Alvin mengerjap saat merdengar kumandang adzan shubuh.Setelah matanya benar-benar terbuka,ia memperhatikan lekat wajah Vita diiringi belaian lembut pada pipi Vita.
"Aku menyayangimu...." Ucap Alvin pelan.
Kemudian ia beranjak dari ranjang dan segera membangunkan istrinya.
"Sayang? Bangunlah! Nanti kita bisa terlambat shalat shubuh!" Alvin menggoyangkan tubuh Vita dengan lembut.
Vita langsung membuka matanya,dilihatnya Alvin tengah berdiri di hadapannya.
"Sudah shubuh ya?" Tanya Vita memastikan.
"Iya,ayo mandi!" Jawabnya.
"Kamu belum mandi? Ku kira sudah!" Tukas Vita.
"Heyy! Aku juga baru bangun dan memilih membangunkanmu dulu!" Bantah Alvin.
"Yasudah,biar aku mandi duluan!" Seru Vita hendak beranjak dari ranjang.
"Enak saja! Aku yang bangun duluan jadi aku juga yang akan mandi duluan!" Bantah Alvin.
"Huuffft...Biarkan aku duluan ya?" Ucap Vita setengah memohon.
"Tidak!" Bantahnya lagi,"Aku tahu! Bagaimana jika kita mandi bersama saja?" Lanjutnya seperti sedang menggoda Vita.
"Tidak mau! Yasudah kamu saja yang duluan!" Titah Vita.
"Waktunya tidak akan cukup! Nanti kita bisa terlambat shalat shubuh! Sudah jangan banyak membantah! Turuti saja perkataanku." Seru Alvin tanpa aba-aba langsung menggendong Vita ke kamar mandi.
Seusainya,mereka shalat shubuh berjama'ah dan setelahnya dilanjut dengan obrolan singkat diantara keduanya.
"Apa?" Tanya Vita karena risih melihat Alvin yang terus menatapnya.
"Mengapa kamu dingin sekali hari ini? Kurasa aku sedang tidak ada masalah denganmu!" Tutur Alvin bingung.
"Lain kali setelah melakukannya,kamu mandilah terlebih dahulu!" Jawab Vita dengan nada kesalnya.
"Oh,jadi ini masalah mandi bersama tadi? Kamu ini sepertinya takut sekali ya denganku! Padahal tadi aku tidak apa-apakan kamu di kamar mandi,tapi mengapa kamu begitu kesal padaku?" Sahut Alvin.
"Memang tidak,tapi aku sangat malu jika mandi bersama seperti tadi." Tutur Vita.
"Sayang,kamu tidak perlu malu lagi! Bukannya aku sudah 2 kali menyentuhmu? Jadi aku sudah tahu semua yang ada pada dirimu!" Jelas Alvin.
"Shuut! Jangan bicara terlalu keras! Nanti kalau ada yang dengar bagaimana?" Seru Vita dengan menempelkan jari telunjuk pada bibirnya.
"Hihiii....Tenang saja disini hanya ada kita saja,bi Inah pasti tidak bisa mendengarnya!" Seru Alvin sambil terkekeh.
"Sudahlah,lebih baik aku membantu bi Inah memasak saja!" Vita berlalu meninggalkan Alvin.
Waktu telah menunjukkan pukul 06.45 namun Vita dan Alvin masih bersiap-siap untuk pergi ke kantor.
Beberapa saat kemudian mereka berangkat setelah bersarapan.
*
Setibanya di kantor,Alvin dihentikan oleh Dion saat akan masuk ke ruangannya.
"Bos!" Sapanya.
"Ada apa?" Tanya Alvin datar.
"Ada yang ingin saya sampaikan,tapi sebaiknya di ruangan bos saja!" Jawab Dion terlihat khawatir.
"Hm..." Alvin mengangguk lalu mereka berjalan masuk ke ruang Alvin.
Alvin telah duduk di kursi jabatannya,"Apa yang ingin kamu sampaikan?" Alvin sangat penasaran dibuatnya.
"Tadi pagi ada yang mencari Bu bos!" Jawab Dion ragu mengatakan hal ini.
"Siapa?" Alvin kini bersikap biasa saja.
"Namanya Dito,dia bilang dia ada urusan kerja sama dengan bos namun ingin meminta bantuan Bu bos untuk mengurus kontrak kerjasamanya." Jelas Dion.
"Lelaki itu lagi!" Rahang Alvin mengeras.
"Maksud bos?" Dion terlihat bingung.
"Sekarang dimana dia?" Alvin tak menjawab pertanyaan Dion namun malah balik bertanya.
"Dia sudah pergi karena harus menemui clientnya.Awalnya dia bersikeras ingin menunggu sampai Bu bos datang.Namun itu semua gagal karena urusannya yang mendadak." Jelas Dion.
"Aku harus berhati-hati dengannya!" Tegas Alvin pelan.
"Memangnya dia itu siapa?" Kini Dion yang merasa penasaran.
"Dia adalah salah satu fans istriku." Jawab Alvin datar.
"Hah? Serius bos?" Dion terlihat tak percaya.
"Menurutmu aku sedang bercanda!" Tukas Alvin meyakinkan bahwa ucapannya tadi itu serius.
"Lalu sekarang bagaimana bos? Dia pasti bersikeras ingin mendapatkan hatinya Bu bos!" Seru Dion asal.
"Itulah yang sedang aku khawatirkan! Aku harus berhati-hati dengannya! Dia bisa merebut hati istriku dengan wajah lugunya itu!" Seru Alvin menahan amarah.
"Bagaimana dia bisa mengenal Bu bos?" Dion bertanya lagi.
"Ceritanya panjang! Sudah! Jangan banyak bertanya! Sekarang perketat keamanan,jangan sampai dia masuk ke kantorku! Kalau perlu berikan fotonya pada security agar dia tidak bisa masuk ke kantorku dan menemui istriku! Kau faham tidak?" Tegas Alvin.
"Siap laksanakan!" Jawab Dion kemudian berlalu dari ruangan Alvin untuk menjalankan tugas.
Alvin segera menelpon Vita :
Vita : Iya,ada apa?
Alvin : Masuk ke ruanganku sekarang!
Vita : Baiklah...
Tut..Tut....
Vita segera masuk ke ruangan Alvin dengan mengetuk pintu terlebih dahulu.Setelah mendapat izin barulah ia masuk menghampiri Alvin.
"Ada apa Pak?" Tanya Vita ramah.
"Fansmu itu datang kemari untuk menemuimu dengan alasan kontrak kerjasama perusahaan!" Jelas Alvin tanpa ekspresi.
"Maksud Bapak,Dito?" Vita memastikan orang yang dimaksud Alvin.
"Hmm...."
Vita mematung...
"Apa kamu telah memberinya harapan sehingga dia sangat nekat terus mengejarmu?" Alvin mulai meragukan Vita.
"Tidak! Sekalipun tidak pernah! Aku tidak pernah memberinya harapan lebih!" Bantah Vita.
"Lalu mengapa dia bisa terobsesi padamu?" Alvin menyipitkan matanya.
"Aku tidak tahu! Jika kamu tidak percaya padaku,kamu bisa memeriksa ponselku untuk membuktikan kebenarannya bahwa aku tidak pernah membuatnya berharap apalagi sampai terobsesi padaku!" Vita menyodorkan ponselnya dan langsung di terima oleh Alvin.
Alvin membuka pesan yang masuk dari Dito dan mulai membacanya satu persatu.Ternyata Vita hanya pernah membalasnya sekali saja,itupun sangat singkat.
Banyak sekali pesan yang Vita abaikan,ia hanya sekedar membacanya dan tak membalasnya.
Yang lebih parahnya,meskipun Vita sudah tahu bahwa nomor itu milik Dito namun tak membuatnya menyimpan nomor tersebut.
Dia sangat menjaga hatinya untukku,namun mengapa berulang kali aku masih saja meragukannya? Fikir Alvin.
"Dia juga sering menelponku,namun hanya pernah sekali aku mengangkatnya.Waktu itu kita sedang ada dalam perjalanan untuk ke kantor.Kamu ingat tidak? Saat itu kamu bertanya padaku siapa yang menelponku?" Seru Vita jujur.
"Iya aku ingat,kamu bilang dia seorang lelaki yang mengajakmu makan siang dan kamu juga bilang kamu tidak mengenalnya! Lalu apa? Ternyata kamu mengenalnya! Kamu membohongiku!" Jawab Alvin menekankan perkataannya.
"Aku tidak bermaksud berbohong,aku hanya tidak ingin kamu salah faham karena belum tahu ceritanya dari awal! Maka dari itu aku baru mengatakannya sekarang setelah kamu mengetahuinya!" Jelas Vita.
"Yasudah,aku percaya padamu! Ingat! Jangan pernah menyembunyikan sesuatu apapun dariku!" Tegas Alvin.
"Aku janji! Aku juga minta maaf karena baru menceritakannya!" Lirih Vita.
"Yang terpenting,kamu harus jujur padaku! Dan satu lagi,kita harus berhati-hati pada lelaki itu! Karena dia bisa saja menjadi duri dalam rumah tangga kita." Alvin memperingatkan.
"Iya...Terimakasih sudah percaya padaku!" Vita langsung saja memeluk Alvin.
"Sudah! Jangan seperti ini! Ini di kantor bukan di rumah! Tetaplah bersikap profesional meskipun kamu adalah istriku!" Seru Alvin mengingatkan,"Tapi kalau mau melakukannya nanti saja di rumah! Aku selalu siap!" Lanjutnya sengaja menggoda Vita.
"Jangan terlalu berharap!" Vita memukul lengan Alvin seraya berlalu keluar dari ruangan Alvin.
Alvin terkekeh melihat sikap malu yang ditunjukkan istrinya karena telah membahas hal seperti itu di kantor.
.
.
.
Jangan lupa like,like,like dan like! Coment juga Vote! Terimakasih😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
yuanita
kenapa ngejar ? karna dito ga tau vita udah menikah.
2021-02-06
1
💞🖤Icha
Dito knp kamu selalu buat Vita kesal... sdh tau d cuekin msh aja....jgn merusak rmh tangga org.
coba Vita crt klu kamu sdh punya suami...ini bumbu rumah tangga cobaan dan godaan...
sabar Alvin jgn emosian kamu....
2020-11-22
2
Mommy 2
Lanjut!!!
2020-10-19
3