Orang Terpilih

Tok ... Tok ... ketika kebanyakan manusia tengah terlelap, terdengar seseorang mengetuk pintu rumah Maya di tengah malam.

Maya yang sejak tadi memang belum bisa memejamkan matanya lantaran menunggu putrinya pulang pun segera membukakan pintu, berharap seseorang yang ia tunggulah yang datang.

“Permisi, apa benar ini kediaman saudara Aisha Ameera Al-Insani?” tanya seseorang yang mengenakan seragam polisi kepada Maya.

“Betul, saya ibunya. Ada apa ya pak mencari putri saya?”

“Kami ingin menyampaikan bahwa putri ibu baru saja mengalami kecelakaan beruntun, sekarang tim medis membawanya ke RS PHC Surabaya.”

Seketika tubuh Maya melemas, pandangannya meremang lantaran airmata telah bersarang. Tanpa pikir panjang, ia segera bergegas bersama polisi ke RS PHC Surabaya.

***

Dengan tergesa-gesa Faris ikut membantu para perawat mendorong brankar yang dinaiki Aisha ke ruang UGD.

Setelah masuk ke ruang UGD, Aisha mulai dihubungkan dengan EKG untuk memonitor aktivitas jantungnya.

“Dokter! Pasien assistole !” teriak perawat.

“Siapkan Defibrillator!” jawab Faris segera ketika mengetahui keadaan Aisha semakin kritis.

Selagi menunggu perawat menyiapkan Defibrillator, Faris sendiri yang langsung memulai RJP dengan kompresi dada.

“200 joule” ucap Faris memberi intruksi dosis energi pada kedua paddle.

Faris segera mengambil alih kedua paddle setelah perawat mengisi dosis yang Faris rekomendasikan, lalu menyuruh semua menjauh dari brankar.

“Clear!” lalu Faris melakukan shock secepatnya.

Pandangan Faris menilai layar EKG, namun ritme yang terlihat masih VT/VF, nadi juga belum teraba.

“Tidak ada perubahan Dok," ujar perawat.

Faris tak menyerah, ia kembali memberi intruksi pada perawat untuk kembali melanjutkan RJP selama dua menit, lalu melakukan charge kembali pada alat.

Sesudah charge dilakukan, RJP dihentikan untuk memastikan area sekeliling Aisha clear lalu Faris melakukan shock secepatnya untuk kesekian kali sambil memohon.

“Sha kembalilah, kamu gak boleh kayak gini sama aku Sha,” rintih Faris sendu seraya memegangi tangan Aisha,Faris benar-benar sudah menyerah.

“Dokter! aktivitas jantung mulai terlihat, dan nadinya juga sudah teraba,” ucap perawat antusias.

Faris yang sudah bercucuran keringat dan airmata segera mengucap hamdallah berulang-ulang hingga tanpa sadar beberapa kali mengecup tangan Aisha yang berada dalam genggamannya.

Begitupun dengan petugas medis lainnya yang mulai bisa bernapas lega setelah melewati masa tegang.

Ketika Faris keluar dari ruangan, ia segera diburu oleh pertanyaan-pertanyaan Maya juga tangis wanita itu yang meledak hingga sudah membasahi sebagian jilbabnya.

“Nak Faris katakan sama ibu, bagaimana kondisi Aisha nak?” tanya Maya mengguncang tubuh Faris.

Faris segera membawa Maya duduk untuk menenangkan diri, serta mengusap sisa-sisa air matanya sendiri.

“Ibu tenang yah, Aisha sudah melewati masa kritisnya, aktivitas jantungnya sudah kembali bu. Tapi kemungkinan Aisha mengalami koma bu, karena cedera di kepalanya akibat benturan cukup parah,” jawab Faris parau.

Ia menenangkan Maya, padahal hatinya sendiri juga sedang kacau dengan keadaan Aisha.

“Ibu mohon nak, lakukan yang terbaik untuk Aisha,” pinta Maya memohon.

“Faris pasti akan berusaha yang terbaik untuk Aisha bu, kita akan melakukan tindakan selanjutnya setelah mengetahui hasil CT scan besok.”

Faris lalu kemudian pamit pada Maya untuk pergi ke mushola, hatinya benar-benar butuh tempat mengadu saat ini. Begitupun dengan Maya yang memilih untuk melihat keadaan putrinya yang sedang koma.

“Allahu ujian apalagi yang Kau timpakan untuk putriku? Sudah cukup berat beban hidup yang ia tanggung Ya Alloh. Mohon selamatkanlah putriku, hanya dia yang aku punya saat ini Ya Alloh, tolong kembalikanlah kehidupan normalnya seperti dulu. Pertemukanlah dia dengan seseorang yang benar-benar tulus mencintainya, seseorang yang mampu menjaganya lebih dari aku,” rintih Maya terisak dengan tak henti-henti mengecupi tangan putrinya.

Di tempat lain ....

“Ya Allah aku tidak sanggup melihat wanita yang teramat aku sayangi harus menaggung semua ini sendirian, timpakan saja rasa sakitnya padaku Ya Allah,  selamatkanlah dia. Izinkanlah aku untuk menjaganya, Ya Allah Ya muqolibal quluub tsabbits qolbii ‘alaa diinika (Wahai Dzat yang Maha membolak-balikan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu) tetapkanlah cintaku selalu di atas cinta-Mu,” rintih Faris terdengar pilu bagi siapapun yang mendengarnya.

***

Ahli radiologi memberikan hasil CT scan Aisha pada Faris selaku dokter yang menangani Aisha. Tangan Faris bergetar menerima hasil itu, hatinya tidak siap jika harus terjadi sesuatu pada Aisha.

Tubuh Faris yang semula bersandar di dinding ambruk meluruh hingga terduduk di lantai ruangannya sendiri, pandangannya meremang oleh airmata yang bersarang. Tubuhnya melemas membaca hasil CT scan yang baru saja diberikan.

"Allahu apalagi ini?” rintih Faris terdengar amat memilukan,  tangisnya pecah tanpa ada seorangpun yang tahu. Ia terisak sendirian dalam keheningan. Saat ini hatinya benar-benar sakit, rasanya sesak tanpa bisa dijelaskan.

Faris menguatkan diri memberitahukan hal ini pada Maya, bagaimanapun juga Aisha harus segera diambil tindakan.

“Bu, hasil CT scan Aisha sudah keluar,” ucap Faris parau.

“Beritahu ibu apa hasilnya nak?” jawab Maya berlinangan airmata.

Bukan menjawab pertanyaan Maya, Faris justru meneteskan airmata yang semakin deras. Lidahnya kelu untuk berkata.

“Beritahu ibu nak,” tutur Maya semakin terisak melihat reaksi Faris.

“Terjadi pendarahan pada otak Aisha akibat benturan bu, itulah mengapa Aisha kehilangan kesadaran dan mengalami koma hingga saat ini. Jalan satu-satunya untuk menyelamatkan Aisha adalah dengan melakukan operasi,” jawab Faris menguatkan hati.

Tapi Faris tak memberitahukan kemungkinan yang akan terjadi akibat pendarahan itu. Faris tidak tega jika harus melihat Maya semakin terpuruk. Tapi ia berjanji akan melakukan apapun yang ia bisa untuk menyelamatkan Aisha.

“Allahu Akbar nak Faris,” ucap Maya semakin terisak mendengar jawaban Faris.

“Lakukan apapun yang terbaik untuk menyelamatkan Aisha nak.”

“Faris janji bu, apapun akan Faris lakukan untuk menyelamatkan Aisha.”

***

Petugas operasi telah siap dengan segala peralatan, bahan, juga obat-obatan yang diperlukan selama operasi berjalan, mereka juga sudah melakukan chrosscheck dengan petugas yang mengantar Aisha ke ruang operasi dan dokter operator mengenai segala yang berkaitan dengan pasien, termasuk catatan medis pasien dan surat izin operasi.

Petugas kamar operasi pun sudah melakukan tindakan hand scrubbing, gowning, dan handgloving sesuai SOP.

Dokter spesialis bedah saraf sebagai dokter operator yang didampingi oleh dokter ahli anastesi sudah bersiap di ruang operasi.

Lampu di depan ruang operasi mulai menyala, tanda operasi sedang berlangsung.

Maya dan Faris tak henti-hentinya mengucap asma Allah mendoakan untuk keberhasilan operasi Aisha, keduanya sama-sama saling menguatkan.

Setelah sekitar 6 jam proses operasi berlangsung, akhirnya lampu di depan ruang operasi padam, menandakan operasi telah selesai.

Dokter operator segera memberitahukan keadaan Aisha pasca operasi.

“Bagaimana kondisi Aisha Dokter?” tanya Faris yang segera menanyakan keadaan Aisha pada dokter operator yang menangani operasi Aisha.

“Alhamdulillah operasinya berjalan dengan lancar dokter Faris, anda tidak perlu khawatir. Pasien bisa langsung dipindahkan ke ruang ICU segera.”

“Terimakasih Dokter.”

“Sebagai sesama Dokter tentu saja itu sudah menjadi kewajiban kita, kalo begitu saya permisi.”

Akhirnya Maya dan Faris bias bernapas lega setelah mendengar penuturan dari dokter operator yang menangani operasi Aisha.

Aisha segera dipindahkan ke ruang ICU untuk mendapatkan perawatan intensif setelah kondisi Aisha dinyatakan oleh Dokter operator dan Dokter anastesi memungkinkan untuk dipindahkan.

Tak lupa Faris dan Maya yang selalu menemani Aisha di sana.

Ada gerak pada organ vital Aisha setelah 24 jam pasca operasi, Faris yang memang selalu menunggu Aisha di samping ranjang menyadari akan hal itu.

“Bu lihat bu! jari Aisha mulai bergerak,” ucap Faris antusias.

“Alhamdulillah Aisha,” ucap Maya haru, sudut matanya telah basah melihat pertanda baik pada kondisi putrinya.

Perlahan mata Aisha mulai terbuka, Faris dan Maya yang menyaksikan hal itu Nampak berseri.

“Alhamdulillah kamu sudah sadar sayang,” ucap Maya sambal mengecup puncak kepala Aisha.

“Bu,” panggil Aisha pelan.

“Iya sayang.”

“Bu kenapa semuanya gelap bu?” tanya Aisha parau.

“Coba kamu kerjapkan mata kamu perlahan Sha, mungkin ini efek kamu baru bangun dari koma,” jawab Faris tetap terdengar tenang. Kekhawatirannya tentang kondisi Aisha benar-benar terjadi.

“Gak Faris, semuanya tetap gelap. Aisha gak bisa lihat apa-apa bu,” jawab Aisha meyakinkan Faris dan Maya.

Air mata sudah mengalir dari sudut mata Aisha, begitupun dengan Faris dan Maya yang menyaksikannya.

“Apa mungkin aku buta karena kecelakaan itu?” tanya Aisha yang semakin terisak.

“Allahu apalagi ini?” rintih Aisha parau.

***

Kita tak boleh lupa bahwa setiap manusia akan diberi cobaan

Bagi orang-orang yang terpilih, akan lebih berat cobaan yang diberikan

Tapi yakinlah bahwa Alloh tak akan memberi cobaan di luar batas kemampuan

Keterangan:

EKG : Elektrokardiogram, untuk mengukur aktivitas listrik yang dihasilakan oleh

jantung

RJP : Resusitasi Jantung Paru, langkah pertolongan medis untuk mengembalikan fungsi

napas dalam tubuh yang terhenti

VT/VF : Ventricular Fibrillation, salah satu jenis gangguan irama jantung

Defibrillator : Stimulator detak jantung yang menggunakan listrik

Assistole : Ritme jantung yang mengancam nyawa yang ditandai oleh tidak adanya aktivitas jantung pada EKG

Jangan lupa vote, like and coment buat nyemangatin author ya readers tersayang...

Terpopuler

Comments

April

April

Nyicil lagi thor... Nyoba baca di akhir tadi skr balik lagi.

2022-07-14

0

Syafira

Syafira

aku beri rate, udah aku masukin jd favorit

2022-06-20

0

Senajudifa

Senajudifa

nyicil sampe sini dulu y thor bsk lg

2022-06-18

0

lihat semua
Episodes
1 Aku juga wanita biasa
2 Bagaimana bisa aku berdamai?
3 Bukan Azka
4 Aku, Kamu, dan Dia
5 Kejam memang
6 Sudah Skenario Tuhan
7 Wanita tangguh
8 Apalagi ini?
9 Orang Terpilih
10 Harus Ikhlas
11 Mulai ada rasa?
12 Semakin takut kehilangan
13 Takdir Tak Terduga
14 Bukan akhir segalanya
15 Muhasabah Diri
16 Terungkap
17 Rangkaian Takdir
18 Orang yang Sama
19 Jawaban
20 Rasa Yang Hadir
21 Tanda tanya
22 Yes I do
23 Bukan aku pemenangnya
24 Takdirku
25 Hari Kita
26 Harapan Baru?
27 Senja yang tak lagi sama
28 Menantu baru
29 Aku dan perasaan ini
30 Perlahan semakin baik
31 Sesejuk Embun Pagi
32 Pengakuan
33 Terungkap (2)
34 Pergi untuk kembali
35 Mabuk darat
36 Kebetulan?
37 Berusaha mengikhlaskanmu
38 Benarkah sudah lupa?
39 Salah paham
40 Berusaha
41 Berusaha 2
42 Berusaha 3
43 Mau kemana?
44 Abang dimana?
45 Dinner kejutan
46 Kejutan lagi?
47 Mencoba melawan malu
48 Yang Tertunda
49 Sabarnya humairaku
50 Tertunda lagi?
51 Visual
52 Our first night yang tertunda
53 Ibadah lagi
54 Suami hebatku
55 Bercak Cinta
56 Dilanku
57 Menjadi saksi
58 Siapa dia?
59 Siapa mereka
60 Kecolongan
61 Dokterku suamiku
62 Aku ridho
63 Kamu tidak baik-baik saja
64 Harapan Baru
65 Dia milikku!
66 Percaya
67 Tak apa
68 Sensasi pengantin baru
69 Sayang, Jangan takut
70 Tiket
71 Ada apa?
72 Jangan cengeng
73 Gelisah
74 Wanita hebatku
75 Wanita gila
76 Ini kakakku
77 Bandara & Club
78 Are you okay?
79 Ujian rumah tangga kita
80 Dokter tapi takut obat
81 Fiks reaksi jamu
82 Tengilnya Tuan Faris
83 Karina yang sebenarnya
84 Kenapa Sha?
85 Hah?
86 Jatuh cinta setiap saat
87 Forgive
88 Masjid merah jambu
89 Mecca, here we come
90 Doa pilu di rumah-Mu
91 Kita senasib
92 Cappadocia, here we come
93 Abang gagal buka puasa
94 Honeymoon 1
95 Honeymoon 2
96 Honeymoon 3
97 Honeymoon 4 (Jeritan Penyesalan)
98 Tragedi Bandara Kayseri
99 Rumah Sakit orang waras
100 Salah saya apa, Tuan?
101 Happy Birthday Baby
102 Maaf, Nona
103 Kamu istriku
104 Aku memang orang asing
105 Benar-benar bikin surprise
106 Pecel seadanya
107 Aku yang lemah
108 Berkolaborasi
109 Ternyata masih belum siap kehilangan
110 Macan betina
111 Jangan ngambek dong, Mami
112 Ancaman Bocah
113 Rumit
114 Semakin Rumit
115 Semakin Rumit 2
116 Hancur
117 Suamimu juga manusia biasa
118 Selesaikan dengan jantan!
119 Apa dia sesempurna itu?
120 Kangen Abang
121 Terbayar lunas
122 Amanah
123 Kasih kejutan Papi
124 Sabarmu ... kuatku
125 Tanpa Papi
126 Tasya is come
127 Bolehkah?
128 Sensitive
129 Anak Mami pasti kuat
130 Aku tak sepicik itu!
131 Aku tak apa meski sendiri
132 Salah sangka
133 Benar-benar wanita mulia
134 Tanpa Papi lagi
135 Beginikah ngidam?
136 Kenapa harus kamu Mas?
137 Ku ambil dia kembali
138 Tinggalkan aku!
139 Jangan putus asa
140 Butuh ruang
141 Terungkap
142 Akankah baik-baik saja?
143 Ternyata terlambat
144 Menyerah
145 Panik
146 Kemana lagi?
147 Hancur sia-sia
148 You broke me first
149 Mengajukan gugatan
150 Frustasi
151 Sama-sama mencari
152 Mengunjungi Ayah
153 Titik terang
154 Semoga baik-baik saja
155 Jangan buat semakin rumit
156 Bukan tak sayang
157 Dokter cantik pemberani
158 Kamu?
159 Rencana lain
160 Pasangan idaman
161 Pasrah akan ketentuan-Mu
162 Benarkah ?
163 Sedikit lagi ...
164 Kepada-Mu kami kembali
165 Hilang satu muncul yang baru
166 Kakak ...
167 Apapun akan aku lakukan
168 Panik
169 Pergi dengan tenang
170 Lebih baik mati
171 Napas ini untukmu
172 Salah siapa!?
173 Biar aku yang pergi
174 Tergoda
175 Izinkan aku egois
176 Wanitaku lelah
177 Mempertahankan takdir
178 Ikhlas itu bohong!
179 Sebab akibat
180 Biar saja berakhir
181 Kebetulan?
182 Gagal temu
183 Sama-sama terluka
184 Sakit luar dalam
185 Kolega lama
186 Hati yang tergerak
187 Bukan hanya kamu, akupun sakit
188 Cukup Kakak, Aish jangan
189 Quality time
190 Kecurigaan Roger
191 Wanita bergamis panjang
192 Kembali berjuang
193 Berlomba
194 Mencari ketenangan
195 Memulai kembali
196 Lucunya istriku
197 Saya yang beruntung
198 Aku masih punya hati
199 Calon pewaris Abdullah Company
200 Siapkah aku?
201 Restu Kak Isal
202 Debar tak biasa
203 Beruntungnya aku punya kamu
204 Ica nggak sendirian
205 Kekhawatiran Ning Sabina
206 Nikmat yang tak terdustakan
207 Memantau dari jauh
208 Teman seperjalanan
209 Kalah telak
210 Muslimah sesungguhnya
211 LDR
212 ....
213 Kakak ipar bertemu kakak kandung
214 Rahasia Gus Hasan terbongkar
215 Quality time Aisha dan Faisal
216 Rindu berujung temu
217 Berubah tak semudah yang dikira
218 Berlibur bersama
219 Gadis kecilku
Episodes

Updated 219 Episodes

1
Aku juga wanita biasa
2
Bagaimana bisa aku berdamai?
3
Bukan Azka
4
Aku, Kamu, dan Dia
5
Kejam memang
6
Sudah Skenario Tuhan
7
Wanita tangguh
8
Apalagi ini?
9
Orang Terpilih
10
Harus Ikhlas
11
Mulai ada rasa?
12
Semakin takut kehilangan
13
Takdir Tak Terduga
14
Bukan akhir segalanya
15
Muhasabah Diri
16
Terungkap
17
Rangkaian Takdir
18
Orang yang Sama
19
Jawaban
20
Rasa Yang Hadir
21
Tanda tanya
22
Yes I do
23
Bukan aku pemenangnya
24
Takdirku
25
Hari Kita
26
Harapan Baru?
27
Senja yang tak lagi sama
28
Menantu baru
29
Aku dan perasaan ini
30
Perlahan semakin baik
31
Sesejuk Embun Pagi
32
Pengakuan
33
Terungkap (2)
34
Pergi untuk kembali
35
Mabuk darat
36
Kebetulan?
37
Berusaha mengikhlaskanmu
38
Benarkah sudah lupa?
39
Salah paham
40
Berusaha
41
Berusaha 2
42
Berusaha 3
43
Mau kemana?
44
Abang dimana?
45
Dinner kejutan
46
Kejutan lagi?
47
Mencoba melawan malu
48
Yang Tertunda
49
Sabarnya humairaku
50
Tertunda lagi?
51
Visual
52
Our first night yang tertunda
53
Ibadah lagi
54
Suami hebatku
55
Bercak Cinta
56
Dilanku
57
Menjadi saksi
58
Siapa dia?
59
Siapa mereka
60
Kecolongan
61
Dokterku suamiku
62
Aku ridho
63
Kamu tidak baik-baik saja
64
Harapan Baru
65
Dia milikku!
66
Percaya
67
Tak apa
68
Sensasi pengantin baru
69
Sayang, Jangan takut
70
Tiket
71
Ada apa?
72
Jangan cengeng
73
Gelisah
74
Wanita hebatku
75
Wanita gila
76
Ini kakakku
77
Bandara & Club
78
Are you okay?
79
Ujian rumah tangga kita
80
Dokter tapi takut obat
81
Fiks reaksi jamu
82
Tengilnya Tuan Faris
83
Karina yang sebenarnya
84
Kenapa Sha?
85
Hah?
86
Jatuh cinta setiap saat
87
Forgive
88
Masjid merah jambu
89
Mecca, here we come
90
Doa pilu di rumah-Mu
91
Kita senasib
92
Cappadocia, here we come
93
Abang gagal buka puasa
94
Honeymoon 1
95
Honeymoon 2
96
Honeymoon 3
97
Honeymoon 4 (Jeritan Penyesalan)
98
Tragedi Bandara Kayseri
99
Rumah Sakit orang waras
100
Salah saya apa, Tuan?
101
Happy Birthday Baby
102
Maaf, Nona
103
Kamu istriku
104
Aku memang orang asing
105
Benar-benar bikin surprise
106
Pecel seadanya
107
Aku yang lemah
108
Berkolaborasi
109
Ternyata masih belum siap kehilangan
110
Macan betina
111
Jangan ngambek dong, Mami
112
Ancaman Bocah
113
Rumit
114
Semakin Rumit
115
Semakin Rumit 2
116
Hancur
117
Suamimu juga manusia biasa
118
Selesaikan dengan jantan!
119
Apa dia sesempurna itu?
120
Kangen Abang
121
Terbayar lunas
122
Amanah
123
Kasih kejutan Papi
124
Sabarmu ... kuatku
125
Tanpa Papi
126
Tasya is come
127
Bolehkah?
128
Sensitive
129
Anak Mami pasti kuat
130
Aku tak sepicik itu!
131
Aku tak apa meski sendiri
132
Salah sangka
133
Benar-benar wanita mulia
134
Tanpa Papi lagi
135
Beginikah ngidam?
136
Kenapa harus kamu Mas?
137
Ku ambil dia kembali
138
Tinggalkan aku!
139
Jangan putus asa
140
Butuh ruang
141
Terungkap
142
Akankah baik-baik saja?
143
Ternyata terlambat
144
Menyerah
145
Panik
146
Kemana lagi?
147
Hancur sia-sia
148
You broke me first
149
Mengajukan gugatan
150
Frustasi
151
Sama-sama mencari
152
Mengunjungi Ayah
153
Titik terang
154
Semoga baik-baik saja
155
Jangan buat semakin rumit
156
Bukan tak sayang
157
Dokter cantik pemberani
158
Kamu?
159
Rencana lain
160
Pasangan idaman
161
Pasrah akan ketentuan-Mu
162
Benarkah ?
163
Sedikit lagi ...
164
Kepada-Mu kami kembali
165
Hilang satu muncul yang baru
166
Kakak ...
167
Apapun akan aku lakukan
168
Panik
169
Pergi dengan tenang
170
Lebih baik mati
171
Napas ini untukmu
172
Salah siapa!?
173
Biar aku yang pergi
174
Tergoda
175
Izinkan aku egois
176
Wanitaku lelah
177
Mempertahankan takdir
178
Ikhlas itu bohong!
179
Sebab akibat
180
Biar saja berakhir
181
Kebetulan?
182
Gagal temu
183
Sama-sama terluka
184
Sakit luar dalam
185
Kolega lama
186
Hati yang tergerak
187
Bukan hanya kamu, akupun sakit
188
Cukup Kakak, Aish jangan
189
Quality time
190
Kecurigaan Roger
191
Wanita bergamis panjang
192
Kembali berjuang
193
Berlomba
194
Mencari ketenangan
195
Memulai kembali
196
Lucunya istriku
197
Saya yang beruntung
198
Aku masih punya hati
199
Calon pewaris Abdullah Company
200
Siapkah aku?
201
Restu Kak Isal
202
Debar tak biasa
203
Beruntungnya aku punya kamu
204
Ica nggak sendirian
205
Kekhawatiran Ning Sabina
206
Nikmat yang tak terdustakan
207
Memantau dari jauh
208
Teman seperjalanan
209
Kalah telak
210
Muslimah sesungguhnya
211
LDR
212
....
213
Kakak ipar bertemu kakak kandung
214
Rahasia Gus Hasan terbongkar
215
Quality time Aisha dan Faisal
216
Rindu berujung temu
217
Berubah tak semudah yang dikira
218
Berlibur bersama
219
Gadis kecilku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!