Bab 15: Wanita Kedua

Gavin mengusak kasar rambutnya dengan kesal. "Gak bisa, Sha. Aku udah pergi terlalu lama. Renata bisa curiga!"

Marsha semakin kesal. Ia bangkit dari duduknya lalu menatap Gavin dengan marah. "Pilihannya cuma itu. Kalau enggak kita gak usah pulang sekalian!"

Gavin tidak bisa emosi juga menghadapi wanita keduanya ini. Ia sangat tahu senekat apa Marsha jika keinginannya tidak terpenuhi. "Ya udah."

Ia mulai meraup pipi Marsha dan menciumnya dalam. Sejenak Gavin pun menjauh. Ia usap pipi Marsha dan menatapnya lekat, "biar kamu gak kangen, kita lakuin lagi buat yang terakhir. Tapi seudah ini kita harus pulang ya. Aku janji nanti setiap pulang kerja aku akan ke apartemen kamu kayak biasa. Tolong ngertiin aku, Sha."

Marsha yang sudah dikuasai hsrtnya pun luluh. Ia mengangguk dan kembali mempersatukan bibir mereka. Mereka tak saling melucuti karena mereka harus segera pergi. Namun saat akan memasukkan bendanya Gavin kebingungan, pasalnya pengaman miliknya sudah tak tersedia.

"Gak apa-apa, Mas. Masukin aja," Marsha sudah tidak sabar.

"Aku gak mau ambil resiko," tolak Gavin.

"Mas bisa keluarin di luar nanti," saran Marsha tak sabar. "Kita pernah lakuin beberapa kali tanpa pakai kndm dan gak terjadi apa-apa 'kan?"

Gavin pun tak berpikir panjang lagi. Marsha benar, ada beberapa kali selama setahun ini ia lakukan tanpa pengaman namun semua baik-baik saja selama ini. Hingga akhirnya Gavin pun memasukkan bendanya dan berkonsentrasi agar segera ia menemukan puncak kenikmatan itu. Tak lama keduanya mengerang bersamaan.

"Sh1t. Aku lupa," umpat Gavin saat sadar ia tak menarik bendanya dari milik Marsha yang dimasukinya.

"Gak apa-apa, Mas. Aku gak bakal hamil, kok," Marsha menenangkan.

"Kenapa kamu seyakin itu?" tanya Gavin resah.

"Aku... lagi gak di masa subur," dusta Marsha. Padahal ia sendiri tak yakin. Namun ia tak masalah jika dirinya hamil. Malah Marsha sangat mengharapkannya. Dengan begitu ia akan bisa memiliki Gavin sepenuhnya.

Gavin menghela nafas, ia sedikit lega. Namun meskipun demikian ia belum bisa tenang sepenuhnya.

Kemudian mereka kini sudah berada di dalam pesawat, Marsha memberikan sebuah kotak pada Gavin. "Hadiah buat Mas."

Gavin merasa enggan menerimanya. "Udah aku bilang kamu gak perlu kasih aku macem-macem."

"Aku 'kan pengen ngasih sesuatu sama pacar aku. Masa gak boleh?" rajuk Marsha.

Gavin pun menerimanya dengan ragu.

"Buka dong," pinta Marsha.

Gavin pun membukanya. Ia tercengang melihat sebuah jam tangan mewah di dalamnya.

"Gimana? Mas suka?" tanya Marsha puas melihat ekspresi Gavin yang terkejut.

"Aku gak bisa terima ini," tolak Gavin.

"Mas harus terima. Harus sering dipakai ya."

Selama ini jika mereka sedang bersama, selalu Marsha yang membayar semuanya. Sewa hotel, tiket pesawat, bahkan ke hal-hal kecil seperti makan atau apapun. Gavin tak pernah mengeluarkan sepeserpun uangnya untuk Marsha.

Semua itu karena Gavin tak mau ada jejak di rekeningnya yang bisa diketahui oleh Renata. Marsha sendiri tak keberatan. Itu memang menjadi salah satu syarat yang ia sepakati di awal hubungan mereka. Jadi hingga saat ini, ia belum pernah sekalipun menerima apapun dari Gavin.

"Kamu gak apa-apa, selama ini aku gak pernah ngasih sesuatu buat kamu. Sedangkan kamu sering beliin sesuatu buat aku kayak gini."

Marsha tersenyum senang mendengar pertanyaan itu. "Ini pertama kalinya Mas bilang gitu," ucap Marsha terharu. Lagi-lagi Gavin menunjukkan perasaannya yang di mana ia sudah semakin hangat pada Marsha.

"Aku masih punya hati, Sha. Sedikitnya aku ngerasa gak enak aja."

"Mas gak usah mikirin apapun. Aku gak apa-apa kok. Yang aku butuhin dari Mas adalah kehadiran Mas buat aku. Aku udah cukup dengan setiap pulang kerja Mas datengin aku ke apartemen. Dengan itu aja aku udah seneng banget, Mas."

"Kenapa kamu bisa sesabar ini? Kamu cantik, Sha. Kamu bisa dapetin laki-laki lain yang jauh lebih baik dari aku."

Marsha semakin terharu. Selama ini Gavin selalu dingin padanya. Namun ini pertama kalinya Gavin berkata sesuatu yang menyentuh hatinya. Marsha pun memeluk erat lengan Gavin merasa sangat berterima kasih. "Karena aku cinta sama Mas. Aku gak peduli yang lain. Aku akan sabar sampai Mas bisa lepasin istri Mas dan lebih milih aku."

"Kalau itu gak akan terjadi," tegas Gavin.

Marsha menatap Gavin dengan gemas. "Mas, Mas itu terlalu percaya sama istri Mas. Mas gak pernah berpikir selama Mas gak ada, mungkin aja istri Mas itu punya cowok lain juga."

"Jangan nuduh istri aku sembarangan," tegur Gavin. Ia melepaskan tangan Marsha dengan kesal. "Aku gak suka ya kamu jelek-jelekin Renata."

Setelah itu mood Gavin begitu buruk. Ia mendiamkan Marsha selama perjalanan menuju Bali. Gavin ingin memberitahukan pada Marsha bagaimana posisinya. Marsha hanya akan tetap menjadi yang kedua bagi Gavin. Dan Marsha jangan pernah bermimpi bisa berada di posisi lebih atas dari Renata di hati Gavin.

Akhirnya Marsha tiba di apartemennya. Tak lama ia mendengar kabar bahwa sang ibu berada di Bali untuk mengunjunginya.

"Ngapain sih Mami dateng? Aku ini cape, pengen istirahat," dumel Marsha saat membukakan pintu untuk sang ibu.

Ambar, ibu dari Marsha pun masuk ke apartemen sang putri dengan kesal. "Udah waktunya kamu kembali ke Jakarta. Sampai kapan kamu mau di sini? Terus jujur sama Mami, kamu ke Singapura bareng Gavin 'kan?"

Marsha duduk di sofa dengan malas. Ia sangat tidak suka saat sang ibu mengomentari hidupnya. "Kalau iya kenapa?"

"Mami minta kamu putusin Gavin secepatnya! Mami biarin kamu pada awalnya karena Mami kira kamu cuma main-main aja. Tapi ini udah setahun, Sha. Apa yang kamu lihat dari laki-laki itu sih? Dia jauh lebih tua dari kamu. Dia punya anak sama istri. Sadar, Marsha. Dia gak sepadan sama kita! Kamu harus cari laki-laki yang ada di kalangan kita. Bukan dia yang bahkan gak pernah nganggap kamu!"

"Mami mending pergi aja deh kalau mau komentarin hidup aku! Aku bakal tetap di Bali dan aku gak akan putusin Gavin, paham?!" bentak Marsha.

Ambar kontan tercengang melihat sikap sang putri yang semakin berani membentaknya. "Kalau kamu tetap seperti ini, Mami akan bilang sama Papi kamu tentang ini. Mami gak akan bantu kamu buat nyembunyiin masalah ini lagi."

Terpopuler

Comments

George Lovink

George Lovink

Bangga yach cerita soal selingkuh...jijik

2024-11-25

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Wanita yang Mirip
2 Bab 2: Terpesona
3 Bab 3: Desiran Aneh
4 Bab 4: Sisi Liar
5 Bab 5: Selingkuh itu Indah?
6 Bab 6: Pembenaran
7 Bab 7: Kentara
8 Bab 8: Tersadar
9 Bab 9: Terperangkap
10 Bab 10: Pergi dari Hidupku!
11 Bab 11: Ketahuan
12 Bab 12: Berubah Pikiran
13 Bab 13: Semakin Lepas Kendali
14 Bab 14: Di Pihak Logika
15 Bab 15: Wanita Kedua
16 Bab 16: Menyamarkan
17 Bab 17: Bebaskan
18 Bab 18: Menggantikan Peran
19 Bab 19: Dosa yang Manis
20 Bab 20: Perjodohan
21 Bab 21: Pernyataan
22 Bab 22: Lingkaran
23 Bab 23: Di Night Club
24 Bab 24: Manis yang Semu
25 Bab 25: Let it Flow
26 Bab 26: Lebih dari Suka
27 Bab 27: Jalan Buntu
28 Bab 28: Cinta bukan Suka
29 Bab 29: Semakin Terasa Indah
30 Bab 30: Pesta Pertunangan
31 Bab 31: Rencana Masa Depan
32 Bab 32: Sikap yang Aneh
33 Bab 33: Curiga
34 Bab 34: Terbongkar
35 Bab 35: Apa ini Karma?
36 Bab 36: Ruangan yang Dirahasiakan
37 Bab 37: Kesalahan Terbesar
38 Bab 38: Hasutan Marsha
39 Bab 39: Dikuasai Rasa Bersalah
40 Bab 40: Semua Terungkap
41 Bab 41: Seorang Adik
42 Bab 42: Keputusan
43 Bab 43: Kembali ke Habitat
44 Bab 44: Kehilangan
45 Bab 45: Tidak Nyata
46 Bab 46: Sudah Terlambat
47 Bab 47: Menyesal
48 Bab 48: Niat Bertemu
49 Bab 49: Dijebak
50 Bab 50: Karena Keadaan
51 Bab 51: Menuju Hidup Baru
52 Bab 52: Menunggu Luka yang Sembuh
53 Bab 53: Kedatangan Dua Sahabat
54 Bab 54: Direktur Utama
55 Bab 55: Tak akan Ku Biarkan Pergi
56 Bab 56: Memanfaatkan Nathan
57 Bab 57: Kamu adalah Penyesalan
58 Bab 58: Tak Akan Menyerah
59 Bab 59: Mendapatkan Cinta Kembali
60 Bab 60: Kita Selingkuh Lagi
61 Bab 61: Hutang Budi
62 Bab 62: Takdir yang Selanjutnya
63 Bab 63: Seperti Keluarga
64 Bab 64: Mata-mata
65 Bab 65: Tidak Tahan
66 Bab 66: Perasaan Tak Salah
67 Bab 67: Balas Budi
68 Bab 68: Pengorbanan Vino
69 Bab 69: Sampai Akhir Hayat
70 Bab 70: Kedatangan Gavin
71 Bab 71: Mata yang Terbuka
72 Bab 72: Melamar Nathan(end)
73 Ekstra 1: The Bad Boy and His Nanny
74 Ekstra 2: Marry Me, Dev
75 Ekstra 3: Mengerjar Cinta Nabila
76 Ekstra 4: Wanita Rahasia Daddy Zach
77 Ekstra 5: Jodohkah Kita?
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Bab 1: Wanita yang Mirip
2
Bab 2: Terpesona
3
Bab 3: Desiran Aneh
4
Bab 4: Sisi Liar
5
Bab 5: Selingkuh itu Indah?
6
Bab 6: Pembenaran
7
Bab 7: Kentara
8
Bab 8: Tersadar
9
Bab 9: Terperangkap
10
Bab 10: Pergi dari Hidupku!
11
Bab 11: Ketahuan
12
Bab 12: Berubah Pikiran
13
Bab 13: Semakin Lepas Kendali
14
Bab 14: Di Pihak Logika
15
Bab 15: Wanita Kedua
16
Bab 16: Menyamarkan
17
Bab 17: Bebaskan
18
Bab 18: Menggantikan Peran
19
Bab 19: Dosa yang Manis
20
Bab 20: Perjodohan
21
Bab 21: Pernyataan
22
Bab 22: Lingkaran
23
Bab 23: Di Night Club
24
Bab 24: Manis yang Semu
25
Bab 25: Let it Flow
26
Bab 26: Lebih dari Suka
27
Bab 27: Jalan Buntu
28
Bab 28: Cinta bukan Suka
29
Bab 29: Semakin Terasa Indah
30
Bab 30: Pesta Pertunangan
31
Bab 31: Rencana Masa Depan
32
Bab 32: Sikap yang Aneh
33
Bab 33: Curiga
34
Bab 34: Terbongkar
35
Bab 35: Apa ini Karma?
36
Bab 36: Ruangan yang Dirahasiakan
37
Bab 37: Kesalahan Terbesar
38
Bab 38: Hasutan Marsha
39
Bab 39: Dikuasai Rasa Bersalah
40
Bab 40: Semua Terungkap
41
Bab 41: Seorang Adik
42
Bab 42: Keputusan
43
Bab 43: Kembali ke Habitat
44
Bab 44: Kehilangan
45
Bab 45: Tidak Nyata
46
Bab 46: Sudah Terlambat
47
Bab 47: Menyesal
48
Bab 48: Niat Bertemu
49
Bab 49: Dijebak
50
Bab 50: Karena Keadaan
51
Bab 51: Menuju Hidup Baru
52
Bab 52: Menunggu Luka yang Sembuh
53
Bab 53: Kedatangan Dua Sahabat
54
Bab 54: Direktur Utama
55
Bab 55: Tak akan Ku Biarkan Pergi
56
Bab 56: Memanfaatkan Nathan
57
Bab 57: Kamu adalah Penyesalan
58
Bab 58: Tak Akan Menyerah
59
Bab 59: Mendapatkan Cinta Kembali
60
Bab 60: Kita Selingkuh Lagi
61
Bab 61: Hutang Budi
62
Bab 62: Takdir yang Selanjutnya
63
Bab 63: Seperti Keluarga
64
Bab 64: Mata-mata
65
Bab 65: Tidak Tahan
66
Bab 66: Perasaan Tak Salah
67
Bab 67: Balas Budi
68
Bab 68: Pengorbanan Vino
69
Bab 69: Sampai Akhir Hayat
70
Bab 70: Kedatangan Gavin
71
Bab 71: Mata yang Terbuka
72
Bab 72: Melamar Nathan(end)
73
Ekstra 1: The Bad Boy and His Nanny
74
Ekstra 2: Marry Me, Dev
75
Ekstra 3: Mengerjar Cinta Nabila
76
Ekstra 4: Wanita Rahasia Daddy Zach
77
Ekstra 5: Jodohkah Kita?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!