Persiapan Acara Lamaran

Clara yang masih memeluk Alicia kemudian mengarahkan bibirnya ke telinga Alicia "Iya sayang, Bibi juga menyayangimu" setelah saling membisikkan rasa sayangnya, mereka berdua tertawa karena melihat sesuatu yang lucu. Sehingga membuat Adhit cemburu.

"Kalian sedang menertawakan apa? " tanya Adhit penasaran.

"Daddy tidak perlu tau, ini urusan perempuan" ucapnya pada sang Ayah.

"Ya ampun nak, kamu sudah main rahasia dengan Daddy" kemudian segera memasang tampang cemberut.

Alvaro hampir saja tertawa mendengar ocehan Alicia "Sepertinya, kedepannya kamu akan sering diabaikan Dhit" Alvaro terus menertawakan atasannya itu.

"Diam kamu, tidak usah ikut berkomentar! " Adhit kesal dengan asistennya itu.

Clara yang melihat hal itu sebenarnya ingin tertawa, tapi ia tidak mungkin menertawakan calon suaminya itu. Rasa kesalnya kepada Adhit sudah hilang. Ia melirik Adhit lalu memegang lengan Adhit dan mengusap-usapnya. Ia mendekatkan kepalanya ke arah Adhit "Jangan marah ya" ucapnya ditelinga Adhit yang membuat senyuman mengembang dengan sempurna di wajah laki-laki itu. Setelah mengatakan itu, Clara kembali ke posisinya.

Saat sudah sampai di kantor, Alvaro sengaja membawa mobil masuk ke parkiran. Supaya Clara bisa langsung mengambil mobilnya. Namun Alicia tidak mau turun dari pangkuan Clara. Adhit sudah berusaha membujuknya namun hasilnya nihil.

"Sayang, kamu pindah ke tempat Daddy ya. Karena Bibi harus pulang sayang. Besok kan kita akan bertemu lagi, oke anak anak manis" Clara lalu menghujani puncak kepala Alicia dengan ciuman.

Tanpa menjawab Alicia langsung berpindah dan memeluk leher Adhit.

"Kenapa? " ucap Clara pelan sambil mengusap rambut Alicia.

"Tidak apa-apa, kamu pulang saja" jawab Adhit pelan.

"Baiklah aku pulang dulu" ucapnya pelan dan segera turun dari mobil Adhit untuk mengambil mobilnya.

Setelah Clara turun dari mobil Adhit dan pergi dari gedung itu. Adhit langsung memerintahkan Alvaro untuk segera melajukan mobilnya. Sedangkan Alicia masih memeluk Adhit dan tidak merubah posisinya.

"Daddy" ucapnya tiba-tiba namun tidak melepaskan pelukannya dari Adhit.

"Iya sayang, ada apa?" tanya Adhit lembut.

"Kenapa Bibi Clara harus pulang? Kenapa Bibi tidak pulang bersama dengan kita Daddy?" tanya Alicia sambil menatap Adhit setelah ia melepas pelukannya. Matanya sedikit sembab, rupanya anaknya dari tadi menangis, setelah Clara pulang tadi.

Adhit mengusap sudut mata anaknya dengan ibu jarinya "Sayang, apa Alicia mau Bibi Clara pulang bersama kita?" tanya Adhit pada anaknya.

Alicia menganggukkan kepalanya "Iya Daddy, aku ingin Bibi Clara pulang bersama kita."

"Baiklah sayang, secepatnya Bibi Clara akan pulang bersama kita. Sekarang Alicia jangan menangis lagi ya" Adhit kembali memeluk putrinya.

Alvaro yang mendengarkan percakapan Ayah dan anak itu langsung tersenyum (Sepertinya Alicia sangat menyayangi Clara)

Mobil yang mereka tumpangi sudah berada di depan mansion Adhitama. Setelah pagar dibuka oleh penjaga, Alvaro segera memasukkan mobil ke halaman mansion tersebut. Adhit segera turun dengan menggendong Alicia setelah Alvaro membukakan pintu mobil untuknya. Setelah tubuh Adhit lenyap dari pandangannya, ia segera mengambil mobilnya dan segera meninggalkan mansion Adhit untuk kembali ke apartment nya.

Adhit segera meletakkan tubuh Alicia yang sudah tertidur di atas tenpat tidurnya, kemudian ia masuk ke dalam kamar mandi. Selesai mandi dan berpakaian, ia segera merebahkan tubuhnya di samping Alicia. Adhit mengusap lembut kepala putrinya dan memberikan ciuman cukup lama di puncak kepala Alicia. Ia menatap lekat wajah putrinya yang sedang tertidur.

"Maafkan Daddy ya nak, selama ini Daddy tidak memikirkan perasaanmu. Daddy berpikir selama ini kalau kamu hanya membutuhkan Daddy. Tapi setelah pertemuan itu, Daddy menyadari sesuatu. Kalau kamu juga membutuhkan seorang Ibu untuk menemanimu" ucapnya kemudian menarik tubuh gadis kecil itu ke dalam pelukannya dan segera tertidur.

Sedangkan Clara sudah berada di kamarnya, selesai mandi dan melakukan kegiatan lainnya. Ia segera membaringkan tubuhnya diatas tempat tidur. Ia masih kepikiran tentang Alicia.

"Apa tadi anak itu menangis?" ucapnya pelan dan segera meraih ponselnya dari atas nakas. Ia menghubungi Adhit untuk menanyakan keadaan Alicia, namun tidak ada jawaban.

"Hmmm, sepertinya dia sudah tidur" Clara meletakkan ponselnya kembali dan membaringkan tubuhnya. Tak lama ia segera menuju ke alam mimpi.

***********

Pagi itu semua orang tampak sibuk di kediaman keluarga Clara. Karena nanti keluarga Adhitama akan datang melamar Clara sekaligus acara pertunangan mereka. Semua orang berlalu lalang mengangkat kursi dan menghiasi rumah tersebut.

"Apa semuanya sudah selesai?" tanya Abi pada seorang pekerja yang sedang mendekor rumahnya untuk acara nanti siang.

"Belum Tuan, masih ada beberapa bagian yang belum selesai. Sekitar setengah jam lagi semuanya akan selesai Tuan" jawab pekerja itu.

"Baiklah kalau begitu" ucap Abi dan beranjak menuju dapur mememui istrinya.

"Apa makanannya sudah selesai sayang? " tanya Abi sambil memeluk istrinya dari belakang.

"Belum Mas, masih ada beberapa yang harus di kerjakan"

"Mas kan sudah bilang, kita pesan makanan saja. Tapi kamu keras kepala dan mau masak sendiri makanannya." Omel Abi pada istrinya.

"Iya, iya, aku salah, karena tidak mendengarkan omongan suami. Tapi ini makanannya sudah jadi setengahnya kok" ucap Vania sambil berbalik pada suaminya. Abi kemudian mencium kening Vania dan kembali ke ruang tengah.

Clara yang mendengar di luar kamarnya berisik, membuat ia segera bangkit dari tempat tidur dan melangkah keluar. Ia kaget melihat rumahnya sudah banyak kursi dan dihias seperti akan ada acara. Ia tidak menyangka acaranya akan semeriah ini.

"Kak, kak Talita" Clara memanggil kakaknya untuk naik ke lantai dua saat Talita baru keluar dari kamarnya. Karena dia memang akan menuju ke kamar adiknya untuk membantu Clara bersiap-siap.

"Iya, ada apa dek?" ucap Talita saat sudah berada di samping Clara yang berdiri di pinggir pagar pembatas lantai dua.

"Ini mau ada acara apa kak? " tanya Clara heran.

"Tentu saja acara lamaran dan tunangan kamu dek!" jawab Talita sambil mencubit pelan hidung adiknya.

"Astaga, kenapa meriah sekali? Seperti mau acara nikahan! Padahal kan acaranya hanya dihadiri keluarga saja"

"Kamu ini, seperti tidak tau bagaimana Papa saja"

Clara terkekeh "Iya ya, aku ingat waktu keluarga Mas Gilang mau datang ke sini. Papa sangat heboh sekali dan menghuhungi WO untuk menyiapkan semuanya" ucap Clara terkenang.

"Hmmm, kamu masih ingat saja, ayo kakak bantu kamu siap-siap" Talita dan Clara masuk ke dalam kamar. Clara terlebih dahulu mandi dan Talita mengambil baju yang akan dipakai oleh adiknya. Sebelum masuk kamar mandi, Clara mengatakan kalau bajunya ada di dalam lemari.

Ceklek

Clara keluar dari kamar mandi dengan memakai handuk dan segera menghampiri kakaknya.

"Dek, ini bajunya" Talita mengulurkan baju yang ia ambil tadi pada Clara. Clara segera berpakaian dan duduk di depan meja rias untuk di dandani oleh Talita. Talita memang ahli dalam make up, berbeda dengan Clara yang jarang sekali berdandan. Selesai di dandani olehnya, Talita menyanggul rambut panjang Clara sehingga membuat penampilan gadis itu tampak semakin anggun.

"Kamu cantik sekali dek hari ini, Adhit tidak akan berkedip saat melihatmu nanti" goda Talita pada adiknya.

Wajah Clara berubah menjadi merah akibat ulah Talita. Ia terus saja menggoda adiknya itu. Setelah puas menjaili Clara ia segera turun ke bawah menemui mamanya.

"Ma, apa semuanya sudah jadi? " tanya Talita saat sudah sampai dapur.

"Sudah sayang, baru aja selesai semua masakan Mama"

Cup

Talita mencium pipi Vania "Mama memang terbaik. Clara juga sudah selesai aku dandani, sekarang giliran kita yang siap-siap, ayo Ma" Talita segera menggandeng tangan Vania untuk ia bawa ke kamarnya. Kemudian ia mendandani Vania dan setelahnya ia mendandani dirinya sendiri. Sementara Gilang masih tidur disamping Adelia. Selesai bersiap-siap Talita membangunkan suami dan putri kecilnya, dan segera menyiapkan keperluan mereka berdua. Vania segera kembali ke kamar untuk melihat Abi suaminya.

"Mas, kamu sudah siap?" tanya Vania saat melihat suaminya sedang berdiri di depan jendela.

"Sudah sayang, Mas sudah siap" jawabnya pada sang istri.

"Kamu sedang memikirkan apa sayang? " tanya Vania pada suaminya.

"Tidak terasa ya sayang, perasaan baru kemaren rasanya Clara hadir diantara kita. Sekarang dia sudah dilamar oleh seseorang dan akan segera menikah" ucap Abi pada istrinya.

"Iya Mas, kamu benar. Sebentar lagi tugas kamu untuk menjaga putri kita akan segera beralih pada Adhit" ujar Vania kemudian mengusap-usap lengan suaminya.

"Ayo kita kedepan, nanti tamunya sudah datang tuan rumahnya tidak ada" ujar Abi dan segera berjalan keluar dari kamar.

Vania langsung tersenyum kemudian mengikuti suaminya dari belakang. Vania segera memanggil Talita dan Gilang untuk segera ke depan.

Terpopuler

Comments

Nalini Nelly

Nalini Nelly

lamaran tunangan

2021-01-04

1

Suyati Duki Supinah

Suyati Duki Supinah

so sweet bgt.l like your story author.

2021-01-01

2

Parawan Citendo

Parawan Citendo

lemot

2020-11-15

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Pertemuan tak disengaja
3 Pertemuan tak disengaja 2
4 Menemani Bermain
5 Bertemu lagi
6 Dia Atasanku
7 Ayo ikut
8 Apa kamu menyukainya?
9 Kamu Cemburu
10 Aku Tidak Mau Menikahinya
11 Dia Tampan
12 Alicia ikut Bibi Clara
13 Mengantar Pulang
14 Menginap
15 Lamaran Ditolak
16 Merencanakan Sesuatu
17 She Say Yes
18 Mengetahui
19 Fitting
20 Persiapan Acara Lamaran
21 Acara Lamaran
22 H-1 Pernikahan
23 Hari Pernikahan
24 Akad Nikah
25 Nasehat Kedua Orang Tua
26 Terimakasih sudah menerimaku
27 Ulah Clara
28 Sisi Lain Adhitama
29 Kepanikan Clara
30 Sayang
31 Maafkan Aku
32 Perlakuan Manis
33 Chelsea kembali
34 Kemarahan Clara
35 Merajuk
36 Jangan Marah Ya
37 Gagal lagi
38 I Love You
39 Menjadi Milikmu Seutuhnya
40 Kesal
41 Marahan lagi
42 Ancaman Adhit
43 Meminta Saran
44 Membatalkan Niatnya
45 Nakal
46 Aku Percaya
47 OTW Heidelberg
48 Heidelberg (Honeymoon)
49 Jalan-jalan (Heidelberg)
50 Demam
51 Apakah kamu...
52 Berubah-ubah
53 Clara Pingsan
54 Hamil (Ngidam)
55 Aku Ikut Kamu
56 Keluarga Besar
57 Jangan Kangen
58 Alicia Hilang
59 Rhakshandrina Elysia
60 Adhitama Terluka
61 Clara Bangun
62 Aku Harus Kuat
63 Apakah Dia Tertarik?
64 Apa yang Terjadi?
65 Adhit Sadarkan Diri
66 Adhitama Lumpuh
67 Kenapa Harus Dia?
68 Akhirnya Bisa
69 Adhitama Kembali
70 Clara yang Polos
71 Clara Baik-baik Saja
72 Membuatku Kesal Saja
73 Masalah Baru
74 Pengumuman
75 Check Up
76 Dira Kesal
77 Keceplosan
78 Aku Bersedia
79 Kembali Bekerja
80 Kecelakaan
81 Raphael Hadrian Darmawan (Ian)
82 Apakah Aku Terlalu Kasar
83 Jangan Terlalu Benci
84 Kaki Bengkak
85 Minta Jatah
86 Kiss Mark
87 Pergilah
88 Kenapa Kamu Sedih?
89 Kalian Berdua Akan TAMAT
90 Visual
91 Stempel Pelindung
92 Permainan yang Tidak Diketahui Adhitama
93 Jalan-jalan
94 Bandel Sih
95 Hancurnya Hati Agni
96 Flashback
97 Flashback 2
98 Alasan Konyol
99 Perubahan Sikap
100 Kamu Memang Takdirku
101 Gara-gara Game
102 Pemeriksaan Rutin
103 Ketakutan Adhitama
104 Ketoprak
105 Blueberry Cheesecake
106 Kontraksi Palsu
107 Rencana Brian
108 Gisella
109 Masuk Rumah Sakit
110 Melahirkan
111 Arslan Biantara Syahreza
112 Ada Apa Dengannya?
113 Dia Bukan Suami Saya
114 Wanita Bar-bar atau Wanita Bijak
115 Pertunangan Indira Mutiara Syahreza
116 Video Call
117 Dia Istriku
118 Wanna Kiss You
119 Perayaan Transisi Status
120 Pernikahan Dira dan Ian
121 Pesta Pernikahan
122 Selamat malam
123 Pindah Rumah
124 Wanita Menyebalkan
125 It's Okay Baby
126 Proyek Membujuk Istri
127 Minta Izin
128 Tiket Konser
129 Annoyed
130 Aku Akan Minta Maaf
131 Maukah Menjadi Temanku?
132 Sama-sama Meyebalkan
133 Membantu Pak Su
134 Musuh Tidak Terlihat
135 Menyusulmu
136 Mission Complete
137 You're Lying
138 I Love You More Baby
139 Moment Manis
140 Bagaimana Rasanya Menjadi Seorang Istri dan Ibu
141 Will You Marry Me
142 Meminta Izin
143 So Cute
144 Alicia Galak
145 Alvaro Kritis
146 Operasi
147 Je Vous Aime
148 Welcome Home Brother
149 Matteo Bradley dan Gisela Adistia
150 Because You Complete Me
151 Falling In Love Whit You
152 Good News and Bad News
153 Sebuah Rahasia Dan Pernikahan
154 Alicia Hilang
155 Alicia Kembali
156 Terimalah
157 Pernikahan Duo A
158 Wedding Anniversary END
159 Extra Part 1
160 Extra Part 2
161 Extra Part 3
162 Ekstra Part 4 End
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Prolog
2
Pertemuan tak disengaja
3
Pertemuan tak disengaja 2
4
Menemani Bermain
5
Bertemu lagi
6
Dia Atasanku
7
Ayo ikut
8
Apa kamu menyukainya?
9
Kamu Cemburu
10
Aku Tidak Mau Menikahinya
11
Dia Tampan
12
Alicia ikut Bibi Clara
13
Mengantar Pulang
14
Menginap
15
Lamaran Ditolak
16
Merencanakan Sesuatu
17
She Say Yes
18
Mengetahui
19
Fitting
20
Persiapan Acara Lamaran
21
Acara Lamaran
22
H-1 Pernikahan
23
Hari Pernikahan
24
Akad Nikah
25
Nasehat Kedua Orang Tua
26
Terimakasih sudah menerimaku
27
Ulah Clara
28
Sisi Lain Adhitama
29
Kepanikan Clara
30
Sayang
31
Maafkan Aku
32
Perlakuan Manis
33
Chelsea kembali
34
Kemarahan Clara
35
Merajuk
36
Jangan Marah Ya
37
Gagal lagi
38
I Love You
39
Menjadi Milikmu Seutuhnya
40
Kesal
41
Marahan lagi
42
Ancaman Adhit
43
Meminta Saran
44
Membatalkan Niatnya
45
Nakal
46
Aku Percaya
47
OTW Heidelberg
48
Heidelberg (Honeymoon)
49
Jalan-jalan (Heidelberg)
50
Demam
51
Apakah kamu...
52
Berubah-ubah
53
Clara Pingsan
54
Hamil (Ngidam)
55
Aku Ikut Kamu
56
Keluarga Besar
57
Jangan Kangen
58
Alicia Hilang
59
Rhakshandrina Elysia
60
Adhitama Terluka
61
Clara Bangun
62
Aku Harus Kuat
63
Apakah Dia Tertarik?
64
Apa yang Terjadi?
65
Adhit Sadarkan Diri
66
Adhitama Lumpuh
67
Kenapa Harus Dia?
68
Akhirnya Bisa
69
Adhitama Kembali
70
Clara yang Polos
71
Clara Baik-baik Saja
72
Membuatku Kesal Saja
73
Masalah Baru
74
Pengumuman
75
Check Up
76
Dira Kesal
77
Keceplosan
78
Aku Bersedia
79
Kembali Bekerja
80
Kecelakaan
81
Raphael Hadrian Darmawan (Ian)
82
Apakah Aku Terlalu Kasar
83
Jangan Terlalu Benci
84
Kaki Bengkak
85
Minta Jatah
86
Kiss Mark
87
Pergilah
88
Kenapa Kamu Sedih?
89
Kalian Berdua Akan TAMAT
90
Visual
91
Stempel Pelindung
92
Permainan yang Tidak Diketahui Adhitama
93
Jalan-jalan
94
Bandel Sih
95
Hancurnya Hati Agni
96
Flashback
97
Flashback 2
98
Alasan Konyol
99
Perubahan Sikap
100
Kamu Memang Takdirku
101
Gara-gara Game
102
Pemeriksaan Rutin
103
Ketakutan Adhitama
104
Ketoprak
105
Blueberry Cheesecake
106
Kontraksi Palsu
107
Rencana Brian
108
Gisella
109
Masuk Rumah Sakit
110
Melahirkan
111
Arslan Biantara Syahreza
112
Ada Apa Dengannya?
113
Dia Bukan Suami Saya
114
Wanita Bar-bar atau Wanita Bijak
115
Pertunangan Indira Mutiara Syahreza
116
Video Call
117
Dia Istriku
118
Wanna Kiss You
119
Perayaan Transisi Status
120
Pernikahan Dira dan Ian
121
Pesta Pernikahan
122
Selamat malam
123
Pindah Rumah
124
Wanita Menyebalkan
125
It's Okay Baby
126
Proyek Membujuk Istri
127
Minta Izin
128
Tiket Konser
129
Annoyed
130
Aku Akan Minta Maaf
131
Maukah Menjadi Temanku?
132
Sama-sama Meyebalkan
133
Membantu Pak Su
134
Musuh Tidak Terlihat
135
Menyusulmu
136
Mission Complete
137
You're Lying
138
I Love You More Baby
139
Moment Manis
140
Bagaimana Rasanya Menjadi Seorang Istri dan Ibu
141
Will You Marry Me
142
Meminta Izin
143
So Cute
144
Alicia Galak
145
Alvaro Kritis
146
Operasi
147
Je Vous Aime
148
Welcome Home Brother
149
Matteo Bradley dan Gisela Adistia
150
Because You Complete Me
151
Falling In Love Whit You
152
Good News and Bad News
153
Sebuah Rahasia Dan Pernikahan
154
Alicia Hilang
155
Alicia Kembali
156
Terimalah
157
Pernikahan Duo A
158
Wedding Anniversary END
159
Extra Part 1
160
Extra Part 2
161
Extra Part 3
162
Ekstra Part 4 End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!