Keesokan harinya,seperti biasa Vita berangkat kerja dengan menaiki angkot.
Ia sengaja berangkat lebih pagi agar tidak terjebak macet dan yang lebih penting,agar ia tak kena marah bosnya lagi.Apalagi bosnya itu telah memperingatinya,jika ia sampai telat lagi ia akan di pecat.
Di angkot Vita memainkan ponselnya untuk menghilangkan rasa jenuh yang kini tengah melandanya.
Assalamu'alaikum.... ~ 082*******.
"Siapa ini?" Gumam Vita saat mendapat pesan tersebut.
Wa'alaikumsalam...Ini dengan siapa ya?😊 ~ Vita.
Aku Dito,orang yang kamu tolong 2 hari yang lalu... ~ 082*******.
Yang saya tolong? ~ Vita.
Iya,aku korban kecelakaan di jalan rambutan.Kamu masih ingatkan? ~ 082********.
Vita tak lagi membalasnya karena angkot telah berhenti tepat di depan kantor tempat kerjanya.
Ia langsung turun dan tak lupa membayar ongkosnya sebelum berlalu.
Vita mulai menyusuri kantor tersebut,dilihatnya meja para staf masih banyak yang kosong.Mungkin karena masih terlalu pagi.
Vita tiba di kantor pukul 06.15,ia langsung memasuki lift dan menekan tombol angka 4 untuk sampai di ruangan kerjanya.
Sesampainya,ia langsung melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda.Ia melanjutkan membuat laporan yang diperintahkan Alvin.
1 jam berlalu,hanya tinggal beberapa kalimat yang mesti ia ketik lalu nanti tinggal ia print.
Alvin baru saja tiba di kantor,ia melihat sosok sekretaris barunya yang tengah fokus pada laptop kerjanya.
Alvin melewati meja kerja Vita,lalu Vita langsung berdiri untuk menyapa bosnya itu.
"Selamat pagi Pak..." Sapa Vita sembari tersenyum ramah.
"Pagi..." Jawabnya sambil terus berjalan dan masuk ke ruangannya.
Beberapa saat berlalu,Vita telah selesai membuat laporan yang diminta Alvin kemarin.
Tok ..Tok...!
"Masuk!" Seru orang di dalam ruangan.
Vita segera masuk ke dalam ruangan Alvin,"Maaf Pak,saya hanya ingin menyerahkan laporan yang Bapak minta kemarin!" Ucap Vita menyerahkan sebuah dokumen pada Alvin.
"Cepat sekali!" Gumam Alvin.
"Ada apa Pak?" Tanya Vita yang mendengar suara Alvin yang kurang jelas.
"Kamu datang ke sini jam berapa?" Tanyanya.
"Jam 06.15,memangnya kenapa ya Pak?" Jawab Vita.
"Pagi sekali..." Alvin kaget mendengar jawaban Vita,"Saya hanya tak menyangka saja,saya baru sampai tapi kamu telah menyelesaikan laporan ini!" Lanjutnya.
"Saya hanya tidak ingin terlambat lagi karena macet,jadi saya berangkat lebih awal..." Jelas Vita.
"Oh,oke bagus...Saya periksa!" Seru Alvin kemudian fokus pada laporan yang diberikan Vita.
Hasil kerjanya bagus juga! Puji Alvin dalam hati.
"Bacakan agenda saya hari ini!" Perintahnya setelah menutup dokumen yang diberikan Vita.
"Sekarang Pak Alvin harus meeting dengan bagian marketing.Setelah itu,Pak Alvin akan lunch meeting di cafe X dengan client dari Hongkong!" Vita membacakan agenda Alvin hari ini.
"Hanya itu?" Alvin memastikan.
"Sisanya,pengecakan project dan penandatanganan dokumen permintaan kerja sama!" Jelas Vita.
"Oke...Sekarang kamu siapkan berkas-berkasnya,dan perintahkan pada staf marketing untuk datang ke ruang meeting sebelum saya datang!" Suruhnya.
"Baik Pak...Kalau begitu,saya permisi..." Vita keluar dari ruangan Alvin.
Vita melakukan pekerjaannya sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Alvin.
Seluruh staf bagian marketing telah berada di ruang meeting.Vita berlalu dari ruangan ini untuk memanggil Alvin.
Saat akan memasuki ruangan,Vita tak sengaja bertemu dengan Dion.
"Selamat pagi bidadari syurgaku..." Sapa Dion namun Vita hanya menjawabnya dengan sebuah senyuman dan berlalu masuk ke ruangan Alvin.
"Permisi Pak! Seluruh staf marketing telah berkumpul dan menunggu Bapak di ruang meeting!" Vita melapor pada Alvin.
"Oke..." Jawabnya sembari beranjak dari kursi jabatannya dan berjalan di depan Vita.
*
1 jam berlalu,meeting diadakan dengan sangat serius.
"Pokoknya saya tak ingin tahu,bagaimana pun caranya kalian harus bisa menarik hati pelanggan baru di cabang resto kita yang baru untuk menambah omset perusahaan kita bulan ini!" Tegas Alvin seraya berlalu dari ruangan meeting.
Vita yang mengerti akan kondisi ini segera mengambil alih meeting yang masih berlangsung.
"Baiklah teman-teman semua,kita akhiri meeting untuk kali ini! Mohon kerja samanya ya! Kita tutup meeting ini dengan bacaan hamdallah bersama-sama..." Seru Vita.
"Alhamdulillah hirobbil 'alamin..." Ucap mereka serempak.
"Sekarang kalian lanjutkan kembali pekerjaan masing-masing..." Suruh Vita dan semua staf pun membubarkan diri dari ruangan tersebut.
Kenapa dia selalu marah-marah seperti itu? Apa dia tak bisa bicara baik-baik? Batin Vita merasa aneh dengan sikap bosnya.
*
Seminggu berlalu Vita bekerja di perusahaan Anggara Company.
Beberapa hari ini Alvin jarang menampakkan dirinya ke kantor.
"Pak Dion!" Panggil Vita membuat Dion menghampirinya,"Pak Alvin sudah 3 hari ini tak masuk kantor,kenapa ya Pak?" Vita merasa heran.
"Papanya bos Alvin dirawat di rumah sakit dan keadaan beliau sudah kritis!" Jawab Dion.
"Innalillahi wainna ilaihi raji'un..." Ucap Vita.
"Vita,Papanya bos masih hidup! Dia belum meninggal!" Tukas Dion.
"Yang bilang Papanya Pak Alvin meninggal,siapa?" Tanya Vita bingung.
"Tadi kamu ngucapin itu,kaya denger orang yang meninggal..." Jawab Dion polos.
"Hehee..." Vita tertawa kecil,"Ucapan itu tak untuk orang yang meninggal saja Pak Dion! Tapi disetiap kita mendapat musibah maka ucapkanlah kalimat itu..." Lanjut Vita menjelaskan.
"Oh gitu ya Vit!" Seru Dion malu sendiri.
"Iya...Kalau begitu saya permisi melanjutkan pekerjaan saya dulu..." Pamit Vita berlalu meninggalkan Dion.
Nahh,kan! Jadi malu sendiri deh gue! Fikir Dion frustasi.
*
"Apa? Pak Gara kondisinya makin parah?" seru Dion setelah membaca pesan dari Alvin.
Dion segera bergegas ke rumah sakit menemui bosnya yang mengkhawatirkan.Ia jadi ikut panik mendengar kondisi tersebut.
*
"Bos! Kondisi Pak Gara gimana sekarang?" Tanya Dion cemas.
"Kondisi Papa semakin memburuk!" Lirih Alvin.
"Yang sabar ya bos!" Seru Dion menyemangati.
"Alvin,Papa ingin berbicara dengan kamu nak!" Panggil Yunita
"Iya Ma..." Alvin segera masuk ke dalam ruangan Papanya.
"Ada apa Pa?" Tanya Alvin dengan nada lembut.
"Sebelum Papa tiada,Papa ingin menyaksikan kamu menikah nak!" Jelas Gara.
"Menikah?" Alvin kaget mendengar ucapan Papanya,"Papa tahu sendirikan,Alvin ini...." Lanjut Alvin belum selesai.
"Kamu jangan terlalu gila kerja Vin,Papa ingin kamu segera memiliki pasangan hidup! Papa ingin menyaksikan anak tunggal Papa ini berumah tangga,memiliki anak,dan hidup bahagia! Papa mohon turuti permintaan Papa yang terakhir kalinya ini!" Potong Gara.
"Baik Pa,akan Alvin usahakan! Papa istirahat ya! Papa gak boleh berbicara ngawur,Papa harus tetep semangat!" Alvin akhirnya menyetuji permintaan Papanya.
"Terimakasih ya nak..." Ucap Yunita dan dijawab anggukan oleh Alvin.
Sungguh permintaan yang sulit! Bagaimana caranya aku bisa mendapatkan wanita yang mau langsung aku aja nikah? Batin Alvin makin frustasi.
.
.
.
Jangan Lupa Like dan Vote nya😊Terimakasih😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
💞🖤Icha
pasti suka sm Vita Alvin....
2020-11-20
1
Nurfanya Rudie Ajalah
cerita yang g bertele tele singkat padat 👍👍
q syukaaaaaaa 💞💞💐
2020-11-03
1
Umie Nanda
alur cerita nya oke,,suka
2020-11-01
0