Tidurlah yang nyenyak!

Kedua pasangan suami-istri itu kini sedang duduk di sebuah gerai makanan cepat saji yang ada di mall yang mereka kunjungi. 

Wajah angkuh yang selama ini Ruby lihat hilang sudah menjadi raut wajah penuh ketakutan. Tak ada lagi kesombongan dari wajah tampan itu. Kini dia hanya duduk sambil sesekali menyeka keringat dingin yang masih bercucuran di keningnya. 

"Kita pulang?" Tanya Ruby yang masih belum mengetahui kenapa suaminya bisa seperti itu. 

"Jangan bilang ini pada mommy, aku takut dia khawatir." Akhirnya setelah sekian lama terdiam Dewa bisa mengeluarkan kata-katanya dan itu membuat Ruby sedikit lega. 

Ruby hanya mengangguk, entah bisa atau tidak dia menyimpan rahasia kepada Sandra apalagi ini menyangkut kondisi mental putranya yang tak lain adalah suaminya sendiri. 

Setelah meminta petugas swalayan untuk mengirim barang-barang belanjaan mereka ke apartemen, Ruby dan Dewa memilih untuk kembali ke apartemen. Kali ini Ruby yang menyetir, walaupun sedikit kaku tapi Ruby memaksakan dirinya membawa mobil. 

"Fokus!" Bentak Dewa saat melihat Ruby salah menyalahkan lampu sein. 

"Jangan bentak-bentak, aku jadi makin gugup." Hampir saja Ruby menabrak bamper belakang mobil yang ada di depannya ketika berhenti di lampu merah. 

"Tuh gara-gara kamu aku hampir saja menabrak mobil depan." Dewa malah kena omel lagi.

"Sudah. Biar aku saja yang menyetir!" Keangkuhan Dewa sudah mulai kembali merasuki dirinya. 

"Kamu lagi sakit, aku khawatir nanti kita kenapa-napa." 

"Apa bedanya sekarang? Nyawaku juga sedang dalam bahaya jika kamu terus membawa mobil begini." Dewa kembali membentak sang sopir yang membawa mobil seperti orang mabuk. Hingga beberapa pengendara merutukinya.

"Kamu bisa diam tidak? Aku jadi makin gugup."

Akhirnya setelah melewati perjalanan yang begitu menegangkan, mereka tiba di apartemen dengan selamat. 

"Apa ini bukan halusinasi? Apa kita benar-benar sudah sampai apartemenku?" Ucap Dewa sambil merebahkan tubuhnya di sofa apartemen mereka. 

"Hissssst. Dasar sombong. Apa susahnya mengucapkan terima kasih karena aku telah membawamu pulang dengan kondisi baik-baik saja." Cicit Ruby sambil menyimpan sepatu Dewa yang tercecer di depan pintu. 

"Ambilkan aku air Istriku!" Teriak Dewa pada istrinya yang sedang berjalan menuju dapur. 

"Akan aku ambilkan, asal kamu memberi aku itu!" Jawab Ruby. 

"Dasar perempuan murahan." Cicit Dewa sambil beranjak dari tempat duduknya menuju dapur. 

"Aku baru saja akan mengantarkan minum."

"Tak usah. Aku tidak mau membalas segelas air yang berasal dari dapurku sendiri dengan tubuhku ini." 

Ruby tidak menyangka seorang Dewa yang memiliki kesombongan tingkat Dewa bisa pandai memasak makan malam mereka. Membuat Ruby yang belum pandai memasak dibuat terperangah dengan kelihaian Dewa mengolah bahan makan malam mereka. 

"Aku tau aku adalah pria yang terlalu sempurna untuk kamu miliki. Beruntunglah kamu bisa mempersuami aku, berwajah tampan, memiliki postur tubuh seksi yang membuat para wanita tergila-gila, memiliki kekayaan melimpah juga pandai memasak." Dewa kembali menyanjung dirinya sendiri sambil menyajikan cumi asam manis pedas yang ia buat ke dalam piring saji. 

"Pria sempurna apanya? Bahkan saat istrimu meminta itu saja kamu tidak memberikannya." Ruby lagi-lagi memancing emosi Dewa. "Jadi mana bisa aku menyebutmu pria sempurna? Berikan aku itu dulu. Baru akan menganggapmu pria sempurna."

"Bisa tidak sih kamu berhenti merengek untuk itu? Aku bukan tidak bisa tapi kamu tau bahwa kamu bukan levelku." Dewa sengaja menyindir istrinya agar berhenti meminta itu. 

"Bukankah semua orang akan sama derajatnya ketika mereka sudah berada di ranjang yang sama?" Goda Ruby sambil menggerayangi perut Dewa dari belakang. 

"Duduk! Bukannya kamu bilang kamu sangat lapar tadi?" Dewa menepis tangan mungil Ruby dan menggiringnya untuk duduk tenang di meja makan yang menyatu dengan dapur. 

Akhirnya Ruby memilih makan dengan tenang sesuai perintah Dewa, masih banyak waktu untuk menggoda iman suaminya. Ruby yang telah banyak belajar dari video-video mesum yang setiap harinya dikirim Sandra, akan memulai aksinya menggoda iman suaminya yang ia rasa begitu kuat. 

Ruby yang merasa dirinya cantik selalu dibuat bingung mengapa suaminya begitu terlihat sangat tidak tertarik kepadanya. Padahal dulu banyak pria yang memohon-mohon untuk bisa memilikinya. Bahkan mantan kekasihnya terus saja mengajaknya menikah, hingga akhirnya Ruby menolaknya karena Sandra memintanya untuk dijadikan menantu. Karena rasa sayang Ruby pasa Sandra melebihi rasa cintanya pada sang kekasih.

Setelah makan dan membersihkan peralatan masak dan makan bekas mereka, Ruby memilih menemani suaminya menonton televisi. Seperti biasa film action menjadi pilihan Dewa untuk menemani malamnya. 

Sangat membosankan. Pikir Ruby, pertarungan dan pertempuran yang tiada henti membuat Ruby pusing dan memilih untuk berselancar di dunia maya. Membuka aku instagram miliknya, menyapa para sahabatnya di kampung juga para pegawai toko yang sudah dia anggap sebagai saudara. 

Dan seperti pengantin baru pada umumnya, Ruby pun mendapatkan pertanyaan tentang 'bagaimana malam pengantin kalian?'

"Cih malam pengantin apanya?" Gerutu Ruby yang kesal membaca pertanyaan para sahabatnya. 

"Apaan?" Tanya Dewa yang tak jelas mendengar gerutuan istrinya. 

"Teman-temanku bertanya bagaimana malam pengantinku? Aku jadi kesal karena sampai sekarang aku belum mendapatkan itu." Jawab Ruby. 

Dewa pura-pura tak mendengar, dia malas harus berdebat mempermasalahkan itu dengan Ruby. Karena gadis itu seperti punya seribu alasan untuk meminta itu. 

Malam semakin larut, sudah beberapa kali Ruby menguap tapi Dewa yang terlihat masih khusyuk menonton tidak memperhatikan istrinya. 

"Dewaaa!" 

"Hmmmm?"

"Ngantuk!"

"Tidur lah!"

"Guling?"

"Tunggu, sampai film ini usai!" 

"Ngantuk!" Rengek Ruby. 

"Hisst, kamu cuma ingin memelukku kan? Ayo peluk lah! Tidur lah yang nyenyak seperti bayi!" Dewa menarik tubuh istrinya hingga kepada Ruby jatuh tepat di pangkuannya. 

"Sudah diam. Tidur yang nyenyak!" Lanjut Dewa sambil melingkarkan tangan istrinya di perutnya sedangkan dirinya memilih untuk melanjutkan film yang ia tonton. 

Hai para readersku yang baik dan budiman.

Otor soleha cuma mau ingetin, untuk ajak orang-orang yang kamu kenal buat baca cerita aku yang mengandung nilai moral pancasila ini ya!!!

Jangan lupa ritualnya Shay..

Like, komen and Vote!!!

Terpopuler

Comments

putri

putri

dasar s narsis 🤣🤣🤣🤣🤣

2024-02-27

1

fitriani

fitriani

sumpah aku gemes bgt sm dewa walaupun mulutnya gitu tapi dy baik k ruby walaupun kadang kata2nya pedas bgt dan anehnya ruby gak tersinggung

2023-09-29

0

epifania rendo

epifania rendo

kk thor narsisnya sama dengan dewa🤣🤣

2023-06-12

0

lihat semua
Episodes
1 Bibit kualitas premium
2 80 juta????
3 Bayar aku dengan cucu!
4 Panggil aku Dewa!
5 Sumpit
6 Negosiasi
7 Perjanjian pra nikah
8 Belajar menjadi istri yang baik
9 Permata dan Berlian
10 Lamaran
11 Persiapan pernikahan
12 Malam Pengantin
13 Guling
14 Memulai Genderang Perang
15 Aku ingin 'itu'
16 Membersihkan Kandang B*bi
17 Cerita dibalik guling
18 Tidurlah yang nyenyak!
19 Kamu Istriku
20 Ponsel Baru
21 Aku bukanlah seorang gay
22 Aku pulang
23 Dewa tanpa Ruby
24 Please Forgive Me!
25 Gajah
26 Aku akan membuatmu terlelap
27 Doktrin sang Oma
28 Pernikahan Melda
29 Suara aneh dari kamar sebelah
30 Adik ipar???
31 Rencana ke Filipina
32 Irfan
33 Memulai misi
34 Meruntuhkan pertahanan lawan
35 Hati-hati di sana...
36 Jerit tengah malam
37 Perangkap Dewa
38 Karya Seni Dewa
39 Gara-gara Irfan
40 Ngedate ala Rakyat Jelata
41 Salah Paham
42 "Kamu jangan sakit ya! "
43 Berpisah lagi?
44 Rindu
45 Obrolan absurd
46 Terbang
47 Jalani Tes Kesuburan
48 Kencan Ala Sultan
49 Jack and Rose
50 Rencana Bulan Madu
51 Honeymoon part.1
52 Badai Salju
53 Valentine's day in Tokyo
54 Keisengan Ruby
55 Bualan Dewa
56 Pelajaran Singkat dari Ibu Mertua
57 Kemarahan Dewa
58 Aku pulang ya!
59 Salah kirim
60 I Love You, more!
61 Pasar Malam
62 Ide menakjubkan
63 Alasan Dewa
64 Di luar Ekspektasi
65 Tahun kedua
66 Sepenggal kisah di Venesia
67 insiden
68 Syok Anafilaktik
69 Menikmati hidup berdua
70 Bulan Madu Part. 2
71 Miracle
72 Calon Presiden
73 TAMAT
74 Sepatah kata dari Otor Soleha
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Bibit kualitas premium
2
80 juta????
3
Bayar aku dengan cucu!
4
Panggil aku Dewa!
5
Sumpit
6
Negosiasi
7
Perjanjian pra nikah
8
Belajar menjadi istri yang baik
9
Permata dan Berlian
10
Lamaran
11
Persiapan pernikahan
12
Malam Pengantin
13
Guling
14
Memulai Genderang Perang
15
Aku ingin 'itu'
16
Membersihkan Kandang B*bi
17
Cerita dibalik guling
18
Tidurlah yang nyenyak!
19
Kamu Istriku
20
Ponsel Baru
21
Aku bukanlah seorang gay
22
Aku pulang
23
Dewa tanpa Ruby
24
Please Forgive Me!
25
Gajah
26
Aku akan membuatmu terlelap
27
Doktrin sang Oma
28
Pernikahan Melda
29
Suara aneh dari kamar sebelah
30
Adik ipar???
31
Rencana ke Filipina
32
Irfan
33
Memulai misi
34
Meruntuhkan pertahanan lawan
35
Hati-hati di sana...
36
Jerit tengah malam
37
Perangkap Dewa
38
Karya Seni Dewa
39
Gara-gara Irfan
40
Ngedate ala Rakyat Jelata
41
Salah Paham
42
"Kamu jangan sakit ya! "
43
Berpisah lagi?
44
Rindu
45
Obrolan absurd
46
Terbang
47
Jalani Tes Kesuburan
48
Kencan Ala Sultan
49
Jack and Rose
50
Rencana Bulan Madu
51
Honeymoon part.1
52
Badai Salju
53
Valentine's day in Tokyo
54
Keisengan Ruby
55
Bualan Dewa
56
Pelajaran Singkat dari Ibu Mertua
57
Kemarahan Dewa
58
Aku pulang ya!
59
Salah kirim
60
I Love You, more!
61
Pasar Malam
62
Ide menakjubkan
63
Alasan Dewa
64
Di luar Ekspektasi
65
Tahun kedua
66
Sepenggal kisah di Venesia
67
insiden
68
Syok Anafilaktik
69
Menikmati hidup berdua
70
Bulan Madu Part. 2
71
Miracle
72
Calon Presiden
73
TAMAT
74
Sepatah kata dari Otor Soleha

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!