Bab 17: Bebaskan

Renata yang berada di bangku penumpang depan sibuk dengan pikirannya. Apa maksud Vino mengatakan itu? Apa Vino sedang membuat hubungan Renata dan Gavin menjadi buruk dengan memfitnah Gavin bersama wanita lain? Renata tak habis pikir Vino bisa sampai seperti ini agar ia bisa masuk di antara Renata dan Gavin. Namun sayangnya, Renata masih belum goyah. Gavin masih menduduki tempat terpenting di hatinya.

Begitu juga dengan Gavin, benaknya sibuk memikirkan ucapan Vino. Ia begitu khawatir. Yang ia pikirkan setelah ini ia harus menemui Vino dan memastikan apakah Vino benar melihatnya atau tidak. Kemudian Gavin akan menyangkal semua itu. Tak boleh ada seorang pun yang tahu tentang hubungannya dengan Marsha.

Kemudian akhir pekan pun berlalu. Hari itu Gavin sudah berangkat ke kantor. Nathan juga pergi bersama Gavin yang diantar olehnya sampai ke sekolah. Renata keluar dari apartemennya dan memerhatikan apartemen Vino. Tak lama Vino keluar dari pintu apartemennya dan tak sengaja melihat Renata tengah berada di depan apartemennya, memperhatikan ke arahnya.

"Aku mau ngomong," ujar Renata.

Vino tersenyum gemas. "Mbak nungguin aku?"

Renata menghela nafas. "Iya."

"Kenapa gak ketuk aja pintu aku? Atau Mbak telepon aku."

"Aku gak mau chat atau telepon kamu. Aku gak mau meninggalkan jejak yang bisa aja Gavin lihat. Dengar, aku cuma pengen nanya sama kamu, maksud kamu apa sih waktu itu? Kamu bilang cowoknya temen kamu itu mirip sama Gavin? Kamu bohong 'kan itu? Kamu mau ngerusak hubungan aku sama Gavin?" tanya Renata dengan marah.

Vino tak langsung menjawab. Ia terlihat memikirkan sesuatu. "Aku cuma godain Mbak aja."

Renata melipat tangannya di dada. "Gak lucu, Vino. Apa yang kamu tanyain bikin aku curiga sama Gavin."

"Loh, emangnya selama ini Mbak gak pernah sama sekali curiga sama suami Mbak? Misalnya kalau di pulang malem, atau pergi dinas?" tanya Vino seraya melipat tangannya di depan dada juga.

"Kamu jangan ngomporin. Di sini jelas kita yang selingkuh."

Vino terkekeh gemas mendengar kata-kata itu keluar dari mulut Renata.

"Kok malah ketawa sih?" gerutu Renata.

"Abis lucu aja."

"Lucu?!"

"Ya lucu aja. Makanya Mbak, kita harus ada status. Mbak jadi pacar aku, biar gak dibilang selingkuh," ujarnya enteng.

"Sama aja. Mau ada status pacaran sama enggak, tetep aja kita ini selingkuh."

Vino menatap ke arah CCTV yang ada di lorong apartemen mereka. "Mbak tahu gak, CCTV itu sekarang lagi rusak?" Vino mengalihkan pembicaraan.

"Terus?" Kening Renata mengerut.

"Jadi, kita bebas. Dua orang kesayangan Mbak itu udah pergi 'kan?"

Renata tak menyahut. Ia tahu apa maksud Vino. Kesal dan penasaran bergantian hadir di hatinya. Lagi-lagi ia harus seperti ini, menyaksikan logikanya berperang dengan hatinya. Dan kemudian Renata sudah berada di dalam apartemen Vino setelah Vino menariknya masuk. Tubuh Renata bersandar ke tembok dekat pintu dengan Vino meraup pipinya.

"Kangen banget sama Mbak," ujar Vino dengan tatapannya yang menghipnotis hingga Renata pun tak bisa berkutik. "Mbak kangen gak sama aku?"

Renata bungkam. Ia tak mau mengatakan apa yang sesungguhnya ia rasakan. Vino mengusap bibir bawah Renata membangkitkan sesuatu dalam diri Renata.

"Mbak mau gak aku cium?" pancing Vino.

Renata semakin merasa tubuhnya panas dingin tak karuan. "Apa sih kamu nanyanya?"

"Jawab, Mbak. Jangan bohong. Mbak itu harus bisa lebih jujur sama diri Mbak sendiri tentang apa yang Mbak rasain sama aku. Kita udah terlanjur kayak gini, jadi kenapa gak kita nikmati aja? Sekarang kesempatan yang kita punya bakal lebih sedikit karena suami Mbak udah gak dinas lagi."

"Kenapa sih kamu bisa sesantai ini? Kita lagi bikin satu kesalahan. Setiap hari semakin besar kesalahannya. Gimana kalau tiba-tiba semuanya kebongkar?"

"Mbak dengerin aku, Mbak jangan kebanyakan mikir. Nikmati semuanya. Biarkan semuanya mengalir. Asal kita hati-hati semuanya akan baik-baik aja, Mbak."

Renata masih bimbang. Ia tak bisa memutuskan.

"Mbak tahu gak, menurut aku, pasti ada alasan kenapa kita dipertemukan di saat Mbak sudah punya keluarga yang harmonis."

"Apa alasannya?" tantang Renata. "Apa alasan yang membenarkan perbuatan kita ini?"

"Pertemuan kita walaupun salah, tapi ini juga takdir."

Renata tertegun. Benarkah seperti itu? Ia masih belum yakin. Namun entah mengapa ia setuju dengan apa yang Vino katakan. Ia selalu percaya bahwa tak ada yang namanya kebetulan. Semua yang terjadi pasti ada maksud dan tujuannya.

"Jadi Mbak, berhenti ngerasa bersalah. Semuanya udah terlanjur terjadi. Sekarang kenapa kita gak coba buat bahagia aja menjalani ini semua? Lepaskan hati Mbak, bebaskan. Apa yang Mbak rasain jangan Mbak tahan."

Renata terdiam cukup lama, mencerna semua perkataan Vino. Logikanya tiba-tiba saja luluh.

"Tapi aku takut, Vin."

"Takut itu pasti, Mbak. Kita emang ngelakuin kesalahan. Tapi, seandainya kita bubar jalan, emang Mbak mau?"

"Maksud kamu?"

"Kita gak ketemu lagi, hanya berinteraksi sebagai tetangga aja. Mbak mau kayak gitu?"

Tanpa sadar Renata menggelengkan kepalanya. "Enggak."

Vino tersenyum puas. Renata sudah berhasil sepenuhnya ia taklukan. "Aku juga gak mau, Mbak. Aku pengen selalu sedeket ini sama Mbak."

Perlahan kedua matanya yang asalnya menatap dalam pada kedua manik kecoklatan milik Vino, kini turun ke bibirnya. Timbul perasaan itu dan Renata tidak bisa menahannya lagi.

"Ya udah, aku akan bebaskan hati aku mulai sekarang," ujar Renata dengan nafas yang mulai menderu.

Vino tersenyum kembali. "Mbak udah memutuskan hal benar."

Tanpa menunggu lagi, Vino mencium bibir Renata dan disambut dengan antusiasnya oleh Renata. Renata membuktikan apa yang baru saja ia ucapkan. Ia bebaskan hatinya. Ia sudah terlanjur berada di sisi gelap ini. Semuanya memang bisa saja berubah menjadi begitu menakutkan jika hubungan mereka terungkap. Tapi apa untungnya jika ia khawatirkan semua itu dari sekarang?

Renata terlanjur menemukan sesuatu yang tak bisa ia hindari. Vino adalah candunya kini. Renata yang sering kali tak mendapatkan kepuasan dari Gavin, malah terpuaskan dengan amat sangat saat melakukannya dengan Vino. Tentu Renata tak bisa lagi menahan sisi liarnya yang terus mendobrak keluar dari lubuk hatinya yang paling dalam.

Episodes
1 Bab 1: Wanita yang Mirip
2 Bab 2: Terpesona
3 Bab 3: Desiran Aneh
4 Bab 4: Sisi Liar
5 Bab 5: Selingkuh itu Indah?
6 Bab 6: Pembenaran
7 Bab 7: Kentara
8 Bab 8: Tersadar
9 Bab 9: Terperangkap
10 Bab 10: Pergi dari Hidupku!
11 Bab 11: Ketahuan
12 Bab 12: Berubah Pikiran
13 Bab 13: Semakin Lepas Kendali
14 Bab 14: Di Pihak Logika
15 Bab 15: Wanita Kedua
16 Bab 16: Menyamarkan
17 Bab 17: Bebaskan
18 Bab 18: Menggantikan Peran
19 Bab 19: Dosa yang Manis
20 Bab 20: Perjodohan
21 Bab 21: Pernyataan
22 Bab 22: Lingkaran
23 Bab 23: Di Night Club
24 Bab 24: Manis yang Semu
25 Bab 25: Let it Flow
26 Bab 26: Lebih dari Suka
27 Bab 27: Jalan Buntu
28 Bab 28: Cinta bukan Suka
29 Bab 29: Semakin Terasa Indah
30 Bab 30: Pesta Pertunangan
31 Bab 31: Rencana Masa Depan
32 Bab 32: Sikap yang Aneh
33 Bab 33: Curiga
34 Bab 34: Terbongkar
35 Bab 35: Apa ini Karma?
36 Bab 36: Ruangan yang Dirahasiakan
37 Bab 37: Kesalahan Terbesar
38 Bab 38: Hasutan Marsha
39 Bab 39: Dikuasai Rasa Bersalah
40 Bab 40: Semua Terungkap
41 Bab 41: Seorang Adik
42 Bab 42: Keputusan
43 Bab 43: Kembali ke Habitat
44 Bab 44: Kehilangan
45 Bab 45: Tidak Nyata
46 Bab 46: Sudah Terlambat
47 Bab 47: Menyesal
48 Bab 48: Niat Bertemu
49 Bab 49: Dijebak
50 Bab 50: Karena Keadaan
51 Bab 51: Menuju Hidup Baru
52 Bab 52: Menunggu Luka yang Sembuh
53 Bab 53: Kedatangan Dua Sahabat
54 Bab 54: Direktur Utama
55 Bab 55: Tak akan Ku Biarkan Pergi
56 Bab 56: Memanfaatkan Nathan
57 Bab 57: Kamu adalah Penyesalan
58 Bab 58: Tak Akan Menyerah
59 Bab 59: Mendapatkan Cinta Kembali
60 Bab 60: Kita Selingkuh Lagi
61 Bab 61: Hutang Budi
62 Bab 62: Takdir yang Selanjutnya
63 Bab 63: Seperti Keluarga
64 Bab 64: Mata-mata
65 Bab 65: Tidak Tahan
66 Bab 66: Perasaan Tak Salah
67 Bab 67: Balas Budi
68 Bab 68: Pengorbanan Vino
69 Bab 69: Sampai Akhir Hayat
70 Bab 70: Kedatangan Gavin
71 Bab 71: Mata yang Terbuka
72 Bab 72: Melamar Nathan(end)
73 Ekstra 1: The Bad Boy and His Nanny
74 Ekstra 2: Marry Me, Dev
75 Ekstra 3: Mengerjar Cinta Nabila
76 Ekstra 4: Wanita Rahasia Daddy Zach
77 Ekstra 5: Jodohkah Kita?
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Bab 1: Wanita yang Mirip
2
Bab 2: Terpesona
3
Bab 3: Desiran Aneh
4
Bab 4: Sisi Liar
5
Bab 5: Selingkuh itu Indah?
6
Bab 6: Pembenaran
7
Bab 7: Kentara
8
Bab 8: Tersadar
9
Bab 9: Terperangkap
10
Bab 10: Pergi dari Hidupku!
11
Bab 11: Ketahuan
12
Bab 12: Berubah Pikiran
13
Bab 13: Semakin Lepas Kendali
14
Bab 14: Di Pihak Logika
15
Bab 15: Wanita Kedua
16
Bab 16: Menyamarkan
17
Bab 17: Bebaskan
18
Bab 18: Menggantikan Peran
19
Bab 19: Dosa yang Manis
20
Bab 20: Perjodohan
21
Bab 21: Pernyataan
22
Bab 22: Lingkaran
23
Bab 23: Di Night Club
24
Bab 24: Manis yang Semu
25
Bab 25: Let it Flow
26
Bab 26: Lebih dari Suka
27
Bab 27: Jalan Buntu
28
Bab 28: Cinta bukan Suka
29
Bab 29: Semakin Terasa Indah
30
Bab 30: Pesta Pertunangan
31
Bab 31: Rencana Masa Depan
32
Bab 32: Sikap yang Aneh
33
Bab 33: Curiga
34
Bab 34: Terbongkar
35
Bab 35: Apa ini Karma?
36
Bab 36: Ruangan yang Dirahasiakan
37
Bab 37: Kesalahan Terbesar
38
Bab 38: Hasutan Marsha
39
Bab 39: Dikuasai Rasa Bersalah
40
Bab 40: Semua Terungkap
41
Bab 41: Seorang Adik
42
Bab 42: Keputusan
43
Bab 43: Kembali ke Habitat
44
Bab 44: Kehilangan
45
Bab 45: Tidak Nyata
46
Bab 46: Sudah Terlambat
47
Bab 47: Menyesal
48
Bab 48: Niat Bertemu
49
Bab 49: Dijebak
50
Bab 50: Karena Keadaan
51
Bab 51: Menuju Hidup Baru
52
Bab 52: Menunggu Luka yang Sembuh
53
Bab 53: Kedatangan Dua Sahabat
54
Bab 54: Direktur Utama
55
Bab 55: Tak akan Ku Biarkan Pergi
56
Bab 56: Memanfaatkan Nathan
57
Bab 57: Kamu adalah Penyesalan
58
Bab 58: Tak Akan Menyerah
59
Bab 59: Mendapatkan Cinta Kembali
60
Bab 60: Kita Selingkuh Lagi
61
Bab 61: Hutang Budi
62
Bab 62: Takdir yang Selanjutnya
63
Bab 63: Seperti Keluarga
64
Bab 64: Mata-mata
65
Bab 65: Tidak Tahan
66
Bab 66: Perasaan Tak Salah
67
Bab 67: Balas Budi
68
Bab 68: Pengorbanan Vino
69
Bab 69: Sampai Akhir Hayat
70
Bab 70: Kedatangan Gavin
71
Bab 71: Mata yang Terbuka
72
Bab 72: Melamar Nathan(end)
73
Ekstra 1: The Bad Boy and His Nanny
74
Ekstra 2: Marry Me, Dev
75
Ekstra 3: Mengerjar Cinta Nabila
76
Ekstra 4: Wanita Rahasia Daddy Zach
77
Ekstra 5: Jodohkah Kita?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!