Bab 13: Semakin Lepas Kendali

Renata berbaring menyamping dengan lengan Vino sebagai bantalnya. Di belakangnya Vino memeluk pinggang Renata yang polos tak tertutup apapun. Renata terus meneteskan air matanya.

"Udah dong, Mbak. Mbak udah nangis sepuluh menit loh," ujar Vino mulai khawatir. Ia ciumi pundak polos Renata dengan gemas.

"Kenapa kamu maksa aku sih, Vin? Aku..." suara Renata tertahan oleh tangisnya. Rasa sesal terus bercokol di hatinya.

"Mbak, kita saling suka kan?" lirih Vino. Kali ini pipi Renata yang ia ciumi.

"Kamu udah bikin aku khianatin Gavin dan Nathan. Kamu tega banget bikin aku ada di posisi ini," isak Renata.

"Mbak jangan gitu dong. Mbak tahu? Barusan adalah pengalaman pertama aku. Dan aku seneng bisa ngelakuinnya sama Mbak."

"Kamu harusnya lakuin ini pertama kali itu sama istri kamu, Vino. Bukan sama aku," isak Renata lagi.

Vino mengarahkan tubuh Renata yang membelakanginya menjadi menghadap padanya. Ia tatap wajah Renata yang basah oleh air mata. Seketika Vino mengingat Rania. Bahkan wajah mereka saat menangis pun sama.

Diusapnya air mata di wajah Renata dengan sayang. "Kalau gitu, Mbak mau jadi istri aku?"

"Kamu ngomong apa sih? Aku ini udah punya suami. Dan aku malah..." Renata menutup wajahnya dengan kedua tangannya dan terisak lebih keras.

Vino pun merengkuh tubuh Renata ke dalam pelukannya, mencoba menenangkannya. Ingin rasanya ia mengatakan bagaimana kelakuan Gavin selama ini di belakang Renata, tapi Vino tidak mau melakukannya.

Sekarang Vino ingin membuat posisi Renata satu sama dengan suaminya yang pengkhianat itu. Bisa-bisanya suami Renata yang dianggap setia dan pekerja keras itu mengkhianati Renata yang begitu naifnya hingga ia sama sekali tak pernah curiga pada Gavin. Renata menganggap sang suami selama ini benar-benar bekerja padahal tanpa ia tahu, Gavin sibuk bermain api di belakang Renata.

"Mbak gak usah khawatir. Aku akan jaga hubungan ini buat tetap jadi rahasia kita. Gak akan ada orang tahu tentang ini."

Renata terus menangis sampai beberapa saat. Kemudian setelah itu Renata segera menggunakan seluruh pakaiannya lagi. Ia harus menjemput Nathan pulang dari lesnya.

Setelah Renata sudah berpakaian, Vino kembali meraup pipi Renata dan mengecup kening dan bibir Renata. Ia peluk sesaat tubuh Renata. "Jangan ngerasa bersalah lagi, Mbak. Anggap aja ini memang takdir kita yang harus kita lalui."

Renata benar-benar tidak setuju dengan apa yang Vino ucapkan. Ini bukanlah takdir. Ini kesalahan. Ini ketidaksetiaan. Namun Renata tak mengungkapkannya. Ia terlalu lelah meyakinkan Vino yang keras kepala.

"Gak usah khawatirin apapun ya. Semua akan baik-baik aja. Aku janji."

Kemudian Renata pergi meninggalkan apartemen Vino dengan gontai. Ia masih bingung dengan kejadian yang begitu cepat terjadi barusan. Ia pergi menuju mobilnya di garasi basement dan duduk di belakang kemudi dan seketika mengingat hal yang baru saja terjadi.

Renata memang menyesalinya. Ia sangat menyesal karena niatnya untuk menjauh dari Vino gagal total. Bukannya menjauh, perselingkuhan mereka ini malah keluar dari jarak aman. Renata sendiri tidak tahu mengapa ia membiarkannya.

Penolakan demi penolakan sudah Renata lakukan, namun kenyataannya semakin lama Vino menyentuhnya ia malah tak bisa menolak dan malah menyambut apa yang Vino lakukan. Renata bahkan menikmatinya. Renata tahu ini kesalahan. Tapi di saat yang sama kesalahan ini juga terasa begitu indah dan manis.

Usai menjemput sang putra, Renata kembali ke apartemennya. Setelah makan malam, bermain dan belajar sebentar, Renata membawa Nathan yang sudah mengantuk untuk tidur di kamarnya.

Tepat saat Renata menutup pintu kamar Nathan, pintu apartemennya diketuk. Renata tanpa curiga membuka pintu itu, tanpa ia cek terlebih dahulu siapa yang datang.

Ketika pintu dibuka, Vino masuk, menutup pintu dan seketika ia mencium Renata dengan tidak sabar.

"Hmph..." Renata mencoba mendorong Vino menjauh namun lagi-lagi Vino tak terkendali.

Saat Vino mulai menciumi dagunya, barulah itu kesempatan Renata untuk berteriak.

"VINO! Kamu..." teriaknya. "Gimana kalau Nathan bangun?!"

"Ssstt. Mbak gak mau kan Nathan bangun?" tegurnya di tengah cumbuannya. "Makanya kita jangan berisik."

"Tapi Vino, engh..."

Seketika Renata tak bisa berkata lagi saat tangan Vino menelusup menyentuh inti tubuhnya.

"Mbak suka?" tanya Vino di saat bibirnya sibuk berada di salah satu puncak bukit kembar Renata, dan satu tangan memainkan area sensitif Renata di bawah sana. Ia sangat suka melihat wajah Renata yang tadi menolak, kini malah begitu menikmati perlakuannya.

Vino melihat satu kamar yang terbuka. Ia membawa Renata ke pangkuannya dan membawanya ke kamar itu. Semuanya pun berlanjut dengan satu per satu pakaian mereka yang terlepas dari tubuh mereka dan penyatuan itu kembali terjadi.

Renata tak paham. Kepalanya begitu berisik dengan teguran bahwa yang ia lakukan ini salah. Namun ia tak berkutik di saat merasakan perlakuan Vino yang begitu membuatnya seperti melayang. Bahkan Renata baru mengetahui, ternyata gaya bercinta setiap orang itu tidak sama.

Selama ini ia merasakan Gavin yang selalu menyentuhnya dengan lembut dan penuh perasaan. Gavin juga cenderung pasif. Sering kali Renata tak mencapai puncak itu. Jika Gavin sudah mendapatkan pelepasannya, maka selesailah kegiatan itu. Renata tak pernah protes atau mengungkapkannya pada Gavin.

Sedangkan Vino begitu berbeda. Renata bisa mencapai puncaknya bahkan hanya saat Vino memainkan bibirnya di puncak kecoklatan miliknya. Lalu Renata bisa merasakannya lagi saat Vino memasukinya.

Tak bisa Renata pungkiri, Vino jauh lebih membuatnya puas. Hingga sulit menolak Vino sekarang. Ada bagian dari diri Renata kini yang begitu candu pada sentuhan Vino.

Vino sendiri baru kali ini merasakan tubuh seorang wanita. Dan timbul perasaan, oh seperti ini rasanya. Ia akhirnya mengerti apa yang orang-orang sering katakan.

Ditambah fantasinya pun semakin liar. Walaupun ia melakukan dengan Renata, entah bagaimana dalam pikirannya ia selalu terbayang Rania. Bahkan ada beberapa saat ketika ia memasuki Renata, yang Vino pikirkan wanita yang ada dalam kungkungannya ini adalah Rania.

Pikiran itu datang dan pergi. Hingga di saat ia akan mencapai pelepasannya tanpa sadar ia menyebutkan nama itu, "Ran..."

Terpopuler

Comments

Masya Allah tabarakaAllah 🙏🤲

Masya Allah tabarakaAllah 🙏🤲

jangan jadikan Renata hnya sebagai pelampiasan nafsu hasrat mu vino, kasian Renata 😥 setidaknya kamu bisa mnjaga hatinya lebih dari Gavin yg sudah memhianati pernikahan 💒 dgn perselingkuhan. biarlah Renata tau dn mnyeseleaikn masalah sma Gavin terlabih dahulu, 🥀💔

2024-12-27

1

Esih Mulyasih

Esih Mulyasih

vino...jgn sakiti Renata dg nyebut Rania 😌🥲 . Renata sdh tersakiti oleh suaminya 🥲 moso hrs disakiti lg oleh mu Vin 😏
move on vino dari Rania 💪

2024-11-23

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Wanita yang Mirip
2 Bab 2: Terpesona
3 Bab 3: Desiran Aneh
4 Bab 4: Sisi Liar
5 Bab 5: Selingkuh itu Indah?
6 Bab 6: Pembenaran
7 Bab 7: Kentara
8 Bab 8: Tersadar
9 Bab 9: Terperangkap
10 Bab 10: Pergi dari Hidupku!
11 Bab 11: Ketahuan
12 Bab 12: Berubah Pikiran
13 Bab 13: Semakin Lepas Kendali
14 Bab 14: Di Pihak Logika
15 Bab 15: Wanita Kedua
16 Bab 16: Menyamarkan
17 Bab 17: Bebaskan
18 Bab 18: Menggantikan Peran
19 Bab 19: Dosa yang Manis
20 Bab 20: Perjodohan
21 Bab 21: Pernyataan
22 Bab 22: Lingkaran
23 Bab 23: Di Night Club
24 Bab 24: Manis yang Semu
25 Bab 25: Let it Flow
26 Bab 26: Lebih dari Suka
27 Bab 27: Jalan Buntu
28 Bab 28: Cinta bukan Suka
29 Bab 29: Semakin Terasa Indah
30 Bab 30: Pesta Pertunangan
31 Bab 31: Rencana Masa Depan
32 Bab 32: Sikap yang Aneh
33 Bab 33: Curiga
34 Bab 34: Terbongkar
35 Bab 35: Apa ini Karma?
36 Bab 36: Ruangan yang Dirahasiakan
37 Bab 37: Kesalahan Terbesar
38 Bab 38: Hasutan Marsha
39 Bab 39: Dikuasai Rasa Bersalah
40 Bab 40: Semua Terungkap
41 Bab 41: Seorang Adik
42 Bab 42: Keputusan
43 Bab 43: Kembali ke Habitat
44 Bab 44: Kehilangan
45 Bab 45: Tidak Nyata
46 Bab 46: Sudah Terlambat
47 Bab 47: Menyesal
48 Bab 48: Niat Bertemu
49 Bab 49: Dijebak
50 Bab 50: Karena Keadaan
51 Bab 51: Menuju Hidup Baru
52 Bab 52: Menunggu Luka yang Sembuh
53 Bab 53: Kedatangan Dua Sahabat
54 Bab 54: Direktur Utama
55 Bab 55: Tak akan Ku Biarkan Pergi
56 Bab 56: Memanfaatkan Nathan
57 Bab 57: Kamu adalah Penyesalan
58 Bab 58: Tak Akan Menyerah
59 Bab 59: Mendapatkan Cinta Kembali
60 Bab 60: Kita Selingkuh Lagi
61 Bab 61: Hutang Budi
62 Bab 62: Takdir yang Selanjutnya
63 Bab 63: Seperti Keluarga
64 Bab 64: Mata-mata
65 Bab 65: Tidak Tahan
66 Bab 66: Perasaan Tak Salah
67 Bab 67: Balas Budi
68 Bab 68: Pengorbanan Vino
69 Bab 69: Sampai Akhir Hayat
70 Bab 70: Kedatangan Gavin
71 Bab 71: Mata yang Terbuka
72 Bab 72: Melamar Nathan(end)
73 Ekstra 1: The Bad Boy and His Nanny
74 Ekstra 2: Marry Me, Dev
75 Ekstra 3: Mengerjar Cinta Nabila
76 Ekstra 4: Wanita Rahasia Daddy Zach
77 Ekstra 5: Jodohkah Kita?
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Bab 1: Wanita yang Mirip
2
Bab 2: Terpesona
3
Bab 3: Desiran Aneh
4
Bab 4: Sisi Liar
5
Bab 5: Selingkuh itu Indah?
6
Bab 6: Pembenaran
7
Bab 7: Kentara
8
Bab 8: Tersadar
9
Bab 9: Terperangkap
10
Bab 10: Pergi dari Hidupku!
11
Bab 11: Ketahuan
12
Bab 12: Berubah Pikiran
13
Bab 13: Semakin Lepas Kendali
14
Bab 14: Di Pihak Logika
15
Bab 15: Wanita Kedua
16
Bab 16: Menyamarkan
17
Bab 17: Bebaskan
18
Bab 18: Menggantikan Peran
19
Bab 19: Dosa yang Manis
20
Bab 20: Perjodohan
21
Bab 21: Pernyataan
22
Bab 22: Lingkaran
23
Bab 23: Di Night Club
24
Bab 24: Manis yang Semu
25
Bab 25: Let it Flow
26
Bab 26: Lebih dari Suka
27
Bab 27: Jalan Buntu
28
Bab 28: Cinta bukan Suka
29
Bab 29: Semakin Terasa Indah
30
Bab 30: Pesta Pertunangan
31
Bab 31: Rencana Masa Depan
32
Bab 32: Sikap yang Aneh
33
Bab 33: Curiga
34
Bab 34: Terbongkar
35
Bab 35: Apa ini Karma?
36
Bab 36: Ruangan yang Dirahasiakan
37
Bab 37: Kesalahan Terbesar
38
Bab 38: Hasutan Marsha
39
Bab 39: Dikuasai Rasa Bersalah
40
Bab 40: Semua Terungkap
41
Bab 41: Seorang Adik
42
Bab 42: Keputusan
43
Bab 43: Kembali ke Habitat
44
Bab 44: Kehilangan
45
Bab 45: Tidak Nyata
46
Bab 46: Sudah Terlambat
47
Bab 47: Menyesal
48
Bab 48: Niat Bertemu
49
Bab 49: Dijebak
50
Bab 50: Karena Keadaan
51
Bab 51: Menuju Hidup Baru
52
Bab 52: Menunggu Luka yang Sembuh
53
Bab 53: Kedatangan Dua Sahabat
54
Bab 54: Direktur Utama
55
Bab 55: Tak akan Ku Biarkan Pergi
56
Bab 56: Memanfaatkan Nathan
57
Bab 57: Kamu adalah Penyesalan
58
Bab 58: Tak Akan Menyerah
59
Bab 59: Mendapatkan Cinta Kembali
60
Bab 60: Kita Selingkuh Lagi
61
Bab 61: Hutang Budi
62
Bab 62: Takdir yang Selanjutnya
63
Bab 63: Seperti Keluarga
64
Bab 64: Mata-mata
65
Bab 65: Tidak Tahan
66
Bab 66: Perasaan Tak Salah
67
Bab 67: Balas Budi
68
Bab 68: Pengorbanan Vino
69
Bab 69: Sampai Akhir Hayat
70
Bab 70: Kedatangan Gavin
71
Bab 71: Mata yang Terbuka
72
Bab 72: Melamar Nathan(end)
73
Ekstra 1: The Bad Boy and His Nanny
74
Ekstra 2: Marry Me, Dev
75
Ekstra 3: Mengerjar Cinta Nabila
76
Ekstra 4: Wanita Rahasia Daddy Zach
77
Ekstra 5: Jodohkah Kita?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!