Aku Siap

Kumandang adzan shubuh membangunkan Vita dari tidurnya.Perutnya terasa berat tertimpa sesuatu.Ternyata tangan suaminyalah yang melingkar di perutnya yang membuat ia merasa tertimpa sesuatu yang berat.

Vita mengulaskan senyuman sejenak di bibirnya lalu dengan hati-hati ia melepaskan pelukan suaminya.

"Ya Allah...Aku sampai tidak sadar waktu shalat tahajud tadi!" Ucap Vita pelan.

"Mau kemana?" Alvin dengan sigap memegang lengan Vita.

"Shalat mas,sudah shubuh!" Kawab Vita cepat.

"Oh..." Alvin kemudian melepaskan tangannya dari tangan Vita.

Vita turun dari ranjang kemudian berlalu ke kamar mandi.

Vita sudah selesai mengenakan mukena tiba-tiba suara Alvin mengagetkannya.

"Tunggu aku! Kita shalat jama'ah!" Titah Alvin saat memasuki kamar mandi.

Ada kebahagiaan tersendiri dalam hatinya saat mendengar suaminya mengajak shalat berjama'ah.Meskipun ini bukan yang pertama kalinya namun Vita tetap senang mendengarnya

"Engkau tidak pernah salah memilihkan pasangan hidup setiap hamba-Mu ya Robb ku..." Vita berucap dalam hati.

Sambil menunggu Alvin yang sedang mengambil air wudhu,Vita menyiapkan satu sajadah lagi di depannya.

Mereka pun melaksanakan shalat berjama'ah.

Seusai salam di akhir shalat,Vita mencium tangan Alvin dilanjutkan dengan berdo'a.

"Mas!" Panggil Vita saat Alvin beranjak dari tempat shalatnya.

"Ada apa?" Tanyanya.

"Terimakasih..." Ucap Vita sembari tersenyum.

"Untuk?" Alvin mengernyitkan keningnya.

"Karena mas telah bersedia menjadi imam shalatku..." Ucap Vita malu-malu.

Manis sekali dia jika sedang malu seperti itu! Ah,Ya Allah apakah aku sudah mulai jatuh cinta dengannya? Fikir Alvin.

"Sudah jadi tugasku..." Jawab Alvin sambil berlalu.

Setelah Alvin berlalu Vita merapikan bekas shalatnya.

Beberapa saat kemudian Alvin belum juga kembali ke kamar.Hari ini hari minggu maka dari itulah Vita merasa heran akan kepergian suaminya yang entah kemana di pagi buta seperti ini.

"Mas Alvin kemana ya? Kenapa sampai sekarang tidak kembali lagi ke kamar?" Vita berbicara sendiri.

"Lebih baik aku ke dapur membantu Bibi dan Mama masak!" Lanjutnya kemudian keluar dari kamar.

*

"Ada yang bisa aku bantu Bi?" Tanya Vita pada Bi Esih.

"Eh,tidak ada non! Non duduk santai saja!" Jawabnya.

"Aku bosan Bi!" Vita memasang wajah murung.

"Ehm...Bagaimana jika non membuat jus alpukat saja untuk den Alvin?" Pintanya.

"Boleh bi...." Ucap Vita senang hati.

Tiba-tiba Yunita datang dengan perasaan kaget saat memergoki menantunya tengah sibuk di dapur.

"Bi Esih! Kenapa Bibi menyuruh menantu saya masak?" Seru Yunita sedikit marah.

"Ma-maaf nyonya! Saya tidak--." ucap bi Inah gelagapan.

"Bi Inah tidak menyuruh aku Ma! Aku sendiri yang ingin membantu bibi! Lagi pula ini hanya membuat jus alpukat saja kok Ma!" Bantah Vita.

"Sayang...Sudah ayo kemari biar bibi saja!" Suruh Yunita.

"Tanggung Ma,sudah ditunggu mas Alvin!" Vita tetap membantah.

"Yasudahlah....Setelah itu kamu tidak perlu ke dapur lagi!" Perintahnya.

"Baik Ma..." Vita mengiyakan perintah Mama mertuanya.

*

Vita mencari-cari Alvin yang belum ditemukan juga keberadaannya.Akhirnya ia mencoba ke taman belakang,ternyata Alvin ada di sana.Ia terlihat sedang berolahraga.

"Mas Alvin,ini jus alpukatnya!" Vita menaruh nampan yang berisi segelas jus itu di atas bangku taman.

"Kamu mau kemana?" Tanya Alvin saat Vita hendak berlalu.

"Ehm..." Vita nampak bingung harus menjawab apa.

"Bagaimana jika kita jogging keliling komplek?" Alvin menawari Vita.

"Bo-boleh! Tapi aku ganti baju sebentar ya!" Vita meminta izin.

"Oke..." Jawab Alvin setuju.

Vita segera berlalu ke kamarnya untuk mengganti baju.

"Ayo!" Ajak Vita semangat.

Alvin memandangi Vita dari atas sampai bawah.

Cantik! Fikirnya.

"Mas? Kenapa melamun?" Vita membuyarkan lamunan Alvin.

"Eh...Iya ayo!" Mereka pun berlari kecil layaknya orang yang sedang berjogging.

Mereka mulai menyusuri area perkompelkan rumah sekitar daerah rumahnya.

"Eh,Pak Alvin? Piye kabare?" Sapa seorang pria paruh baya.

"Pak Joko! Alhamdulillah baik..." Jawab Alvin ramah.

"Ini pasti istrinya ya?" Tanyanya beralih pada Vita.

"Iya Pak...Oh ya,kami lanjut jogging dulu...Permisi..." Alvin pamit dan melanjutkan joggingnya dengan Vita.

Setelah dirasa cukup lelah akhirnya mereka memutuskan mengakhiri jogging untuk hari ini dan kembali pulang.

Sesampainya di rumah Vita memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.

Vita baru saja selesai mandi dengan telah mengenakan pakaian gantinya.Namun ia belum mengenakan kerudungnya sebab rambutnya basah.

Alvin terpesona dengan kecantikan istrinya hingga lekat memandanginya tanpa berkedip.

"Eh mas! Maaf-maaf! Aku tidak bermaksud memamerkan rambut aku,tadi rambut aku masih basah jadi aku belum sempat kembali memakai kerudung!" Vita benar-benar ketakutan pasalnya ini pertama kalinya ia memperlihatkan rambutnya pada suaminya.

Alvin mendekatkan tubuhnya ke dekat Vita,"Mengapa harus minta maaf? Sudah seharusnya bukan suami mengetahui setiap bagian inchi istrinya? Itu tidak masalah karena kita sudah sah!" Serunya.

Vita menunduk karena malu,"Sudah jangan seperti itu! Kamu menghalangi jalanku!" Alvin menekankan perkataannya.

Vita refleks menggeser tubuhnya agar tidak menghalangi jalan suaminya masuk ke kamar mandi.

*

Malam harinya,

Setelah kejadian tadi sikap Alvin menjadi cuek seperti awal bertemu.

"Mas?" Vita memberanikan dirinya untuk menyapa suaminya,"Apa mas marah sama aku?" Lanjutnya ragu untuk menanyakan hal ini.

"Marah? Untuk apa marah?" Alvin masih fokus pada majalah yang ia pegang.

"Mas? Jika mas ingin meminta hak mas malam ini,InsyaaAllah aku siap!" Perkataan itu lolos dari mulut Vita.

Alvin sontak menghentikan aktivitasnya dan menutup majalah yang ia pegang.

"Apa maksud kamu?" Alvin terlihat heran.

"Jika mas menginginkannya aku siap malam ini juga!" Vita mengulangi ucapannya.

"Ppffft..." Alvin menahan tawanya.

"Kenapa kamu tertawa?" Vita sontak heran bisa-bisanya Alvin menertawakannya saat ia sedang tegang-tegangnya.

"Perkataanmu itu lucu sekali maka dari itu aku tertawa!" Ejek Alvin.

"Aku sedang tidak bercanda! Aku serius!" Vita memcoba meyakinkan Alvin.

"Hah? Yang benar saja!" Tukasnya.

"Iya benar!" Ucap Vita yakin.

Alvin menggunakan kesempatan ini menggoda Vita.Perlahan ia mulai mendekati Vita membuat Vita refleks menutup matanya.

Karena tak kuasa menahan tawanya akhirnya tawa Alvin pecah kembali,"Hahaaa..." Alvin tertawa terbahak-bahak.

Kenapa dia tertawa? Perasaan tidak ada yang lucu! Gerutu Vita dalam hati.

"Kamu ini belum aku apa-apakan saja sudah menutup mata! Sudahlah lebih baik kamu tidur!" Seru Alvin berlalu masuk ke kamar mandi.

"Dia fikir semua ini lucu? Aku menberanikan diriku untuk menawarkan kewajibanku yang belum kupenuhi! Dan apa? Dia menganggapnya sebuah lelucon!" Gerutu Vita pelan merasa tak terima karena telah dipermainkan.

Beberapa saat kemudian Alvin keluar dari kamar mandi.Ia melihat Vita yang telah memejamkan matanya.

Ia memutuskan untuk untuk tidur kembali di samping Vita,"Aku tidak ingin memaksamu! Cukup sekali aku memaksamu untuk menikah denganku! Untuk urusan hubungan suami istri aku ingin tak ada paksaan! Meskipun tadi kamu menawariku tapi aku tahu sebenarnya kamu belum siap!" Ucap Alvin lirih kemudian menyelimuti tubuh istrinya.

Dan Alvin ikut memejamkan matanya hingga tak terasa ia pun ikut terlelap dalam posisi memeluk istrinya.

.

.

.

Assalamu'alaikum....

Like,Coment,Vote jangan sampai lupaa😊😉

Tunggu kelanjutannya yaa🙏

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!