Chapter 3

Tepat dua hari sesuai yang dijanjikan, dia datang kembali, dan aku sudah sembuh. Namun ada rasa kecewa ketika mendengar kabar nyatanya bukan dia yang mengajariku namun asisten pribadinya yang juga tak lain sahabatnya sendiri. Dengan mudahnya, dia meninggalkanku dengan laki-laki lain di ruangan tertutup yang jelas-jelas bukan mahrom. Hati  melayang akan hadirnya kini terhempas penuh kecewa.

"Maaf mas daniel, saya panggil teh neng dulu"

Dia daniel namanya dengan rentang usia yang juga tak jauh berbeda dengan suamiku, namun sikapnya lebih hangat. Awalnya dia melihatku terkejut dari ujung kepala hingga kaki  tertutup rapat, jilbab lebar dengan gamis lebar, kaos kaki hingga memakai handsock.

"Mbak g kepanasan pake ginian"

Tanyanya

"Enggak"

"Kita kan di rumah"

"Memangnya kenapa kalo di rumah"

"Tertutup amat kan saya enggak ngapa-ngapain mbak, belajar doang"

"Iya, kan situ bukan mahrom saya. oh ya ayok belajar di taman aja biar bisa bareng sama teteh-teteh di sana"

"Lho emang kenapa kalo di sini?"

"Banyak setannya"

Ujarku berlalu sambil membawa tumpukan buku yang telah dipilihkan oleh Daniel untukku. Dia masih geleng-geleng kepala saja melihatku.

"Makhluk langka"

Gumamnya yang masih terdengar olehku, lalu segera meyusulku.

"Mbak, pantes Alex bilang berubah"

"Berubah apanya?"

Tanyaku penasaran

"Lebih kelihatan muda dan cantik"

"Beneran mas Alex bilang gitu"

"Oh yang bilang muda dan cantik mah saya mbak"

Ia nyengir kuda

"Kalo mbak dah pisah ma Alex, boleh kok mbak nikah sama saya"

Aku terkejut akan ucapannya, menatapnya tajam.

"Santuy mbak, becanda"

Membuat muka lucu dan mengacungkan dua jari tengah dan telunjuknya. Daniel pria berparas tampan ini membuatku geleng-geleng kepala.

Pelajaran pertama pun di mulai, sesekali diselingi oleh canda tawa, aku menolak berdua saja, meski sudah di ruang terbuka tetap ku bawa Teh Neng menemaniku belajar.

Jam belajar dimulai dari pukul delapan pagi hingga dzuhur tiba, benar-benar seperti anak sekolah. Aku baru tahu ternyata Alex pemilik beberapa usaha yang bergerak di bidang yang berbeda-beda.

Sedangkan, yang akan kutempati bekerja di bidang tambak udang. Dari proses belajar udang yang berkwalitas, jalur pembibitan hingga produksi. Semua diajarkan oleh Daniel tanpa lelah, tak mudah belajar hal dan dia terus menyemangatiku.

"Akhirnya kelar satu sesi mbak"

"Alhamdulillah, makasih ya"

Ucapku

Tiga minggu berlalu, proses belajar dengan waktu sebulan sebentar lagi berakhir. Aku lebih banyak berkutat dengan buku-buku berkaitan dengan bisnis, managemen karyawan, laporan-laporan, menganalisa banyak hal termasuk beberapa laporan pajak.

Waktu bersama Daniel kumanfaatkan dengan banyak bertanya, sedang saat-saat sendiri tenggelam di perpustakaan pribadi.

"Minumnya mas"

Saat jeda belajar, kusiapkan minum dan makanan.

"Masih aja panggil mas, kan saya sudah bilang panggil Daniel aja mbak"

"Maaf, lebih nyaman panggil Mas soalnya"

"Asal jangan manggil mas-mas saat disamping gorengan aja mbak?"

"Lho memangnya kenapa?"

"Lha dikira nanti saya yang jadi tukangnya"

Kami bertiga tertawa bersama, Teh Neng tak banyak bicara dia membantuku dalam menyiapkan makanan dan minuman. Sesekali ia juga terlihat membaca buku, tapi novel kesukaannya.

"Saya tidak menyangka mbak suka senyum dan becanda juga, saya fikir mbak orangnya garang dan kaku"

Menatap hamparan bunga dan tanaman sayur, menyesap air jahe plus madu kesukaan. Sejenak keheningan melanda.

"Mbak, kalo boleh tanya nih ya, tapi jangan marah"

Daniel selalu menjadi pemecah keheningan, entah dengan komedinya ataupun dengan pertanyaan yang kadang tiba-tiba menjurus ranah pribadi dan privasi.

"Serius kayaknya nih"

"He..he..."

Ia nyengir kuda

"Kok mbak sabar sih ngadepin Alex, padahal kan setau saya Alex enggak nganggep mbak"

Pertanyaan yang mengejutkanku, kuhela nafas sejenak. Ah ya aku lupa, dia sahabatnya mungkin memang tak ada rahasia antara mereka berdua. Bukankah dia juga yang tau akan pernikahan rahasia ini juga.

"Mbak itu cantik, mau aja diselingkuhin"

Lanjutnya

"Mas tahu alasan saya bertahan"

"Uang, saya rasa tidak sejauh yang saya tahu mbak g pernah minta apa-apa, kecuali jatah bulanan yang diberikan Alex selebihnya tidak ada. Apa mbak mengharapkan cinta dari Alex"

"Saya sudah terikat meski dalam jangka waktu yang dekat, sabar menunggu hingga waktu itu tiba"

"Mbak, dibanding wanita itu mbak lebih dari segalanya. Wanita itu hanya mengincar harta, Alex termakan rayuan gombal dan pelayanan itunya"

"Maksudnya"

Aku benar-benar tak mengerti arah bicara Daniel, apa maksud dengan itunya.

"Mbak g pernah hemmm hemmm di kamar kan sama Alex"

"Hemmm hemmm apa"

"Itu mbak, itu"

Ujarnya garuk-garuk kepala mungkin bingung menjelaskannya

"Itu teh, intim teh suami istri"

Teh Neng menjelaskan yang baru aku mengerti, Daniel menatapku seolah menantikan jawaban hingga tak berkedip menunggu.

"Jangan gitu natapnya Mas, saya enggak nyaman"

"Maaf mbak, tapi saya yakin belum kan?, secara kan dia banyak sama cewek itu, jarang ke sini iya kan Bu Neng"

"Eh iya den, g pernah keluar juga sama den Alex seinget saya"

"Yes"

Seketika Daniel teriak berdiri mengepalkan tangan dan wajahnya terlihat sangat bahagia.

"Kok masnya bahagia banget"

Dia tersenyum kepadaku, mengangkat bahu, senyum-senyum sendiri tanpa kutahu artinya apa sambil menyeruput minuman jahe. Ia bangkit dari duduknya, menuju taman penuh bunga memetik setangkai bunga mawar merah, memberikannya padaku.

"Jika Alex ngapa-ngapain mbak, jangan ragu datang padaku ya. Pintu rumah selalu terbuka buat mbak, ini gratis dulu bunganya, besok-besok saya bawakan bunga yang lebih bagus  dan dijamin wangi"

"Apaan sih Mas, saya wanita bersuami jangan begini, saya tidak akan nyaman"

Ucapku menolak bunga pemberiannya.

"Santai mbak, saya sabar menunggu hingga tiba waktunya kok, sekarang mah kita temenan aja dulu ya kan"

"Iya boleh kalo temenan tapi tidak berlebihan, tetap ada batasan diantara laki-laki dan perempuan yang bukan mahrom"

"Iya-iya mbak yang sholehah, makin gemes aja kalo lihat cemberut gini"

"Mas Daniel"

Nada suaranya sedikit naik, ia hanya tertawa, senang menggoda, hatiku kesal lama-lama.

"Hemm"

"Eh Mas Alex"

Semua orang menoleh ke arah sumber suara dan Alex datang duduk di sampingku.

"Apa kabar mas?"

Tanyaku canggung

"Ambilkan minuman untukku"

Titahnya

"Baik"

Aku pun beranjak bersama Teh Neng membuatkan minuman. Kulirik mereka, tampak ada obrolan serius diantara dua pria entah apa.

"Teh, kayaknya Mas Daniel suka deh sama Teteh"

Teh Neng bicara disela-sela pembuatan air jahe di dapur.

"Jangan ngaco ah teh, saya istri bos sekaligus sahabatnya lho"

"Ya tapikan Teh, kayak lagu gitu cinta datang tanpa diduga, siapa tau"

"Makanya Teh, teteh jangan pergi-pergi kalo saya lagi sama Mas Daniel"

"Memangnya kenapa Teh, kan saya kasih kesempatan biar lebib deket"

"Teteh, saya sudah bersuami lho"

"Iya maaf-maaf teh, Den Daniel ganteng juga lho"

"Teh, besok-besok sedetikpun saya g ijinin teteh ninggalin berdua sama mas daniel, gaji saya potong nanti"

"Iih teteh mah,hampura atuh. Emang kenapa sih teh enggak mau berdua-dua sama Mas Daniel"

"Kalo cuma berdua yang ke tiga setan"

"Lha saya dong setannya"

"Bukan, teteh mah nyamuk yang diharapkan "

Aku tertawa berlalu membawa nampan untuk sang suami yang sedang duduk manis disana.

####

**Alhamdulillah kelar ya chapter 3 hehee

ya iyalah orang tinggal mindahin 😁😁

lanjut yuks pantengin and jangan lupa supportnya

oke okee

voteeee likeee komennnnn and kasih poinnnn hehee**

Terpopuler

Comments

Dessy Ghaisani

Dessy Ghaisani

bahasanya gak kaku nggak ngebosenin....lanjut teh...

2021-05-31

0

Siti Rofiatin

Siti Rofiatin

lanjut thor

2021-05-24

0

re

re

Lanjut membaca

2021-04-25

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chaptee 15
16 Chapter 16
17 Pengumuman
18 Chapter 17
19 Chapter 18
20 Chapter 19
21 Chapter 20
22 Chapter 21
23 Chapter 22
24 Chapter 23
25 Chapter 24
26 Chapter 25
27 Chapter 26
28 Chapter 27
29 Chapter 28
30 Chapter 29
31 Chapter 30
32 Chapter 31
33 Chapter 32
34 Chapter 33
35 Chapter 34
36 Chapter 35
37 Chapter 36
38 Chapter 37
39 Chapter 38
40 Chapter 39
41 Chapter 40
42 Chapter 41
43 Chapter 42
44 Chapter 43
45 Chapter 44
46 Chapter 45
47 Chapter 46
48 Chapter 47
49 Chapter 48
50 Chapter 49
51 Chapter 50
52 Chapter 51
53 Chapter 52
54 Chapter 53
55 Chapter 54
56 Chapter 55
57 Chapter 56
58 Chapter 57
59 Chapter 58
60 Chapter 59
61 Chapter 60
62 Chapter 61
63 Chapter 62
64 Chapter 63
65 Chapter 64
66 Chapter 65
67 Chapter 66
68 Chapter 67
69 Chapter 68
70 Chapter 69
71 Chapter 70
72 Chapter 71
73 Chapter 72
74 Chapter 73
75 Chapter 74
76 Chapter 75
77 Chapter 76
78 Chapter 77
79 Chapter 78
80 Chapter 79
81 Chapter 80
82 Chapter 81
83 Chapter 82
84 Chapter 83
85 Eps 84
86 Chapter 85
87 Chapter 86
88 Chapter 87
89 Chapter 88
90 Chapter 89
91 Chapter 90
92 Chapter 91
93 Chapter 92
94 Chapter 93
95 Chapter 94
96 Chapter 95
97 Chapter 96
98 Chapter 97
99 Chapter 98
100 Chapter 99
101 Chapter 100
102 Chapter 101
103 Chapter 102
104 Chapter 103
105 Chapter 104
106 Chapter 105
107 Chapter 106
108 Chapter 107
109 Chapter 108 Siapa pengirim pesan?
110 CH 109 Lelaki Misterius
111 Chap 110 Siapa Yang Menikah?
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chaptee 15
16
Chapter 16
17
Pengumuman
18
Chapter 17
19
Chapter 18
20
Chapter 19
21
Chapter 20
22
Chapter 21
23
Chapter 22
24
Chapter 23
25
Chapter 24
26
Chapter 25
27
Chapter 26
28
Chapter 27
29
Chapter 28
30
Chapter 29
31
Chapter 30
32
Chapter 31
33
Chapter 32
34
Chapter 33
35
Chapter 34
36
Chapter 35
37
Chapter 36
38
Chapter 37
39
Chapter 38
40
Chapter 39
41
Chapter 40
42
Chapter 41
43
Chapter 42
44
Chapter 43
45
Chapter 44
46
Chapter 45
47
Chapter 46
48
Chapter 47
49
Chapter 48
50
Chapter 49
51
Chapter 50
52
Chapter 51
53
Chapter 52
54
Chapter 53
55
Chapter 54
56
Chapter 55
57
Chapter 56
58
Chapter 57
59
Chapter 58
60
Chapter 59
61
Chapter 60
62
Chapter 61
63
Chapter 62
64
Chapter 63
65
Chapter 64
66
Chapter 65
67
Chapter 66
68
Chapter 67
69
Chapter 68
70
Chapter 69
71
Chapter 70
72
Chapter 71
73
Chapter 72
74
Chapter 73
75
Chapter 74
76
Chapter 75
77
Chapter 76
78
Chapter 77
79
Chapter 78
80
Chapter 79
81
Chapter 80
82
Chapter 81
83
Chapter 82
84
Chapter 83
85
Eps 84
86
Chapter 85
87
Chapter 86
88
Chapter 87
89
Chapter 88
90
Chapter 89
91
Chapter 90
92
Chapter 91
93
Chapter 92
94
Chapter 93
95
Chapter 94
96
Chapter 95
97
Chapter 96
98
Chapter 97
99
Chapter 98
100
Chapter 99
101
Chapter 100
102
Chapter 101
103
Chapter 102
104
Chapter 103
105
Chapter 104
106
Chapter 105
107
Chapter 106
108
Chapter 107
109
Chapter 108 Siapa pengirim pesan?
110
CH 109 Lelaki Misterius
111
Chap 110 Siapa Yang Menikah?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!