Chapter 12 : Alam dimensi

"Sudah sampai mana kah si Julian itu? lama sekali!", tanya tuan Erick dengan nada suara tegasnya.

"Saya lupa menanyakan keberadaan dia saat ini tuan," jawab tuan Raga lembut.

"Tuan Erick, apakah anda lupa akan kemampuannya, bila beliau berbicara seperti itu, maka tandanya tuan Julian sudah tidak jauh lagi," ucap nyonya Shopia sambil tersenyum manis.

"Arghhh ... , si Julian ini membuat saya kesal saja."

Bila tuan Erick sudah menunjukkan gigi taring harimaunya itu, maka artinya dia sudah benar-benar marah. Sifat tuan Erick dari dulu memang seperti itu, keluarga bangsawan yang lainnya sudah tak mengherankannya lagi. Namun, di mata orang lain hal tersebut terlihat sungguh sangat mengerikan sekali.

Tuan Raga beberapa kali mencoba mendamaikan suasana di dalam ruang yang terlihat ricuh itu, tapi sayangnya mereka terlalu mengutamakan ego mereka sendiri.

Hingga kemudian datanglah sosok pria misterius berpakaian serba hitam, sebagaimana layaknya seperti seorang prajurit elite abdi negara. Tiada lain dia adalah Aksara.

"Tuan, izinkan saya menyusul mereka," pinta Aksara sambil menunjukan rasa hormatnya itu.

"Silahkan, saya serahkan semuanya kepada anda," ucap tuan Raga masih dengan suara lembutnya yang disertai dengan senyuman rendah hatinya.

"Haha, ini sangat mengelikan hati saya! bagaimana cara anda melakukannya tuan? sementara tuan Raga pun tidak mengetahui keberadaan tuan Julian," tanya salah satu pengusaha pemilik brand sepatu ternama dengan sikap sombongnya itu.

Panggil saja dia David, karena itu adalah nama dari si pengusaha sombong.

Aksara mengabaikan kata-katanya, ia hanya sesekali menatap wajah pengusaha sombong yang tengah duduk diantara kursi para keluarga bangsawan dari berbagai negara lain itu.

Pada saat para tamu undangan mengalihkan pandangannya dari Aksara, di situlah Aksara menatap tajam wajah sang pengusaha sombong itu.

Di balik kacamata hitamnya, mata elang Aksara mengeluarkan sinar hingga mana sinar tersebut membuat sang pengusaha sombong itu terkejut. Dari mata Aksara tuan David bisa melihat kejadian kelam yang akan menimpa dirinya.

Kejadian tersebut adalah hari di mana tuan David akan mati, dan kematiannya itu disebabkan oleh salah satu peluru senjata api yang menyasar ke arahnya.

"Apakah anda bisa melihatnya tuan? penglihatan batin tersebut merupakan salah satu kejadian buruk yang akan menimpa anda di hari ini juga, anda bisa mengubahnya dengan sifat anda sendiri," ucap Aksara dalam dimensi lain.

Huh, huh, huh ....

Suara napas yang tak beraturan.

"Tidakkk ... !", teriak tuan David terlihat ketakutan.

Pada saat tuan David sadar dari alam dimensi yang Aksara ciptakan itu, dia pun melihat bahwa Aksara telah menghilang dari pandangannya.

Tuan David masih mencari keberadaan sosok pria misterius itu seraya menunjukan ekpresi takutnya, namun sayangnya dia tidak bisa menemukan keberadaan sosok pria tersebut. Yang tersimpan diingatannya kini hanyalah tragedi kelam yang akan menimpanya di hari ini juga.

Suara teriakan tuan David membuat semua orang terkejut, suasana di dalam ruang rapat pun kini berubah menjadi hening.

Lalu nyonya sombong dari perusahaan kosmetik yang kala itu duduk bersebelahan dengan tuan David mencoba untuk menyadarkannya, tapi saat itu perasaan tuan David masih berada di bawah kendali Aksara, sehingga suara nyonya sombong dak dapat dia dengarkan sepenuhnya.

Sebut saja nyonya sombong itu nyonya Bety, salah satu pengusaha yang namanya baru-baru ini sering diperbincangkan oleh publik karena produk kosmetiknya dipercaya mampu menghilangkan keriput di wajah penggunanya.

....

"Hei, tuan, anda kenapa?" tanya nyonya Bety sambil sesekali melambaikan tangannya ke arah wajah tuan David.

Itu percuma saja, tuan David masih berada di bawah kendali Aksara. Dan saat itu, nyonya Bety pun melihat mata tuan David bersinar, sehingga tanpa sadar nyonya Bety pun telah masuk ke dalam dimensi yang Aksara ciptakan itu.

Dalam dimensi tersebut dia melihat bahwa perusahaannya telah hancur dikarenakan produk yang dia jual mendapatkan banyak sekali respon negatif dari warga publik.

Bagi mereka yang sudah membeli produk kosmetik dari perusahaan nyonya Bety itu merasa bahwa mereka telah tertipu oleh produk kosmetik yang di jual oleh perusahaan nyonya Bety.

Wajah orang-orang yang telah memakai produknya itu tiba-tiba saja hancur, keriput diwajah mereka malah semakin bertambah banyak saja, bahkan ada diantara mereka yang wajahnya terlihat seperti terbakar.

Huh, huh, huh ....

Suara napas tak beraturan kembali terdengar.

"Tidak, Tidakkk! ini tidak mungkin! ahhh," teriak nyonya Bety terlihat begitu lemas sekali. Hingga pada akhirnya dia terjatuh dan pingsan.

Bagi siapa saja yang tidak sanggup menerima semua kenyataan yang ada pada alam dimensi itu, mereka semua akan kehilangan kesadaran mereka untuk sementara waktu, dan mungkin resiko terburuknya adalah kehilangan jati diri yang dapat mengubah mereka menjadi gila.

"Hei, anda berisik sekali nyonya! apakah anda sudah bosan hidup!", seru tuan Erick dengan lantangnya mengancam orang-orang yang sudah berani membuat gaduh keadaan di dalam sana.

"Hentikan tuan Erick! mereka sedang dipengaruhi oleh energi jahat dari seseorang," ucap nyonya Shopia khawatir.

"Jangan halangi saya nyonya! mereka berdua memang pantas untuk dihukum," tegas tuan Erick sambil mengeluarkan energi jahat yang sangat mengerikan itu.

Nyonya Shopia menatap tajam mata tuan Erick, namun tatapan tersebut tidak membuat sosok pemimpin keluarga bangsawan terkuat kedua itu gentar.

Tuan Raga bangkit dari duduknya seraya mengeluarkan energi yang jauh lebih besar. Aura biru yang memancar dari tubuh tuan Raga terlihat begitu menyeramkan.

"Erickkk! ini belum seberapa, turunkan jati dirimu! apakah saya pun harus mengeluarkan semua kekuatan saya untuk menahan anda," tegas tuan Raga terdengar menakutkan sekali.

Tuan Raga hanya mengeluarkan sedikit energi jahatnya itu, tapi sebagian energi itu sudah mampu menandingi kekuatan tuan Erick di sana.

Keadaan di dalam ruangan mulai pecah, energi-energi jahat membuat suasana se isi ruangan terlihat berbeda. Para tamu undangan dibuat panik, mereka berpikir akan ada perkelahian yang terjadi di dalam sana.

Wajah-wajah para pengusaha itu terlihat begitu pucat sekali, sedangkan kebanyakan dari mereka hanyalah orang-orang biasa yang tak memiliki kekuatan apa pun di dalam dirinya. Cuma ada sebagian pengusaha yang memiliki energi di dalam dirinya, itu pun tidak banyak.

Dengan perlahan energi jahat tuan Erick mulai memudar. Ia pun duduk kembali di kursinya itu dengan perasaan kesalnya.

"Hmmm, anda tidak perlu mengeluarkan energi sebesar itu hanya untuk menahan saya tuan," ucap tuan Erick dengan wajah cemberutnya

"Apa? hahaha, padahal itu hanya kekuatan kecil saja. Ya, kalau begitu saya minta maaf tuan," ucap tuan Raga tertawa lepas.

Keadaan genting mulai teredam, nyonya Shopia dari keluarga bangsawan Mata Merah Muda pun melanjutkan pekerjaannya yang tertahan itu. Lalu di sana tuan Teja dari keluarga bangsawan Mata Hijau pun ikut membantu nyonya Shopia.

Di saat-saat seperti ini hanya mereka berdua lah yang mampu menangani semua masalah yang sedang terjadi di dalam sana. Walaupun, sebenarnya tuan Raga pun mampu melakukan jauh lebih baik daripada mereka, dia memilih untuk terdiam saja seraya memperhatikan kekuatan kedua orang spesial itu apakah kekuatan nyonya Shopia dan kekuatan tuan Teja masih sama seperti dulu, atau bisa jadi sudah mulai melemah.

Episodes
1 Chapter 01 : Awal cerita
2 Chapter 02 : Sosok misterius
3 Chapter 03 : Jati diri
4 chapter 04 : Energi jahat dan energi baik
5 Chapter 05 : Pesan dari tuan Julian
6 Chapter 06 : 5 aliansi
7 Chapter 07 : Hari yang melelahkan
8 Chapter 8 : Clara dan semua aksinya
9 Chapter 09 : Tugas baru
10 Chapter 10 : Pertemuan besar
11 Chapter 11 : Dikuatkan oleh usaha
12 Chapter 12 : Alam dimensi
13 Chapter 13 : Mengambil kembali jiwa
14 Chapter 14 : Keluarga dari negara C
15 Chapter 15 : Unjuk kebolehan
16 Chapter 16 : Perkelahian
17 Chapter 17 : Kakak Dan Adik
18 Chapter 18 : Sang Adik
19 Chapter 19 : Ilusi yang nyata
20 Chapter 20 : Aksi Aksara
21 Chapter 21 : Kehebatan Aksara
22 Chapter 21 : Petarungan Sengit
23 Chapter 23 : Justin dan 2 rekannya
24 Chapter 24 : Pukulan Api Pemusnah
25 Chapter 25 : Julian dan Sean
26 Chapter 26 : Masih Berlanjut
27 Chapter 27 : Sisa kekuatan terakhir
28 Chapter 28 : Kekuatan Misterius
29 Chapter 29 : Satu Spesies yang sama
30 Chapter 30 : Pertarungan Shopia
31 Chapter 31 : Membunuh diri sendiri
32 Chapter 32 : Menentukan Jalan Hidup
33 Chapter 33 : Kenangan Di Masa Lalu
34 Chapter 34 : Nostalgia 1
35 Chapter 35 : Nostalgia 2
36 Chapter 36 : Nostalgia 3
37 Chapter 37 : Nostalgia 4
38 Chapter 38 : Nostalgia 5
39 Chapter 39 : Nostalgia 6
40 Chapter 40 : nostalgia 7
41 Chapter 41 : Nostalgia 8
42 Chapter 42 : Nostalgia 9
43 Chapter 43 : Nostalgia 10
44 Chapter 44 : Nostalgia 11
45 Chapter 45 : Nostalgia 12
46 Chapter 46 : Nostalgia 13
47 Chapter 47 : Nostalgia 14
48 Chapter 48 : Nostalgia 15
49 Chapter 49 : Akhir Nostalgia
50 Chapter 50 : Kecantikan yang mematikan
51 Chapter 51 : Perkelahian tuan Raga
52 Chapter 52 : Hadirnya leluhur sang iblis
53 Chapter 53 : Teriakan terakhir raja iblis
54 Chapter 54 : Terbukanya gerbang dimensi
55 Chapter 55 : Akhir pertemuan
56 Chapter 56 : Pemberontakan
57 Chapter 57 : Ledakan bom
58 Chapter 58 : Kehancuran
59 Chapter 59 : Si Jago Merah
60 Chapter 60 : Kembalinya sosok sahabat
61 Chapter 61 : Pencarian bukti
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Chapter 01 : Awal cerita
2
Chapter 02 : Sosok misterius
3
Chapter 03 : Jati diri
4
chapter 04 : Energi jahat dan energi baik
5
Chapter 05 : Pesan dari tuan Julian
6
Chapter 06 : 5 aliansi
7
Chapter 07 : Hari yang melelahkan
8
Chapter 8 : Clara dan semua aksinya
9
Chapter 09 : Tugas baru
10
Chapter 10 : Pertemuan besar
11
Chapter 11 : Dikuatkan oleh usaha
12
Chapter 12 : Alam dimensi
13
Chapter 13 : Mengambil kembali jiwa
14
Chapter 14 : Keluarga dari negara C
15
Chapter 15 : Unjuk kebolehan
16
Chapter 16 : Perkelahian
17
Chapter 17 : Kakak Dan Adik
18
Chapter 18 : Sang Adik
19
Chapter 19 : Ilusi yang nyata
20
Chapter 20 : Aksi Aksara
21
Chapter 21 : Kehebatan Aksara
22
Chapter 21 : Petarungan Sengit
23
Chapter 23 : Justin dan 2 rekannya
24
Chapter 24 : Pukulan Api Pemusnah
25
Chapter 25 : Julian dan Sean
26
Chapter 26 : Masih Berlanjut
27
Chapter 27 : Sisa kekuatan terakhir
28
Chapter 28 : Kekuatan Misterius
29
Chapter 29 : Satu Spesies yang sama
30
Chapter 30 : Pertarungan Shopia
31
Chapter 31 : Membunuh diri sendiri
32
Chapter 32 : Menentukan Jalan Hidup
33
Chapter 33 : Kenangan Di Masa Lalu
34
Chapter 34 : Nostalgia 1
35
Chapter 35 : Nostalgia 2
36
Chapter 36 : Nostalgia 3
37
Chapter 37 : Nostalgia 4
38
Chapter 38 : Nostalgia 5
39
Chapter 39 : Nostalgia 6
40
Chapter 40 : nostalgia 7
41
Chapter 41 : Nostalgia 8
42
Chapter 42 : Nostalgia 9
43
Chapter 43 : Nostalgia 10
44
Chapter 44 : Nostalgia 11
45
Chapter 45 : Nostalgia 12
46
Chapter 46 : Nostalgia 13
47
Chapter 47 : Nostalgia 14
48
Chapter 48 : Nostalgia 15
49
Chapter 49 : Akhir Nostalgia
50
Chapter 50 : Kecantikan yang mematikan
51
Chapter 51 : Perkelahian tuan Raga
52
Chapter 52 : Hadirnya leluhur sang iblis
53
Chapter 53 : Teriakan terakhir raja iblis
54
Chapter 54 : Terbukanya gerbang dimensi
55
Chapter 55 : Akhir pertemuan
56
Chapter 56 : Pemberontakan
57
Chapter 57 : Ledakan bom
58
Chapter 58 : Kehancuran
59
Chapter 59 : Si Jago Merah
60
Chapter 60 : Kembalinya sosok sahabat
61
Chapter 61 : Pencarian bukti

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!