GEJOLAK CINTA PERAWAN TUA

GEJOLAK CINTA PERAWAN TUA

Chapter 1

Tak terdengar alunan musik, tak ada rangkaian bunga, tak ada pelaminan, hanya sebuah meja panjang, segelintir orang terdekat yang hadir saat ini. Sebuah pernikahan sederhana yang syahdu bagiku, tapi mungkin tidak baginya.

Laki-laki muda, dengan ketampanan dan tampilan yang di atas rata-rata tiba-tiba datang melamar ke rumah kontrakan nan sangat sederhana. Ia datang melamarku, seorang gadis yang telah termakan usia, dengan wajah kusam, tampilan gadis miskin dengan kelebihan berat badan, serta tak tinggi, kulit sawo matang. Entah apa yang difikirkan laki-laki ini, tanpa ada  kabar berita, datang untuk menikahi.

Aku hanya berfikir, kenapa laki-laki ini memilihku menjadi istrinya, lebih tepat lagi istri sirinya. Aku tidak pernah membayangkan akan mendapat suami muda, tampan dan kaya. Aku tidak muluk-muluk ingin mendapatkan suami, bagiku cukup yang sholeh dan bertanggungjawab sudah cukup untukku.

Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini jika Allah berkehendak, pasti terjadi. Tapi sepolos-polosnya diriku, aku tetap menaruh kecurigaan yang besar dari maksud dan tujuan diadakan pernikahan ini.

Bahkan hanya berjarak satu minggu sejak kedatangannya, dan seminggu kemudian pernikahan ini digelar.

Ayahku senang bukan kepalang, ah ku lupa tidak hanya ayahku tapi keluargaku. Mereka senang, mendapatkan menantu muda, kaya dan tampan. Bahkan hanya dengan uang seserahan bernilai tak lebih dari dua ratus juta yang menurut keluarga besarku uang yang besar, lamaran itu mudah diterima.

Mengabaikan fakta, aku hanya dinikahi secara siri dan hanya pihak keluargaku yang tahu akan pernikahanku ini. Sedangkan dari pihak laki-laki hanya ada dua orang, yang pasti laki-laki yang sekarang menyandang status sebagi suamiku dan laki-laki lain yang tak kukenal.

Kebahagiaan itu benar-benar hadir dalam keluargaku. Aku satu-satunya anak ayah yang belum menikah sementara dua adikku sudah menggendong anak. Akupun bahagia, setidaknya dengan pernikahan ini lepaslah beban status jomblo yang kuanut selama tiga puluh lima tahun ini. Meski pernikahan ini nyatanya hanya status ataukah di atas kertas.

Akad nikah sudah dilantunkan, meski tanpa surat nikah negara resmilah aku jadi istrinya yang pada hari ini secara agama. Tak lama, akupun dibawa ke sebuah rumah cukup mewah dengan beberapa asisten rumah tangga. Tak ada komunikasi selama perjalanan, pun sampai malam menjelang, tanpa pamit laki-laki ini pergi meninggalkanku seorang diri.

Seorang asisten yang belakangan ku ketahui bernama teh neng datang menghampiri membawaku ke sebuah kamar lantai dua, untuk beristirahat.

Ia bertanya, apakah aku pembantu baru disini?. Aku menjawab dengan senyuman saja. Ya sudah tunggu tuan datang aja, begitu akhir obrolan kami dan dia berlalu kembali ke biliknya.

Aku menatap ruang kamar yang kutempati, bersyukur pada Illahi atas anugrah nikmat yang telah diberi pada hari ini, lelah dan penat membawaku terlelap dalam ruang gelap tanpa cahaya membius kesadaran ke alam mimpi.

Adzan berkumandang terdengar, mandi dan menunaikan kewajiban hamba Tuhan, merengkuh diri dalam selimut doa, menjalani takdir apa yang sedang dan akan kujalani. Bunyi ketukan pintu menghentikanku dalam persemanyaman, keluar masih dalam balutan mukena, kulihat sosok laki-laki yang kuketahui bernama Alex di depan pintu.

Dengan tatapan datar, ia berkata

"Ikut denganku "

Aku hanya mengangguk, dan keluar mengikutinya menuju ruangan dapur yang ternyata sudah ada tiga asisten rumah tangga berdiri di sana.

"Perkenalkan ini Kia, dia istri saya, dan Kia kenalkan mereka adalah orang-orang yang sudah membantu mengurus rumah ini"

Aku tersenyum dan melihat wajah-wajah mereka.

"Ada satu lagi sopir sekaligus mengurusi taman namanya pak maman, yang kemarin membawa mbak kesini, ikut aku"

Sebuah kertas disodorkannya padaku,

"Bacalah"

ucapnya tanpa memandangku.

Aku membaca dengan seksama poin-poin yang tertulis di sana. Aku terhenyak ternyata dugaanku tidak salah, pernikahan ini hanya menjadi pernikahan rahasia dan pengubah statusku saja. Tanpa ada hak suami istri seperti yang rumah tangga lainnya.

"Sudah mbak baca semuanya"

"Saya pikir cerita pernikahan seperti ini hanya ada di novel-novel saja tak kusangka saya sendiri mengalaminya"

"Aku memberikan jatah bulanan, untuk keperluan belanja, gaji karyawan di sini, dan keperluan ini itu, fasilitas rumah ini  juga silahkan  digunakan, manfaatkan selama mbak jadi istri saya, namun maaf saya tidak bisa membuat mbak benar-benar menjadi pendamping hidup karena pernikahan kita hanya pernikahan nadzar yang telah terlanjur saya ucapkan, saya juga tidak menyangka mbak belum menikah karena tampilan mbak sudah sangat ibu-ibu "

Aku tersenyum kecut mendengarnya, apa yang dikatakannya memang fakta. Di wajah ini, guratan itu sangat terlihat nyata dan tak bisa disembunyikan.

"Terima kasih sudah menikahi saya, setidaknya status ini melepaskan masa lajang saya yang sudah lama, meski bukan pernikahan seperti ini yang saya harapkan, tapi saya tetap bersyukur apapun keadaannya "

Ucapku tetap tersenyum, yah bagaimanapun aku wajib bersyukur melepas masa lajang berarti melepas pergunjingan yang selama ini melekat dalam diriku. Gadis tualah, tak laku lah, terlalu memilih, dan banyak kata-kata lainnya yang intinya membuatku jengah.

"Saya akan jarang pulang, karena saya punya rumah selain ini, masalah nafkah lahir mbak tidak perlu khawatir, saya akan memenuhinya"

"Terima kasih sekali lagi, atas semuanya"

"Silahkan tanda tangan di sini"

Tanpa ragu kububuhkan tanda tangan disana, di atas matrai 6000. Resmilah kini, pernikahan ini hanya sebuah pernikahan kontrak yang masa berlakunya satu tahun lamanya. Aku selalu mencoba tersenyum dalam  berbagai keadaan, kehidupan tanpa kemewahan membuatku selalu menyadari sisi di mana hati ini harus diletakkan.

Tak terasa pernikahan ini sudah dijalani dua bulan lamanya, dua bulan pula aku tak pernah melihat sosok yang disebut suami itu. Sejak menyodorkan kertas kontrak dia menghilang tanpa kabar dan jejak. Dan seperti pesannya, aku benar-benar memanfaatkan apa yang telah diberikan olehnya. Wajah ini, tubuh ini benar-benar diolah menjadi sosok yang berbeda, perawatan tubuh untuk menjadikan wajah dan tubuh indah kujalani, hasilnya tak mengecewakan.

Bibir ini pun tak lagi hitam, merah merona, wajahpun tak lagi kusam, tubuhpun tak lagi gendut sudah ideal hanya tinggi badan yang tak mampu kunaikkan, maklum sudah mentok.

Kegiatanku hanyalah membuat rumah menjadi lebih hijau, aku menanam sayur-sayuran di taman belakang yang diletakkan di dinding tembok, bunga, bercengkrama dengan para asisten rumah tangga, berlibur bersama di taman, dan sesekali melukis alam serta menulis catatan takdir hidup yang kujalani.

Hingga tanpa sengaja membaca sebuah berita di salah satu media online. Kabar laki-laki bernama Alex yang tak lain suamiku, bertunangan dengan salah satu artis papan atas tanah air. Meski hanya pernikahan siri dan rahasia, tapi wanita mana yang tak menangis melihat suaminya bersama wanita lain terpampang nyata.

Malam itu, akupun menangis dalam peraduan sajadah menumpahkan keluh kesah pada Sang Khaliq.

"Ya Robbku, Engkaulah Maha sebaik-baik rencana, hamba yang dhoif ini tak mengetahui apa rencanaMu. Hamba senantiasa bersujud kepadaMu mengharapkan yang terbaik dari pernikahan ini, menjadi keluarga yang utuh dan dalam naungan cintaMu"

"Robbku, hamba hanya berharap kepadamu, karena Engkaulah satu-satunya harapanku, tiada kuasa selain kuasaMu, Robbku apapun keputusanMu, hambaMu ini akan berusaha ikhlas menerimanya"

Lantunan ayat-ayat suci ditengah cucuran air mata berusaha kulantunkan, mengharapkan ketenangan jiwa yang tengah tergores luka.

Seminggu berlalu, dia datang saat aku sedang bersenda gurau dengan para asisten saat memanen sedang menanam bunga di taman. Dia memandangku agak lama, aku lupa saat ini sedang tidak memakai jilbab, rambutku tergerai tanpa diikat, aku tersenyum melihatnya. Hati menghangat saat ia membalas senyumanku.

"Mbak Kia"

Ujarnya ditengah keterkejutannya

"Ia, apa kabar Mas?"

Di tengah keterkejutanku dan segera kusambar jibab yang ada dikursi lalu segera mengambilkan minuman dan membawanya di atas meja makan.

"Saya fikir bukan mbak, banyak berubah, saya ke sini hanya mampir dan melihat keadaan, syukurlah semua baik-baik saja"

"Alhamdulillah semua baik-baik saja, sudah makan?"

"Belum"

"Makanan akan segera tersedia, semoga suka tunggu sebentar ya"

Ia mengangguk dan memandangku menyiapkan makanan. Tanpa banyak kata, ia menyantap makanan sederhana yang kubuat.

"Enak mas ?"

"Enak"

lagi-lagi ia tersenyum, hatiku  membunga. Rasa luka itu seakan hilang sesaat, dengan senyum dan kehadirannya meski penuh kecanggungan.

"Selamat atas pertunangannya"

Tersenyum hanya itu yang mampu kulakukan dihadapannya.

"Oh ya mas, dua bulan ini saya selalu di rumah. Bolehkah saya bekerja?"

Lanjutku

"Apakah uang yang saya berikan tidak cukup"

"Lebih dari cukup alhamdulillah, tapi saya ingin ada kegiatan dan jaga-jaga kelak ketika berpisah dari mas "

"Hemm baiklah, akan saya kabari nanti, terima kasih atas makanannya, saya pergi dulu"

Aku mengangguk dan menghantar kepergiannya sampai pintu depan rumah menatap kepergiannya dengan  harapan Allah membukakan hatinya untukku.

#####

Ini karyaku yang kutarik dari web sebelah, terus dukung ya

makasih ❤❤❤🤲🤲

Terpopuler

Comments

Utina Dewi

Utina Dewi

bagus thor...kta2 nta udh ngresap di hati

2021-11-23

0

bundanya anak

bundanya anak

ceritanya menarik thor..smoga sukses dan banyak yh like

2021-11-04

0

ummy setiawati

ummy setiawati

siap sy dukung author

2021-08-07

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chaptee 15
16 Chapter 16
17 Pengumuman
18 Chapter 17
19 Chapter 18
20 Chapter 19
21 Chapter 20
22 Chapter 21
23 Chapter 22
24 Chapter 23
25 Chapter 24
26 Chapter 25
27 Chapter 26
28 Chapter 27
29 Chapter 28
30 Chapter 29
31 Chapter 30
32 Chapter 31
33 Chapter 32
34 Chapter 33
35 Chapter 34
36 Chapter 35
37 Chapter 36
38 Chapter 37
39 Chapter 38
40 Chapter 39
41 Chapter 40
42 Chapter 41
43 Chapter 42
44 Chapter 43
45 Chapter 44
46 Chapter 45
47 Chapter 46
48 Chapter 47
49 Chapter 48
50 Chapter 49
51 Chapter 50
52 Chapter 51
53 Chapter 52
54 Chapter 53
55 Chapter 54
56 Chapter 55
57 Chapter 56
58 Chapter 57
59 Chapter 58
60 Chapter 59
61 Chapter 60
62 Chapter 61
63 Chapter 62
64 Chapter 63
65 Chapter 64
66 Chapter 65
67 Chapter 66
68 Chapter 67
69 Chapter 68
70 Chapter 69
71 Chapter 70
72 Chapter 71
73 Chapter 72
74 Chapter 73
75 Chapter 74
76 Chapter 75
77 Chapter 76
78 Chapter 77
79 Chapter 78
80 Chapter 79
81 Chapter 80
82 Chapter 81
83 Chapter 82
84 Chapter 83
85 Eps 84
86 Chapter 85
87 Chapter 86
88 Chapter 87
89 Chapter 88
90 Chapter 89
91 Chapter 90
92 Chapter 91
93 Chapter 92
94 Chapter 93
95 Chapter 94
96 Chapter 95
97 Chapter 96
98 Chapter 97
99 Chapter 98
100 Chapter 99
101 Chapter 100
102 Chapter 101
103 Chapter 102
104 Chapter 103
105 Chapter 104
106 Chapter 105
107 Chapter 106
108 Chapter 107
109 Chapter 108 Siapa pengirim pesan?
110 CH 109 Lelaki Misterius
111 Chap 110 Siapa Yang Menikah?
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chaptee 15
16
Chapter 16
17
Pengumuman
18
Chapter 17
19
Chapter 18
20
Chapter 19
21
Chapter 20
22
Chapter 21
23
Chapter 22
24
Chapter 23
25
Chapter 24
26
Chapter 25
27
Chapter 26
28
Chapter 27
29
Chapter 28
30
Chapter 29
31
Chapter 30
32
Chapter 31
33
Chapter 32
34
Chapter 33
35
Chapter 34
36
Chapter 35
37
Chapter 36
38
Chapter 37
39
Chapter 38
40
Chapter 39
41
Chapter 40
42
Chapter 41
43
Chapter 42
44
Chapter 43
45
Chapter 44
46
Chapter 45
47
Chapter 46
48
Chapter 47
49
Chapter 48
50
Chapter 49
51
Chapter 50
52
Chapter 51
53
Chapter 52
54
Chapter 53
55
Chapter 54
56
Chapter 55
57
Chapter 56
58
Chapter 57
59
Chapter 58
60
Chapter 59
61
Chapter 60
62
Chapter 61
63
Chapter 62
64
Chapter 63
65
Chapter 64
66
Chapter 65
67
Chapter 66
68
Chapter 67
69
Chapter 68
70
Chapter 69
71
Chapter 70
72
Chapter 71
73
Chapter 72
74
Chapter 73
75
Chapter 74
76
Chapter 75
77
Chapter 76
78
Chapter 77
79
Chapter 78
80
Chapter 79
81
Chapter 80
82
Chapter 81
83
Chapter 82
84
Chapter 83
85
Eps 84
86
Chapter 85
87
Chapter 86
88
Chapter 87
89
Chapter 88
90
Chapter 89
91
Chapter 90
92
Chapter 91
93
Chapter 92
94
Chapter 93
95
Chapter 94
96
Chapter 95
97
Chapter 96
98
Chapter 97
99
Chapter 98
100
Chapter 99
101
Chapter 100
102
Chapter 101
103
Chapter 102
104
Chapter 103
105
Chapter 104
106
Chapter 105
107
Chapter 106
108
Chapter 107
109
Chapter 108 Siapa pengirim pesan?
110
CH 109 Lelaki Misterius
111
Chap 110 Siapa Yang Menikah?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!