Bab 9: Terperangkap

Visual Marsha

Seorang wanita berbaring telungkup di tempat tidur. Kedua matanya tertuju pada sang kekasih yang tengah asyik bercengkrama dengan istri dan juga anaknya. Ia berusaha tak membuat suara sekecil apapun dan membuat kedua orang di sambungan video itu berpikir Gavin hanya sendiri di kamar hotelnya.

Akhirnya setelah kurang lebih sepuluh menit telepon itu Gavin matikan.

"Udah video callnya?" tanyanya.

Gavin tersenyum tipis dan mengangguk. "Udah."

"Kalau gitu, sini dong, Sayang," ujarnya manja.

Gavin terdiam tak mengikuti keinginan wanita di depannya. "Marsha, sampai kapan aku harus lakukan ini? Aku terus menerus ngerasa bersalah sama Renata. Setiap kali aku bareng kamu, aku selalu bilang lagi perjalanan dinas sama dia. Dia siapin semua keperluan aku, tapi apa yang aku lakuin di sini? Kenapa sampai sekarang kamu gak pernah ngerti juga gimana posisi aku?"

Gavin menatap perempuan bernama Marsha itu dengan penuh harap dan putus asa. Marsha pun bangkit dan mendekat pada Gavin. Ia meraih tangan Gavin dan membawanya berdiri. Ia letakkan tangan Gavin di pinggangnya, sedangkan ia menarik tengkuk sang kekasih dan mulai menciumnya. Beberapa saat mereka larut dalam permainan bibir itu.

Hingga Marsha pun menjauh. "Tuh lihat. Bukan aku yang gak ngelepasin Mas. Mas sendiri yang udah suka juga sama aku sekarang. Buktinya Mas udah makin kebiasa nyium aku, sentuh aku. Mas gak usah khawatir, aku udah bilang kan gak akan ganggu rumah tangga Mas. Walaupun aku selalu ngerasa sakit saat Mas ngomongin tentang istri Mas, tapi aku tahu, aku di sini cuma orang ketiga."

Marsha pun merengkuh tubuh Gavin dan memeluknya. Ia sandarkan kepalanya di pundak Gavin, "aku udah cukup bahagia dengan kayak gini."

"Tapi udah aku bilang aku gak cinta sama kamu, Marsha."

Marsha tersenyum gemas.

"Yakin? Sekarang Mas udah bisa sentuh aku bahkan tanpa aku minta. Mas menikmatinya. Lagian kita jadian udah mau setahun loh. Kalau Mas gak punya rasa sedikitpun sama aku, kita gak akan bertahan selama itu."

"Kamu tahu persis kenapa aku bertahan. Padahal aku gak mau punya hubungan ini sama kamu," sangkal Gavin membuat Marsha tertawa.

"Mungkin awalnya gitu. Tapi sekarang? Coba tanya hati Mas, apa Mas benar-benar mau berhenti nemuin aku kayak gini? Mas rela? Mas lupa kalau selama ini sebelum pulang kerja Mas harus ketemu aku dulu? Udah deh, Mas jangan nyangkal terus. Mas itu udah cinta juga sama aku."

Gavin sungguh bimbang. Apa yang Marsha katakan memang benar. Ia sudah terperangkap dalam jurang pengkhianatan ini. Awalnya Gavin sangat terpaksa mengikuti keinginan Marsha, namun lama kelamaan, ia mulai terbiasa dan menikmati hubungan gelap ini.

Awalnya Gavin hanyalah seorang karyawan biasa. Hingga suatu hari, sepulang kerja teman-temannya berencana untuk nongkrong di sebuah bar. Gavin bukan tipe yang suka minum. Ia bahkan selalu langsung pulang ketika ada acara-acara seperti itu. Namun kali itu ia tak bisa menolak dan terpaksa ia pun ikut.

Ia minum beberapa gelas dan merasa mulai mabuk. Saat kesadarannya mulai hilang, ia malah bertemu dengan Marsha yang saat itu juga sedang berada di bar bersama teman-temannya. Mereka bertemu di depan toilet. Marsha yang melihat Gavin mabuk, awalnya mengabaikannya. Namun tiba-tiba Gavin muntah dan mengenai pakaiannya dan juga pakaian Marsha.

Marsha marah saat itu. Namun saat melihat wajah Gavin lebih lekat, Marsha tertarik pada Gavin. Ia jatuh cinta pada Gavin pada pandangan pertama.

Marsha pun menelepon supirnya dan memintanya membawa Gavin ke sebuah kamar hotel. Marsha membuka seluruh pakaian Gavin yang terkena muntah. Tanpa Gavin sadari ia malah menyentuh Marsha dan mereka pun melakukannya.

Pagi harinya Gavin terbangun. Ia bingung dan panik. Ia ada di sebuah kamar hotel dan tak menggunakan pakaian. Namun samar ia mengingat, ia melihat Renata dan sempat melakukannya dengan sang istri.

Namun tiba-tiba saja keluar seorang wanita dari arah kamar mandi. Wanita itu cantik, rambutnya panjang dan berwarna coklat. Gavin benar-benar terkejut.

"Kamu siapa?"

Marsha tersenyum gemas. Ia mendekat pada Gavin dan duduk di sisinya. "Kenalin aku Marsha."

"Marsha siapa? Kenapa kamu ada di sini? Kenapa aku..." Gavin seketika panik.

Lalu Marsha menceritakan kejadian tadi malam saat ia bertemu dengan Gavin, hingga mereka melewati malam panas itu.

"Gak mungkin," gumamnya. Seketika bisa mengingatnya. Semalam Gavin memang melakukannya bukan dengan sang istri, namun dengan perempuan asing yang ada di depannya ini.

Gavin dengan segera meraih pakaiannya yang berserakan di lantai dan memakainya. Jantungnya seperti diremas kuat, ia benar-benar merasa bersalah. Kata maaf terus ia ucapkan dalam hatinya kepada Renata.

"Gavin." Marsha menahan tangan Gavin yang akan pergi keluar kamar itu setelah ia memakai sepatunya.

"Lepaskan!" bentak Gavin kalut. "Maaf, saya gak kenal sama kamu. Tadi malam saya bener-bener gak bermaksud untuk sentuh kamu. Saya mabuk. Saya benar-benar gak ingat apa-apa. Kita anggap kejadian tadi malam itu gak pernah terjadi."

Gavin pun berbalik dan berniat pergi, namun kembali tangannya ditahan oleh Marsha. "Gak bisa, aku suka sama kamu, Gavin. Aku biarin kamu sentuh aku tadi malam karena aku suka sama kamu."

"Kamu suka sama saya padahal gak kenal saya siapa? Yang benar aja! Dengar ya, saya udah punya istri dan anak!"

Gavin kembali melangkah pergi.

"Kamu gak akan bisa pergi dari aku, Gavin!"

Saat Gavin memegang handle pintu, ponselnya bergetar.

"Itu nomor aku."

Segera Gavin merogoh sakunya, "darimana kamu dapet nomor saya?" tanya Gavin marah.

"Kamu kerja di firma hukum punya keluarga aku."

Sontak Gavin mematung.

"Aku anaknya Ambar Jeane dan Bara Gideon."

Tubuh Gavin merinding dengan hebat mendengar nama atasan tertingginya disebut. "Kamu... anaknya Bu Ambar dan Pak Bara?"

Marsha mengangguk, "aku cari tahu tentang kamu dan ternyata kamu karyawan di bagian administrasi di firma hukum orang tua aku."

Marsha mendekat dan meraih tangan Gavin, "aku jatuh cinta sama kamu, Gavin. Aku gak mau pisah sama kamu."

Gavin menghempaskan tangan Marsha, "saya gak bisa!"

"Kalau gitu kamu harus cek WA kamu sekarang. Lihat video yang aku kirim."

Mendengarnya tingkat kepanikan Gavin bertambah. Dan benar saja ia melihat video berdurasi beberapa detik saja saat dirinya sedang berciuman dengan Marsha tanpa mereka menggunakan sehelai pakaian pun.

Marsha memeluk tubuh Gavin dari belakang. Ia tautkan tangannya di perut Gavin, "aku gak akan ngusik rumah tangga kamu. Tapi please, kamu harus jadi pacar aku. Kalau enggak, aku akan kirim video itu sama istri kamu."

Terpopuler

Comments

Masya Allah tabarakaAllah 🙏🤲

Masya Allah tabarakaAllah 🙏🤲

kasian Renata biar bagaimanapun caranya, klo di hianati 😔 sakitnya luar biasa nyeseknya smpe ke dlm hati. 🥀💔

2024-12-27

1

Masya Allah tabarakaAllah 🙏🤲

Masya Allah tabarakaAllah 🙏🤲

next kak ❤️🔥

2024-12-27

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Wanita yang Mirip
2 Bab 2: Terpesona
3 Bab 3: Desiran Aneh
4 Bab 4: Sisi Liar
5 Bab 5: Selingkuh itu Indah?
6 Bab 6: Pembenaran
7 Bab 7: Kentara
8 Bab 8: Tersadar
9 Bab 9: Terperangkap
10 Bab 10: Pergi dari Hidupku!
11 Bab 11: Ketahuan
12 Bab 12: Berubah Pikiran
13 Bab 13: Semakin Lepas Kendali
14 Bab 14: Di Pihak Logika
15 Bab 15: Wanita Kedua
16 Bab 16: Menyamarkan
17 Bab 17: Bebaskan
18 Bab 18: Menggantikan Peran
19 Bab 19: Dosa yang Manis
20 Bab 20: Perjodohan
21 Bab 21: Pernyataan
22 Bab 22: Lingkaran
23 Bab 23: Di Night Club
24 Bab 24: Manis yang Semu
25 Bab 25: Let it Flow
26 Bab 26: Lebih dari Suka
27 Bab 27: Jalan Buntu
28 Bab 28: Cinta bukan Suka
29 Bab 29: Semakin Terasa Indah
30 Bab 30: Pesta Pertunangan
31 Bab 31: Rencana Masa Depan
32 Bab 32: Sikap yang Aneh
33 Bab 33: Curiga
34 Bab 34: Terbongkar
35 Bab 35: Apa ini Karma?
36 Bab 36: Ruangan yang Dirahasiakan
37 Bab 37: Kesalahan Terbesar
38 Bab 38: Hasutan Marsha
39 Bab 39: Dikuasai Rasa Bersalah
40 Bab 40: Semua Terungkap
41 Bab 41: Seorang Adik
42 Bab 42: Keputusan
43 Bab 43: Kembali ke Habitat
44 Bab 44: Kehilangan
45 Bab 45: Tidak Nyata
46 Bab 46: Sudah Terlambat
47 Bab 47: Menyesal
48 Bab 48: Niat Bertemu
49 Bab 49: Dijebak
50 Bab 50: Karena Keadaan
51 Bab 51: Menuju Hidup Baru
52 Bab 52: Menunggu Luka yang Sembuh
53 Bab 53: Kedatangan Dua Sahabat
54 Bab 54: Direktur Utama
55 Bab 55: Tak akan Ku Biarkan Pergi
56 Bab 56: Memanfaatkan Nathan
57 Bab 57: Kamu adalah Penyesalan
58 Bab 58: Tak Akan Menyerah
59 Bab 59: Mendapatkan Cinta Kembali
60 Bab 60: Kita Selingkuh Lagi
61 Bab 61: Hutang Budi
62 Bab 62: Takdir yang Selanjutnya
63 Bab 63: Seperti Keluarga
64 Bab 64: Mata-mata
65 Bab 65: Tidak Tahan
66 Bab 66: Perasaan Tak Salah
67 Bab 67: Balas Budi
68 Bab 68: Pengorbanan Vino
69 Bab 69: Sampai Akhir Hayat
70 Bab 70: Kedatangan Gavin
71 Bab 71: Mata yang Terbuka
72 Bab 72: Melamar Nathan(end)
73 Ekstra 1: The Bad Boy and His Nanny
74 Ekstra 2: Marry Me, Dev
75 Ekstra 3: Mengerjar Cinta Nabila
76 Ekstra 4: Wanita Rahasia Daddy Zach
77 Ekstra 5: Jodohkah Kita?
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Bab 1: Wanita yang Mirip
2
Bab 2: Terpesona
3
Bab 3: Desiran Aneh
4
Bab 4: Sisi Liar
5
Bab 5: Selingkuh itu Indah?
6
Bab 6: Pembenaran
7
Bab 7: Kentara
8
Bab 8: Tersadar
9
Bab 9: Terperangkap
10
Bab 10: Pergi dari Hidupku!
11
Bab 11: Ketahuan
12
Bab 12: Berubah Pikiran
13
Bab 13: Semakin Lepas Kendali
14
Bab 14: Di Pihak Logika
15
Bab 15: Wanita Kedua
16
Bab 16: Menyamarkan
17
Bab 17: Bebaskan
18
Bab 18: Menggantikan Peran
19
Bab 19: Dosa yang Manis
20
Bab 20: Perjodohan
21
Bab 21: Pernyataan
22
Bab 22: Lingkaran
23
Bab 23: Di Night Club
24
Bab 24: Manis yang Semu
25
Bab 25: Let it Flow
26
Bab 26: Lebih dari Suka
27
Bab 27: Jalan Buntu
28
Bab 28: Cinta bukan Suka
29
Bab 29: Semakin Terasa Indah
30
Bab 30: Pesta Pertunangan
31
Bab 31: Rencana Masa Depan
32
Bab 32: Sikap yang Aneh
33
Bab 33: Curiga
34
Bab 34: Terbongkar
35
Bab 35: Apa ini Karma?
36
Bab 36: Ruangan yang Dirahasiakan
37
Bab 37: Kesalahan Terbesar
38
Bab 38: Hasutan Marsha
39
Bab 39: Dikuasai Rasa Bersalah
40
Bab 40: Semua Terungkap
41
Bab 41: Seorang Adik
42
Bab 42: Keputusan
43
Bab 43: Kembali ke Habitat
44
Bab 44: Kehilangan
45
Bab 45: Tidak Nyata
46
Bab 46: Sudah Terlambat
47
Bab 47: Menyesal
48
Bab 48: Niat Bertemu
49
Bab 49: Dijebak
50
Bab 50: Karena Keadaan
51
Bab 51: Menuju Hidup Baru
52
Bab 52: Menunggu Luka yang Sembuh
53
Bab 53: Kedatangan Dua Sahabat
54
Bab 54: Direktur Utama
55
Bab 55: Tak akan Ku Biarkan Pergi
56
Bab 56: Memanfaatkan Nathan
57
Bab 57: Kamu adalah Penyesalan
58
Bab 58: Tak Akan Menyerah
59
Bab 59: Mendapatkan Cinta Kembali
60
Bab 60: Kita Selingkuh Lagi
61
Bab 61: Hutang Budi
62
Bab 62: Takdir yang Selanjutnya
63
Bab 63: Seperti Keluarga
64
Bab 64: Mata-mata
65
Bab 65: Tidak Tahan
66
Bab 66: Perasaan Tak Salah
67
Bab 67: Balas Budi
68
Bab 68: Pengorbanan Vino
69
Bab 69: Sampai Akhir Hayat
70
Bab 70: Kedatangan Gavin
71
Bab 71: Mata yang Terbuka
72
Bab 72: Melamar Nathan(end)
73
Ekstra 1: The Bad Boy and His Nanny
74
Ekstra 2: Marry Me, Dev
75
Ekstra 3: Mengerjar Cinta Nabila
76
Ekstra 4: Wanita Rahasia Daddy Zach
77
Ekstra 5: Jodohkah Kita?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!