Terpaksa Menikah

Alvin keluar dari ruang rawat Papanya dalam keadaan wajah yang kusut.

"Bos? Bos kenapa?" Dion bingung melihat ekspresi Alvin.

"Kita ngobrol di kantin rumah sakit saja!" Jawab Alvin sembari berlalu.

# Kantin Rumah Sakit Pelita

"Saya bingung,Papa saya nyuruh saya nikah secepatnya,sedangkan kamu tahu sendiri kan saya ini gak punya pasangan!" Alvin mulai menceritakan masalahnya.

"Waw! Rumit juga masalahnya! Bos gak mungkin bisa nyari calon istri dalam beberapa waktu dekat!" Ucap Dion malah mengompori.

"Hey! Jangan kompori saya! Tapi bantu saya cari solusi!" Tegas Alvin.

"Hehee...Sorry bos! Lagian bos sih kelamaan ngejomblo,jadinya ginikan!" Dion malah menghakimi Alvin.

"Kurang ajar! Saya gak minta kamu kamu hakimi saya!" Omel Alvin.

"Makanya bos,move on dong! Mantan bos aja udah nikah dan bahagia sama suaminya! Lah bos? Masih merana karena ditinggal nikah dan imbasnya jadi jomblo akut deh!" Ledek Dion.

"Sialan kau Dion!" Alvin setengah marah.

"Ppffftt..." Dion menahan tawanya.

"Saya gak mau tahu,pokoknya kamu harus bantu saya cari calon istri!" tegas Alvin.

Kok jadi gue yang repot? Dia yang mau nikah,kenapa gue yang harus cari calon istrinya! Batin Dion membantah.

"Kalau kamu gak mau,saya pecat kamu hari ini juga!" Ancam Alvin.

"Yaudah iya bos,saya bantu! Tapi komisinya jangan lupa ya!" Dion terkekeh.

"Belum kerja sudah minta komisi! Masalah itu tenang saja! Yang penting kerja dulu!" Tukas Alvin.

"Siap!"

*

Keesokan harinya,

Tiba-tiba saja Dion langsung nyelonong masuk ke ruang Alvin tanpa permisi ataupun mengetuk pintu.

"Bos..Bos...!" Panggil Dion ngos-ngosan.

"Apa?" Tanyanya tanpa melirik Dion.

"Saya sudah dapat calon untuk bos!" Ucap Dion mengagetkan hati Alvin.

"Hah? Yang benar kamu?" Alvin membulatkan kedua matanya.

"Iya bos..."

"Siapa?" tanya Alvin penasaran.

"Bos juga udah kenal kok sama orangnya!" Seru Dion.

"Kamu ini banyak basa-basi! Cepat katakan siapa orangnya? Dari keluarga mana? Kerja apa?" Alvin mengintrogasi.

"Yaelah bos,nanyanya satu-satu dong! Puyeung nih kepala saya!" oceh Dion,"Dia itu sekretaris bos! Vita!" Lanjut Dion hati-hati sambil melirik ke arah pintu takut ada yang menguping.

"Gila kamu! Jangan sembarangan kalau bicara!" Protes Alvin.

"Serius bos,saya gak becanda! Ini beneran serius!" Ucap Dion meyakinkan.

"Kenapa dia? Bukannya kamu menyukainya?" Raut wajah Alvin nampak tak suka.

"Hahaa...Si bos bisa saja! Saya cuma becanda kali bos! Saya cuma mau lihat reaksi bos aja waktu itu! Lagian saya sudah ada calon,tinggal lamar aja!" Jawabnya sombong.

"Apa tidak ada yang lain?" Alvin secara tak langsung menolak ide Dion.

"Udahlah bos! Kalau nyari yang lain kelamaan! Lebih baik yang sudah ada saja,yang sudah jelas kesehariannya!" Jawab Dion terus meyakinkan Alvin.

Tumben si Dion ini pinter! Gerutu Alvin dalam hati.

"Kamu benar juga,tapi apa dia mau menikah dengan saya?" Alvin merasa tak yakin dengan Vita.

"Dion gituloh!" Serunya sombong,"Masalah itu,bos bisa tanya sendiri ke orangnya!" Lanjutnya.

Tok...Tok....!

"Nah itu orangnya datang!" Ucap Dion pada Alvin.

"Masuk!" Suruh Dion.

Lihat! Dia berkata seolah ini adalah ruangannya! Umpat Alvin pada Dion dalam hati.

"Permisi Pak,Bapak manggil saya?" Tanya Vita pada Alvin.

"Hah?" Alvin kaget dengan pertanyaan Vita.

"Iya betul,bos manggil kamu! Oh iya bos saya keluar dulu ya!" Timpal Dion.

"Semoga berhasil bos!" Bisik Dion kemudian berlalu.

"Duduk!" Suruh Alvin.

Mereka pun duduk saling berhadapan di meja kerja Alvin.

"Vita? Saya mau minta tolong sama kamu! Kamu mau gak tolongin saya?" Alvin memberanikan diri.

"Minta tolong apa Pak? Jika saya mampu InsyaaAllah saya akan bantu!" Jawab Vita pasti.

"Tolong menikahlah dengan saya!" Ucap Alvin hati-hati.

"Me-menikah?" Vita kaget mendengar ucapan Alvin.

"Papa saya sudah kritis,dokter bilang umurnya tak tahu akan bertahan sampai kapan,entah lebih cepat atau lebih lama! Dan dia meminta saya untuk segera menikah,karena dia sangat ingin menyaksikan saya menikah! Masalahnya saya tidak ada pasangan,saya bingung harus mencari calon istri yang pas untuk keluarga saya dalam waktu yang singkat! Saya mohon tolong saya Vita!" Jelas Alvin setengah memohon dan rela merendahkan harga dirinya di depan Vita.

"Ta-tapi kenapa Bapak memilih saya?" Tanya Vita gugup.

"Fikiran saya buntu! Saya tak bisa berfikir! Dion yang menyarankan saya untuk memilih kamu! Karena kamu telah jelas orang saya kenal kesehariannya! Jika saya mencari yang lain,prosesnya akan lebih lama lagi!" Jawab Alvin mantap.

Vita bingung harus menjawab apa,ia hanya bisa diam mendengar ucapan Alvin.

"Kenapa kamu diam? Apa kamu tidak mau menolong saya?" Tanya Alvin sendu.

"Saya tidak tahu Pak! Saya bingung harus jawab apa!" Jawab Vita bimbang.

Ya Allah...Bantulah hamba,sekarang apa yang harus hamba lakukan? Batin Vita tak tenang.

"Saya akan memberi kamu upah jika kamu mau menikah dengan saya! Saya juga akan memberi kamu mahar berupa uang 100 juta dan 1 rumah berlantai dua! Itu semua akan menjadi milik kamu jika kamu menikah dengan saya!" Alvin memberi penawaran.

"Maaf Pak! Tidak segala sesuatu bisa selesai dengan uang!" Vita beranjak dari kursi yang ia duduki karena merasa harga dirinya di rendahkan oleh uang.

"Vita,tunggu! Saya tidak bermaksud merendahkan harga diri kamu dengan uang! Saya kehabisan cara untuk membujuk kamu! Saya mohon tolong saya!" Desak Alvin.

Namun Vita belum juga menjawabnya.

"Bukannya tadi kamu mau bantu saya selagi kamu mampu? Ini hal mudah,maka dari itu tolong saya!" Alvin memaksa Vita.

Vita sekejap memejamkan matanya untuk mengambil sebuah keputusan yang tepat,"Baik Pak!" Jawab Vita yakin.

"Maksud kamu,kamu mau menikah dengan saya?" Alvin memastikan.

"Iya..." Jawab Vita tanpa keraguan.

"Terimakasih...Saya akan selalu mengingat kebaikan kamu! Dan pernikahan kita akan dilaksanakan 2 hari lagi!" Seru Alvin terharu kemudian memberitahu Vita mengenai pernikahan mereka.

"Du-dua hari lagi?" Vita tertegun.

"Iya...Kamu tidak perlu khawatir! Biar Dion yang urus semuanya! Kamu hanya perlu memberitahu keluarga kamu!" Seru Alvin.

"Kalau begitu saya permisi..."

"Vita?" Panggil Alvin dan Vita langsung menengok,"Sekali lagi terimakasih karena telah menolong saya!" Lanjutnya dan dibalas senyuman oleh Vita.

Alvin segera menghubungi Mamanya untuk memberitahukan masalah pernikahannya nanti.

Alvin : Hallo Ma?

Mama : Iya sayang? Ada apa?

Alvin : Beritahu Papa,dua hari lagi Alvin akan menikah,sampaikan pada Papa,Papa harus segera sembuh agar bisa menyaksikan pernikahanku!

Mama : Alhamdulillah...Papa pasti senang mendengarnya! Terimakasih ya nak,kamu sudah mau berkorban untuk Papa...

Alvin : Sudah jadi kewajibanku sebagai seorang anak untuk membahagiakan orang tuanya! Sampaikan salam aku ke Papa,aku minta maaf karena tidak bisa berbicara langsung pada Papa karena aku masih banyak pekerjaan!

Mama : Iya nak,tidak masalah! Mama tutup dulu ya telponnya,Mama sudah tidak sabar memberitahu Papa!

Alvin : Iya Ma...

Tut....Panggilan berakhir.

.

.

.

Assalamu'alaikum😊Segitu dulu ya😉Jangan lupa untuk menekan tombol Like disetiap chapter dan tekan tombol Vote pada sampul novel ini😍Terimakasih😊See you next chapter🙋

Terpopuler

Comments

yuanita

yuanita

😂 ngajak nikah kaya ngajak ke warung

2021-02-06

1

꧁༺Asyfa༻꧂

꧁༺Asyfa༻꧂

wahhh gercep jg nih,,,, wkwkwk

2021-01-03

2

Eti Guslidar

Eti Guslidar

nikah dadakan.. coy

2020-12-09

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!