Bab 11: Ketahuan

Hari itu Renata dan Nathan pun bertolak ke Jakarta beserta rombongan kelas 2 di sekolah Nathan. Renata mencoba mengabaikan hatinya yang terluka karena menolak kehadiran Vino. Ia harus kembali kepada dirinya yang semula yang berprinsip untuk selalu setia kepada sang suami. Ia tidak bisa membiarkan dirinya semakin tersesat.

Begitu juga dengan Vino. Ia bertolak ke Kuala Lumpur untuk mengantar para wisatawan yang memakai jasa travel agency nya untuk perjalanan wisata mereka. Setelah dari KL, rombongan wisatawan itu juga akan berwisata ke Singapura di hari ke tiga.

Perjalanan di KL pun selesai. Vino beserta beberapa staf juga rombongan itu tiba di Singapura. Di hari ke lima, di sore hari para wisatawan memiliki sesi bebas. Sehingga Vino agak senggang saat itu. Ia pun briefing beserta beberapa staf di restoran outdoor hotel tempat mereka menginap untuk membicarakan sisa perjalanan wisata itu. Vino memastikan tidak boleh ada yang terlewat dan semua harus lancar hingga mereka kembali ke Indonesia keesokan harinya.

Setelah briefing selesai, Vino masih ada di area outdoor. Ia bersantai sejenak setelah lelah seharian memandu rombongan yang dibawanya berwisata. Sebatang rokok ia apit dikedua jarinya yang ia nikmati bersama secangkir kopi.

Kembali ia teringat dengan kejadian tempo hari di saat Renata menamparnya. Ia patah hati. Renata adalah pelipur lara bagi Vino. Ia sudah berharap banyak. Ia mengenyampingkan akal sehatnya dan tetap mendekat pada Renata meskipun ia tahu semua itu salah. Ia dibutakan dengan kemiripan Renata dengan Rania. Karena, Vino sudah lelah bersedih. Cukup sudah selama bertahun-tahun ia menjadi orang yang hanya bisa melihat orang dicintainya dari jauh.

Baru kali ini posisi Rania di dalam hatinya bisa sedikit tergeser. Ditambah Renata yang menyambutnya, membuat Vino semakin mengabaikan ketidakbenaran yang dilakukannya.

Namun kini ia harus menerima kenyataan. Saat ia pulang nanti, Vino sudah tak bisa mendekat pada Renata lagi. Vino tak bisa memaksakan kehendak. Mungkin memang harus seperti ini, pikir Vino. Baguslah Renata menamparnya. Sehingga kini Vino sadar bahwa ia dan Renata memang tidak seharusnya bersama. Sudah seharusnya semua ini diakhiri.

Saat sedang sibuk dengan lamunannya, tak sengaja ia melihat seorang wanita di area restoran indoor tengah sibuk dengan ponselnya. Seketika Vino mematikan rokoknya dan menghampiri wanita itu dan duduk begitu saja di sofa di hadapan wanita itu.

Wanita itu mendongak dari ponselnya. Wajahnya sedikit terkejut.

"Vino?" gumamnya tak yakin.

"Gak nyangka lo inget sama gue. Apa kabar... Marsha kan nama lo?" sapa Vino.

"Lo gak perlu pura-pura lupa sama nama gue," jawab Marsha sinis. "Mana mungkin lo lupa sama gue."

"Gue emang agak-agak lupa, kok. Biasanya otak gue suka buang nama-nama orang yang gak penting dalam hidup gue."

Kening Marsha mengerut, "kalau lo mau ngajak gue debat mending pergi aja deh!"

"Masa sama temen SMA ketemu tiba-tiba kayak gini gak saling nyapa?" ujar Vino santai.

"Siapa yang temen lo? Gue gak pernah nganggep lo temen ya."

"Oh iya, lo bener kita gak pernah temenan. Gue yang salah kalau gitu. Gue cuma mau nanya, lo udah minta maaf sama Rania?"

Marsha terkekeh sinis. "Minta maaf? Ya ampun itu masalah tahun kapan kali."

Wajah Vino mengeras. "Walaupun udah bertahun-tahun yang lalu, tetep aja kalau lo salah lo harus minta maaf. Gue tanya sekali lagi, lo udah minta maaf belum?!"

"Udah! Puas lo?! Lo kira kenapa gue tinggal di Bali sekarang? Logan gak ngebiarin gue ada di Jakarta gara-gara masalah waktu itu! Nyebelin banget. Emang Kota Jakarta punya dia?!"

Vino mengerutkan dahi. "Lo tinggal di Bali?"

"Sejak kejadian itu gue kuliah dan tinggal di Bali."

"Bukannya lo ke New York?"

"Awalnya. Cuma gue gak betah. Jadi gue pindah ke Bali diem-diem."

"Gue juga di Bali sekarang. Gue kerja di travel agencynya Om Rendra di cabang Bali."

"Travel agency? Om Rendra?"

"Iya travel agencynya ayahnya Rania."

Marsha terkekeh. "Lo belum move on dari Miss Rania? Ini udah..." Marsha berpikir sejenak, "lima tahun? Apa spesialnya guru kecentilan kayak gitu. Gak lo, gak Logan. Apa coba spesialnya dia? Dia gak lebih dari guru yang suka tebar pesona sama muridnya," cibir Marsha tidak suka.

"Jaga mulut lo! Gak ada yang boleh hina dia depan gue! Lo kali yang kecentilan. Gak bisa dapet perhatian Logan, lo malah jatuhin Rania. Lo permalukan dia. Tapi akhirnya lo sendiri yang kena batunya. Lo dijauhin, dikeluarin dari komunitas. Karma emang nyata," ejek Vino.

"Gue gak dijauhin ya! Gue sendiri yang pergi dari orang-orang gak penting kayak kalian! Sekarang mending lo pergi deh daripada ngeganggu ngedate gue dengan ocehan lo itu. Cowok gue bentar lagi dateng. Sana!" usir Marsha.

"Cowok lo? Oh jadi lo ke sini sama cowok lo? Jauh bener ngedatenya."

"Orang kayak lo gak akan ngerti gaya hidup orang kaya. Lo kerja aja jadi travel agent. Sedih banget sih hidup lo," hina Marsha.

"Emang kenapa? Apa yang salah jadi travel agent? Kerja itu yang penting cocok sama hobi kita. Emang lo? Orang kayak lo gak akan ngerti. Orang kalau mau apa-apa semuanya tinggal minta sama bokap lo," Vino tak mau kalah.

"Lo yang aneh. Harusnya lo juga sama kayak gue. Hidup dengan ngewarisin semua kekayaan keluarga lo. Tapi lo? Malah hidup ngegembel kayak gini. Lo bego apa tol0l?"

"Keluarga gue mah gak kaya. Jadi gue harus nyari nafkah sendiri," elak Vino merendah.

"Gak usah bikin gue heneg deh. Kakek lo pasti nyesel banget punya cucu durhaka kayak lo. Kakek lo udah berusaha bertahun-tahun bangun Bimantara Group dan juga Yayasan Satya Bimantara. Tante sama Om lo banyak yang duduk di kepala daerah. Keluarga lo sesukses itu, tapi cucu pertamanya malah gak berguna kayak gini. Kasihan banget sih Pak Bima."

Vino hanya mengangguk santai. Ia tak tersinggung sama sekali, "kalau gitu lo aja yang jadi cucunya Bimantara. Gue mah maunya hidup kayak gini aja."

"Terserah deh. Susah ngomong sama orang aneh. Sekarang minggir. Gue gak mau cowok gue lihat lo. Dia bisa salah paham," tegur Marsha dengan sedikit membentak.

Vino beranjak dari duduknya. "Ya udah. Gue juga gak mau lama-lama ngobrol sama cewek pick me kayak lo. Gue cabut."

Vino pun kembali ke mejanya. Ia kembali menyalakan rokok dan menghisapnya. Matanya beredar ke sekitar hingga tak sengaja ia melihat lagi ke arah meja Marsha dan seketika ia terbatuk saking terkejutnya melihat Marsha sedang menyuapi seorang pria yang dikenalnya.

Vino teringat apa yang Marsha katakan sebelumnya. "Cowoknya Marsha itu... Gavin?!"

Terpopuler

Comments

Nacita

Nacita

poto poto biar jd bukti klo s gavin celingkuhhh 🥲

2025-01-24

1

Masya Allah tabarakaAllah 🙏🤲

Masya Allah tabarakaAllah 🙏🤲

next kak 💪❤️🔥

2024-12-27

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Wanita yang Mirip
2 Bab 2: Terpesona
3 Bab 3: Desiran Aneh
4 Bab 4: Sisi Liar
5 Bab 5: Selingkuh itu Indah?
6 Bab 6: Pembenaran
7 Bab 7: Kentara
8 Bab 8: Tersadar
9 Bab 9: Terperangkap
10 Bab 10: Pergi dari Hidupku!
11 Bab 11: Ketahuan
12 Bab 12: Berubah Pikiran
13 Bab 13: Semakin Lepas Kendali
14 Bab 14: Di Pihak Logika
15 Bab 15: Wanita Kedua
16 Bab 16: Menyamarkan
17 Bab 17: Bebaskan
18 Bab 18: Menggantikan Peran
19 Bab 19: Dosa yang Manis
20 Bab 20: Perjodohan
21 Bab 21: Pernyataan
22 Bab 22: Lingkaran
23 Bab 23: Di Night Club
24 Bab 24: Manis yang Semu
25 Bab 25: Let it Flow
26 Bab 26: Lebih dari Suka
27 Bab 27: Jalan Buntu
28 Bab 28: Cinta bukan Suka
29 Bab 29: Semakin Terasa Indah
30 Bab 30: Pesta Pertunangan
31 Bab 31: Rencana Masa Depan
32 Bab 32: Sikap yang Aneh
33 Bab 33: Curiga
34 Bab 34: Terbongkar
35 Bab 35: Apa ini Karma?
36 Bab 36: Ruangan yang Dirahasiakan
37 Bab 37: Kesalahan Terbesar
38 Bab 38: Hasutan Marsha
39 Bab 39: Dikuasai Rasa Bersalah
40 Bab 40: Semua Terungkap
41 Bab 41: Seorang Adik
42 Bab 42: Keputusan
43 Bab 43: Kembali ke Habitat
44 Bab 44: Kehilangan
45 Bab 45: Tidak Nyata
46 Bab 46: Sudah Terlambat
47 Bab 47: Menyesal
48 Bab 48: Niat Bertemu
49 Bab 49: Dijebak
50 Bab 50: Karena Keadaan
51 Bab 51: Menuju Hidup Baru
52 Bab 52: Menunggu Luka yang Sembuh
53 Bab 53: Kedatangan Dua Sahabat
54 Bab 54: Direktur Utama
55 Bab 55: Tak akan Ku Biarkan Pergi
56 Bab 56: Memanfaatkan Nathan
57 Bab 57: Kamu adalah Penyesalan
58 Bab 58: Tak Akan Menyerah
59 Bab 59: Mendapatkan Cinta Kembali
60 Bab 60: Kita Selingkuh Lagi
61 Bab 61: Hutang Budi
62 Bab 62: Takdir yang Selanjutnya
63 Bab 63: Seperti Keluarga
64 Bab 64: Mata-mata
65 Bab 65: Tidak Tahan
66 Bab 66: Perasaan Tak Salah
67 Bab 67: Balas Budi
68 Bab 68: Pengorbanan Vino
69 Bab 69: Sampai Akhir Hayat
70 Bab 70: Kedatangan Gavin
71 Bab 71: Mata yang Terbuka
72 Bab 72: Melamar Nathan(end)
73 Ekstra 1: The Bad Boy and His Nanny
74 Ekstra 2: Marry Me, Dev
75 Ekstra 3: Mengerjar Cinta Nabila
76 Ekstra 4: Wanita Rahasia Daddy Zach
77 Ekstra 5: Jodohkah Kita?
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Bab 1: Wanita yang Mirip
2
Bab 2: Terpesona
3
Bab 3: Desiran Aneh
4
Bab 4: Sisi Liar
5
Bab 5: Selingkuh itu Indah?
6
Bab 6: Pembenaran
7
Bab 7: Kentara
8
Bab 8: Tersadar
9
Bab 9: Terperangkap
10
Bab 10: Pergi dari Hidupku!
11
Bab 11: Ketahuan
12
Bab 12: Berubah Pikiran
13
Bab 13: Semakin Lepas Kendali
14
Bab 14: Di Pihak Logika
15
Bab 15: Wanita Kedua
16
Bab 16: Menyamarkan
17
Bab 17: Bebaskan
18
Bab 18: Menggantikan Peran
19
Bab 19: Dosa yang Manis
20
Bab 20: Perjodohan
21
Bab 21: Pernyataan
22
Bab 22: Lingkaran
23
Bab 23: Di Night Club
24
Bab 24: Manis yang Semu
25
Bab 25: Let it Flow
26
Bab 26: Lebih dari Suka
27
Bab 27: Jalan Buntu
28
Bab 28: Cinta bukan Suka
29
Bab 29: Semakin Terasa Indah
30
Bab 30: Pesta Pertunangan
31
Bab 31: Rencana Masa Depan
32
Bab 32: Sikap yang Aneh
33
Bab 33: Curiga
34
Bab 34: Terbongkar
35
Bab 35: Apa ini Karma?
36
Bab 36: Ruangan yang Dirahasiakan
37
Bab 37: Kesalahan Terbesar
38
Bab 38: Hasutan Marsha
39
Bab 39: Dikuasai Rasa Bersalah
40
Bab 40: Semua Terungkap
41
Bab 41: Seorang Adik
42
Bab 42: Keputusan
43
Bab 43: Kembali ke Habitat
44
Bab 44: Kehilangan
45
Bab 45: Tidak Nyata
46
Bab 46: Sudah Terlambat
47
Bab 47: Menyesal
48
Bab 48: Niat Bertemu
49
Bab 49: Dijebak
50
Bab 50: Karena Keadaan
51
Bab 51: Menuju Hidup Baru
52
Bab 52: Menunggu Luka yang Sembuh
53
Bab 53: Kedatangan Dua Sahabat
54
Bab 54: Direktur Utama
55
Bab 55: Tak akan Ku Biarkan Pergi
56
Bab 56: Memanfaatkan Nathan
57
Bab 57: Kamu adalah Penyesalan
58
Bab 58: Tak Akan Menyerah
59
Bab 59: Mendapatkan Cinta Kembali
60
Bab 60: Kita Selingkuh Lagi
61
Bab 61: Hutang Budi
62
Bab 62: Takdir yang Selanjutnya
63
Bab 63: Seperti Keluarga
64
Bab 64: Mata-mata
65
Bab 65: Tidak Tahan
66
Bab 66: Perasaan Tak Salah
67
Bab 67: Balas Budi
68
Bab 68: Pengorbanan Vino
69
Bab 69: Sampai Akhir Hayat
70
Bab 70: Kedatangan Gavin
71
Bab 71: Mata yang Terbuka
72
Bab 72: Melamar Nathan(end)
73
Ekstra 1: The Bad Boy and His Nanny
74
Ekstra 2: Marry Me, Dev
75
Ekstra 3: Mengerjar Cinta Nabila
76
Ekstra 4: Wanita Rahasia Daddy Zach
77
Ekstra 5: Jodohkah Kita?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!