Chapter 14 : Keluarga dari negara C

"Untung saja Aksara dapat mengalihkan perhatian mereka. Ah, dasar anak itu! kemampuannya semakin bertambah kuat saja. Sepertinya hari ini saya sudah dikalahkan oleh anak saya sendiri, hahaha, benar-benar orang tua yang menyedihkan," ucap tuan Raga dalam hati, yang di mana dia merasa kagum melihat kemampuan anaknya semakin berkembang.

Di balik kegaduhan itu, ada beberapa keluarga bangsawan dari negara C yang memperhatikan tuan Raga. Beliau merupakan pemimpin keluarga bangsawan terkuat di negara C, dan dia adalah Xiao San Tiang.

Tuan Xiao, dikenal akan ketegasannya, dia juga merupakan sosok pemimpin yang paling disegani di negaranya sekaligus seorang Profesor Psikolog juga. Membaca pikiran seseorang merupakan salah satu keahliannya, bahkan dia bisa mendengarkan suara hati seseorang lewat batinnya.

Dinasty Qian Yi merupakan tempat di mana dia memimpin rakyatnya. Dinasty tersebut merupakan Dinasty terbesar di negara C untuk saat ini.

"Tuan Raga, walaupun usianya lebih muda dari saya, akan tetapi kemampuannya itu berada di atas kemampuan yang saya miliki saat ini. Hanya dia seorang yang tidak bisa saya baca isi dalam pikirannya. Sementara itu, apakah dia juga tidak pernah berbicara dalam hatinya? sampai saat ini saya belum bisa menangkap ucapan dari dalam hatinya itu," ucap tuan Xiao dalam hati begitu terkagum-kagum kepada tuan Raga.

Keluarga bangsawan di negara C terbagi menjadi 5 bagian dari sebagian wilayah, dan dari sebagian keluarga bangsawan yang masih aktif.

Dinasty Qian Yi terletak di wilayah Be'zing. Pemimpin Dinasty adalah Xiao San Tiang.

Dinasty Qian Er terletak di wilayah Gua'zo. Pemimpin Dinasty adalah Rou Xin.

Dinasty Qian San terletak di wilayah Cho'Qin. Pemimpin Dinasty adalah Luo Jian.

Dinasty Qian Si terletak di wilayah San'han. Pemimpin Dinasty adalah Tan Hang.

Dinasty Qian Liu terletak di wilayah Se'zen. Pemimpin Dinasty adalah Guan Gang.

Ke 5 keluarga bangsawan itu turut hadir dalam rapat besar yang di selenggarakan di negara Republik.

Negara Republik memang memiliki hubungan yang begitu erat dengan negara C. Berbagai jenis bidang bisnis telah mereka jalani bersama-sama. Walaupun, jalan bisnis mereka tidak selamanya mulus, akan tetapi mereka tetap mempertahankan rasa saling percayanya itu.

Jalur laut merupakan tempat yang sering mereka gunakan sebagai salah satu jalan untuk membawa barang-barang yang di mana nantinya akan di ekspor ke negara lain.

Cobaan terberat bagi pengguna jalur laut adalah perompak. Hal tersebut merupakan resiko terbesar yang pasti akan terjadi di wilayah perbatasan nantinya.

Para perompak selalu merampas barang-barang ekspor dari berbagai negara, tentunya aliansi mereka sangatlah banyak. Mereka bersatu dengan para perompak lainnya untuk memecah belahkan hubungan baik yang telah di jalani oleh masing-masing negara.

Tentunya misi para perompak bukan hanya sampai di situ saja, selain mereka bekerja sama dengan rekan-rekan satu profesinya, mereka juga bekerja sama dengan para mafia, dan para gangster.

Dalam misi tersebut mereka semua sudah mengatur rencana untuk memecah belahkan negara-negara yang sudah mencampuri urusan pribadi mereka.

Setelah negara yang bersangkutan itu hancur, mereka akan membangun negara itu kembali sampai mana negara tersebut menjadi negara milik mereka sendiri.

Itu alasan mengapa tuan Raga mengumpulkan mereka semua di sini, tidak lain dikarenakan beliau ingin mengajak semua negara untuk menghentikan aksi para penjahat itu dengan jalur berdamai.

....

Sementara itu, dari kejauhan sang elang telah menatap tajam semua rombongan tuan Julian.

Aksara berdiri seorang diri di atas tebing tinggi. Bila orang biasa yang melihatnya, mobil-mobil dan juga motor-motor yang dikendarai oleh mereka itu akan terlihat seperti semut-semut kecil.

"Anda benar-benar membuat saya menunggu lama tuan," ucap Aksara di atas sana.

"Pembuka gerbang dimensi ruang waktu, terbuka."

Wushhh ....

Menghilang bagaikan di telan bumi.

Aksara membuka gerbang dimensinya, dan dengan seketika rombongan-rombongan tuan Julian masuk ke dalam dimensi ruang waktu yang Aksara ciptakan itu.

"Selamat sampai tujuan," ucap Aksara seraya masuk ke ruang dimensi lain.

Ckittt ....

Suara ban mobil dan ban motor berdecit.

Aksara muncul di hadapan semua orang mendahului rombongan tuan Julian. Para tamu undangan terkejut, mengapa dia bisa membawa rombongan tuan Julian secepat itu.

Sementara tuan Julian dengan para personelnya ikut terkejut, mengapa mereka bisa ada di sini.

"Wih, ajaib, hahaha," ucap Justin hampir terjatuh dari motornya karena ban motornya agak sedikit tergelincir pada saat dia menarik pedal remnya secara mendadak.

"Hahaha, perjalanan yang sangat menarik, apakah tadi kita dibawa ke dimensi lain? padahal perjalanan kita masih membutuhkan waktu sepuluh menitan lagi," ucap rekan Justin yang terjatuh dari motornya itu.

"Bagaimana bisa! apakah anda menyadarinya tuan?", tanya Samuel benar-benar terkejut dan takjub.

"Sepertinya tanpa sengaja kita telah melewati dimensi ruang waktu," ucap tuan Julian bingung.

"Apakah itu mungkin tuan? saya rasa keluarga mata biru memang telah memasang gerbang dimensi ruang waktu di jalan tadi."

"Saya sudah terlalu sering berkunjung ke rumah tuan Raga, dan sepertinya ini adalah hal yang sangat berbeda. Bukannya dulu kita pernah melintas di jalan itu Same?".

"Saya rasa iya tuan."

Mereka terlalu terkagum-kagum dengan kejadian yang baru saja menimpa mereka itu, sampai mana mereka lupa jika tamu undangan tengah menunggunya di dalam sana.

"Juliannn ... !", teriak tuan Erick sangat kasar sekali.

Tuan Erick bangkit dari tempat duduknya, dia pun pergi ke luar ruangan untuk menghampiri tuan Julian. Tuan Julian yang mendengar suara teriakan itu, dengan seketika jati dirinya perlahan mulai melemah.

"Gawat ini Same!", ucap tuan Julian terlihat begitu panik.

"Bila anda terlihat panik seperti itu, saya juga sama-sama merasakan hal yang sama dengan anda tuan," ucap Samuel sudah tak berdaya lagi.

Justin yang sedang asik tertawa-tawa bersama dengan rekannya itu tak menyadari bahwa tuan Erick sedang menghampiri dirinya di sana.

"Berisik!", seru tuan Erick sambil memukul kepala Justin.

"Aduh, duh! sakit woiii ... ," teriak Justin tak menyadari siapa yang telah memukulnya itu.

Tuan Erick menatap tajam mata Justin seraya memperlihatkan gigi taringnya itu di hadapan orang-orang tuan Julian.

"Ahhh ... , ini mulut engga bisa dikontrol!", ucap Justin dalam hati begitu terkejut.

Wajah Justin dan rekan-rekannya terlihat pucat. Mereka baru menyadari kehadiran tuan Erick di sana. Mereka kira itu adalah orang biasa saja, tapi ternyata yang ada di hadapannya sekarang adalah orang yang sangat luar biasa.

"Bilang apa kamu tadi?", tanya tuan Erick membuat tubuh Justin gemetar.

"Anu, maaf, tuan Erick," ucap Justin gugup.

Tuan Erick telah tiba di depan mobil tuan Julian. Dia lalu menatap ke dalam kaca mobil tersebut seraya memperlihatkan tatapan kesalnya itu kepada Samuel dan juga tuan Julian.

Episodes
1 Chapter 01 : Awal cerita
2 Chapter 02 : Sosok misterius
3 Chapter 03 : Jati diri
4 chapter 04 : Energi jahat dan energi baik
5 Chapter 05 : Pesan dari tuan Julian
6 Chapter 06 : 5 aliansi
7 Chapter 07 : Hari yang melelahkan
8 Chapter 8 : Clara dan semua aksinya
9 Chapter 09 : Tugas baru
10 Chapter 10 : Pertemuan besar
11 Chapter 11 : Dikuatkan oleh usaha
12 Chapter 12 : Alam dimensi
13 Chapter 13 : Mengambil kembali jiwa
14 Chapter 14 : Keluarga dari negara C
15 Chapter 15 : Unjuk kebolehan
16 Chapter 16 : Perkelahian
17 Chapter 17 : Kakak Dan Adik
18 Chapter 18 : Sang Adik
19 Chapter 19 : Ilusi yang nyata
20 Chapter 20 : Aksi Aksara
21 Chapter 21 : Kehebatan Aksara
22 Chapter 21 : Petarungan Sengit
23 Chapter 23 : Justin dan 2 rekannya
24 Chapter 24 : Pukulan Api Pemusnah
25 Chapter 25 : Julian dan Sean
26 Chapter 26 : Masih Berlanjut
27 Chapter 27 : Sisa kekuatan terakhir
28 Chapter 28 : Kekuatan Misterius
29 Chapter 29 : Satu Spesies yang sama
30 Chapter 30 : Pertarungan Shopia
31 Chapter 31 : Membunuh diri sendiri
32 Chapter 32 : Menentukan Jalan Hidup
33 Chapter 33 : Kenangan Di Masa Lalu
34 Chapter 34 : Nostalgia 1
35 Chapter 35 : Nostalgia 2
36 Chapter 36 : Nostalgia 3
37 Chapter 37 : Nostalgia 4
38 Chapter 38 : Nostalgia 5
39 Chapter 39 : Nostalgia 6
40 Chapter 40 : nostalgia 7
41 Chapter 41 : Nostalgia 8
42 Chapter 42 : Nostalgia 9
43 Chapter 43 : Nostalgia 10
44 Chapter 44 : Nostalgia 11
45 Chapter 45 : Nostalgia 12
46 Chapter 46 : Nostalgia 13
47 Chapter 47 : Nostalgia 14
48 Chapter 48 : Nostalgia 15
49 Chapter 49 : Akhir Nostalgia
50 Chapter 50 : Kecantikan yang mematikan
51 Chapter 51 : Perkelahian tuan Raga
52 Chapter 52 : Hadirnya leluhur sang iblis
53 Chapter 53 : Teriakan terakhir raja iblis
54 Chapter 54 : Terbukanya gerbang dimensi
55 Chapter 55 : Akhir pertemuan
56 Chapter 56 : Pemberontakan
57 Chapter 57 : Ledakan bom
58 Chapter 58 : Kehancuran
59 Chapter 59 : Si Jago Merah
60 Chapter 60 : Kembalinya sosok sahabat
61 Chapter 61 : Pencarian bukti
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Chapter 01 : Awal cerita
2
Chapter 02 : Sosok misterius
3
Chapter 03 : Jati diri
4
chapter 04 : Energi jahat dan energi baik
5
Chapter 05 : Pesan dari tuan Julian
6
Chapter 06 : 5 aliansi
7
Chapter 07 : Hari yang melelahkan
8
Chapter 8 : Clara dan semua aksinya
9
Chapter 09 : Tugas baru
10
Chapter 10 : Pertemuan besar
11
Chapter 11 : Dikuatkan oleh usaha
12
Chapter 12 : Alam dimensi
13
Chapter 13 : Mengambil kembali jiwa
14
Chapter 14 : Keluarga dari negara C
15
Chapter 15 : Unjuk kebolehan
16
Chapter 16 : Perkelahian
17
Chapter 17 : Kakak Dan Adik
18
Chapter 18 : Sang Adik
19
Chapter 19 : Ilusi yang nyata
20
Chapter 20 : Aksi Aksara
21
Chapter 21 : Kehebatan Aksara
22
Chapter 21 : Petarungan Sengit
23
Chapter 23 : Justin dan 2 rekannya
24
Chapter 24 : Pukulan Api Pemusnah
25
Chapter 25 : Julian dan Sean
26
Chapter 26 : Masih Berlanjut
27
Chapter 27 : Sisa kekuatan terakhir
28
Chapter 28 : Kekuatan Misterius
29
Chapter 29 : Satu Spesies yang sama
30
Chapter 30 : Pertarungan Shopia
31
Chapter 31 : Membunuh diri sendiri
32
Chapter 32 : Menentukan Jalan Hidup
33
Chapter 33 : Kenangan Di Masa Lalu
34
Chapter 34 : Nostalgia 1
35
Chapter 35 : Nostalgia 2
36
Chapter 36 : Nostalgia 3
37
Chapter 37 : Nostalgia 4
38
Chapter 38 : Nostalgia 5
39
Chapter 39 : Nostalgia 6
40
Chapter 40 : nostalgia 7
41
Chapter 41 : Nostalgia 8
42
Chapter 42 : Nostalgia 9
43
Chapter 43 : Nostalgia 10
44
Chapter 44 : Nostalgia 11
45
Chapter 45 : Nostalgia 12
46
Chapter 46 : Nostalgia 13
47
Chapter 47 : Nostalgia 14
48
Chapter 48 : Nostalgia 15
49
Chapter 49 : Akhir Nostalgia
50
Chapter 50 : Kecantikan yang mematikan
51
Chapter 51 : Perkelahian tuan Raga
52
Chapter 52 : Hadirnya leluhur sang iblis
53
Chapter 53 : Teriakan terakhir raja iblis
54
Chapter 54 : Terbukanya gerbang dimensi
55
Chapter 55 : Akhir pertemuan
56
Chapter 56 : Pemberontakan
57
Chapter 57 : Ledakan bom
58
Chapter 58 : Kehancuran
59
Chapter 59 : Si Jago Merah
60
Chapter 60 : Kembalinya sosok sahabat
61
Chapter 61 : Pencarian bukti

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!