sinting

Saat fajar mulai menyingsing, mansion Alaric masih diselimuti ketenangan. Cahaya keemasan dari sinar matahari perlahan menyusup melalui jendela-jendela besar kaca, membangunkan Evelyn yang masih terlelap dalam balutan selimut sutra. Ia membuka matanya perlahan, mendapati Alexander masih tertidur di sampingnya, wajahnya damai dalam cahaya pagi.Evelyn mengagumi ketampanan Jazziel,.

Evelyn tersenyum kecil, mengingat segala yang terjadi semalam—tawa, tarian, kembang api, dan sumpah setia yang mereka ikrarkan. Hatinya dipenuhi kebahagiaan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Dengan lembut, ia menyentuh tangan Jazziel,membuat mata pria itu pun terbuka.

"Selamat pagi, Nyonya ," ucap Jazziel dengan suara serak khas pagi hari.

Evelyn tertawa kecil. "Eve masih belum terbiasa dengan itu," katanya, matanya berbinar.

Jazziel menariknya ke dalam pelukan, mendekapnya erat. "Kau akan terbiasa, karena aku akan memanggilmu begitu setiap hari," katanya sebelum mencium keningnya.

"Akh Eve ngak mau di panggil nyonya" rengek Evelyn dengan bibir yang mengucut ke depan.

"Terus mau nya apa sayang?" tanya Jazziel dalam hatinya gemas dengan Evelyn.

"Emm,nona muda atau Evelyn saja bagaimana?" gumam Evelyn dengan tangan kanan bertopang pipi kanan nya seolah tengah berpikir.

"Aku panggil kamu sayang aja gimana? terus...emmm para maid panggil nya nona bagaimana? setuju?" ucap Jazziel.

"Iya gitu saja Eve mau, tapi kakak jangan panggil Eve sayang di sekolah" ucap Evelyn dengan menunjukkan wajah garang nya, tapi bukan nya Jazziel takut malah terkekeh melihat raut wajah Evelyn yang terlihat lucu di mata nya.

"Kok ketawa?" tanya Evelyn.

"Hahaha kamu itu istri tergemasku"balas Jazziel dengan mencubit pelan hidung Evelyn.

"Ini di mana lagi kak"tanya Evelyn yang mengedarkan pandangannya memindai sekitar yang terlihat asing tapi nyaman.

"Ini di kamar kita"jawab Jazziel.

" Ini Indonesia"ucap Evelyn dengan mata yang melebar lucu.

"Iya,kamu tadi pagi tidur nyenyak jadi aku ngak tega bangunin kamu buat turun dari jet," ujar Jazziel.

"Eve ngak tau kalo udah sampai" ucap Evelyn.

"Kamu tidurnya nyenyak banget kayaknya efek capek" ucap Jazziel.

Tak lama kemudian, seorang mengetuk pintu,.

"Jazziel, Evelyn...bangun kalian harus sekolah"ujar seseorang dari luar kamar membuat Jazziel bangkit menuju pintu.

"Bun,Jazziel sama Evelyn siap-siap dulu" ucap Jazziel pada Bunda Gissel.

"Jangan lama Jazziel,ini hari pertama Evelyn masuk sekolah" kata bunda Gissel.

"Hem" balas Jazziel setelah nya menutup pintu kamar nya.

"Dasar anak itu" gerutu bunda Gissel.

Jazziel saat ini tengah bermain ponselnya sembari menunggu Evelyn mandi.

"Kak baju Eve mana?" tanay Evelyn yang sudah selesai mandi dan hanya berbalut bathrobe pink bergambar pita.

"Ini baju kamu"tunjuk Jazziel pada kasur yang sudah tersedia baju seragam nya dan ada juga milik Jazziel.

" Eve ganti di mana?"tanya Evelyn bingung pada Jazziel.

"Kamu ganti di balik kaca dekorasi pink"ucap Jazziel menunjukkan kaca yang dia masuk dan membawa telapak tangan Evelyn dan Jazziel itu di tempelkan pada kaca dan secara tiba-tiba kaca itu terbuka menampilkan walk-in closet bernuansa pink kesukaan Evelyn.

(gambaran walk in closet milik Evelyn ini baru bagian luar belum dalam-dalam nya ada juga loh lemari penyimpanan boneka lucu-lucu nya next di cerita selanjutnya)

" Wahh lucu, Eve suka"ucap Evelyn.

"Kalo kamu senang kakak juga senang" kata Jazziel.

"Ini punya Eve" ujar Evelyn.

"Iya sayang, kakak sengaja minta walk-in closet nya semirip mungkin sama di kamar kamu" ucap Jazziel.

"Terima kasih Kak Ziel" ucap Evelyn di akhiri ciuman singkat di pipi kanan Jazziel.

Cup

***

Kini Jazziel dan Evelyn tengah duduk berdampingan di meja makan bersama dua keluarga sekaligus yaitu Alexander dan

Di meja makan sudah tersedia beberapa sarapan pagi ini—teh hangat, croissant renyah, madu, dan buah segar. Evelyn, Jazziel, dan yang lainnya menikmati makanan nya , dan sesekali Opa berbincang ringan tentang rencana mereka setelah pernikahan.

"Bagaimana El?" tanya Papah Javaz dengan nada menggoda.

Jazzielmenyesap tehnya sebelum menjawab, "Bagaimana apa? ."Jazziel menjawab dengan malas pertanyaan sang Daddy.

Grandma Ele(nenek Jazziel) menggeleng sambil tersenyum."Javaz apa-apan kamu ini."

Jazziel menatap sang Daddy sinis. "Dasar keturunan Alaric," kata Oppa Theo(kakek Evelyn).

"Mommy...kenapa sih?"tanya Evelyn berbisik pada Mommy Elyna yang duduk di samping nya.

" Ngak papa sayang"jawab Mommy Elyna.

"Sekarang sudah hampir jam tujuh,nanti Evelyn di sekolah kalau perlu apa-apa bilang suami mu ya" ucap Granpa Edmund (kakek Jazziel).

"Kamu jaga Evelyn, jngan sampai pulang-pulang ada lecet sedikitpun, awas kamu" ucap Daddy William.

"Daddy"ujar Mommy Elyna penuh tekanan dan mencubit perut sang suami membuat Daddy William meringis sambil tersenyum.

" Daddy kenapa?"tanya Evelyn menatap Daddy nya heran.

"Daddy mu memang sinting sayang" ucap Granma Ele.membuat yang lain tertawa.

*・゚゚・*:.。..。.:*゚:*:✼✿  

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!