"Daddy...."Evelyn menatap sang Daddy yang berjalan ke arahnya di ikuti papah Javaz juga Jazziel.
"Ada apa sayang nya Daddy?"tanya Daddy Wiliam pada Evelyn.
"Evelyn jadi nikah sama kak Ziel kan" Evelyn menatap sang Daddy.
"Kalo Evelyn sembuh ya..." ucap Daddy Wiliam
"Beneran Dad?Eve mau sekolah juga bareng kak Ziel sama kakak juga boleh kan?"tanya Zoya.
"Iya...boleh,tapi setelah kamu sembuh"ujar Daddy Wiliam pada sang putri yang sangat menginginkan sekolah biasa dan ingin cepat menikah dengan anak sahabatnya itu.
"Kak Ziel..."panggil Evelyn menatap Ziel yang berdiri di samping sang Daddy.
"Iya ada apa Eve?"jawab Jazziel.
"Eve mau nya nikah nya besok kak..."rengek Evelyn dengan raut wajah memohon ynag membuat Jazziel tak bisa menjawab tidak.
"Dad...boleh ya...ya...ya..."mohon Evelyn menggenggam tangan Daddy Wiliam.
"Sayang...kamu kan belum sembuh"ucap Daddy William memberi pengertian dan itu malah membuat Evelyn menangis.
"Hiks Daddy jahat! Evelyn mau nya besok!besok!"kekeh Evelyn dengan menangis meraung-raung.
"Sayang...hey ini Mommy"ujar Mommy Elyna menenangkan Evelyn dengan memeluk Evelyn yang terus memberontak dan manangis yang mana itu membuat Evelyn lama kelamaan merasakan sakit pada kepala nya.
"Mommy....sakit..."lirih Evelyn sebelum kesadaran nya menghilang dan melemas di pelukan Mommy Elyna.
"Evelyn!sayang..."ucap Mommy Elyna yang merasakan tak ada pergerakan di dalam pelukan nya.
"Dad! panggil Dokter"panik Mommy Elyna segera membaringkan Evelyn di kasur.
"Gavin bagaimana keadaan Evelyn?"tanya mommy Elyna pada dokter Gavin adik suami nya.
"Aku saranin jangan turuti saja dulu mau Evelyn, takut nya Evelyn jadi kepikiran dengan keinginannya yang tak terpenuhi dan itu membuat luka di kepalanya seketika sakit karna tekanan pikiran nya"ucap Dokter Gavin pada Mommy Elyna dan itu semua di dengar oleh semua orang yang ada di ruangan itu kecuali Evelyn yang masih belum sadar.
"Tapi...aku cuma takut anak ku kenapa-kenapa Gavin"ucap Mommy Elyna.
"Mom, jangan khawatir ada bawahan Daddy yang akan menjaga. Evelyn nanti"ujar Daddy Wiliam merangkul mommy Elyna.
"Ada Wins yang jagain adek di garda terdepan nanti"timpal Winston.
"Mommy jangan khawatir ada Jazziel juga bakal dua puluh empat jam selalu di samping Evelyn nanti"ucap Jazziel.
"Iya, kamu ngak usah khawatir Elyna nanti aku selalu pantau dan berkunjung ke mansion Jazziel buat liat Evelyn nanti"ucap bunda Gisel ynag membuat mommy Elyna agak nya sedikit lega dan tak terlalu khawatir karna
banyak yang menjaga dan mengawasi putri bungsunya jika ia tak ada di sampingnya.
"Mom,dad Jazziel cuma mau ngasih saran aja bagaimana kalo pernikahan aku sama Evelyn itu private aja karna pasti kalian tau kalo banyak musuh kita di mana-mana"ujar Jazziel serius.
"Daddy setuju"ucap Daddy William
"Mommy setuju apalagi ini menyangkut keselamatan Evelyn"ucap Mommy Elyna
"Ayah dan bunda setuju-setuju aja kalo gitu"sahut Bunda Gisel.
"Kalo ada publik yang tanya tentang hubungan aku sama Evelyn nanti tinggal bilnag aja kalo kita itu tunangan"ucap Jazziel memberi ide.
"Iya apalagi pasti nanti publik bertanya-tanya tentang kedekatan kalian nanti di sekolah pastinya banyak yang ingin tau"timpal Winston.
"Iya bener Will,lagi pula rumor tunangan mereka belum ada kan dan itu bisa buat alibi buat nyembunyiin status mereka nanti"timpal Ayah Javaz.
"Eunggh"leguh Evelyn yang sudah membuka matanya membuat para orang tua mendekat ke brangkar Evelyn.
"Mommy~" panggil Evelyn.
"Ya sayang,kamu butuh sesuatu?"tanya Mommy Elyna.
"Minum"lirih Evelyn yang merasakan tenggorokan nya kering.
Mommy Elyna membantu Evelyn minum setelahnya ia merebahkan badan Evelyn untuk tiduran lagi.
"Kak Ziel" panggil Evelyn dengan bibir melengkung ke bawah.
Jazziel yang sedang berbicara dengan Winston pun mendekat ke brangkar Evelyn karna Evelyn memanggilnya.
"Iya...kamu mau apa?" tanya Jazziel.
"Mommy sama Daddy jahat" kesal Evelyn tiba-tiba dan menutup wajahnya dengan selimut yang ia pakai.
"Hey...Eve...Mommy dan Daddy kaya gitu pasti ada alasan nya kan" ucap Jazziel memberi pengertian pada Evelyn memancing Evelyn untuk bertanya apa alasan nya.
"Tapi Mommy sama Daddy ngak kabulin permintaan Eve"
"Coba Eve tanya Mommy dan Daddy,kenapa permintaan Eve ngak di kabulin" ucap Jazziel.
Setelah Jazziel berkata Evelyn membuka selimut yang tadi menutup wajahnya dan langsung menatap Mommy dan Daddy nya yang duduk di samping kirinya.
"Sayang....Mommy sama Daddy ngak bilang ngak kabulin permintaan kmau sayang,tapi Mommy sama Daddy cuma mau kamu sembuh dulu baru Mommy sama Daddy kabulin permintaan kamu" ucap Mommy Elyna membuat Evelyn memeluk sang Mommy.
"Mommy....Daddy, maafin Evelyn ya" ucap Evelyn dengna mata yang sudah berkaca-kaca.
"kamu ngak salah princess,don't cry princess" ucap Daddy William mengusap kepala Evelyn sayang.
"Evelyn ngak nangis kok" balas Evelyn dengan bibir yang mengucut ke depan membuat semua orang di ruangan gemas.
"Tapi....beliin Evelyn jely ya"pintar Evelyn dengan mengeluarkan keinginan nya.
"Nanti Daddy beliin"balas Daddy Wiliam.
"Wins ngak di ajak pelukan nih"ucap Winston dengan pura-pura merajuk membuat Jazziel geli melihat tingkah temannya beda hal nya dengan para orang tua yang tertawa melihat wajah masam Winston.
"Iiih makanya kak Wins sini dong, katanya mau ikut peluk" ucap Evelyn merentangkan tangan kanan nya agar Winston bergabung.
"Iih lucu~kaya teletubbies"celetuk bunda Gisel gemas mencubit lengan sang suami.
"Iya bun lucu, tapi jangan cubit papah juga kali bun"ucap Jazziel yang melihat papahnya kesakitan tapi di tahan.
Papah Javaz bernafas pelan untung ada anaknya yang menyelamatkan nya dari cubitan maut emak-emak batin nya.
"Aduh, he he maaf pah"ucap bunda Gisel cengengesan dan mengelus hasil cubitan nya yang ya... lumayan banyak membuat lengan papah Javaz memerah.
Pelukan teletubbies saat ini sudah terlepas di ganti dengan kepanikan yang tadi berpelukan dengan Evelyn,Winston segera memencet tombol agar dokter datang.
Kini Dokter Gavin tengah menganti infus Evelyn yang lepas dan itu di lewati banyak drama dahulu karna Evelyn yang yang takut jarum dan darah dan terus menangis karna tadi melihat darah banyak dari tangannya yang di infus lepas,jadi terpaksa deh Evelyn di bius dahulu agar tak panik dan takut saat suster memasangkan infus lagi di tangan Evelyn.
Para orang tua,Jazziel,dan Winston bernafas lega karna akhirnya drama berakhir.Asal kalian tau saja Evelyn tadi terus memberontak dan sampai berlari ke luar ruangan dan adanya drama hilangnya Evelyn ynag ternyata bersembunyi di kamar mayat hiiii.
༶•┈┈⛧┈♛ ༶•┈┈⛧┈♛༶•┈┈⛧┈♛
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments