Mulai ada rasa?

“Faris itu orangnya baik ya nak?” ucap Maya sambil menyuapkan sarapan putrinya.

“Maksud ibu?” tanya Aisha bingung.

“Ya maksud ibu, kenapa sih kamu gak coba buka hati buat Faris gitu. Kan kalian temenan udah lama, Faris juga anaknya baik, sangat baik malah.”

“Dulu Mas Azka juga gitu bu,” jawab Aisha singkat.

“Suttt ... kamu gak boleh gitu, jangan karena Azka udah berbuat kaya gitu sama kamu lantas kamu mengira kalo semua pria itu sama.”

“Entahlah bu, saat ini Aisha lagi gak pengen dulu pake hati. Aisha masih takut kecewa.”

“Kecewa, sedih, marah itu wajar, tapi jangan sampe semua itu menghalangi langkah kamu ya.”

“Lagian sekarang kondisi aku kaya gini, siapa sih yang mau sama gadis buta kayak aku bu?”

“Kamu gak boleh insecure kayak gini sayang, semua makhluk itu diciptakan berpasang-pasangan, siapapun yang jadi jodoh kamu nanti, semoga itu yang terbaik.”

Tok ... Tok ....

“Assalamualaikum,” sapa Faris mengetuk pintu yang terbuka.

“Eh nak Faris, udah selesai nak?” tanya Maya menyapa.

“Alhamdulillah udah bu, kondisi pasien juga udah stabil.”

“Oh ya ini Aisha udah selesai sarapan, kamu bisa tolong ibu gak buat ngajak Aisha jalan-jalan sebentar?”

“Memang niatnya Faris mau ngajak Aisha jalan-jalan sih bu.”

“Oh kebetulan sekali kalo gitu, ayo sayang ibu bantu ke kursi roda,” ajak Maya bersiap memegangi putrinya.

“Aisha pengen jalan aja ya bu?” tanya Aisha menolak.

“Apa kamu udah kuat Sha?” tanya Faris.

“Aku kuat kok Faris, sekalian biar ngelemesin otot-otot kaki aku yah.”

“Ya udah ayo aku bantu jalan,” ajak Faris memegangi lengan Aisha.

Dengan sabar Faris memapah Aisha pelan. Mereka berkeliling seperti biasanya, di seputar taman Rumah Sakit tempat favorit Aisha.

“Kalo kamu ngerasa cape kamu bilang yah,” ujar Faris.

“Baru juga jalan bentar Ris.”

“Untuk permulaan kan jangan terlalu jauh dulu Sha.”

“Iya iya Faris bawel.”

“Biarin bawel, kan demi kamu.”

“Mulai gombal ….” jawab Aisha mencubit lengan Faris yang sontak membuat Faris mengaduh kesakitan.

"Ibu bener, Faris memang baik. Selama ini dia selalu ada buat aku, bahkan dia selalu memperlakukan aku seperti ratu, tapi Faris gak pernah nuntut apa-apa dari aku.”

“Faris ….” panggil seseorang ketika Faris dan Aisha tengah asyik tertawa di kursi taman.

Faris yang merasa namanya dipanggil sontak menoleh ke sumber suara.

“Karina kan?” tanya Faris ketika gadis itu sudah mendekat.

“Kamu masih inget juga sama aku, kirain udah lupa gitu aja,” ucap karina seperti terdengar menggoda di telinga Aisha.

Entah kenapa meski Aisha tidak bisa melihat seperti apa sosok Karina, feelingnya bilang kalo Karina bukan orang biasa.

“Ya gak lah, masa lupa,” jawab Faris basa-basi.

"Ih apaan sih Faris pake sok akrab banget gitu.”

“Oh ya kamu praktek di sini juga Ris?”

“Emm iya dari sejak residen aku emang udah disini, terus selesai residen aku langsung direkrut di sini.”

“Faris aku mau balik ke kamar,” ucap Aisha menengahi pembicaraan Faris dan Karina.

“Loh kan baru sebentar Sha, atau kamu cape?”

“Aku mau ke kamar,” jawab Aisha datar.

“Ya udah ayo.”

Sesampainya di ruangan, Aisha segera mengurung dirinya dalam selimut, bahkan mengacuhkan Faris yang mengantarnya.

“Sha aku pergi dulu yah.”

“Mau ketemu Karina lagi?” tanya Aisha tiba-tiba.

“Hah?” jawab Faris justru keheranan.

“Ya udah sana kalo mau ketemu Karina lagi, gak usah nemenin aku,” lagi-lagi Aisha menjawab ketus.

“Loh enggak kok, aku memang ada jadwal sekarang.”

“Ohhh ….”

“Bentar lagi ibu dateng kok, kalo kamu butuh sesuatu tinggal panggil perawat yah,” ujar Faris tak menyadari perubahan sikap Aisha.

“Hmm ….” Aisha hanya menjawabnya dengan gumaman.

“Ih kenapa sih aku malah bersikap kayak gitu tadi sama Faris, kan jadi keliatan banget.”

***

“Bagaimana hasil diagnosis kemarin Dok?” tanya Azka pada Dokter yang menangani Diana.

“Dari hasil diagnosis, bu Diana dinyatakan positif mengidap gagal ginjal stadium lanjut pak.”

“Gak mungkin Dok, saya gak pernah merasakan apapun selama tujuh bulan kehamilan kok Dok,” jawab Diana tidak percaya.

“Ini hasilnya bu, pak,” ucap Dokter seraya menyodorkan kertas hasil tes laboratorium Diana.

“Memang bu, karena pada awal kehamilan, ginjal akan beradaptasi baik secara fisiologis maupun anatomis. Jadi memang perubahan fisiologis ginjal tersebut juga akan mempersulit diagnosa penyakit ginjal kronis yang belum diketahui sebelumnya pada pasien.”

“Apa ini akan membahayakan bagi ibu dan janinnya Dokter?" tanya Azka panik.

“Tentu saja pak, karena itu saya ingin bertanya pada bapak dan ibu, apakah bapak dan ibu tetap akan mempertahankan janin ibu? Karena akan kecil kemungkinan untuk kesuksesan kelahiran bayinya bu. Jikapun  iya, maka itu akan membahayakan keselamatan ibu sendiri.”

“Mas kita harus tetap mempertahankan anak kita Mas, apapun yang terjadi,” ucap Diana sudah berkaca-kaca.

“Kamu tenang dulu yah, kita pikirkan itu matang-matang,” jawab Azka menenangkan istrinya.

“Dokter kita butuh waktu untuk memikirkan hal ini dulu Dok,” ucap Azka meminta waktu.

“Baik pak, bu, silahkan. Apapun keputusan kalian tolong segera hubungi saya ya.”

“Baik Dok, kalo gitu kita permisi dulu.”

“Iya silahkan.”

***

“Mas, aku ingin menjenguk Aisha dulu yah,” pinta Diana setelah selesai cek kandungan.

“Hah? Ya udah ayo,” jawab Azka agak tergugup.

“Sekarang aku harus lebih menguatkan hati, Diana dan Aisha semakin akrab. Aku harus pandai-pandai menahan perasaanku.”

“Assalamualaikum ….” ucap Diana dan Azka bersamaan.

“Waalaikumsalam ….” jawab Aisha dan Maya yang langsung menoleh ke pintu.

“Diana, Mas Azka.”

“Oh ini istrinya Azka yah?” tanya Maya yang sontak membuat Diana canggung.

“Iya bu, perkenalkan saya Diana,” ucap Diana sopan.

“Sudah berapa bulan kandungannya nak?” lanjut Maya berbasa-basi.

“Berarti Aisha sudah menceritakan tentang aku dan Mas Azka juga ke ibunya.”

“Jalan tujuh bu,” jawab Diana tersenyum.

“Ohhh ….” jawab Maya dengan anggukan.

“Gimana keadaan kamu Sha, udah baikan?” tanya Diana mengakhiri kecanggungan di antara mereka. Azka justru lebih banyak diam jika bertemu dengan Aisha, apalagi sekarang ada Maya, ibunya Aisha.

“Alhamdulillah aku udah baikan, ini kita lagi beres-beres mau pulang.”

"Kamu dari rumah atau dari mana?"

"Gak Sha, kita baru aja cek kandungan."

"Gimana dede bayinya? sehat-sehat aja kan?"

Ada sendu di wajah Diana ketika mendengar pertanyaan Aisha.

"Alhamdulillah semuanya sehat kok Sha," jawab Azka yang justru menimpali pertanyaan Aisha. Azka tahu bahwa kini istrinya sedang mencoba menutupi kesedihannya.

“Kalo gitu bareng kita aja ayo,” ucap Diana menawarkan tumpangan.

“Gak usah, nanti ngerepotin. Kita pulang sama Faris kok, mungkin bentar lagi dateng,” tolak Aisha ramah.

Tentu saja ia tidak ingin semakin canggung jika harus menumpang pada mereka, terutama pada Azka.

“Assalamualaikum ….” ucap Faris memasuki ruangan Aisha.

“Waalaikumsalam ….” jawab semua yang ada disitu serentak, tak terkecuali Azka.

“Panjang umur kamu nak,” ujar Maya melihat kedatangan Faris.

“Aamiin … memangnya kenapa bu?”

“Ini kita lagi ngomongin kamu,” justru Aisha yang menjawab.

“Wah pantesan dari tadi telinga aku panas, lagi digosipin rupanya,” gurau Faris yang diikuti kekehan semua yang ada di situ.

Ada perih yang terselip saat Azka menyaksikan itu semua.

Aisha dan Faris terlihat semakin akrab sekarang, bahkan Aisha terlihat baik-baik saja melupakan Azka.

“Kalo gitu kita mau pulang sekarang? Faris udah selesain administrasinya kok,” tanya Faris mengajak mereka pulang.

“Ya udah ayo, aku juga udah kangen rumah,” jawab Aisha antusias.

Ia memang sudah sangat merindukan suasana rumahnya, ya meskipun sekarang ia tidak bisa melihat bagaimana situasinya.

“Ayo aku bantu kamu Sha,” ujar Diana membantu Aisha berjalan ke mobil.

“Kalian gak mau sekalian mampir ke rumah dulu?” tanya Maya pada Azka dan Diana.

“Terima kasih sebelumnya bu, tapi maaf Azka masih ada urusan yang gak bisa diwakilkan di kantor,” tolak Azka ramah, hatinya lega mengetahui bahwa Maya tidak berubah padanya meskipun ia telah mengecewakan putrinya.

“Kalo gitu kita pamit yah,” ujar Diana seraya mencium tangan Maya yang diikuti oleh Azka.

***

Maaf yah gak ada quotes panjang, sepertinya scene nya lagi kurang ngena buat pake quotes hihi

Jangan lupa vote, like and coment buat nyemangatin author ya readers tersayang ….

Terpopuler

Comments

Yen Lamour

Yen Lamour

😍😍❤️❤️ semangat terus ya kak 💪🤗
Silence selalu hadir bersama cinta dan dendam 🥰

2022-05-26

0

YouTrie

YouTrie

like

2021-05-23

0

alien

alien

azka tolong ingat calon anakmu😁

2021-01-05

0

lihat semua
Episodes
1 Aku juga wanita biasa
2 Bagaimana bisa aku berdamai?
3 Bukan Azka
4 Aku, Kamu, dan Dia
5 Kejam memang
6 Sudah Skenario Tuhan
7 Wanita tangguh
8 Apalagi ini?
9 Orang Terpilih
10 Harus Ikhlas
11 Mulai ada rasa?
12 Semakin takut kehilangan
13 Takdir Tak Terduga
14 Bukan akhir segalanya
15 Muhasabah Diri
16 Terungkap
17 Rangkaian Takdir
18 Orang yang Sama
19 Jawaban
20 Rasa Yang Hadir
21 Tanda tanya
22 Yes I do
23 Bukan aku pemenangnya
24 Takdirku
25 Hari Kita
26 Harapan Baru?
27 Senja yang tak lagi sama
28 Menantu baru
29 Aku dan perasaan ini
30 Perlahan semakin baik
31 Sesejuk Embun Pagi
32 Pengakuan
33 Terungkap (2)
34 Pergi untuk kembali
35 Mabuk darat
36 Kebetulan?
37 Berusaha mengikhlaskanmu
38 Benarkah sudah lupa?
39 Salah paham
40 Berusaha
41 Berusaha 2
42 Berusaha 3
43 Mau kemana?
44 Abang dimana?
45 Dinner kejutan
46 Kejutan lagi?
47 Mencoba melawan malu
48 Yang Tertunda
49 Sabarnya humairaku
50 Tertunda lagi?
51 Visual
52 Our first night yang tertunda
53 Ibadah lagi
54 Suami hebatku
55 Bercak Cinta
56 Dilanku
57 Menjadi saksi
58 Siapa dia?
59 Siapa mereka
60 Kecolongan
61 Dokterku suamiku
62 Aku ridho
63 Kamu tidak baik-baik saja
64 Harapan Baru
65 Dia milikku!
66 Percaya
67 Tak apa
68 Sensasi pengantin baru
69 Sayang, Jangan takut
70 Tiket
71 Ada apa?
72 Jangan cengeng
73 Gelisah
74 Wanita hebatku
75 Wanita gila
76 Ini kakakku
77 Bandara & Club
78 Are you okay?
79 Ujian rumah tangga kita
80 Dokter tapi takut obat
81 Fiks reaksi jamu
82 Tengilnya Tuan Faris
83 Karina yang sebenarnya
84 Kenapa Sha?
85 Hah?
86 Jatuh cinta setiap saat
87 Forgive
88 Masjid merah jambu
89 Mecca, here we come
90 Doa pilu di rumah-Mu
91 Kita senasib
92 Cappadocia, here we come
93 Abang gagal buka puasa
94 Honeymoon 1
95 Honeymoon 2
96 Honeymoon 3
97 Honeymoon 4 (Jeritan Penyesalan)
98 Tragedi Bandara Kayseri
99 Rumah Sakit orang waras
100 Salah saya apa, Tuan?
101 Happy Birthday Baby
102 Maaf, Nona
103 Kamu istriku
104 Aku memang orang asing
105 Benar-benar bikin surprise
106 Pecel seadanya
107 Aku yang lemah
108 Berkolaborasi
109 Ternyata masih belum siap kehilangan
110 Macan betina
111 Jangan ngambek dong, Mami
112 Ancaman Bocah
113 Rumit
114 Semakin Rumit
115 Semakin Rumit 2
116 Hancur
117 Suamimu juga manusia biasa
118 Selesaikan dengan jantan!
119 Apa dia sesempurna itu?
120 Kangen Abang
121 Terbayar lunas
122 Amanah
123 Kasih kejutan Papi
124 Sabarmu ... kuatku
125 Tanpa Papi
126 Tasya is come
127 Bolehkah?
128 Sensitive
129 Anak Mami pasti kuat
130 Aku tak sepicik itu!
131 Aku tak apa meski sendiri
132 Salah sangka
133 Benar-benar wanita mulia
134 Tanpa Papi lagi
135 Beginikah ngidam?
136 Kenapa harus kamu Mas?
137 Ku ambil dia kembali
138 Tinggalkan aku!
139 Jangan putus asa
140 Butuh ruang
141 Terungkap
142 Akankah baik-baik saja?
143 Ternyata terlambat
144 Menyerah
145 Panik
146 Kemana lagi?
147 Hancur sia-sia
148 You broke me first
149 Mengajukan gugatan
150 Frustasi
151 Sama-sama mencari
152 Mengunjungi Ayah
153 Titik terang
154 Semoga baik-baik saja
155 Jangan buat semakin rumit
156 Bukan tak sayang
157 Dokter cantik pemberani
158 Kamu?
159 Rencana lain
160 Pasangan idaman
161 Pasrah akan ketentuan-Mu
162 Benarkah ?
163 Sedikit lagi ...
164 Kepada-Mu kami kembali
165 Hilang satu muncul yang baru
166 Kakak ...
167 Apapun akan aku lakukan
168 Panik
169 Pergi dengan tenang
170 Lebih baik mati
171 Napas ini untukmu
172 Salah siapa!?
173 Biar aku yang pergi
174 Tergoda
175 Izinkan aku egois
176 Wanitaku lelah
177 Mempertahankan takdir
178 Ikhlas itu bohong!
179 Sebab akibat
180 Biar saja berakhir
181 Kebetulan?
182 Gagal temu
183 Sama-sama terluka
184 Sakit luar dalam
185 Kolega lama
186 Hati yang tergerak
187 Bukan hanya kamu, akupun sakit
188 Cukup Kakak, Aish jangan
189 Quality time
190 Kecurigaan Roger
191 Wanita bergamis panjang
192 Kembali berjuang
193 Berlomba
194 Mencari ketenangan
195 Memulai kembali
196 Lucunya istriku
197 Saya yang beruntung
198 Aku masih punya hati
199 Calon pewaris Abdullah Company
200 Siapkah aku?
201 Restu Kak Isal
202 Debar tak biasa
203 Beruntungnya aku punya kamu
204 Ica nggak sendirian
205 Kekhawatiran Ning Sabina
206 Nikmat yang tak terdustakan
207 Memantau dari jauh
208 Teman seperjalanan
209 Kalah telak
210 Muslimah sesungguhnya
211 LDR
212 ....
213 Kakak ipar bertemu kakak kandung
214 Rahasia Gus Hasan terbongkar
215 Quality time Aisha dan Faisal
216 Rindu berujung temu
217 Berubah tak semudah yang dikira
218 Berlibur bersama
219 Gadis kecilku
Episodes

Updated 219 Episodes

1
Aku juga wanita biasa
2
Bagaimana bisa aku berdamai?
3
Bukan Azka
4
Aku, Kamu, dan Dia
5
Kejam memang
6
Sudah Skenario Tuhan
7
Wanita tangguh
8
Apalagi ini?
9
Orang Terpilih
10
Harus Ikhlas
11
Mulai ada rasa?
12
Semakin takut kehilangan
13
Takdir Tak Terduga
14
Bukan akhir segalanya
15
Muhasabah Diri
16
Terungkap
17
Rangkaian Takdir
18
Orang yang Sama
19
Jawaban
20
Rasa Yang Hadir
21
Tanda tanya
22
Yes I do
23
Bukan aku pemenangnya
24
Takdirku
25
Hari Kita
26
Harapan Baru?
27
Senja yang tak lagi sama
28
Menantu baru
29
Aku dan perasaan ini
30
Perlahan semakin baik
31
Sesejuk Embun Pagi
32
Pengakuan
33
Terungkap (2)
34
Pergi untuk kembali
35
Mabuk darat
36
Kebetulan?
37
Berusaha mengikhlaskanmu
38
Benarkah sudah lupa?
39
Salah paham
40
Berusaha
41
Berusaha 2
42
Berusaha 3
43
Mau kemana?
44
Abang dimana?
45
Dinner kejutan
46
Kejutan lagi?
47
Mencoba melawan malu
48
Yang Tertunda
49
Sabarnya humairaku
50
Tertunda lagi?
51
Visual
52
Our first night yang tertunda
53
Ibadah lagi
54
Suami hebatku
55
Bercak Cinta
56
Dilanku
57
Menjadi saksi
58
Siapa dia?
59
Siapa mereka
60
Kecolongan
61
Dokterku suamiku
62
Aku ridho
63
Kamu tidak baik-baik saja
64
Harapan Baru
65
Dia milikku!
66
Percaya
67
Tak apa
68
Sensasi pengantin baru
69
Sayang, Jangan takut
70
Tiket
71
Ada apa?
72
Jangan cengeng
73
Gelisah
74
Wanita hebatku
75
Wanita gila
76
Ini kakakku
77
Bandara & Club
78
Are you okay?
79
Ujian rumah tangga kita
80
Dokter tapi takut obat
81
Fiks reaksi jamu
82
Tengilnya Tuan Faris
83
Karina yang sebenarnya
84
Kenapa Sha?
85
Hah?
86
Jatuh cinta setiap saat
87
Forgive
88
Masjid merah jambu
89
Mecca, here we come
90
Doa pilu di rumah-Mu
91
Kita senasib
92
Cappadocia, here we come
93
Abang gagal buka puasa
94
Honeymoon 1
95
Honeymoon 2
96
Honeymoon 3
97
Honeymoon 4 (Jeritan Penyesalan)
98
Tragedi Bandara Kayseri
99
Rumah Sakit orang waras
100
Salah saya apa, Tuan?
101
Happy Birthday Baby
102
Maaf, Nona
103
Kamu istriku
104
Aku memang orang asing
105
Benar-benar bikin surprise
106
Pecel seadanya
107
Aku yang lemah
108
Berkolaborasi
109
Ternyata masih belum siap kehilangan
110
Macan betina
111
Jangan ngambek dong, Mami
112
Ancaman Bocah
113
Rumit
114
Semakin Rumit
115
Semakin Rumit 2
116
Hancur
117
Suamimu juga manusia biasa
118
Selesaikan dengan jantan!
119
Apa dia sesempurna itu?
120
Kangen Abang
121
Terbayar lunas
122
Amanah
123
Kasih kejutan Papi
124
Sabarmu ... kuatku
125
Tanpa Papi
126
Tasya is come
127
Bolehkah?
128
Sensitive
129
Anak Mami pasti kuat
130
Aku tak sepicik itu!
131
Aku tak apa meski sendiri
132
Salah sangka
133
Benar-benar wanita mulia
134
Tanpa Papi lagi
135
Beginikah ngidam?
136
Kenapa harus kamu Mas?
137
Ku ambil dia kembali
138
Tinggalkan aku!
139
Jangan putus asa
140
Butuh ruang
141
Terungkap
142
Akankah baik-baik saja?
143
Ternyata terlambat
144
Menyerah
145
Panik
146
Kemana lagi?
147
Hancur sia-sia
148
You broke me first
149
Mengajukan gugatan
150
Frustasi
151
Sama-sama mencari
152
Mengunjungi Ayah
153
Titik terang
154
Semoga baik-baik saja
155
Jangan buat semakin rumit
156
Bukan tak sayang
157
Dokter cantik pemberani
158
Kamu?
159
Rencana lain
160
Pasangan idaman
161
Pasrah akan ketentuan-Mu
162
Benarkah ?
163
Sedikit lagi ...
164
Kepada-Mu kami kembali
165
Hilang satu muncul yang baru
166
Kakak ...
167
Apapun akan aku lakukan
168
Panik
169
Pergi dengan tenang
170
Lebih baik mati
171
Napas ini untukmu
172
Salah siapa!?
173
Biar aku yang pergi
174
Tergoda
175
Izinkan aku egois
176
Wanitaku lelah
177
Mempertahankan takdir
178
Ikhlas itu bohong!
179
Sebab akibat
180
Biar saja berakhir
181
Kebetulan?
182
Gagal temu
183
Sama-sama terluka
184
Sakit luar dalam
185
Kolega lama
186
Hati yang tergerak
187
Bukan hanya kamu, akupun sakit
188
Cukup Kakak, Aish jangan
189
Quality time
190
Kecurigaan Roger
191
Wanita bergamis panjang
192
Kembali berjuang
193
Berlomba
194
Mencari ketenangan
195
Memulai kembali
196
Lucunya istriku
197
Saya yang beruntung
198
Aku masih punya hati
199
Calon pewaris Abdullah Company
200
Siapkah aku?
201
Restu Kak Isal
202
Debar tak biasa
203
Beruntungnya aku punya kamu
204
Ica nggak sendirian
205
Kekhawatiran Ning Sabina
206
Nikmat yang tak terdustakan
207
Memantau dari jauh
208
Teman seperjalanan
209
Kalah telak
210
Muslimah sesungguhnya
211
LDR
212
....
213
Kakak ipar bertemu kakak kandung
214
Rahasia Gus Hasan terbongkar
215
Quality time Aisha dan Faisal
216
Rindu berujung temu
217
Berubah tak semudah yang dikira
218
Berlibur bersama
219
Gadis kecilku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!