secret marriage

Malam ini, mansion keluarga Alexander bersinar lebih terang dari biasanya. Cahaya lampu kristal memantul di lantai marmer putih, sementara lengkungan mawar putih dan lavender menghiasi setiap sudut ruangan. Di tengah aula utama yang luas, sebuah pelaminan megah berdiri, dihiasi kain sutra dan untaian berlian yang memantulkan kilauan lembut di bawah sinar lampu gantung.

Keluarga besar Alexander dan Keluarga besar Alaric hadir memeriahkan acara sakral yang akan di laksanakan hari ini, mengenakan gaun dan setelan terbaik mereka, memenuhi ruangan dengan suara tawa dan obrolan pelan antar keluarga. Meja-meja bundar dihiasi taplak sutra, lilin tinggi di dalam tempat lilin perak, serta rangkaian bunga yang dirancang dengan sempurna. Di atas piring porselen berlapis emas, hidangan mewah siap disajikan, dari lobster panggang hingga mousse cokelat berlapis emas tipis.

Ketika denting piano mulai mengalun, semua mata tertuju ke tangga marmer yang melengkung. Di sana, Evelyn ya setelah sepekan di rawat di rumah sakit Evelyn di perbolehkan pulang dan tepat sehari istirahat di mansion esok nya di adakannya pernikahan Evelyn dan Jazziel tepatnya hari ini hari sabtu yang cerah seolah mendukung hari bahagia mereka, sang pengantin wanita, muncul dengan gaun putih gading yang menjuntai anggun, dihiasi bordiran halus dan butiran mutiara. Wajahnya berseri, matanya berkilau penuh kebahagiaan. Di bawah, Jazziel, sang pengantin pria mengenakan setelan hitam klasik yang sempurna, berdiri menunggunya dengan senyum lembut dengan mata yang berbinar, menatap calon istrinya dengan penuh cinta. Jantungnya berdegup kencang, bukan karena gugup, tetapi karena kebahagiaan yang meluap-luap.

Langkah demi langkah, Evelyn turun, merasakan setiap detik yang terasa seperti mimpi. Di altar yang dikelilingi lilin dan kelopak mawar,Saat mereka berdiri berhadapan, sang pendeta tersenyum dan mengajak mereka untuk mengucapkan janji suci.

Dengan mata berkaca-kaca, Jazziel menggenggam tangan Evelyn dan berkata, "Aku berjanji untuk mencintaimu dalam segala keadaan, baik dalam suka maupun duka, dalam kelimpahan maupun kekurangan. Aku akan menjadi sahabat, pelindung, dan pendampingmu sepanjang hidupku."

Evelyn tersenyum, air mata haru mengalir di pipinya. Dengan suara bergetar, ia menjawab, "Aku juga berjanji untuk selalu berada di sisimu, mencintai dan menghormatimu, dalam keadaan apapun. Aku akan berjalan bersamamu, berbagi kebahagiaan dan menguatkanmu di saat sulit. Mulai hari ini, aku adalah bagian dari hidupmu, selamanya."

Suasana aula hening, hanya terdengar isak haru para anggota keluarga. Dengan satu kalimat sakral dari pendeta, "Dengan ini, aku menyatakan kalian sebagai suami istri. Kau boleh mencium mempelai wanita," cinta mereka diresmikan.

Sorak-sorai memenuhi ruangan. Sang pengantin pria(Jazziel)mendekat, mencium istrinya(Evelyn) dengan penuh kasih. Mereka melangkah sebagai pasangan suami istri, siap memulai perjalanan baru, dengan janji suci yang akan mereka genggam selamanya.

Malam berlanjut dengan tarian pertama mereka di bawah cahaya lampu gantung, sementara orkestra memainkan melodi romantis. Para anggota keluarga besar dari Evelyn maupun Jazziel bersulang, mengangkat gelas kristal mereka, merayakan cinta yang baru saja diikrarkan dalam kehangatan mansion yang dipenuhi keindahan dan kemewahan.

Di luar, langit malam bertabur bintang, dan di dalam, kebahagiaan memenuhi udara—sebuah malam yang akan dikenang selamanya.

Saat malam semakin larut, para tamu berpindah ke taman belakang mansion yang telah disulap menjadi taman cahaya. Lampu-lampu gantung kecil berkelap-kelip di antara pepohonan, menciptakan suasana magis yang seolah membawa mereka ke dunia lain. Air mancur di tengah taman berkilauan di bawah sinar rembulan, sementara angin malam yang sejuk membawa aroma mawar dan melati.

Di sudut taman, sebuah panggung kecil telah disiapkan. Seorang penyanyi jazz dengan suara merdu mulai membawakan lagu-lagu lembut yang semakin menambah romantisme malam itu. Evelyn dan Jazziel, kini resmi menjadi suami istri, bergabung dengan para anggota keluarga sekaligus keluarga baru, menerima ucapan selamat dengan senyum bahagia dan ada teman-teman Jazziel yang ternyata datang tanpa Jazziel dan Winston ketahui. Mereka berjalan di antara kerumunan, tangan mereka saling bertaut erat, seolah tak ingin berpisah walau hanya sedetik.Jazziel mengajak Evelyn berkenalan dengan teman-teman nya juga menunggu sang ketua mereka.

"Cie lah Bos udah soldout aja" celetuk Cleo.

"Cantik banget istri lo bos" bisik Xavier di telinga Jazziel.

"Kakak nya aja ganteng jelas adik gue cantik lah" ucap Winston.

"Najis"ucap Cleo dan Xavier bersamaan.

"Sayang ini temen aku" ucap Jazziel, ia tau pasti Evelyn sedikit takut jika bertemu dengan orang baru.

"Bu bos, gue Xavier" ucap Xavier memperkenalkan diri dan mengulurkan tangan kanannya yang malah mendapat geplakan dari Winston.

"Evelyn kak" balas Evelyn dengan suara yang pelan tapi karna telinga mereka tajam setajam penglihatan burung elang jadi suara sekecil apapun bisa mereka dengar termasuk suara semut hahaha (canda).

"Woy! ngak usah modus lu,udah ada suami nya" ucap Winston kesal apa-apa an teman nya ini mau Pegang-pegang adik nya.

"Buset dah posesif amat nih brother"ucap Xavier dengan menatap Winston sinis dan mengusap tangannya yang habis di pukul Winston.

"Gue Cleo ganteng"

"Evelyn kak" balas Evelyn dengan tersenyum manis.

"Deg!" ucap Cleo tiba-tiba yang mendramatis.

"Lo gila ya"ujar Winston.

"Gila sih, senyumannya manis banget"ucap Cleo dan ucapan Cleo membuat semua orang di sana tertawa melihat tingkah Cleo.

Tiba-tiba datang lah perempuan cantik mendekati Evelyn dan memberikan sebuah kotak kecil di telapak tangan Evelyn.

" Selamat ya sayang, ini ada hadiah kecil dari aunty "ucap perempuan itu yang merupakan aunty Evelyn yang bernama Jennifer.

" Makasih aunty Jenni"ucap Evelyn senang.

Karna Evelyn terlalu asik berbincang dengan Aunty Jenni Winston dan yang lain pergi mengisi perut tapi Jazziel tak ikut ia tetap menunggu Evelyn dan berdiri di samping Evelyn sesekali ikut berbincang dengan Aunty Jenni.

"Jazziel,awas kamu kalo kamu bikin keponakan Aunty lecet" ucap Aunty Jenni sambil melotot pada Jazziel.

Setelah selesai berbincang Jazziel membawa Evelyn mendekat ke air mancur, seorang pelayan membawakan segelas sampanye untuk Evelyn, sementara Jazziel menggenggam tangannya, membisikkan sesuatu yang membuat pipi Evelyn merona.

"Kamu cantik banget malam ini,I love you" bisik Jazziel tadi yangembuat pipi Evelyn merona karena bisikan Jazziel.

Kemudian, seolah ingin menciptakan momen yang tak terlupakan,Jazziel menarik Evelyn ke lantai dansa di bawah bintang-bintang. Dengan anggun, mereka mulai menari, diikuti oleh para anggota keluarga yang juga turut larut dalam suasana.

Suasana perayaan semakin meriah ketika pesta kembang api dimulai. Langit malam seketika dihiasi letupan warna-warni yang menciptakan bayangan indah di atas kolam besar di taman. Semua mata menatap ke atas, kagum dengan keindahan yang tersaji. Namun bagi Evelyn dan Alexander, keindahan sejati ada di hadapan mereka—dalam tatapan penuh cinta yang mereka bagi satu sama lain.

Saat pesta hampir berakhir, mereka berjalan menuju balkon mansion, menghadap taman yang kini dipenuhi cahaya lembut dari lilin dan lampu-lampu kecil."Eve bahagia banget malam ini, makasih kak," bisik Evelyn sambil menyandarkan kepalanya di bahu Jazziel.

Jazziel mengecup keningnya dengan lembut. "apapun yang buat kamu bahagia akan aku lakukan asal kamu bahagia," jawabnya.

Di bawah langit malam yang penuh bintang, dengan angin lembut yang membawa harapan, mereka berdiri bersama, memulai babak baru dalam kisah cinta mereka—sebuah cerita yang akan terus mereka tulis, hari demi hari, dalam kemewahan dan kehangatan cinta sejati.

°°°°°°°°°°°°°°°°٩( ᐛ )( ᐖ )۶°°°°°°°°°°°°°°

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!