Jawaban

“Mba Aisha … Mba Aisha ….”

“Kamu tuh kebiasaan yah masuk teriak-teriak gak salam dulu,” jawab Aisha lembut.

“Astaghfirulloh, Assalamualaikum Mba,” ucap Rini manis.

“Nah gitu dong, sekarang baru kamu ngomong.”

“Mba Aisha cepetan dandan yang cantik pokoknya Mba,” ucap Rini mengguncang bahu Aisha yang tengah melipat mukenanya setelah membaca Al-Qur’an.

“Memangnya ada apa Mba harus dandan?” tanya Aisha mengerutkan kening semakin tak mengerti dengan maksud Rini.

“Di depan ada Gus Fakih sama Ustadz Faris nyariin Mba, sekarang cepetan Mba temuin mereka,” tutur Rini seraya mendorong Aisha ke arah pintu.

“Tunggu dulu, ada apa mereka nyariin Mba?”

“Ya mana Rini tau Mba, udah cepetan temuin dulu. Ada Ustadz Faris loh,” goda Rini.

Aisha hanya geleng-geleng mendengar ucapan teman sekamarnya yang sangat antusias jika itu berhubungan dengan Ustadz Faris.

Aisha berlalu meninggalkan Rini untuk menemui Gus Fakih yang katanya diantar oleh Ustadz Faris, sebenarnya ada apa hingga mereka mencari Aisha sendiri ke asrama putri.

Aisha jadi penasaran seperti apa sebenarnya sosok Ustadz Faris yang sejak kemarin menjadi perbincangan para santriwati. Dan kenapa juga jantung Aisha selalu berdetak lebih cepat dari biasanya jika mendengar nama Faris.

***

“Loh Gus Fakih sama siapa ke sini?” tanya Aisha ketika mendapati Gus Fakih hanya seorang diri.

Tanpa sadar, Aisha mencari-cari sosok Ustadz Faris yang dijelaskan Rini.

“Tadi sama Om Faris, tapi katanya mau terima telepon dulu,” tutur Gus Fakih menjelaskan.

Aisha manggut-manggut mengiyakan.

“Tadi katanya Gus Fakih mencari Mba Ica yah? Ada apa Gus?” tanya Aisha yang sudah berjongkok menyejajarkan tingginya dengan Gus Fakih.

“Fakih pengen main sama Mba Ica, tadi sama Om Faris doang gak seru,” jawab Gus Fakih merajuk.

“Ya sudah ayo Mba Ica temenin, tapi jangan lama-lama yah kan sebentar lagi maghrib,” tutur Aisha dengan lembut.

“Siap Mba Ica,” jawab Gus Fakih dengan tangan sudah dengan posisi seperti sedang hormat yang berhasil membuat Aisha tertawa.

Ketika Gus Fakih tengah bermain di taman dengan ditemani Aisha, justru malah Gus Hasan yang datang menyusul.

“Loh kok Om Hasan yang dateng? Om Farisnya mana?” tanya Gus Fakih ketika menyadari kedatangan Gus Hasan.

“Om Farisnya lagi siap-siap buat pulang ke Surabaya malem ini, tadi dapet telepon mendadak,” jawab Gus Hasan mendekati Gus Fakih.

“Ustadz Faris dari Surabaya juga.”

“Om Faris mau nolongin orang-orang yang sakit lagi yah?” tanya Gus Fakih polos.

“Iya kan di Rumah Sakit udah banyak yang nungguin Om Faris,” jawab Gus Hasan dengan sabar.

“Gus Fakih, Mba Ica balik lagi ke kamar yah mau siap-siap buat ke masjid. Kan sudah ada Gus Hasan yang nemenin,” ucap Aisha takdim, menghormati Gus Hasan yang ada di dekatnya.

“Iya Mba Ica bener, Fakih juga siap-siap solat yuk sama Om ke masjid,” tutur Gus Hasan membenarkan ucapan Aisha.

“Iya deh, Mba Ica besok kita main lagi yah,” pinta Gus Fakih.

“Nggeh Gus siap,” jawab Aisha lembut.

“Terimakasih ya Aisha sudah menjaga Fakih,” ucap Gus Hasan sebelum Aisha berlalu.

“Nggeh Gus, kalau begitu saya permisi ya, Assalamualaikum,” ucap Aisha sgera berlalu.

“Waalaikumsalam,” jawab Gus Hasan dan Gus Fakih bersamaan.

***

"Rupanya pahitnya masa lalu yang membuat Aisha  merenung dan tersedu di setiap malam?"

Aisha menoleh, terkejut melihat Ning nya yang sudah terduduk di sampingnya, dengan segera ia hapus airmata yang tersisa dengan ujung mukenanya.

"Ning Sabina?" tanya Aisha parau.

"Maaf tadi Mba gak sengaja mendengar semua curahan Aisha, sebenarnya udah sejak lama juga sih. Sepertinya masa lalu Aisha  teramat rumit," tutur Ning Sabina mengusap bahu Aisha yang masih naik turun karena isakan.

Bukan menjawab, tapi Aisha justru semakin terisak.

Ning Sabina yang memahami perasaan Aisha segera mendekapnya, mengusap-usap punggung Aisha untuk menyalurkan ketenangan.

"Aisha boleh cerita sama Mba semua

masalah Aisha, kita di sini semua adalah keluarga," lagi-lagi Ning Sabina tak

mendapat jawaban dari Aisha kecuali isakan.

Ning Sabina membiarkan Aisha menumpahkan semua masalah yang menurutnya sudah habis ia curahkan di setiap sujudnya.

"Kita dulu pernah bersama Ning, tapi tiba-tiba dia pergi tanpa pesan dan kabar, melainkan hanya sebuah kebohongan. Lalu dia kembali dengan orang baru sebagai penggantiku. Dia bilang semua itu hanya kesalahan, sehingga dia datang lagi lagi dengan penjelasan dan minta balikan," tutur Aisha menceritakan kisahnya pada Ning Sabina.

"Sampai sekarang dia masih mengejar Aisha?"

"Entahlah Ning, istrinya sudah  meninggal dan dia juga sudah dikarunia putra. Aisha yang merasa belum terlalu kuat menghadapi semuanya memilih untuk mengasingkan diri dengan datang ke pesantren ini," tutur Aisha yang membuat Ning Sabina benar-benar terkejut.

"Apa Aisha belum bisa melupakan dia? Aisha masih mencintai dia?"

Aisha menggeleng lemah.

"Ketika dia pergi dengan pengkhianatan, Aisha sudah melupakan rasa sayang Aisha untuknya. Tapi entah kenapa semua kenangan tentang dia justru menjadi rasa sakit sebagaimana dulu Aisha masih cinta."

"Aisha masih berharap untuk kembali bersamanya?"

Lagi-lagi Aisha menggeleng.

"Aisha sudah lelah Ning, jika kembali pun pasti juga berubah, gak akan sama kayak dulu lagi. Mungkin Aisha terlihat baik-baik saja, tapi perasaaan Aisha tetap memendam kecewa."

"Itu tandanya Aisha belum bisa berdamai dengan masa lalu saat masih bersama dia."

"Apa yang harus Aisha lakukan Ning?" tanya Aisha dengan wajah sembab.

"Aisha harus merubah mindset Aisha dulu, bahwa menanti adalah pengorbanan yang tak pasti, karena kita belum tahu juga takdir apa yang tengah menanti. Jika Aisha masih setia dengan luka yang menganga karena dia, hendaknya Aisha sadar bahwa belum tentu dia setia. Maka harusnya Aisha memilih antara tetap bertahan dengan memeluk luka atau membuka hati kembali bagi orang yang datang."

Ada parit yang kembali mengalir dari ujung mata Aisha ketika mendengar nasehat dari Ning Sabina. Sebenarnya memang mungkin selama ini dialah yang belum bisa ikhlas terhadap semuanya.

"Lebih baik sekarang Aisha berwudhu agar lebih tenang sambil nunggu adzan subuh ya," tutur Ning Sabina yang kemudian diangguki Aisha.

"Mba mau lihat Gus Fakih dulu, takutnya bangun nyariin Mba."

"Maaf ya Ning jadi harus mendengarkan keluh kesah Aisha."

"Aisha kita semua adalah keluarga, kapanpun kamu butuh Mba ataupun yang lainnya jangan pernah sungkan yah."

"Terimakasih ya Ning."

" Mba ke ndalem dulu yah."

"Nggeh Ning," jawab Aisha takdim.

***

Sepulang dari Yogyakarta, Faris menyempatkan diri berziarah ke makam kedua orang tuanya.

"Assalamualaikum Ayah, Bunda," ucap Faris di depan makam ayah dan bundanya yang memang berdampingan.

"Maaf Faris baru ke sini lagi, tapi Faris selalu mendoakan yang terbaik untuk Ayah sama Bunda. Semoga kelak kita bisa berkumpul kembali di Jannah-Nya ya Yah, Bun."

Tak terasa ada parit mengalir  dari ujung netra Faris, sesak pun kian bersarang di dada.

"Faris baru saja mengunjungi Bukde sama Pakde di Yogyakarta kemaren. Di sana Faris menemukan jawaban yang selama ini mengusik hidup Faris Bunda, semoga saja ini merupakan jawaban dari Allah atas doa-doa Faris selama ini."

"Meski Ayah dan Bunda sudah tiada, tapi Faris bersyukur masih memiliki keluarga dan orang-orang yang menyayangi Faris seperti Ayah dan Bunda."

Di atas kubur kedua orang tuanya Faris terisak, menahan sesak yang mungkin menunjukan kelemahannya.

"Faris pulang dulu ya Ayah, Bunda. Semoga Ayah dan Bunda selalu diberikan tempat yang terbaik di sisi-Nya."

Faris menyeka air di ujung matanya, di depan kubur kedua orangtuanya dia mencurahkan segala keluh kesahnya, layaknya seorang putra yang tengah bermanja pada orangtuanya.

Tak lupa Faris membacakan Al-Quran untuk keduanya, lalu menaburkan bunga di atas kuburnya sebelum akhirnya berlalu untuk kembali ke rutinitas seperti biasanya.

Ketika hendak berlalu, Faris melihat seorang pria yang tengah tersedu di atas kubur istrinya dengan seorang bayi yang terlelap dalam gendongan perawatnya, ya pria itu adalah Azka dan Rafa putranya yang tengah berziarah ke makam Diana.

"Apa sekarang lo benar-benar menyesal karena sudah menyia-nyiakan Diana?" tanya Faris setelah Azka menyelesaikan doanya. Azka sendiri tak menyadari kedatangan Faris.

"Tapi sekarang penyesalan gue udah gak ada gunanya Ris. Penyesalan gue gak bisa mengembalikan Diana."

"Gak ada yang sia-sia Ka, sekarang ada Rafa yang sangat membutuhkan lo. Dengan lo merawat dan menjaga Rafa dengan baik, itu sudah lebih dari cukup buat Diana."

"Lo dari mana?"

"Dari makam Ayah sama Bunda."

"Kemaren gue abis tes kesehatan sama Rafa ke Rumah Sakit, gue nyariin lo, tapi kata resepsionis lo lagi ambil cuti. Emangnya lo kemana?"

"Gue dari Yogya, silaturahmi ke Pakde sama Bukde gue."

"Udah dapet kabar tentang Aisha?"

Bersambung ....

Jangan lupa vote, lik and coment buat nyemangatin author ya readers tersayang ....

Terpopuler

Comments

mutoharoh

mutoharoh

20 like sudah mendarat akak 🤗🤗
besok lanjut lagi

2021-07-04

0

Garis_Langit

Garis_Langit

Saya mampir membawa like kak

2020-10-28

0

Desrayanii

Desrayanii

Sampai sini nanti lanjut lagi akak Love... ❤🥰
salam untuk bang faris ya 😁😁

Salam "Kasih Yang Tertunda & Detektif Cinta Anti Cinta"...

2020-10-07

0

lihat semua
Episodes
1 Aku juga wanita biasa
2 Bagaimana bisa aku berdamai?
3 Bukan Azka
4 Aku, Kamu, dan Dia
5 Kejam memang
6 Sudah Skenario Tuhan
7 Wanita tangguh
8 Apalagi ini?
9 Orang Terpilih
10 Harus Ikhlas
11 Mulai ada rasa?
12 Semakin takut kehilangan
13 Takdir Tak Terduga
14 Bukan akhir segalanya
15 Muhasabah Diri
16 Terungkap
17 Rangkaian Takdir
18 Orang yang Sama
19 Jawaban
20 Rasa Yang Hadir
21 Tanda tanya
22 Yes I do
23 Bukan aku pemenangnya
24 Takdirku
25 Hari Kita
26 Harapan Baru?
27 Senja yang tak lagi sama
28 Menantu baru
29 Aku dan perasaan ini
30 Perlahan semakin baik
31 Sesejuk Embun Pagi
32 Pengakuan
33 Terungkap (2)
34 Pergi untuk kembali
35 Mabuk darat
36 Kebetulan?
37 Berusaha mengikhlaskanmu
38 Benarkah sudah lupa?
39 Salah paham
40 Berusaha
41 Berusaha 2
42 Berusaha 3
43 Mau kemana?
44 Abang dimana?
45 Dinner kejutan
46 Kejutan lagi?
47 Mencoba melawan malu
48 Yang Tertunda
49 Sabarnya humairaku
50 Tertunda lagi?
51 Visual
52 Our first night yang tertunda
53 Ibadah lagi
54 Suami hebatku
55 Bercak Cinta
56 Dilanku
57 Menjadi saksi
58 Siapa dia?
59 Siapa mereka
60 Kecolongan
61 Dokterku suamiku
62 Aku ridho
63 Kamu tidak baik-baik saja
64 Harapan Baru
65 Dia milikku!
66 Percaya
67 Tak apa
68 Sensasi pengantin baru
69 Sayang, Jangan takut
70 Tiket
71 Ada apa?
72 Jangan cengeng
73 Gelisah
74 Wanita hebatku
75 Wanita gila
76 Ini kakakku
77 Bandara & Club
78 Are you okay?
79 Ujian rumah tangga kita
80 Dokter tapi takut obat
81 Fiks reaksi jamu
82 Tengilnya Tuan Faris
83 Karina yang sebenarnya
84 Kenapa Sha?
85 Hah?
86 Jatuh cinta setiap saat
87 Forgive
88 Masjid merah jambu
89 Mecca, here we come
90 Doa pilu di rumah-Mu
91 Kita senasib
92 Cappadocia, here we come
93 Abang gagal buka puasa
94 Honeymoon 1
95 Honeymoon 2
96 Honeymoon 3
97 Honeymoon 4 (Jeritan Penyesalan)
98 Tragedi Bandara Kayseri
99 Rumah Sakit orang waras
100 Salah saya apa, Tuan?
101 Happy Birthday Baby
102 Maaf, Nona
103 Kamu istriku
104 Aku memang orang asing
105 Benar-benar bikin surprise
106 Pecel seadanya
107 Aku yang lemah
108 Berkolaborasi
109 Ternyata masih belum siap kehilangan
110 Macan betina
111 Jangan ngambek dong, Mami
112 Ancaman Bocah
113 Rumit
114 Semakin Rumit
115 Semakin Rumit 2
116 Hancur
117 Suamimu juga manusia biasa
118 Selesaikan dengan jantan!
119 Apa dia sesempurna itu?
120 Kangen Abang
121 Terbayar lunas
122 Amanah
123 Kasih kejutan Papi
124 Sabarmu ... kuatku
125 Tanpa Papi
126 Tasya is come
127 Bolehkah?
128 Sensitive
129 Anak Mami pasti kuat
130 Aku tak sepicik itu!
131 Aku tak apa meski sendiri
132 Salah sangka
133 Benar-benar wanita mulia
134 Tanpa Papi lagi
135 Beginikah ngidam?
136 Kenapa harus kamu Mas?
137 Ku ambil dia kembali
138 Tinggalkan aku!
139 Jangan putus asa
140 Butuh ruang
141 Terungkap
142 Akankah baik-baik saja?
143 Ternyata terlambat
144 Menyerah
145 Panik
146 Kemana lagi?
147 Hancur sia-sia
148 You broke me first
149 Mengajukan gugatan
150 Frustasi
151 Sama-sama mencari
152 Mengunjungi Ayah
153 Titik terang
154 Semoga baik-baik saja
155 Jangan buat semakin rumit
156 Bukan tak sayang
157 Dokter cantik pemberani
158 Kamu?
159 Rencana lain
160 Pasangan idaman
161 Pasrah akan ketentuan-Mu
162 Benarkah ?
163 Sedikit lagi ...
164 Kepada-Mu kami kembali
165 Hilang satu muncul yang baru
166 Kakak ...
167 Apapun akan aku lakukan
168 Panik
169 Pergi dengan tenang
170 Lebih baik mati
171 Napas ini untukmu
172 Salah siapa!?
173 Biar aku yang pergi
174 Tergoda
175 Izinkan aku egois
176 Wanitaku lelah
177 Mempertahankan takdir
178 Ikhlas itu bohong!
179 Sebab akibat
180 Biar saja berakhir
181 Kebetulan?
182 Gagal temu
183 Sama-sama terluka
184 Sakit luar dalam
185 Kolega lama
186 Hati yang tergerak
187 Bukan hanya kamu, akupun sakit
188 Cukup Kakak, Aish jangan
189 Quality time
190 Kecurigaan Roger
191 Wanita bergamis panjang
192 Kembali berjuang
193 Berlomba
194 Mencari ketenangan
195 Memulai kembali
196 Lucunya istriku
197 Saya yang beruntung
198 Aku masih punya hati
199 Calon pewaris Abdullah Company
200 Siapkah aku?
201 Restu Kak Isal
202 Debar tak biasa
203 Beruntungnya aku punya kamu
204 Ica nggak sendirian
205 Kekhawatiran Ning Sabina
206 Nikmat yang tak terdustakan
207 Memantau dari jauh
208 Teman seperjalanan
209 Kalah telak
210 Muslimah sesungguhnya
211 LDR
212 ....
213 Kakak ipar bertemu kakak kandung
214 Rahasia Gus Hasan terbongkar
215 Quality time Aisha dan Faisal
216 Rindu berujung temu
217 Berubah tak semudah yang dikira
218 Berlibur bersama
219 Gadis kecilku
Episodes

Updated 219 Episodes

1
Aku juga wanita biasa
2
Bagaimana bisa aku berdamai?
3
Bukan Azka
4
Aku, Kamu, dan Dia
5
Kejam memang
6
Sudah Skenario Tuhan
7
Wanita tangguh
8
Apalagi ini?
9
Orang Terpilih
10
Harus Ikhlas
11
Mulai ada rasa?
12
Semakin takut kehilangan
13
Takdir Tak Terduga
14
Bukan akhir segalanya
15
Muhasabah Diri
16
Terungkap
17
Rangkaian Takdir
18
Orang yang Sama
19
Jawaban
20
Rasa Yang Hadir
21
Tanda tanya
22
Yes I do
23
Bukan aku pemenangnya
24
Takdirku
25
Hari Kita
26
Harapan Baru?
27
Senja yang tak lagi sama
28
Menantu baru
29
Aku dan perasaan ini
30
Perlahan semakin baik
31
Sesejuk Embun Pagi
32
Pengakuan
33
Terungkap (2)
34
Pergi untuk kembali
35
Mabuk darat
36
Kebetulan?
37
Berusaha mengikhlaskanmu
38
Benarkah sudah lupa?
39
Salah paham
40
Berusaha
41
Berusaha 2
42
Berusaha 3
43
Mau kemana?
44
Abang dimana?
45
Dinner kejutan
46
Kejutan lagi?
47
Mencoba melawan malu
48
Yang Tertunda
49
Sabarnya humairaku
50
Tertunda lagi?
51
Visual
52
Our first night yang tertunda
53
Ibadah lagi
54
Suami hebatku
55
Bercak Cinta
56
Dilanku
57
Menjadi saksi
58
Siapa dia?
59
Siapa mereka
60
Kecolongan
61
Dokterku suamiku
62
Aku ridho
63
Kamu tidak baik-baik saja
64
Harapan Baru
65
Dia milikku!
66
Percaya
67
Tak apa
68
Sensasi pengantin baru
69
Sayang, Jangan takut
70
Tiket
71
Ada apa?
72
Jangan cengeng
73
Gelisah
74
Wanita hebatku
75
Wanita gila
76
Ini kakakku
77
Bandara & Club
78
Are you okay?
79
Ujian rumah tangga kita
80
Dokter tapi takut obat
81
Fiks reaksi jamu
82
Tengilnya Tuan Faris
83
Karina yang sebenarnya
84
Kenapa Sha?
85
Hah?
86
Jatuh cinta setiap saat
87
Forgive
88
Masjid merah jambu
89
Mecca, here we come
90
Doa pilu di rumah-Mu
91
Kita senasib
92
Cappadocia, here we come
93
Abang gagal buka puasa
94
Honeymoon 1
95
Honeymoon 2
96
Honeymoon 3
97
Honeymoon 4 (Jeritan Penyesalan)
98
Tragedi Bandara Kayseri
99
Rumah Sakit orang waras
100
Salah saya apa, Tuan?
101
Happy Birthday Baby
102
Maaf, Nona
103
Kamu istriku
104
Aku memang orang asing
105
Benar-benar bikin surprise
106
Pecel seadanya
107
Aku yang lemah
108
Berkolaborasi
109
Ternyata masih belum siap kehilangan
110
Macan betina
111
Jangan ngambek dong, Mami
112
Ancaman Bocah
113
Rumit
114
Semakin Rumit
115
Semakin Rumit 2
116
Hancur
117
Suamimu juga manusia biasa
118
Selesaikan dengan jantan!
119
Apa dia sesempurna itu?
120
Kangen Abang
121
Terbayar lunas
122
Amanah
123
Kasih kejutan Papi
124
Sabarmu ... kuatku
125
Tanpa Papi
126
Tasya is come
127
Bolehkah?
128
Sensitive
129
Anak Mami pasti kuat
130
Aku tak sepicik itu!
131
Aku tak apa meski sendiri
132
Salah sangka
133
Benar-benar wanita mulia
134
Tanpa Papi lagi
135
Beginikah ngidam?
136
Kenapa harus kamu Mas?
137
Ku ambil dia kembali
138
Tinggalkan aku!
139
Jangan putus asa
140
Butuh ruang
141
Terungkap
142
Akankah baik-baik saja?
143
Ternyata terlambat
144
Menyerah
145
Panik
146
Kemana lagi?
147
Hancur sia-sia
148
You broke me first
149
Mengajukan gugatan
150
Frustasi
151
Sama-sama mencari
152
Mengunjungi Ayah
153
Titik terang
154
Semoga baik-baik saja
155
Jangan buat semakin rumit
156
Bukan tak sayang
157
Dokter cantik pemberani
158
Kamu?
159
Rencana lain
160
Pasangan idaman
161
Pasrah akan ketentuan-Mu
162
Benarkah ?
163
Sedikit lagi ...
164
Kepada-Mu kami kembali
165
Hilang satu muncul yang baru
166
Kakak ...
167
Apapun akan aku lakukan
168
Panik
169
Pergi dengan tenang
170
Lebih baik mati
171
Napas ini untukmu
172
Salah siapa!?
173
Biar aku yang pergi
174
Tergoda
175
Izinkan aku egois
176
Wanitaku lelah
177
Mempertahankan takdir
178
Ikhlas itu bohong!
179
Sebab akibat
180
Biar saja berakhir
181
Kebetulan?
182
Gagal temu
183
Sama-sama terluka
184
Sakit luar dalam
185
Kolega lama
186
Hati yang tergerak
187
Bukan hanya kamu, akupun sakit
188
Cukup Kakak, Aish jangan
189
Quality time
190
Kecurigaan Roger
191
Wanita bergamis panjang
192
Kembali berjuang
193
Berlomba
194
Mencari ketenangan
195
Memulai kembali
196
Lucunya istriku
197
Saya yang beruntung
198
Aku masih punya hati
199
Calon pewaris Abdullah Company
200
Siapkah aku?
201
Restu Kak Isal
202
Debar tak biasa
203
Beruntungnya aku punya kamu
204
Ica nggak sendirian
205
Kekhawatiran Ning Sabina
206
Nikmat yang tak terdustakan
207
Memantau dari jauh
208
Teman seperjalanan
209
Kalah telak
210
Muslimah sesungguhnya
211
LDR
212
....
213
Kakak ipar bertemu kakak kandung
214
Rahasia Gus Hasan terbongkar
215
Quality time Aisha dan Faisal
216
Rindu berujung temu
217
Berubah tak semudah yang dikira
218
Berlibur bersama
219
Gadis kecilku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!