sudah tua

Mobil Mercedes-Benz C200 hitam melaju meninggalkan Alaric High School, membawa mereka menuju rumah yang penuh kenangan—dan mungkin juga penuh dengan ketegangan.

***

>Tiba di Rumah Mommy Evelyn<

Setelah menempuh perjalanan hampir satu jam, mereka akhirnya tiba di sebuah mansion bergaya klasik yang berdiri megah di tengah taman yang luas. Pilar-pilar besar menghiasi bagian depan, sementara jendela tinggi memberikan kesan elegan yang khas.

Evelyn menatap rumah itu dengan kagum dan senang kalau melihat sang Mommy tengah menyirami bunga-bunga milik nya.

"Eve ke Mommy dulu ya kak"ucap Evelyn mendongak menatap Jazziel.

" Iya, kakak tunggu di dalam sama Daddy "balas Jazziel.

" Iya kak, dadah"

Saat mereka mendekati pintu utama, seorang pelayan membukakan pintu untuk mereka. "Selamat datang, Nona Evelyn."ucap salah satu maid yang berada di belakang Mommy Elyna, membuat Mommy Elyna menoleh ke belakang karna ucapan maid itu.

" Loh sayang,"kaget Mommy Elyna memberikan selang kepada maid, dan berganti mengecup dan memeluk sang anak.

"Kok kesini ngak kasih kabar dulu?" tanya Mommy Elyna.

"Kejutan! Hehe habis nya Evelyn kangen" manyun Evelyn.

"Kamu ini, padahal semalam juga ketemu" kekeh Mommy Elyna, anaknya sudah punya suami tapi masih saja nempel pada diri nya.

Evelyn tersenyum kecil. "Abis,setiap Evelyn bangun tidur ngak ada Mommy."

Mereka masuk ke dalam, Mommy Elyna langsung membawa Evelyn ke Living room di San aku ga ada Daddy Alexander,Winston dan Jazziel. Karpet merah yang lembut, lampu kristal yang menggantung di langit-langit, dan aroma teh yang khas menyambut mereka.

"Evelyn, sayang."

Evelyn tersenyum tipis sebelum berjalan mendekat dan memeluk Daddy nya dengan cepat. "Daddy."

"Aduhh...princess Daddy kok makin manja"

"Bocil mah manja Dad" ejek Winston.

"Kakak juga bocil wle" balas Evelyn.

"Badan kekar gini di katain bocil" ucap Winston tak terima.

"Kan kakak manja ke Mommy juga wleee" ejek Evelyn.

"Heh! kamu ya...dasar bocil"sudah lah Winston harus ngalah, memang begini dia sayang adiknya tapi adiknya kadang bikin kesal.

Mommy Elyna menyipitkan mata sebelum mengangguk. "Mari kita bicara di ruang makan."

Evelyn dan Winston saling bertukar pandang dengan tatapan tajam sebelum mengikuti wanita itu ke ruang makan yang luas.

 

Makan Malam yang Penuh kehangatan

Mereka duduk di meja panjang yang dihiasi dengan lilin dan peralatan makan mewah. Pelayan menuangkan anggur untuk Mommy Elyna, sementara Evelyn dan Jazziel memilih teh.

Mommy Elyna memandang mereka dengan tenang sebelum akhirnya berbicara. "Jadi, bagaimana nih, kapan Mommy bisa gendong cucu?"

Ucapan Mommy Elyna membuat Winston dan Jazziel tersedak.

Uhuk

Uhuk

"Kakak makannya pelan-pelan saja, kan makanannya masih banyak, jadi tersedak kan" ucap Evelyn memberikan Jazziel minum.

"Mommy" kesal Winston.

"Kamu ini, kenapa? mommy benar kan, kamu nya aja yang lebay" ucap Mommy Elyna.

"Sudah Mom, princess kita masih kecil" ujar Daddy Alexander.

Sementara Evelyn tak mengerti dengan berbicaraan mereka sudah lah jangan sampai otak polos Evelyn ternoda.

"Oh,bagaimana tadi di sekolah"tanya Daddy William

"Baik," jawab Jazziel singkat.

"Eve senang sekolah, terus Evelyn sudah punya sahabat tau Mom" ujar Evelyn bersemangat.

Mommy Elyna mengangkat alis. "Hanya itu? Tidak ada cerita menarik?"

"Aaaa....Mommy hiks" runtuh sudah pertahan Evelyn untuk tidak menangis. Ia menangis membuat Jazziel, Daddy William , dan Winston bingung tiba-tiba Evelyn menangis dan berhambur ke dalam pelukan Mommy Elyna.

"Sudah, tidak apa-apa sayang" ujar Mommy Elyna lembut.

"Hiks Mommy, Evelyn takut" cicit Evelyn.

Mommy Elyna menanyai Evelyn seperti tadi hanya ingin mendengar cerita dari Evelyn apakah Evelyn akan jujur pada nya atau tidak, mengenai keseharian nya di sekolah tanpa Evelyn tau Mommy Elyna tau jika anaknya dapat surat dan di ancam.

Mommy Elyna mengusap punggung Evelyn sampai-sampai Evelyn tertidur karna lelah menangis dan berakhir Jazziel memindahkan Evelyn ke kamar.

***

Daddy William menyandarkan punggungnya ke kursi. "Dan bagaimana dengan gosip di sekolah? Kudengar kau mulai mendapat perhatian yang tidak diinginkan."

Jazziel memasang wajah datar. "Dari mana Daddy tahu?"

Daddy William tersenyum tipis. "Aku selalu memiliki sumber informasi."

Jazziel akhirnya angkat bicara. "Saya bisa memastikan bahwa Evelyn tidak dalam bahaya."

Daddy William menatapnya tajam. "Oh? Kau yakin bisa melindungi putri ku, Jazziel?"

"Bahkan kau sudah kecolongan "lanjut Daddy William

Jazziel bisa merasakan ketegangan di udara Daddy William memang terkenal tajam dalam memilih kata-kata terkecuali pada sang istri dan putri bungsunya Evelyn.

Jazziel tidak menunjukkan ekspresi apa pun. "Saya yakin, Daddy."

Daddy William tersenyum kecil sebelum akhirnya beralih ke topik lain. "Baiklah. Tapi itu bukan alasan utama pembicaraan kali ini."

Jazziel mengernyit. "Lalu apa?"

Daddy William meletakkan cangkir tehnya dan menatap Jazziel dengan serius. "Aku ingin membahas masa depan kalian."

 

Masa Depan yang Tak Terduga

"Apa maksud Daddy?" Jazziel bertanya dengan waspada.

Daddy William melipat tangannya. "Kalian sudah menikah, tapi bagaimana dengan rencana setelah lulus? Apa yang akan kalian lakukan? Apakah kalian akan terus menyembunyikan pernikahan ini? dan Evelyn yang setiap hari selalu di usik oleh tikus itu"

Jazziel terdiam sejenak.

Jazziel menatap Daddy William . "Daddy tenang saja, Jazziel tau."

"Kamu tau kenapa diam saja huft" Daddy William menghela nafas.

Jazziel terkekeh"Daddy jangan khawatir, Jazziel sudah mengurus itu tinggal menunggu waktu yang tepat untuk membuat tikus itu jera".

Daddy William kemudian berdiri. "Aku akan memberikan waktu untuk kamu segera membereskan tikus itu. Tapi aku ingin,jangan sampai putri ku terluka dan terlibat."

Jazziel tetap tenang. "Hahaha apa kau tau Dad, Evelyn itu ada sisi lain yang belum kalian ketahui, bahkan aku sendiri sempat terkejut."

"Apa maksud mu Jazziel "ucap Daddy William menahan kesal, apa yang ia tak ketahui dari putri kecil nya

" Daddy akan mengetahui nya suatu saat"jawab Jazziel.

"Daddy harap kamu bisa melindungi Evelyn dan menyayangi nya seperti dia di beri perhatian oleh keluarga nya" ucap Daddy William.

"Daddy lagi bahas apa sih Dad?" tanya Mommy Elyna yang muncul di belakang Daddy William setelah menemani Evelyn tidur.

"Bukan bahas yang penting kok Mom, cuma bincang-bincang ringan" balas Daddy William.

"Jazziel, kamu malam ini nginep sini kan?" tanya Mommy Elyna.

"Iya Mom" jawab Jazziel.

"Ya sudah sana, kamu ganti seragam kamu, oh ya sekalian gantikan seragam Evelyn juga ya" ujar Mommy Elyna.

"Ya Mom, Jazziel ke kamar dulu" pamit Jazziel.

Setelah Jazziel pergi ke kamar Evelyn, Mommy Elyna bertanya pada Daddy William.

"Dad"

"Ya sayang,." balas Daddy William.

"Aduh Mommy lupa mau tanya apa" ucap Mommy Elyna yang tiba-tiba lupa ingin menanyakan apa tadi.

"Mommy...Mommy..., kita sudah tua jadi sering lupa"ujar Daddy William.

" Iya yah, tak terasa kita udah tua aja hahaha tinggal nunggu gendong cucu aja, ya kan Dad"

"Gimana kalo Winston kita suruh nikah aja Dad, biar kasih kita cucu, Evelyn masih kecil Dad" usul Mommy Elyna.

"Boleh juga ide Mommy,tinggal seleksi calon buat Winston aja Mom" balas Daddy William.

✧・゚: \*✧・゚:\*

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!