Malam harinya,Vita dan Alvin hendak tidur namun ucapan Alvin membuat Vita kembali membuka matanya.
"Sayang?" Panggilnya sambil mengelus lembut pipi Vita.
"Hmm?" Sahut Vita.
"Kamu sudah tidur?" Tanyanya.
"Hampir." Jawab Vita.
"Aku mengganggumu ya?" Tanyanya lagi.
"Tidak,memangnya ada apa?" Jawab Vita lekat menatap Alvin hingga kini pandangan keduanya beradu.
"Hari ini kamu seperti sangat kelelahan?" Tebaknya.
"Iya,maka dari itu aku jadi sangat mengantuk." Vita membenarkan tebakan Alvin.
"Hm....Sudah ku kira!" Sahutnya,"Bagaimana jika mulai besok kamu tidak usah lagi bekerja?" Alvin menyarankan Vita.
"Kamu memecatku?" Tuduh Vita.
"Bukan itu maksudku!" Bantah Alvin.
"Bilang saja jika kamu ingin sekretaris yang jauh lebih menarik dariku agar kamu bisa menggodanya! Ayo mengaku!" Vita terus menuduh Alvin.
"Jangan bicara yang aneh-aneh! Aku tidak seperti yang kamu tuduhkan!" Bantahnya tak terima,"Aku hanya ingin kamu santai saja di rumah! Kamu hanya perlu mengantar dan menyambutku saat aku berangkat dan pulang kerja!" Lanjutnya menjelaskan.
"Tapi mengapa tiba-tiba kamu berkata seperti itu?" Selidik Vita.
"Aku khawatir jika kamu masih bekerja,Dito akan semakin mudah mencarimu lalu nantinya ia akan mendekatimu." Jawab Alvin lesu.
"Itu tidak akan terjadi,kamu percayalah padaku,aku bisa menjaga diriku!" Tegas Vita.
"Jangan keras kepala! Aku hanya ingin memutuskan hal yang terbaik untuk kelanjutan rumah tangga kita! Aku tidak ingin Dito menjadi perusak kedekatan kita yang terjalin baru-baru ini!" Tegas Alvin.
"Lalu siapa yang akan menggantikanku?" Tanya Vita penuh kecurigaan.
"Aku akan mencarinya nanti." Tutur Alvin.
"Kamu sedang mencari selingankukan?" Vita kembali lagi menuduh Alvin.
"Jangan terus menuduhku! Meskipun aku mendapatkan sekretaris yang baru,akan kuusahakan sekretaris baruku itu laki-laki!" Alvin memperingati.
Vita sesaat mengulaskan senyuman di bibirnya,"Kamu puas?" Alvin seperti sedang meledek Vita.
"Sangat puas." Jawab Vita sambil tersenyum.
"Berarti kamu setuju aku memberhentikanmu?" Alvin memastikan.
"Tidak!" Jawab Vita cepat.
"Kamu ini! Lalu apa yang kamu mau?" Gerutu Alvin.
"Aku masih mau bekerja." Jawab Vita dengan polosnya.
"Untuk apa bekerja? Suamimu ini seorang bos! Kamu tidak akan pernah kekurangan!" Tegas Alvin.
"Mungkin sekarang tidak,tapi kita belum tahu kedepannya." Ucap Vita penuh penekanan.
"Kamu do'akan saja yang terbaik untuk suamimu ini! Jangan mendo'akan yang buruk-buruk!" Alvin kembali menegaskan.
"Mana ada istri yang mendo'akan hal buruk terjadi pada suaminya! Semua istri pasti mendo'akan yang baik-baik untuk suaminya!" Bantah Vita.
"Iya,maka dari itu jaga ucapanmu! Ucapan itu adalah do'a." Tutur Alvin.
"Iya,maafkan aku! Aku tidak bermaksud mendo'akan keburukan menimpamu." Lirih Vita.
"Hm...Pokoknya mulai besok kamu berhenti bekerja!" Sahutnya penuh penekanan.
"Kamu ini sangat memaksa! Lalu jika aku tidak kerja,siapa yang memberikan orang tuaku uang? Kamu ini lahir dari keluarga berada,sedangkan aku? Aku terlahir dari keluarga sederhana! Aku juga anak pertama,jadi sekarang aku harus membantu keuangan keluarga!" Jelas Vita.
Jadi karena itu,dia tidak ingin berhenti bekerja! Batin Alvin.
"Yasudah,kamu masih boleh bekerja!" Alvin terlihat pasrah.
"Kamu seriuskan?" Vita sangat antusias.
"Tapi!"
"Apa?"
"Beberapa hari kedepan kita akan pulang ke Bandung." Jawab Alvin.
"Pulang ke Bandung? Untuk apa?" Vita terlihat heran.
"Hey! Apa kamu tidak ingin mengenalkanku pada keluargamu? Selama kita menikah aku belum pernah berkunjung ke rumahmu!" Tukas Alvin.
"Baiklah,aku juga sudah sangat rindu dengan kampung halamanku!" Vita tidak menolak,"Kapan kita akan berangkat?" Lanjutnya.
"Besok." Jawab Alvin santai.
"Hah? Besok?" Vita membulatkan kedua bola matanya.
"Mengapa?" Alvin mengernyitkan keningnya.
"Aku belum mempersiapkan apapun,kenapa mendadak sekali?" Seru Vita tak semangat.
"Masalah itu gampang,bi Inah sudah mempersiapkan segalanya.Kita hanya tinggal berangkat saja." Alvin menjawabnya dengan santai.
"Aku masih merasa heran,mengapa kamu mendadak ingin ke Bandung?" Vita masih penasaran.
"Aku ingin menjauhkanmu dari fans beratmu itu!" Alvin memasang wajah tak suka.
"Dito?" Vita memastikan orang yang Alvin maksud.
"Hm....Sudah,jangan banyak bertanya! Ayo tidur!" Protes Alvin.
"Baiklah..." Vita hanya bisa pasrah.
Beberapa saat kemudian,"Sayang?" Panggilnya,"Kamu sudah benar-benar tidur?" Lanjutnya.
"Hm...Jangan menggangguku!" Gerutu Vita masih dalam posisi mata terlelap.
"Bukannya tadi siang kamu sendiri yang---." Alvin belum selesai berbicara karena langsung dipotong oleh Vita.
"Besok kita akan melakukan perjalanan jauh! Cepat tidur! Jika kamu terus menggangguku aku bisa mabuk perjalanan nantinya!" Potong Vita.
"Baiklah,malam ini kamu selamat! Tapi untuk malam seterusnya kamu harus menanggung hukumanmu!" Ucap Alvin pelan diiringi senyuman liciknya.
*
Keesokan harinya,cuaca sangat cerah, sangat cocok untuk melakukan perjalanan jauh yang akan mereka tempuh.
"Semuanya sudah siap?" Tanyanya.
"Sudah den!" Jawab bi Inah.
"Baiklah,terimakasih bi! Saya titip rumah!" Seru Alvin.
"Iya den." Bi Inah mengangguk mengerti,"Oh iya,aden pergi berapa lama?" Lanjutnya.
"Sekitar 3 atau 4 harian." Jawabnya.
"Oh..."
"Ayo berangkat!" Alvin beralih pada Vita.
"Iya...Bi kita pamit ya! Bibi baik-baik di rumah! Assalamu'alaikum..." Ucap Vita berpamitan.
"Wa'alaikumsalam...."
Vita dan Alvin berlalu meninggalkan bi Inah dengan menaiki mobil pribadi Alvin dengan menyetir sendiri.
*
Sekitar 3 jam kemudian tibalah sudah mereka di Bandung.Kini mereka hanya tinggal menyusuri daerah perkampungan untuk sampai di rumah Vita.
Sesampainya...
Jadi ini rumahnya? Terlihat sangat sederhana! Fikir Alvin.
"Assalamu'alaikum...." Ucap Vita di depan pintu rumahnya.
"Wa'alaikumsalam..." Jawab orang di dalam rumah,"Neng Vita!" Lanjutnya langsung memeluk Vita setelah membukakan pintu.
"Ibu....Neng kangen..." Vita membalas pelukan Ibunya.
"Sami Ibu oge (Sama Ibu juga)." Tutur Wina melepaskan pelukannya,"Eh menantu Ibu kumaha,damang? (Eh menantu Ibu bagaimana,sehat)?" Lanjutnya.
Alvin melirik Vita seolah mengisyaratkan sesuatu.
"Maksud Ibu bagaimana kabarmu?" Jelas Vita yang mengerti bahwa suaminya tengah kebingungan untuk menjawab pertanyaan Ibunya.
"Oh...Alhamdulillah baik Bu..." Alvin cengengesan.
"Syukurlah...Hayu atuh sok kalebet (Ayo silahkan masuk)." Tutur Wina.
Vita langsung masuk dan Alvin yang tidak mengerti ucapan Ibu mertuanya hanya bisa mengikuti gerak-gerik Vita.
"Sakedap...Ibu nyandak heula leueuteun (Sebentar....Ibu akan mengambil minuman)." Seru Wina sembari berlalu.
"Ibu tadi bicara apa?" Bisik Alvin pada Vita saat Ibu mertuanya telah berlalu.
"Yang mana?" Tanya Vita.
"Dari mulai kita masuk sampai yang baru saja!" Jawab Alvin terus terang.
"Saat kita masih di luar Ibu mempersilahkan kita masuk,lalu untuk yang baru saja,Ibu bilang sebentar mau ambil minum." Jelas Vita.
"Oh begitu ya? Dari tadi aku bingung! Aku kurang mengerti dengan bahasa kalian." Seru Alvin.
"Itu bahasa sunda,makanya banyak belajar supaya bisa!" Ejek Vita.
"Kenapa kamu tidak mengajariku?" Bantah Alvin.
"Karena kamu tidak pernah memintaku untuk mengajarimu!" Tukas Vita.
Mereka berdebat kecil hanya karena masalah bahasa.Hingga selang beberapa saat Wina kembali dengan membawa sebuah nampan yang berisi makanan ringan juga minuman yang membuat keduanya berhenti berdebat.
.
.
.
Assalamu'alaikum😊Jangan lupa like dan Vote nya yaa readers😉Terimakasiih😆
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
💞🖤Icha
semakin seru neng authorr...semangat..👍👍👍
2020-11-22
2
Teti Mulyawari
semangat terus ya thoor 👍👍👍👍👍
2020-11-02
2