukan hanya kemolekan tubuhnya yang cantik, tapi hatinya juga ikut memaparkan kecantikan, menambah poin plus pada dirinya. Dia adalah Airin Pratiwi. Bodynya yang seperti gitar spanyol mengantarkan dirinya menjadi seorang model, dia sangat berbakat pada bidang itu. Dia bercita-cita ingin menjadi model terkenal. Dia selalu berlenggak lenggok di atas catwalk seperti supermodel profesional.
Saat itu Airin sedang makan siang bersama kru nya, karna waktu sudah menunjukan pukul 12.35 saatnya istirahat untuk makan siang. Airin sedang asik menikmati makan siangnya hingga habis tak tersisa. Dia memang sangat doyan makan, tapi anehnya tidak menambah berat badannya. Rahasianya adalah dia selalu rutin mengikuti Yoga. Bukankah dia harus menjaga tubuh idealnya?.
Setelah makan siang para kru meninggalkan Airin di restoran itu, dia masih ingin mengistirahatkan tubuhnya sejenak menikmati minuman dingin yang di sajikan, hingga tak sengaja matanya bertemu dengan dengan sosok pria yang memiliki senyuman manis dan hangat. Mata mereka seketika terkunci. Entah siapa yang memulai tapi tiba-tiba saja mereka sudah saling berhadapan, menatap wajah satu sama lain. Mungkin itu yang namanya hukum daya tarik.😁
"Javier Alexander, panggil saja Javier". Ya, dia adalah Javier Alexander. Sebagai laki-laki dia memberanikan diri memperkenalkan dirinya, mendahulukan perkenalannya. Dia menyodorkan tangannya dan ba' gayung bersambut Airin pun menyambut tangan itu sambil tersenyum.
"Airin Pratiwi, panggil saja Airin". Balas Airin dengan senyuman manisnya.
"Bagaimana jika aku memanggil Anda dengan 'R'?. Bukankah itu sangat cocok untukmu Nona?". Goda Javier sambil mengedipkan matanya membuat Airin tersipu malu.
"Jika itu membuat Anda senang, mengapa aku harus keberatan?". Tutur Airin.
Ya, Saat itu Javier adalah seorang pria hangat dan periang. Hidupnya yang serba berkecukupan tidak membuatnya sombong, dia selalu hangat pada siapapun yang di kenalnya. Memang dia belum memiliki seorang kekasih saat itu, namun benih-benih cinta mulai muncul ketika ia bertemu dengan Airin. Airin membuat hari-harinya lebih berwarna. Javier memang memiliki impian untuk menjadi seorang pebisnis handal, namun dia belum bertekad untuk mengejar cita-citanya itu lebih jauh.
Perkenalan yang berlangsung satu bulan itu membuat Javier semakin memantapkan hatinya untuk menjadikan Airin sebagai kekasihnya. Kali ini dia akan mengungkapkan perasaannya pada Airin.
"Aku harus menjadikannya kekasihku. Aku benar-benar jatuh cinta padanya". Javier bermonolog berpikir akan mengungkapkan perasaannya pada wanita yang membuatnya selalu semangat dalam segala hal. Hingga tibalah saatnya, mereka sedang berada di restoran saat pertama kali mereka bertemu.
"R, aku mencintaimu. Mau kah kau menjadi kekasihku?". Tanya Javier tanpa basa-basi. Airin pun tersenyum sambil menganggukkan kepalanya pertanda dia setuju menjadi kekasih Javier. Dia juga mencintai Javier selama ini, hanya saja dia sebagai wanita tidak mungkin kan dia mendahului Javier?.
"Terimakasih R, aku mencintaimu".
"Aku juga mencintaimu Vir". Balas Airin.
******
Mereka memadu kasih hingga memasuki tahun pertama hubungan mereka. Awalnya hubungan mereka sangatlah lancar, tidak ada orang ketiga di antara mereka. Bahkan mereka saling mengenalkan diri pada orang tua masing-masing. Dan beruntungnya kedua orang tua mereka menerima hubungan itu dengan hangat. Terutama orang tua Airin, mereka berharap banyak pada hubungan itu. Hingga Airin memberanikan diri untuk mengajak Javier menikah.
"Vir, kapan kita akan meresmikan hubungan kita?". Tanya Airin dengan menyandarkan kepalanya pada bahu Javier.
"Sabar sayang, aku masih harus menyelesaikan banyak hal. Setelah itu baru kita pikirkan rencana kedepannya". Balas Javier sambil mengusap hangat kepala Airin.
"Baiklah, aku akan menunggu momen itu sayang". Tutur Airin dengan manja.
Saat itu alasan Javier masih di terima dengan lapang oleh Airin. Namun setelah memasuki tahun kedua hubungan mereka, keduanya sangat jarang bertemu. Mereka sibuk dengan urusan masing-masing, terutama Javier. Dia semakin menguatkan tekadnya untuk membangun kerajaan bisnisnya. Namun hal itu tidak membuat Airin bahagia, baginya Javier telah berubah. Intensitas pertemuan mereka menjadi sangat kecil, Hinga dia bertemu dengan seorang pria yang membuatnya nyaman. Dia adalah Aditya Pratama, seorang direktur di sebuah perusahaan Garmen di kotanya. Aditya adalah salah satu sahabat Javier, Alex dan juga Andre. Mereka berteman sejak kecil, tapi Alex dan Andre adalah sahabat Javier ketika SMA.
Aditya adalah seorang pria sombong dan angkuh juga agresif. Dia sudah di anggap sodara oleh Javier, bagi Javier Aditya adalah adik kecilnya. Namun di luar dugaan, Airin jatuh cinta pada sosok Aditya. Entah apa yang di sukai dari pria sombong itu, tapi yang jelas Airin di buat bertekuk lutut ketika itu. Sampai hubungan terlarang yang terjalin di antara kedua di belakang Javier. Mami Javier yang merasa curiga akan hubungan Airin dan juga Aditya menjadi lebih waspada. Namun keduanya menampik hubungan itu. Ketika mami Javier bertanya perihal hubungan mereka, keduanya berdalih dengan mengatasnamakan 'Sahabat'. Tentu saja mami Javier tidak percaya begitu saja. Wanita paruh baya itu terus merasa curiga dengan Aditya yang hampir tiap hari datang ke rumah Javier meskipun Javier sedang berada di luar negeri guna membantu papinya mengurus perusahaan yang disana. Karena Airin juga sementara waktu tinggal di rumah Javier, selama Apartemen miliknya di renovasi. Karena jarak antara rumah orang tua Airin sangatlah jauh dengan tempatnya bekerja, jadi Javier mengajak Airin tinggal di rumahnya untuk sementara waktu. Awalnya mami dan papi Javier menolak, Karena takut akan terjadi sesuatu yang melanggar norma di negaranya, tapi Javier tidak patah semangat untuk terus meyakinkan kedua orangtuanya itu. Dan pada akhirnya mereka menyerah, mami Javier menyetujui hal itu dengan catatan Airin harus tidur terpisah dengan Javier dan Javier tidak boleh masuk kedalam kamar Airin hingga mereka menikah kelak nanti.
*****
Airin dan Aditya sering menghabiskan waktu di taman belakang rumah Javier. saat itu Susana rumah sedang sepi. mami Javier sedang ke salon langganannya, dan papi Javier sedang berada di luar negeri bersama Javier.
"Dit, kita jangan seperti ini. Nanti Mami dan Papi Javier lihat".
"Apa kamu takut sayang?". Jawab Aditya dengan senyuman khas miliknya.
"Tentu saja aku takut". Balas Airin dengan ketus.
"Baiklah, bagaimana kalo kita ke Hotel XX?. Kita akan menghabiskan waktu disana". Tutur Aditya dengan cara berbisik di telinganya Airin.
"Baiklah, aku ganti baju dulu".
Tak butuh waktu lama keduanya pun telah sampai di sebuah Hotel Berbintang lima. Keduanya memesan satu kamar Hotel untuk di gunakan. Tanpa disadari ada pasang mata yang tanpa sengaja menangkap sosok keduanya.
"Airin, Aditya. Sedang apa mereka di hotel ini?. Apa mereka tau aku sudah pulang dan akan mengejutkanku disini?". Javier bermonolog sambil tersenyum. Dia merasa kedua orang kesayangannya itu akan memberinya surprise. Namun senyuman yang tadinya menghiasi wajah Javier perlahan meredup ketika melihat Aditya merangkul pinggang Airin dengan posesif, bahkan Aditya mencium pipi Airin tanpa memikirkan disekitarnya.
"Astaga, apa yang sedang mereka lakukan. Jangan-jangan----. Ah tidak-tidak, aku harus mengikuti mereka". Javier mulai gusar, hatinya merasa sakit ketika melihat dua orang yang begitu disayanginya berada di hotel.
Javier terus mengikuti Airin dan juga Aditya hingga tibalah dia di depan pintu kamar yang tadi di masuki oleh keduanya. Javier tampak berpikir dan menimbang-nimbang apakah dia akan mendobrak keras pintu itu atau mengetuk seperti pelayan hotel untuk meminta penjelasan. Sampai akhirnya Javier tiba pada titik kemarahannya ketika mendengar suara wanitanya menyebut kata 'Sayang'. Kata yang sering di ucapkan untuknya. Javier menggendor keras pintu kamar itu hingga orang yang berada didalamnya keluar dan tampaklah Aditya dengan wajah terkejutnya.
"Javier"
'Bug..
"Aaaaaakkkk---". Javier memukul Aditya, dengan satu hantaman Aditya roboh ke lantai.
"J-vier". Airin menyebut nama Javier dengan suara bergetar.
"Kalian brengsek, ********. Dasar wanita mur*h*n. Cui". Javier meluapkan emosinya dan meninggalkan pasangan selingkuh itu dengan perasaan hancur. Sebagai laki-laki harga dirinya hancur.
******
Semenjak insiden memalukan itu Javier lebih sering pendiam hingga mengubah karakter hangatnya menjadi sosok yang dingin, arogan dan juga angkuh. Jika pria lain menghabiskan waktunya untuk minum minuman keras ketika patah hati, berbeda dengan Javier, dia justru menyibukkan dirinya dengan berbisnis. Dia bertekad untuk melebarkan sayapnya dan tidak akan memberi ampun pada lawan bisnisnya yang berusaha untuk menjatuhkan dirinya, termasuk perusahaan garmen milik Sulistyo Pratama ayah dari Aditya Pratama yang sudah di anggap ayah olehnya.
Mami dan papi Javier sudah menduga jika hal ini akan terjadi, hanya saja kedua orang tua paruh baya itu tidak ingin mengikut campur urusan pribadi anaknya, bagi mereka biarlah Javier yang melihatnya sendiri kenyataan pahit itu.
Javier terus menyibukkan dirinya dengan bekerja hingga dia membangun perusahaan induk di daerah Jakarta pusat, perusahaan yang saat ini di tempatinya. Dia memberi nama perusaan itu 'Javier contruction'.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC.
Jangan lupa silahkan vote dan likenya ya Readers jika kalian menyukai cerita babang tamvan Javier Alexander.😊
*Dede....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
Dahfianda Irsandi
mengharukan thor😭😭😭
2020-10-28
2
Nour Janah
like💪💪💪👍
2020-10-21
1