PART. 4 P3K ... MANA YA?

Setibanya di area Lobby hotel. Pandanganku dikejutkan sesosok penampakan yang berpapasan denganku, bahunya tak sengaja menyenggol keras bahuku.

Tunggu dulu! Bukannya pria itu?

Tersentak kaget, menoleh penuh. “LEON!” teriakku lantang. Si empunya nama langsung menoleh - menatap.

“Nesya!” pekiknya tak kalah terkejut.

(Tertangkap basah) Aku menyaksikan dengan mata kepalaku sendiri, pria yang kukencani sejak 5 bulan lalu, saat ini sedang bergandeng tangan dengan seorang wanita.

Make up tebal menghias wajah tirus di antara tulang pipi menonjol memerah usapan blush on pink baby. Kulit kuning langsat serta bentuk mata belok menunjukkan kalau dia tipikal orang ASIA. Rambut lurus sepinggang tergerai pirang ke bule - bulean.

Gaun satin berwarna hitam membalut ketat selutut, lipstik merah cabai mewarnai bibir tebal melebar. Terkesan menor ....

Bola mata ini menyorot keduanya nanar seakan garis sinar laser merah keluar dari pupil, sanggup melubangi kulit tubuh mereka berdua.

“Siapa dia?” tanyaku padanya menyentak geram.

Ia bergerak hendak menghampiri, namun tercegah oleh wanita sebelahnya, tangan wanita itu bergelayut manja pada lengan pria ku.

Ya, dia "pria" ku. Leon Arkea. Seorang model, penyanyi juga presenter yang berkecimpung di dunia yang sama denganku. Intertainment ....

Pria yang selalu membuatku menunggu. Setiap janji kencan, dia selalu saja terlambat dengan seribu macam alasan terucap. Berkali – kali aku percaya semua kata – kata janji manis yang terlontar licin dari mulutnya. Mungkin aku memang 'bodoh', mudah dikibuli oleh lelaki.

“Dia ... hanya teman,” jawabnya ragu - ragu, menyembunyikan sesuatu.

“Hagh! Teman? Lalu, ciuman tadi. Apa kau mempermainkanku? Siapa dia?” sentaknya marah tak terima, “Leon, ayo pergi!” ajaknya memaksa - menyeret lengan pria ku pergi.

“Nesya, nanti ku telepon,” pesannya sebelum ngeloyor pergi berlalu dari hadapanku.

Pandanganku mengekor sampai sosoknya betul – betul menghilang di persimpangan jalan. Dasar lelaki brengsek!

Amarahku tiba – tiba memuncak. Gelora dalam dada seakan bergemuruh meluap – luap, sejadinya. Kenapa aku selalu saja sial dalam hal "pacar".

Kuhela napas panjang, wajahku berubah murung dalam sekejap tanpa menyadari kehadiran lelaki yang berdiri terpaku di sebelahku, menyaksikan cuplikan singkat mirip drama sinetron yang pernah kulakoni.

Dengan perasaan sungkan aku berbalik menghadapnya dan berkata, “NgG! Maaf ... kau harus melihat hal ini,” terbata - bata (salah tingkah), tidak tahu lagi harus berkata apa.

“Pacarmu?”

Aku memutar bola mata sembari menggangguk pelan. Saat akan mengambil langkah. “O, ya. Aku lupa!” sergahku mendadak teringat sesuatu.

“Apa?”

Pandanganku tertunduk bawah, “Aku ... tidak menginap di sini. Jadi kotak P3K - nya?” kulipat bibirku ke dalam, malu.

Lelaki itu mendengus pelan. “Biar aku tanya ke recepsionis," katanya melangkah masuk ke dalam lobi. Terlihat dari jauh lengannya yang terluka, terbuka menganga dengan darah yang masih merembes keluar. Ujung kemejanya penuh bercak bekas darah mengering.

5 menit kemudian ....

Dia kembali sembari menenteng kotak P3K di tangan.

“Ikut aku ke kamar,” ajaknya datar tanpa ekspresi.

“Kamar?” Saking kagenya aku mengulang kata. Sekelumit pikiran buruk membayang dalam otak kecilku.

Ia tersenyum geli memandangku. “Kenapa? Apa kau takut?”

Aku melirik ke arah lain, menghindari kontak mata langsung dengannya. “Tidak …” jawabku terseyum kecut, pasrah.

“Baguslah. Ikut aku.” Ia menarik pergelangan tanganku. Menggelandang, sedikit memaksaku untuk ikut bersamanya.

Berjalan melewati deretan rumah putih dengan material dari batu limestone sungguh menarik perhatianku. Sesekali menaiki beberapa anak tangga.

Sampailah kami di dalam kamar berukuran 60 meter persegi dengan furnitur built in yang berbeda tiap kamar, tampak dari pintu balkon kaca yang terbuka, sebuah teras menampilkan pemandangan laut lepas Aegea.

"AUCH!" pekiknya kesakitan. "Pelan – pelan," erangnya *childish.

🔘 🤕

Good night guys. Selalu mimpi indah.

Jangan lupa like dan komen selalu My Twelve Ex - Boyfriends 🤗*

Terpopuler

Comments

Miels Ku

Miels Ku

kata yang selingkuh. tak selamanya selingkuh itu tak indah. 🤭

2022-04-08

0

Chocooya

Chocooya

pasti indah banget :'(

2022-04-01

0

Chocooya

Chocooya

aku masih penasaran, kenapa ya orang selingkuh? seharusnya kalau bosan tuh akhiri dulu aja kenapa sih, kesel banget nyakitin perasaan orang lain semudah itu🙃

2022-04-01

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!